PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh :

LINGGAR GURNITA 1002174

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Oleh Linggar Gurnita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

© Linggar Gurnita 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta di lindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, Dengan dicetak ulang, di photocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

Drs. H. Hadi Sartono, M.Pd. NIP. 196001141987031002

Pembimbing II

Dr. Mulyana, M.Pd. NIP. 197108041998021001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI

Dr. Komarudin, M.Pd. NIP. 197204031999031003


(4)

ABSTRAK

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

LINGGAR GURNITA 1002174

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan flying shoot dengan awalan dan

flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dalam

olahraga bola tangan khususnya pada atlet UKM Bola tangan UPI. Selain itu penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan penulis dalam UKM Bola tangan UPI karena pada beberapa tahun kebelakang mengalami penurunan prestasi, salah satu penyebabnya karena kurangnya penguasaan keterampilan menembak terutama teknik flying shoot. Flying shoot merupakan senjata ampuh dalam mencetak gol ke gawang lawan. Hipotesis pada penelitian ini yaitu terdapat perbedaan antara flying

shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan

kecepatan tembakan. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan metode deskriptif dengan tes menembak menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan. Hasil pengolahan dan analisis data dengan menggunakan taraf nyata α (0,05) diperoleh ketepatan dan kecepatan tembakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan kedua jenis tembakan flying shoot tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan, yang berarti keduanya sama.

Kata kunci : Flying Shoot Dengan Awalan, Flying Shoot Tanpa Awalan, Ketepatan, Kecepatan


(5)

ABSTRACT

COMPARISON BETWEEN FLYING SHOOT WITH STEP AND FLYING SHOOT WITHOUT STEP TOWARD ACCURACY RESULT AND SHOOT

VELOCITY TO THE UPI HAND BALL UKM ATHLETES

Adviser : Drs. Hadi Sartono, M.Pd Adviser : Dr. Mulyana, M.Pd

Linggar Gurnita 1002174

This research is to find out the differences between flying shoot with step and flying shoot without step toward accuracy result and velocity of shoot in hand ball especially to the UKM Hand ball UPI athletes. Beside that this research was background by the writer problem in UPI Hand Ball UKM because some years ago had degradation in achievement, one of the causes is the less of shooting skill mastery mainly flying shoot. Flying shoot is the effective weapon to produce the goal from the enemy goalpost. The hypothesis in this research is there is differences between flying shoot with step and flying shoot without step toward accuracy result and velocity of shoot. The research method which use in collecting the data is descriptive method with flying shoot with step and flying shoot without step shooting test. Processing result and the data analysis with using significance level α (0,05) is gained the accuracy and velocity flying shoot with step and flying shoot without step, the two kind of shooting did not have differences, it means both of them are the same.


(6)

vii DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 6

G. Struktur Organisasi ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 10

1.Olahraga Bola Tangan……… 10

2. Karakteristik dan Sruktur Gerak Bola Tangan……….. 11

3. Teknik Dasar Bola Tangan... 12

B. Analisis Gerak Flying Shoot ... 20

C. Hakikat Ketepatan Dan Kecepatan Tembakan Dalam Olahraga Bola Tangan ... 22

1.Pengertian Kecepatan………. 22

2. Pengertian Ketepatan……….. 24

D. Kerangka Pemikiran ... 25

E. Hipotesis ... 29

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian... 30


(7)

viii

C. Tekhnik Pengumpulan Data ... 31

D. Desain Penelitian ... 32

E. Instrumen Dan Analisis Instrumen Penelitian... 35

F. Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Dan Analisis Data ... 44

B. Diskusi Penemuan ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga bola tangan ini dalam perkembangannya diantaranya menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. UKM Bola Tangan UPI berdiri pada tahun 2009, UKM Bola tangan UPI ini didirikan karena bertujuan untuk mengikuti kejuaraan nasional dan ingin berpastisipasi didalamnya yang pada saat itu diselenggarakan di Jakarta.

Sejak awal berdirinya, UKM Bola Tangan UPI ini selalu mengikuti kejuaraan-kejuaraan nasional yang selalu diselenggarakan. Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh UKM Bola Tangan sebagai berikut :

TABEL 1.1

PRESTASI UKM BOLA TANGAN UPI

NO KEJUARAAN PRESTASI

PUTRA PUTRI

1 KEJURNAS TAHUN 2009 PERUNGGU EMAS

2 KEJURNAS TAHUN 2010 EMAS EMAS

3 KEJURNAS TAHUN 2011 EMAS EMAS

4 KEJURNAS TAHUN 2012 EMAS EMAS

5 KEJURNAS TAHUN 2013 PERAK PERAK

6 KEJURNAS TAHUN 2014 PERAK PERAK

Permainan bola tangan ini pada umumnya dimainkan hanya menggunakan tangan kecuali penjaga gawang. Seperti yang disebutkan dalam Peraturan Permainan (2007, hlm.314) yaitu “Penjaga gawang dibolehkan menyentuh bola dengan seluruh bagian dari badan selama melakukan tindakan pertahanan di dalam area gawang”.

