Uji Normalitas Data Pengujian Instrumen Penelitian

Bayu Imanul Hakim, 2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Guttman Split-Half Coefficient .844 Riduwan, dkk 2011, hlm. 207 mengatakan bahwa jika r hitung lebih besar dari r tabel maka dikatakan bahwa data itu reliabel. Untuk melihat r hitung pada uji reliabilitas penelitian ini kita lihat nilai korelasi Guttman split-half coefficient = 0,844. Korelasi berada pada kategori sangat kuat. Jika dibandingkan dengan r tabel 0,666 maka r hitung lebih besar dari r tabel . Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa angket dalam penelitian ini reliabel.

b. Uji Normalitas Data

Secara umum penggunaan analisis statistik dapat dibedakan menjadi dua, yakni analisis statistik parametrik dan analisis statistik nonparametrik. Penggunaan analasis statistik parametrik harus memenuhi kriteria normalitas data. Hal ini dinyatakan Sugiyono 2001, 69-70: “…bahwa penggunaan statistik parametrik, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel penelitian yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Jika tidak berdistribusi normal maka teknis analisis data statsitik parametrik tidak dapat digunakan. Sebagai gantinya digunakan teknik analisis statistik nonparametrik. Jadi sebelum melakukan penganalisisan data sebaiknya data diuji dulu apakah data berdistribusi normal atau tidak.” Instrumen uji normalitas yang digunakan adalah kurva skewness dan kurva kurtosis. Bayu Imanul Hakim, 2015 TINGKAT KESAD ARAN ETIKA PENAMPILAN MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berikut ini hasil yang diperoleh dari penelitian mengenai pengaruh tingkat pengetahuan mahasiswa, implementasi pedoman perilaku mahasiswa dan faktor hambatan yang dihadapi mahasiswa terhadap tingkat kesadaran dalam etika penampilan mahasiswa FPIPS UPI angkatan 2011adalah sebagai berikut: 1. Tingkat kesadaran mahasiswa FPIPS dalam mematuhi peraturan mengenai etika penampilan di kampus berada pada tingkatan sedang 62,92. Tingkatan sedang ini maksudnya mereka mengetahui tentang etika penampilan di kampus dan mengimplementasikan sebagian besar dari peraturan etika penampilan tersebut. Namun mereka mudah terpengaruh oleh orang lain atau terpengaruh oleh keadaan dan situasi tertentu. Contoh, pada awalnya seo rang mahasiswa berpakaian rapi sesuai dengan peraturan etika penampilan, tetapi ketika dia melihat teman-temannya memakai celana jeans dan kaos oblong, maka pada keesokan harinya diapun mengikuti teman- temannya dan juga ini diperparah dengan tidak adanya dosen, staff atau pihak-pihak yang seharusnya memberi teguran kepada mahasiswa yang melanggar etika penampilan. 2. Jika dilihat dari semua peraturan pedoman perilaku mahasiswa dalam etika penampilan, sebagian besar mahasiswa FPIPS angkatan 2011 sudah mengimplementasikannya. Akan tetapi, mereka masih banyak yang memakai kaos oblong dan memakai pakaian yang kurang sopan memakai celana jeans. Selain itu, mahasiswa perempuan masih banyak yang memakai pakaian yang ketat. Contoh pakaian ketat yang