Linggar Gurnita, 2015 PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP
HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
E. Batasan Penelitian
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari meluasnya ruang lingkup permasalahan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan menurut, maka
penelitian akan dibatasi sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan penelitianpun dijelaskan oleh Sugiyono 2011,hlm.281 Berikut penjelasnnya :
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dilakukan lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah
diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana
hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.
Oleh karena itu ruang lingkup penelitian di batasi pada hal-hal berikut ini : 1.
Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas, yaitu perbandingan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan serta variabel terikat yaitu
Hasil ketepatan dan kecepatan tembakan 2.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet UKM Bola Tangan Putri
3. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah dalam penafsiran dan memudahkan istilah-istilah, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian sebagai
berikut : 1.
Shooting Menembak
Shooting adaah bentuk gerak lemparan yang ditujukan untuk memasukan bola ke gawang. Agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus eksplosif, dengan
mengerahkan seluruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju. Dalam usaha memasukkan bola ke gawang lawan,
pemain penyerang diperkenankan melakukan berbagai macam cara menembak; sesuai dengan kemahirannya dan tentu saja sesuai dengan situasi permainan pada saat
saat tersebut.
Linggar Gurnita, 2015 PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP
HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Flying shoot dengan awalan Tembakan melayang
Flying shoot adalah tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang melayang. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan
kemudian melakukan awalan 3 tiga langkah 5 langkah bila bola ditangkap pada saat penembak sedang di udara yang diijinkan sebelum melompat pada langkah yang
terakhir. Gerakan dimulai dengan awalan 3 tiga langkah, dan melompat kedepan serta melayang diudara. Gerakan menembak dilakukan pad saat bdan mencapai titik
tertinggi pada saat melayang tersebut. Gerakan diakhiri dengan mendaratkan kaki jauh di depan.
3. Flying shoot tanpa awalan
Dalam situs internet pada blog SDN Pakuwon 02 Cisurupan 2013 menjelaskan bahwa: “Menembak sambil melayang dapat juga dilakukan tanpa
langkah permulaan awalan. Misalnya teman kita mengumpan bola di atas daerah gawang lawan. Maka penembak melakukan lompatan dari luar garis daerah gawang
dan langsung melakukan tembakan setelah menagkap bola”. Flying shoot tanpa awalan adalah menembak bola dengan cara melompat ke
atas tanpa menggunakan berlari awalan terlebih dahulu,lalu gerakan menembakan bola pada saat badan melayang diudara.
4. Ketepatan
Dalam olahraga dibutuhkan ketepatan. Pengertian ketepatan dalam situs internet pada blog Physical Training Centre 2013 yaitu,
“Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu serangan sesuai dengan
tujuannya”.
Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai target
yang diinginkan.
Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk memberi arah kepada seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu.
Linggar Gurnita, 2015 PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP
HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
5. Ketepatan Tembakan
Ketepatan tembakan ini sama pula di tulis dalam situs blog pada Physical Training Centre
2013 Mengatakan bahwa : “Ketepatan tembakan merupakan gabungan dua kata antara ketepatan dan tembakan. Yang dimaksud dengan ketepatan
adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke sasaran atau target
sesuai kemampuannya”.
Ketepatan dipengaruhi oleh koordinasi, jarak dan besarnya target, ketajaman indera, kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan itu sendiri. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa, ketepatan tembakan adalah
“kemampuan seseorang untuk mengarahkan tembakan ke arah sasaran atau target”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketepatan tembkan merupakan kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu benda kepada objek tertentu esuai
dengan keinginannya.
6. Kecepatan Tembakan
Didalam flying shoot dibutuhkan juga kecepatan tembakan dimana kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut
dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat, dikutip dalam Harsono 1988, hlm.216
Penjelasan yang lainnya dari kecepatan : “Kecepatan adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu. Kecepatan adalah jenis besaran yang
bergantung pada arah, sehingga kecepatan termasuk dalam besaran vektor”.
Untuk gerak satu dimensi, arah dari kecepatan dapat dinyatakan dengan tanda
positif atau negatif. Konsep tentang kecepatan dibagi menjadi dua, yaitu kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada
suatu saat, sedangkan kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktunya.
Maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan tembakan adalah besarnya jarak
tempuh bola tiap satuan waktu untuk memasukkan kedalam gawang.
Linggar Gurnita, 2015 PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP
HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
G. Struktur Organisasi Penelitian
Struktur organisasi bersisi rincian tentang urutan penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian
dirinci sebagai berikut :
BAB I Memuat tentang pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi istilah, dan struktur organanisasi
penelitian. BAB II
Menerangkan tentang konsep, teori dan pendapat para ahli dengan masalah yang diteliti, anggapan dasar, dan hipotesis.
BAB III Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk
komponen yang lainnya seperti populasi dn sampel, variable, dan desain penelitian, instrument penelitian, prosedur pelaksanaan tes, dan
analisis data. BAB IV
Membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi pengolahan data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah
penelitian. BAB V
Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang memaparkan hasil analisis temuan penelitian
30
Linggar Gurnita, 2015 PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN
TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam penelitian untuk mendapatkan data sesuai tujuan, hal tersebut dijelaskan oleh Sugiyono 2011, hlm.2
yaitu,”Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan terten
tu”.
Penggunaan metode dalam suatu penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, yaitu
apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan pada
Atlet UKM Bola Tangan UPI. Sedangkan tujuan penelitiannya yaitu, untuk mengetahui perbandingan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa
awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola
Tangan UPI.
Atas hal-hal yang sudah diuraikan sebelumya dan dilihat dari tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Dimana
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil ketepatan dan ketepatan tembakan dari kedua flying shoot. Metode ini tepat digunakan dalam
memperoleh data dan menganalisis data untuk menarik kesimpulan sesuai dengan masalah yang dikaji. Dalam Sukmadinata 2012, hlm. 54 menyatakan bahwa:
Penelitian deskriptif descriptive research adalah penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlansung pada
saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau perubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu
kondisi apa adanya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa
pada saat ini atau sekarang yang terlihat pada suatu situasi dengan mencari perbandingan antara variabel-variabel. Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa
penelitian ini ingin meneliti perbedaan flying shoot dengan awalan dan flying