Ada beberapa teknik dasar dalam permainan bola tangan yaitu berlari, melompat, menangkap bola, mengoper bola, menggiring bola dan menembakkan


(9)

bola. Hal ini juga dijelaskan oleh Haris (1987, hlm.12) bahwa teknik dasar dalam permainan bola tangan terdiri dari :

1. Berlari dan melompat 2. Menangkap bola (catching) 3. Mengoper bola (passing) 4. Menggiring bola (dribbling) 5. Menembak bola (shooting)

Seperti tujuan permainan bola tangan yaitu memasukan atau menembak bola ke gawang sebanyak-banyaknya dan menciptakan angka atau nilai untuk regu sendiri juga mempertahankan gawang sendiri agar tidak memberikan nilai untuk lawan atau pula kemasukan.

Menembak (shoot) bola juga merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap pemain. Keterampilan dalam olahraga bola tangan selalu berkaitan dengan tugas gerak. Pada umumnya menembak sama dengan melempar tapi menembak adalah suatu teknik untuk menciptakan gol pada gawang lawan, tetapi kekuatan yang besar, ketepatan dan kecepatan lah yang dibutuhkan dalam menembak. Jadi tugas gerak dalam bola tangan membutuhkan ketepatan dan kecepatan. Sedangkan melempar hanya untuk mengumpan, mengoper, membuang bola, juga untuk membuang bola dan kekuatan dan kecepatan yang dibutuhkanpun tidak terlalu besar.

Dilihat dari posisi tubuh, menembak dapat dilakukan sambil berdiri, melompat, meloncat, dan melayang (Flying shoot). Gol banyak tercipta didalam permainan bola tangan melalui hasil tembakan (shooting). Tetapi pada umumnya keterampilan menembak yang harus dikuasai oleh pemain adalah teknik Flying Shoot (tembakan melayang), karena teknik ini sering dipakai. Dan tekhnik inipun adalah salah satu penunjang prestasi dalam bola tangan. Banyak penurunan prestasi dalam pertandingan-pertandingan bola tangan yang dialami pada beberapa tim yang sebagian di sebabkan karena penguasaan teknik yang kurang salah satunya teknik

flying shoot khusunya terjadi pada UKM bola tangan UPI. Apakah faktor tekhnik,


(10)

3

dapat menghasilkan akurasi (ketepatan) diatas rata-rata dan kecepatan tembakan yang baik.

Flying shoot ini dilakukan dengan awalan 3 langkah, tetapi dapat juga

dilakukan tanpa menggunakan awalan sesuai situasi dan kondisi pada saat permainan. Keduanya mempunyai perbedaan, yaitu Flying shoot dengan awalan dilakukan dengan berlari lalu step 3 langkah pada langkah ke 3 (tiga) melompat cukup jauh kedepan dengan mempertahankan sikap melayang sebelum melakukan tembakan, sedangkan flying shoot tanpa awalan dilakukan sama dengan flying shoot dengan awalan tetapi tanpa berlari terlebih dahulu dan step 3 langkah melainkan langsung melompat jauh kedepan setelah menerima operan bola dari teman satu tim dan langsung melakukan tembakan ke gawang lawan.

Dalam bola tangan flying shoot ini harus memiliki akurasi tembakan dan kecepatan diatas rata-rata, maka dalam mencetak angkapun akan mudah. Tetapi untuk mendapatkan akurasi tembakan dan kecepatan diatas rata-rata diperlukan latihan yang rutin. Seperti yang dijelaskan oleh Harsono (1988, hlm.101) bahwa: “ Training

adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau

pekerjaannya” Terkadang banyak atlet yang melakukan flying shoot menggunakan awalan maupun tanpa awalan belum tentu hasil ketepatan dan kecepatan tembakannya baik. Sedangkan dari kedua flying shoot tersebut yang tepat dan cepat terhadap hasil tembakan untuk mencetak gol belum diketahui.

Gerakan flying shoot idealnya dilakukan pada jarak 6 (enam) meter atau diluar garis gawang, tetapi cukup sulit pula melakukan gerakan flying shoot pada jarak tersebut karena dalam jarak 6 (enam) meter banyak gangguan dari pihak pemain bertahan yang dapat menahan gerakan flying shoot pemain lawan dan mempengaruhi hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada akhirnya. Sehingga gerakan flying

shoot yang dilakukan tidak maksimal. Dengan begitu banyak pemain penyerang yang

melakukan gerakan flying shoot pada jarak sembilan meter ataupun dari jangkauan yang jauh dari pemain bertahan atau pula melakukan Flying shoot tanpa awalan.


