Laju Pertumbuhan Tanaman TINJAUAN PUSTAKA

Irfan Abdurrachman Mubaroq, 2013 Kajian Potensi Bionutrien Caf Dengan Penambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Padi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Menurut Rains, D.W, et al., 1961, penyerapan kation melalui akar dengan bantuan bahan organik, dapat mempertahankan pH tanah sehingga tanah tidak mudah terdegradasi. Aliran ini dapat juga terjadi karena adanya proses keluar-masuknya air dalam bentuk uap melalui stomata daun transpirasi daun. Jumlah hara yang mencapai akar melalui proses ini dipengaruhi oleh konsentrasi hara yang terkandung dalam larutan tanah dan laju gerak air ke permukaan akar, atau laju transpirasi. Jika penyerapan hara lebih besar daripada pengisian hara kembali resupply dalam jangka waktu penjang maka akan terbentuk depletion zone disekitar akar. Sedangkan pada hipotesis difusi ion, gerak unsur hara disebabkan karena adanya perbedaan gradien konsentrasi secara difusi.

2.7 Laju Pertumbuhan Tanaman

Pertumbuhan merupakan peningkatan secara irreversibel dari ukuran, massa atau populasi terhadap perubahan waktu Kaufmann. 1975. Banyak fenomena pertumbuhan ditunjukkan dengan peningkatan logaritma ataupun eksponensial. Prinsipnya, adanya perubahan yang ditunjukkan dengan peningkatan ukuran, massa ataupun populasi seiring dengan bertambahnya waktu. Sehingga pertumbuhan akan mengikuti laju pertumbuhan secara eksponensial ataupun logaritma Gardner. F.P., 1999. Pertumbuhan eksponensial tanaman tidak dapat ditentukan secara pasti. Walaupun pertumbuhan masih meningkat, akan tetapi laju pertumbuhan akan berkurang hingga pada waktu tertentu dan membentuk garis yang datar pada kurva. Terbentuknya garis datar setelah laju pertumbuhan berkurang dinamakan kurva pertumbuhan sigmoidal Wareing and Philips, 1981. Irfan Abdurrachman Mubaroq, 2013 Kajian Potensi Bionutrien Caf Dengan Penambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Padi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 2.8 Kurva laju pertumbuhan sigmoidal Wareing and Philips, 1981 Pertumbuhan eksponensial merupakan pola perubahan pertumbuhan setiap waktu, , sebanding dengan jumlah pertumbuhan n yang ada pada setiap waktu tertentu t. Jika µ adalah slope konstanta laju pertumbuhan, maka pertumbuhan dapat ditulis: Dengan mengintegrasikan harga n untuk semua waktu, maka: ...............……1 ………......………… 2 Irfan Abdurrachman Mubaroq, 2013 Kajian Potensi Bionutrien Caf Dengan Penambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Padi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 2.9 Kurva hubungan eksponensial dan logaritma antara pertumbuhan terhadap waktu Wareing and Philips, 1981 Persamaan 1 merupakan persamaan dari pertumbuhan eksponensial terhadap waktu. Sedangkan persamaan 2 menunjukan persamaan dari pertumbuhan logaritma. Dari persamaan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa laju pertumbuhan tersebut sesuai dengan hukum laju orde satu yang sama dengan persamaan hukum laju pertumbuhan populasi bakteri. Gambar 2.10 Kurva hukum laju orde satu Irfan Abdurrachman Mubaroq, 2013 Kajian Potensi Bionutrien Caf Dengan Penambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Padi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tetapi, laju pertumbuhan pada tanaman tidak sepenuhnya mengikuti hukum laju orde satu atau sesuai dengan persamaan hukum laju pertumbuhan populasi bakteri. Penyimpangan ini terjadi sebagai akibat kombinasi pengaruh variasi faktor keturunan dan lingkungan Tjitrosomo, 1999. Mula-mula tanaman pada awal pertumbuhan meningkat perlahan, kemudian cepat dan akhirnya perlahan sampai konstan dengan pertambahan umur tanaman. Irfan Abdurrachman Mubaroq, 2013 Kajian Potensi Bionutrien Caf Dengan Penambahan Ion Logam Terhadap Pertumbuhan Dan