Pemer iksaan BERA Neuropati Auditori.

5 biasanya didapatkan setelah sekur ang-kur angnya dua kali kunjungan. 1,21 Frekuensi evaluasi audiometr i behavioral ter gantung pada status per kembangan dan ker jasama anak, tetapi sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap tiga bulan hingga anak usia 6 tahun. 5

2. Pemer iksaan Timpanometri

Pada neur opati auditor i, refleks akustik biasanya tidak muncul baik pada stimulasi ipsilater al maupun kontr alateral, meskipun pada beber apa kasus r efleks ini dapat muncul. 4,19 Refleks akustik stapedius tidak muncul atau abnormal karena gangguan pada konduksi sar af dari sinyal auditori. 5 3. Pemer iksaan OAE Lotfi dan Mehr kian 2007 3 menemukan sebanyak 69,23 pasien dengan neur opati auditor i memiliki respon OAE yang baik, 19,23 pasien tidak ter dapat r espon pada OAE dan 11,53 memiliki respon OAE yang bur uk. Dar i penelitian Shehata dkk 2008 2 ter hadap 16 anak dengan neur opati auditor i didapatkan sebanyak 80 masih menunjukkan OAE yang nor mal. Diagnosis neur opati auditori ditegakkan dengan hasil OAE yang masih nor mal yang menandakan fungsi sel r ambut luar koklea masih baik. 4,6 Pilihan pemeriksaan OAE dalam mendiagnosis neur opati auditor i adalah dist or t ion-pr oduct OAE gambar 8. Dist or t ion-pr oduct OAE DPOAE diukur pada masing- masing telinga untuk dua nada pr imer f1 dan f2, dengan r asio gabungan f2 f1 adalah 1,2 dan level gabungan 65 dB SPL L1 dan 55 dB SPL L2. Fr ekuensi f2 secara khusus dinaikkan ber tahap dari 1500 hingga 6000 Hz. Adanya DPOAE pada masing-masing fr ekuensi ditentukan dengan kr iteria kombinasi meliputi rasio signal-t o-noise ≥ 10 dB dan absolut e noise level ≤ -15 dB SPL. 21 Gambar 8. DPOAE secara skematik 23

4. Pemer iksaan BERA

Gambaran khas neur opati auditori pada pemer iksaan BERA adalah ditemukannya gambaran BERA yang abnormal, memanjang atau tidak ada, dengan adanya gelombang mikr ofonik koklea gambar 9. 6,19 Mikr ofonik koklea mer upakan respon pre- neur al yang dihasilkan oleh polar isasi dan depolar isasi sel rambut koklea muncul sebelum gelombang I pada BERA. Mikr ofonik koklea dapat ditemukan pada telinga nor mal, tuli sensor ineur al tipikal, dan neur opati auditori. Mikr ofonik koklea pada neur opati auditor i diser tai dengan r espon neural yang abnormal atau tidak ada. Amplitudo gelombang ini semakin besar pada pasien dengan gangguan pada sistem saraf pusat. 1 Gelombang mikr ofonik koklea dibedakan dengan respon neur al melalui dua kr iter ia yaitu polar itas mikr ofonik koklea akan terbalik dengan inver si polar itas stimulus dan latensi mikr ofonik koklea akan konstan dengan perubahan tingkat stimulus. Apabila suatu respon dicurigai mer upakan mikr ofonik koklea khususnya pada stimulus yang relatif tinggi, analisis harus dikonfirmasi dengan stimulus r ar efact ion dan condensat ion. Untuk membedakan gelombang ini dari ar tefak stimulus, tabung suara yang digabungkan dengan transduser pada ear phone dilepaskan tanpa mengubah posisi elektr oda dan transduser . Bila menghilang, maka gelombang ini mer upakan mikr ofonik koklea. Namun bila menetap, gelombang ini adalah suatu ar tefak stimulus. 1,21 Gambar 9. Mikr ofonik koklea pada BERA 1 Pemeriksaan BERA dinilai pada dua tipe stimulus utama minimum yaitu 100 µ sec click dan 250 Hz t one bur st . Ambang dengar BERA fisiologis didapatkan pada level stimulus terendah dimana r espon gelombang V dapat dideteksi secar a visual. Sekurang-kurangnya dua gelombang pada masing-masing level stimulus dir ekam untuk verifikasi dalam identifikasi gelombang. 21 5. Pemer iksaan ASSR Audit or y st eady-st at e r esponse ASSR mer upakan suatu pemeriksaan objektif alter natif dalam menilai jar as auditori dar i per ifer hingga sentral yang menggabungkan spesifisitas ber bagai frekuensi dan stimulasi tingkat tinggi. Audit or y st eady-stat e r esponse membangkitkan nada yang ber kesinambungan pada amplitudo dan atau frekuensi ter tentu. Pemer iksaan ini dilakukan pada kasus tuli sensor ineural sangat berat dimana r espon BERA tidak muncul. Hanya sedikit penelitian yang melapor kan aplikasi ASSR pada anak dengan neur opati auditor i. 24 Respon ASSR didapatkan pada tingkat sinyal yang lebih tinggi 80 dbHL pada neur opati auditori, tetapi respon ini akan meningkat meskipun audiogr am behavioral masih menunjukkan hasil yang nor mal. Pemeriksaan ini tidak dapat digunakan untuk menentukan ambang dengar pada neur opati auditori. 1 6. Pemer iksaan Elektrokokleogr afi Pada elektr okokleogr afi EcochG didapatkan gelombang mikr ofonik koklea yang panjang dan fluktuatif, dengan amplitudo yang meningkat dan ambang dengar normal gambar 10. 2 Pada penelitian yang dilakukan oleh Shehata dkk 2008 2 , dari 16 anak yang dilakukan pemeriksaan dengan EcochG trans-timpani, sebanyak 13 81,2 6 menunjukkan gelombang mikr ofonik koklea yang panjang dan ber fluktuatif dengan nilai ambang mikr ofonik koklea ber kisar antar a 40-60 dB. Gambar 10. Gelombang mikr ofonik koklea pada EcochG 2

7. Pemer iksaan Radiologi