(11)

dan ideal menggunakan awalan dan step dibandingkan dengan flying shoot tanpa awalan yang dapat dilakukan pada jarak jangkauan yang dekat yaitu enam meter dan juga tujuh meter. Dengan demikian flying shoot dengan awalan dan flyingshoot tanpa awalan dilakukan sesuai situasi dan kondisi pada saat pertandingan. Dari kedua gerakan flying shoot tersebut dapat menentukan hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang dilakukan.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah dipaparkan dapat diketahui perbedaan yang dimiliki oeh kedua flying shoot tersebut. Dari kedua flying shoot ini baik flying

shoot dengan awalan maupun flying shoot tanpa awalan keduanya berpengaruh pada

hasil tembakan (shooting) karena memiliki hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang berbeda dalam permainan bola tangan. Namun dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan belum diketahui manakah yang memiliki hasil ketepatan dan kecepatan tembakan yang lebih signifikan dan positif, perlu diadakan penelitian.

Maka peneliti tertarik untuk mengetahui, adakah perbedaan yang signifikan dan positif dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dalam bola tangan dengan memuat sebuah

penelitian dengan judul “ Perbandingan Flying Shoot Dengan Awalan dan Flying

Shoot Tanpa Awalan Terhadap Hasil Ketepatan dan Kecepatan tembakan Pada Atlet UKM Bola Tangan UPI”

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI


(12)

5

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan dalam penelitian adalah suatu langkah awal yang penting dalam mencapai suatu tujuan . Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mngetahui perbedaan antara flying shoot dengan awalan dan flying

shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada

atlet UKM Bola tangan UPI

D. Manfaat Penelitian

Harapan penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan untuk atlet dan pelatih terutama untuk bahan masukan pada saat berlatih dan memberikan materi latihan teknik, khususnya untuk mengetahui perbandingan menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot

tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dalam bola

tangan terutama untuk atlet UKM Bolatangan UPI.

b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi para pelatih atau pembina untuk mengembangkan dan memantapkan teori tentang tekhnik shooting dalam olahraga bola tangan khususnya tekhnik menembak dengan

flying shoot.

2. Secara Praktek

a. Penelitian dapat dijadikan upaya oleh pelatih dan pembina dalam meningkatkan prestasi atlet dalam olahraga bola tangan khususnya untuk meningkatkan kemampuan shooting dengan tekhnik flying shoot.

b. Penelitian ini dapat dijadikan panduan bagi para Pembina dan pelatih untuk menerapkan latihan tekhnik flying shoot dalam olahraga bola tangan.


(13)

E. Batasan Penelitian

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan menghindari meluasnya ruang lingkup permasalahan agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan menurut, maka penelitian akan dibatasi sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan penelitianpun dijelaskan oleh Sugiyono (2011,hlm.281) Berikut penjelasnnya :

Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dilakukan lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain.

Oleh karena itu ruang lingkup penelitian di batasi pada hal-hal berikut ini : 1. Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas, yaitu perbandingan flying shoot

dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan serta variabel terikat yaitu

Hasil ketepatan dan kecepatan tembakan

2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah atlet UKM Bola Tangan Putri

3. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah dalam penafsiran dan memudahkan istilah-istilah, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian sebagai berikut :

1. Shooting (Menembak)

Shooting adaah bentuk gerak lemparan yang ditujukan untuk memasukan bola ke gawang. Agar berhasil, lemparan yang dilakukan harus eksplosif, dengan mengerahkan seluruh kecepatan dan kekuatan dalam waktu yang sangat singkat sehingga menghasilkan gerak laju. Dalam usaha memasukkan bola ke gawang lawan, pemain penyerang diperkenankan melakukan berbagai macam cara menembak; sesuai dengan kemahirannya dan tentu saja sesuai dengan situasi permainan pada saat saat tersebut.


(14)

7

2. Flying shoot dengan awalan (Tembakan melayang)

Flying shoot adalah tembakan dengan posisi tubuh seolah-olah terbang

(melayang). Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan 3 (tiga) langkah (5 langkah bila bola ditangkap pada saat penembak sedang di udara) yang diijinkan sebelum melompat pada langkah yang terakhir. Gerakan dimulai dengan awalan 3 (tiga) langkah, dan melompat kedepan serta melayang diudara. Gerakan menembak dilakukan pad saat bdan mencapai titik tertinggi pada saat melayang tersebut. Gerakan diakhiri dengan mendaratkan kaki jauh di depan.

3. Flying shoot tanpa awalan

Dalam situs internet pada blog SDN Pakuwon 02 Cisurupan (2013)

menjelaskan bahwa: “Menembak sambil melayang dapat juga dilakukan tanpa langkah permulaan (awalan). Misalnya teman kita mengumpan bola di atas daerah gawang lawan. Maka penembak melakukan lompatan dari luar garis daerah gawang

dan langsung melakukan tembakan setelah menagkap bola”.

Flying shoot tanpa awalan adalah menembak bola dengan cara melompat ke

atas tanpa menggunakan berlari (awalan) terlebih dahulu,lalu gerakan menembakan bola pada saat badan melayang diudara.

4. Ketepatan

Dalam olahraga dibutuhkan ketepatan. Pengertian ketepatan dalam situs internet pada blog Physical Training Centre (2013) yaitu, “Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu gerak ke suatu serangan sesuai dengan

tujuannya”.

Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk mencapai target

yang diinginkan.

Ketepatan merupakan faktor yang diperlukan seseorang untuk memberi arah


(15)

5. Ketepatan Tembakan

Ketepatan tembakan ini sama pula di tulis dalam situs blog pada Physical

Training Centre (2013) Mengatakan bahwa : “Ketepatan tembakan merupakan

gabungan dua kata antara ketepatan dan tembakan. Yang dimaksud dengan ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengarahkan suatu gerak ke sasaran atau target

sesuai kemampuannya”.

Ketepatan dipengaruhi oleh koordinasi, jarak dan besarnya target, ketajaman

indera, kecepatan gerak, perasaan gerak serta teknik gerakan itu sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa, ketepatan tembakan adalah

“kemampuan seseorang untuk mengarahkan tembakan ke arah sasaran atau target”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketepatan tembkan merupakan kemampuan seseorang untuk mengarahkan sesuatu benda kepada objek tertentu esuai dengan keinginannya.

6. Kecepatan Tembakan

Didalam flying shoot dibutuhkan juga kecepatan tembakan dimana kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat, dikutip dalam Harsono (1988, hlm.216)

Penjelasan yang lainnya dari kecepatan : “Kecepatan adalah besarnya jarak yang ditempuh oleh benda tiap satuan waktu. Kecepatan adalah jenis besaran yang bergantung pada arah, sehingga kecepatan termasuk dalam besaran vektor”.

Untuk gerak satu dimensi, arah dari kecepatan dapat dinyatakan dengan tanda positif atau negatif. Konsep tentang kecepatan dibagi menjadi dua, yaitu kecepatan

sesaat dan kecepatan rata-rata. Kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada

suatu saat, sedangkan kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktunya.

Maka dapat disimpulkan bahwa kecepatan tembakan adalah besarnya jarak tempuh bola tiap satuan waktu untuk memasukkan kedalam gawang.


(16)

9

G. Struktur Organisasi Penelitian

Struktur organisasi bersisi rincian tentang urutan penelitian dari setiap bab dan bagian bab dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini struktur organisasi penelitian dirinci sebagai berikut :

BAB I Memuat tentang pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi istilah, dan struktur organanisasi penelitian.

BAB II Menerangkan tentang konsep, teori dan pendapat para ahli dengan masalah yang diteliti, anggapan dasar, dan hipotesis.

BAB III Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk komponen yang lainnya seperti populasi dn sampel, variable, dan desain penelitian, instrument penelitian, prosedur pelaksanaan tes, dan analisis data.

BAB IV Membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi pengolahan data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian.

BAB V Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran yang memaparkan hasil analisis temuan penelitian


(17)

30

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam penelitian untuk mendapatkan data sesuai tujuan, hal tersebut dijelaskan oleh Sugiyono (2011, hlm.2)

yaitu,”Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Penggunaan metode dalam suatu penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil ketepatan dan kecepatan tembakan dari flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan pada Atlet UKM Bola Tangan UPI. Sedangkan tujuan penelitiannya yaitu, untuk mengetahui perbandingan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola Tangan UPI.

Atas hal-hal yang sudah diuraikan sebelumya dan dilihat dari tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Dimana tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil ketepatan dan ketepatan tembakan dari kedua flying shoot. Metode ini tepat digunakan dalam memperoleh data dan menganalisis data untuk menarik kesimpulan sesuai dengan masalah yang dikaji. Dalam Sukmadinata (2012, hlm. 54) menyatakan bahwa:

Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlansung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau perubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat ini atau sekarang yang terlihat pada suatu situasi dengan mencari perbandingan antara variabel-variabel. Secara spesifik dapat dikemukakan bahwa penelitian ini ingin meneliti perbedaan flying shoot dengan awalan dan flying


(18)

31

shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet

UKM Bola Tangan UPI.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti Mulyatiningsih, (2013, hlm.9). Sedangkan menurut Sugiyono (2011, hlm.80) yaitu:

yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Putri Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Sampel Penelitian

Sampel merupakan bagian dari populasi Mulyatiningsih (2012, hlm.10) sedangkan menurut Sugiyono (2011, hlm.81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi terebut. Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling, yaitu sasaran sampel yang diteliti telah memiliki karakteristik tertentu sehingga tidak mungkin diambil sampel lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa UPI Bandung sejumlah 15 orang yang tergabung dalam UKM Handball yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. jenis kelamin perempuan

2. anggota UKM Handball UPI Bandung 3. aktif dalam mengikuti latihan

4. pernah mengkuti kejurnas atau berbagai kejuaraan Handball

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan data


(19)

yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Tes hasil ketepatan dan kecepatan tembakan Flying shoot dengan awalan.

2. Tes hasil ketepatan dan kecepatan tembakan Flying shoot tanpa awalan Sehubungan dengan penjelasan mengenai alat ukur ketepatan tembakan

flying shoot data diperoleh dari jumlah skor yang di dapat dari 6 kali tembakan

pasangan dari hasil tebaik kecepatan, sedangkan untuk hasil kecepatan tembakan

flying shoot menggunakan alat ukur radar speed gun sebagai alat pengukur

kecepatan waktu dari hasil tembakan flying shoot data diperoleh dari hasil terbaik yang didapat dari 6 kali tembakan. Pegambilan data dalam tes ini dibantu oleh dua orang yang bertugas sebagai pencatat hasil tes dan pengambilan nilai tes dari alat radar speed gun.

D. Desain Penelitian

Demi kelancaran pelaksanaan penelitian ini peneliti melakukan langkah-langkah penelitian. Langkah-langkah-langkah penelitian dimasukkan kedalam desain penelitian. Agar penelitian yang dilakukan sesuai prosedur yang benar dalam menyimpulkan satu data maka dibuat desain penelitian yang bertujuan sebagai acuan, pegangan ataupun pedoman untuk langkah-langkah dalam penelitian. Adapun penjelasan mengenai desain penelitian oleh Nasution (2012, hlm.23)

bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan

menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu”. Desain penelitian menjadi bagian pokok dalam suatu penelitian.


(20)

33

Desain penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain Penelitian

Keterangan :

: flying shoot dengan awalan : flying shoot tanpa awalan

: hasil ketepatan dan kecepatan tembakan

ܺ

ܺ


(21)

Setelah rancangan penelitian dan desain penelitian yang dibuat,selanjutnya adalah menyusun langkah-langkah penelitian, seperti berikut:

Gambar 3.2

Langkah – langkan Pengambilan Data Populasi

Sampel

Tes Flying

Shoot

Dengan Awalan

Pengumpulan Data

Tes Flying Shoot Tanpa Awalan

Pengolahan Data Dan Analisis Data


(22)

35

E. Instrumen dan Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Pengambilan atau pengumpulan data tersebut dijelaskan oleh

Arikunto (2010, hlm.203) bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas

yag digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis

sehingga mudah di olah”. Data dalam penelitian ini adalah data yang berupa angka tentang hasil pengukuran kecepatan dan ketepatan tembakan bola.

Untuk mendapatkan data yang baik dalam penelitian ini,peneliti menggunakan tes pengukuran. seperti yang dinyatakan oleh Nasution (2012,

hlm.53) bahwa “Dengan pengukuran dapat dihitung pengaruh variable yang satu terhadap yang lain”. Maka instrument tes yang digunakan dalam penlitian ini adalah:

Tes Flying Shoot Dengan Awalan dan Flying Shoot Tanpa Awalan

Untuk tes flying shoot telah dijelaskan oleh Nurhasan (2007, hlm.253) seperti dibawah ini:

1. Tujuan : Tujuan dari tes ini adalah mengukur hasil ketepatan dan kecepatan tembakan

2. Dalam Arby (2011, hlm.35) menguji tingkat validitas 0.91 dan Reliabilitas 0.92

3. Alat yang digunakan : 1) Alat Tulis

2) Gawang 3) Meteran 4) Tali


(23)

5) Bola 6) Peluit

7) Radar Speed Gun 4. Pelaksanaan :

1. Testee diberikan penjelasan terlebih dahulu sebelum melakukan tes

flying shoot dengan awalan dan flying Shoot tanpa awalan

2. Setelah mendengar suara peluit yang dibunyikan testee melakukan

flying shoot 6 kali berturut-turut dari tiga tempat pos yang

berbeda-beda dan langkah terakhir harus bertolak/bertumpu didalam kotak tumpuan (1 x 1m)

Penilaian:

1. Shooting dinyatakan berhasil apabila bola secara langsung mengenai

sasaran/kolom point yang sudah ada pada gawang.

2. Skor yang diperoleh kemudian diambil sesuai nilai kecepatan yang terbaik

3. Bila bola mengenai sasaran pada bagian garis batas daerah skor, maka diambil yang paling besar

4. Shooting dianggap gagal apabila testee melewati kotak tumpuan,

tidak melakukan dengan usaha maksimal, bola memantul ke tanah, bola tidak ada yang mengenai sasaran

Mengukur Kecepatan Tembakan Bola dengan Radar Speed gun

Kecepatan tembakan bola diukur dan dinilai menggunakan radar Speed Gun yang dipasangkan ketika tembakan bola dilakukan. Alat ukur kecepatan

Speed Gun dengan satuan km/h.

Penilaian:

1. Shooting dinyatakan berhasil apabila tembakan bola kegawang terdeteksi oleh radar Speed Gun.


(24)

37

2. Shooting dianggap gagal apabia tidak melakukan dengan usaha yang maksimal, boa memantl ketanah, bola keluar gawang, serta tidak terdeteksi oleh radar Speed Gun.

3. Skor yang diperoleh dari hasil kecepatan pada alat radar Speed Gun diambil nilai angka yang paling besar atau terbaik.

Mengenai gambar gawang dan letak skor untuk tes flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan dapat dilihat pada gambar di bawah :

0,5 0,5 1m 0,5 0,5

Keterangan:

, , : Testee yang melakukan flying shoot (dengan awalan)

5 1 3

7 7

3 5

X


(25)

: Kotak tumpuan digaris hukuman 7 meter dari gawang

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang dikumpulkan dan diklasifikasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Data yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka yang diperoleh dari hasil pengukuran (kecepatan dan ketepatan lemparan bola).

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengolahan data ini adalah:

1. Menghitung Nilai Rata-rata

̅ Keterangan :

̅ = Nilai rata-rata yang dicari n = Banyaknya sampel

∑x = Jumlah skor yang didapat

2. Menghitung Simpangan Baku

s =

Keterangan :


(26)

39

= Jumlah keseluruhan data dikuadratkan

= Jumlah keseluruhan data = Banyaknya sampel

3. Menghitung T-skor

Menghitung T-skor ini bertujuan untuk menyetarakan beberapa skor yang satuan ukurannya atau bobotnya berbeda menjadi skor baku atau skor standar. Cara menghitung T-skor digunakan pendekatan statistika dengan rumus sebagai berikut :

T-skor = 50 + 10 ̅

4. Uji Prasyarat Analisis Data Hasil Pengukuran a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data akan menggunakan uji normalitas liliefors sebagai berikut:

a. Pengamatan … dijadikan bilangan baku … dengan menggunakan rumus :

Z =

̅

Keterangan :

X = Nilai skor sampel ̅ = Rata-rata sampel

= Simpangan baku sampel

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F ( ) = P ( Z - )


(27)

c. Selanjutnya dihitung proporsi

Jika proporsi ini dinaytakan S( ) =

d. Menghitung selisih F ( ) – S ( ) kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut untuk menolak atau menerima hipotesis, kita bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar

untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah : tolak hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel . Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.

b. Uji Homogenitas Data

Langkah pengujian selanjutnya dengan uji homogenitas (kesamaan varians). Uji homogenitas data digunakan untuk menguji apakah dua sampel yang diambil mempunyai varians yang sama. Uji homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji variansi atau Uji F dengan taraf signifikan  = 0,05. Nilai dicari dengan rumus sebagai berikut :

= Sudjana ( 2005, hlm.250)

Dimana : = – 1 = – 1.

Hipotesis statistiknya :

: Varians kedua data homogen : Varians kedua data tidak homogen


(28)

41

Kriteria pengujian :

Jika maka diterima Jika > maka ditolak

5. Analisis Data

Apabila data yang didapat dalam penelitian ini memenuhi uji persyaratan analisis, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan uji-t. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah rata-rata (mean) antara satu sampel (flyingshoot dengan awalan) dengan sampel yang lain (flyingshoot tanpa awalan) berbeda secara signifikan atau tidak. Rumus uji-t yang dapat digunakan adalah

a. Separated Varians

2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s X X t   

Sugiyono ( 2014, hlm.138)

b. Polled varians

 

           2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 n 1 n 1 2 n n s 1 n s 1 n X X t

Sugiyono ( 2014, hlm.138) Atau ada juga rumus Sudjana ( 2005, hlm.239) :

2 1 2 1 1 1 n n s x x t  

 dengan,

 

2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2      n n s n s n s Keterangan : 1

x = Rata-rata hasil pengukuran variabel 1

2

x = Rata-rata hasil pengukuran variabel 2 = Standar deviasi gabungan


(29)

1

s = Simpangan baku variabel 1

2

s = Simpangan baku variabel 2

1

n = Jumlah sampel variabel 1

2

n = Jumlah sampel variabel 2

2 1

s = Varians variabel 1

2 2

s = Varians variabel 2

Dengan pasangan hipotesis yang akan diuji berbentuk :

H0 :

1 

2: Tidak terdapat perbedaan rata-rata kedua variabel

Ha :

1 

2 : Terdapat perbedaan rata-rata antara kedua variabel

H0 diterima jika t(1 – ½ α)(dk) < thitung < t(1 – ½ α)(dk) dengan dk=

(n1 + n2 – 2) pada taraf signifikan 5 % ( 0,05). H0 ditolak untuk

harga t lainnya.

Adapun petunjuk untuk memilih rumus t-test Sugiyono, (2014, hlm.139) adalah sebagai berikut :

1) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians homogen,

maka dapat digunakan rumus t-test, baik untuk separated

varians, polled varians ataupun menurut Sudjana, dan untuk

mengetahui t tabel digunakan dk = n1 + n2– 2.

2) Bila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2 dan varians homogen,

maka dapat digunakan rumus t-test polled varians, dan untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n1 + n2 – 2.

3) Bila jumlah anggota sampel n1 = n2 dan varians tidak

homogen, maka dapat digunakan rumus t-test, baik untuk

separated varians, polled varians maupun rumus menurut

Sudjana, dan untuk mengetahui t tabel digunakan dk = n1 – 1


(30)

43

4) Bila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2 dan varians tidak

homogen, maka dapat digunakan rumus t-test separated

varians, harga t sebagai pengganti harga t tabel dihitung dari

selisih harga t tabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = (n2 – 1)

dibagi dua, kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.

Jika data yang akan dianalisis tidak berdistribusi normal, maka uji yang dilakukan adalah uji statistik non-parametrik yaitu uji

Mann-Whitney U-Test. Terdapat dua rumus yang digunakan untuk

pengujian. Kedua rumus tersebut digunakan dalam perhitungan, karena akan digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil, harga U yang lebih kecil akan digunakan dalam pengujian dan membandingkan dengan U tabel. Rumus uji Mann-Whitney yang digunakan yaitu :

1 1 1 2 1 1 R 2 1 n n n n

U    

2 2 2 2 1 R 2 1 n n n n 2

U    

Sumber : Sugiyono (2014, hlm. 153) Keterangan:

1

n = Jumlah sampel variabel 1

2

n = Jumlah sampel variabel 2

1

U = Jumlah peringkat 1

2

U = Jumlah peringkat 2

1

R = Jumlah rangking pada sampel n1

2


(31)

Untuk menarik kesimpulan atas pengujian ini, yaitu jika harga


(32)

49 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai perbandingan flying

shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan

kecepatan tembakan pada atlet UKM bola Tangan UPI diperoleh data hasil tes yang kemudian diolah dan dianalisis dengan rumus-rumus statisika, Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan mengenai perbandingan flying

shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan

kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI, maka penulis mengajukan implikasi atau rekomendasi sebagai berikut :

1. Flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan dapat

digunakan dalam latihan bola tangan oleh para pelatih atau pembina dalam memberikan latihan menembak pada atletnya untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan tembakan dalam olahraga bola tangan.

2. Untuk para pelatih atau pembina olahraga bola tangan agar dalam program latihannya memberikan dan menerapkan jenis tembakan menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan ini.

3. Kepada rekan-rekan seprofesi atau para atlet UKM Bola tangan UPI supaya mecoba dan menerapkan tembakan menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan agar pada akhirnya kedua keterampilan teknik menembak ini ketika dalam permainan dapat diterapkan.


(33)

4. Kepada para atlet UKM Bola tangan UPI Bandung supaya lebih meningkatkan lagi untuk latihan keterampilan teknik menembak dan teknik yang lainnya.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Arby, Faishal. (2011). Kontribusi Power Tungkai Dan Power Lengan Terhadap Hasil Flying Shoot Dalam Permainan Bola Tangan. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI: Bandung

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Asosiasi Bola Tangan Indonesia (2007) Peraturan Permainan Asosiasi Bola Tangan Indonesia (2007) Peraturan Permainan.

Clanton dan Dwight. 1997. Team Hand Ball Steps To Success.United States of

America : Human Kinetics.

Habibullah. (2013). Perbandingan Overhand Thow Dan Sidehand Throw Terhadap Akurasi Dan Kecepatan Lemparan Dalam Olahraga Softball. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI : Bandung

Haris, R. (1987). Bola Tangan Permainan dan Peraturan. Bandung: Percetakan dan

Foto Copy “ADIL”

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma

Heryanto. (2005). Ketepatan Tembakan Tiga Angka Melalui Latihan Menembak Satu Tangan Dari atas Kepala Dengan Latihan Menembak Satu Tangan Dari Depan Dada. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI: Bandung

http://digby.tamu.edu./classes/406/ch9.ppt [15 Mei 2013]

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physicx//2287679-pengertian-kecepatan-velocity/ [14 Agustus 2013]

Juliantine Tite, dkk. (2007). Teori Latihan. Bandug: FPOK UPI


(35)

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK-UPI Mulyatiningsih, Endang. (2013). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung : ALFABETA

Nasution, S. (2012). METODE RESEARCH. Jakarta : Bumi Aksara Nawazir, (2012). Pengertian Keceptan (Velocity). [Online]. Tersedia Nurhasan,dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung.: FPOK UPI Rosdakarya.

SDN Pakuwon 02 Cisurupan (2013). Materi Bola Tangan . Blogspot.com. [Online].

Tersedia: Google search :

http://Sdnpakuwon02cisurupan.blogspot.com/2013/02/materibolatangan.html Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA

Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Pemelitian Pendidikan. Bandung : Remaja

________. (2013). Speed Accuracy Trade-off. [Online]. Tersedia: http://digby.tamu. edu./classes/406/ch9.ppt [15 Mei 2013]


(1)

Linggar Gurnita, 2015

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Bila jumlah anggota sampel n1 ≠ n2 dan varians tidak

homogen, maka dapat digunakan rumus t-test separated varians, harga t sebagai pengganti harga t tabel dihitung dari selisih harga t tabel dengan dk = (n1 – 1) dan dk = (n2 – 1)

dibagi dua, kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil.

Jika data yang akan dianalisis tidak berdistribusi normal, maka uji yang dilakukan adalah uji statistik non-parametrik yaitu uji Mann-Whitney U-Test. Terdapat dua rumus yang digunakan untuk pengujian. Kedua rumus tersebut digunakan dalam perhitungan, karena akan digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil, harga U yang lebih kecil akan digunakan dalam pengujian dan membandingkan dengan U tabel. Rumus uji Mann-Whitney yang digunakan yaitu :

1 1 1 2 1 1 R 2 1 n n n n

U    

2 2 2 2 1 R 2 1 n n n n 2

U    

Sumber : Sugiyono (2014, hlm. 153) Keterangan:

1

n = Jumlah sampel variabel 1

2

n = Jumlah sampel variabel 2

1

U = Jumlah peringkat 1

2

U = Jumlah peringkat 2

1

R = Jumlah rangking pada sampel n1

2


(2)

44

Linggar Gurnita, 2015

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menarik kesimpulan atas pengujian ini, yaitu jika harga


(3)

49

Linggar Gurnita, 2015

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai perbandingan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM bola Tangan UPI diperoleh data hasil tes yang kemudian diolah dan dianalisis dengan rumus-rumus statisika, Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan mengenai perbandingan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan terhadap hasil ketepatan dan kecepatan tembakan pada atlet UKM Bola tangan UPI, maka penulis mengajukan implikasi atau rekomendasi sebagai berikut :

1. Flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan dapat digunakan dalam latihan bola tangan oleh para pelatih atau pembina dalam memberikan latihan menembak pada atletnya untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan tembakan dalam olahraga bola tangan.

2. Untuk para pelatih atau pembina olahraga bola tangan agar dalam program latihannya memberikan dan menerapkan jenis tembakan menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan ini.

3. Kepada rekan-rekan seprofesi atau para atlet UKM Bola tangan UPI supaya mecoba dan menerapkan tembakan menggunakan flying shoot dengan awalan dan flying shoot tanpa awalan agar pada akhirnya kedua keterampilan teknik menembak ini ketika dalam permainan dapat diterapkan.


(4)

50

Linggar Gurnita, 2015

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kepada para atlet UKM Bola tangan UPI Bandung supaya lebih meningkatkan lagi untuk latihan keterampilan teknik menembak dan teknik yang lainnya.


(5)

51

Linggar Gurnita, 2015

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arby, Faishal. (2011). Kontribusi Power Tungkai Dan Power Lengan Terhadap Hasil Flying Shoot Dalam Permainan Bola Tangan. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI: Bandung

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Asosiasi Bola Tangan Indonesia (2007) Peraturan Permainan Asosiasi Bola Tangan Indonesia (2007) Peraturan Permainan.

Clanton dan Dwight. 1997. Team Hand Ball Steps To Success.United States of America : Human Kinetics.

Habibullah. (2013). Perbandingan Overhand Thow Dan Sidehand Throw Terhadap Akurasi Dan Kecepatan Lemparan Dalam Olahraga Softball. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI : Bandung

Haris, R. (1987). Bola Tangan Permainan dan Peraturan. Bandung: Percetakan dan Foto Copy “ADIL”

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak Kusuma

Heryanto. (2005). Ketepatan Tembakan Tiga Angka Melalui Latihan Menembak Satu Tangan Dari atas Kepala Dengan Latihan Menembak Satu Tangan Dari Depan Dada. Skripsi Sarjana Pada FPOK UPI: Bandung

http://digby.tamu.edu./classes/406/ch9.ppt [15 Mei 2013]

http://id.shvoong.com/exact-sciences/physicx//2287679-pengertian-kecepatan-velocity/ [14 Agustus 2013]

Juliantine Tite, dkk. (2007). Teori Latihan. Bandug: FPOK UPI


(6)

52

Linggar Gurnita, 2015

PERBANDINGAN FLYING SHOOT DENGAN AWALAN DAN FLYING SHOOT TANPA AWALAN TERHADAP HASIL KETEPATAN DAN KECEPATAN TEMBAKAN PADA ATLET UKM BOLA TANGAN UPI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK-UPI Mulyatiningsih, Endang. (2013). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.

Bandung : ALFABETA

Nasution, S. (2012). METODE RESEARCH. Jakarta : Bumi Aksara Nawazir, (2012). Pengertian Keceptan (Velocity). [Online]. Tersedia Nurhasan,dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Nurhasan. (2007). Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Bandung.: FPOK UPI Rosdakarya.

SDN Pakuwon 02 Cisurupan (2013). Materi Bola Tangan . Blogspot.com. [Online].

Tersedia: Google search :

http://Sdnpakuwon02cisurupan.blogspot.com/2013/02/materibolatangan.html Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung : ALFABETA

Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Pemelitian Pendidikan. Bandung : Remaja

________. (2013). Speed Accuracy Trade-off. [Online]. Tersedia: http://digby.tamu. edu./classes/406/ch9.ppt [15 Mei 2013]