3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran keadaan kualitas jamu pahitan yang dijual di Pasar Nguter Kabupaten Sukoharjo telah memenuhi standar kelayakan
atau tidak untuk dikonsumsi oleh masyarakat sekitarnya.
2. Tujuan Khusus
• Mengetahui ada tidaknya pencemaran oleh bakteri Coliform pada
jamu pahitan •
Mengetahui kelayakan jamu pahitan untuk di konsumsi masyarakat.
• Mengidentifikasi faktor resiko yang berpengaruh terhadap kualitas
bakteriologis jamu pahitan.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumbangan pikiran dan bahan masukan bagi masyarakat di
Sukoharjo untuk Memberikan informasi kepada masyarakat tentang keamanan produk jamu di daerah tersebut.
2. Diiharapkan di kemudian hari penelitian ini dapat dilanjutkan dan di
kembangkan oleh kelompok peneliti. 3.
Menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis dalam menganalisa masalah keamanan produk jamu yang memenuni syarat kesehatan.
4. Sebagai bahan informasi bagi instansi yang terkait dalam upaya
meningkatkan kualitas keamanan produksi
jamu gendong dan meminimalisir tercampurnya bakteri dalam pembuatan produk jamu serta
memenuhi syarat kesehatan.
II. METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Pada studi observasional, peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variable subyek
penelitian,hanya melakukan pengamatan dan pengukuran menurut keadaan alamiah. Termasuk dalam penelitian analitik karena peneliti mencoba mencari
hubungan anatara variabel yang ada. Metode yang dilakukan adalah dengan metode cross sectional yaitu mempelajari hubungan antara variabel yang ada,
dipelajari pada satu saat tertentu.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Bidang ilmu penelitian ini adalah Mikrobiologi Kedokteran, bidang lapangan adalah Pasar Nguter Kabupaten Sukoharjo, dimana terdapat penjaja
jamu gendong ditempat tesebut. Penelitian dilakukan pada jamu gendong yang beredar disekitar area di pasar, lingkup penelitian berdasarkan hasil
pemeriksaan jamu di UPTD Laboratorium Kesehatan DKK Surakarta
.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai Januari 2012. C.
Populasi dan sample
Populasi penelitian adalah jamu gendong yang beredar disekitar Pasar Nguter Kabupaten Sukoharjo. Jumlah sampel menggunakan jumlah sampel
minimal, yaitu tiga puluh sampel, hal ini dikarenakan oleh tidak adanya data pasti tentang jumlah populasi Gay Diehl, 1992. Teknik pengambilan
4
sampel adalah dengan menggunakan teknik Sampel Random Sederhana Simple Random Sampling, yaitu mengambil sampel secara acak dengan
memiliki kemungkinan terpilih yang sama. Sampel jamu gendong diambil dari penjual yang berbeda di Pasar
Nguter. Dari tiap penjual diambil 1 sampel jamu gendong. Pengambilan sampel sebanyak 1 kali, ±250cc setiap kali pengambilan sampel.
Kriteria Pemilihan Sample 1.
Kriteria Inklusi
• Jamu hasil pengolahan dengan cara konvensionalhome industri.
• Jamu pahitan
2. Kriteria Eklusi
• Jamu selain pahitan
D. Identifikasi variabel
Variabel bebas pada penelitian ini adalah jenis sumber air, sedangkan variabel tergantung adalah jamu yang diteliti, dimana dalam hal
ini jenis sumber air yang digunakan PDAMsumur atau sumber yang lain dapat mempengaruhi kualitas jamu.
E. Definisi operasional
1.
Jamu Jenis minuman tradisional yang sering dikategorikan sebagai salah satu
obat tradisional berasal dari tumbuh-tumbuhan Roemantyo, 2003.
2. Jamu Pahitan
Jamu yang mempunyai racikan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang
rasanya juga pahit seperti brotowali, godhong kates, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain seperti
adas dan atau empon-empon bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan Roemantyo, 2003.
3. Kualitas bakteriologis jamu
Presumptive coliform count menggunakan E. coli sebagai indikator dalam menetukan kualitas jamu dari aspek bakteriologis ESCMID, 2005, ;
Gainey and Lord, 1950.
4. Pemeriksaan bakteriologis jamu
Pemeriksaan laboratorium terhadap jamu yang meliputi pemeriksaan MPN dan perhitungan angka kuman metode pengenceran atau calibrated loop
Standar WHO: Dalam setiap tahun, 95 dari sampel-sampel tidak boleh mengandung coliform dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung
E. coli dalam 100 ml, Tidak ada sampel yang mengandung coliform lebih dari 10 dalam 100 ml, Tidak boleh ada coliform dalam 100 ml dan dua
sampel yang berurutan Neurolalimin, 2003.
5. E. Coli
Bakteri enterik, fakulatif anaerob, Familia Enterobacterioceae, Genus Escherichia dengan spesies E. Coli. Sifatnya garam negatif, non-spora,
berbentuk batang, metil dan sukar diidentifikasi dengan pengecatan. Neurolalimin, 2003, Gainey and Lord:1950, WELL STEWARDSHIP
INFORMATION SERIES, 2002.
5
F. Alat, Bahan dan Cara Pengumpulan Data
1. Untuk mengetahui sejauh mana jamu gendong memenuhi standar yang aman
untuk dikonsumsi tingkat pencemaran kuman, dilakukan uji mpn seri 7 tabung Bagian Mikrobiologi FK UNDIP, Petunjuk praktikum mikrobiologi
kedokteran,Ed.2.Semarang:Bagian Mikrobiologi.2002 ::
a coliform test
untuk mendapatkan nilai MPN. Bahan dan alat :
Sampel jamu gendong Media Lactose Borth + tabung Durham
7 buah tabung reaksi Pipet 10 cc, 1cc, 0.1 cc
Lampu spritus Cara kerja :
a 5 tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 10 cc, Lactose Borth
dan 10 cc jamu gendong dengan pipet 10 cc b
1 tabung diisi dengan 1 cc Lactose Borth dan 1 cc sampel jamu gendong dengan pipet 1 cc.
c 1 tabung diisi 0,1 cc Lactose Borth dan 0,1 cc sampel jamu
gendong dengan pipet 0,1 cc. d
Masing-masing tabung tersebut telah diberi tabung Durham untuk mengetahui terbentuk gas atau tidak, kemudian digojok kekiri dan
kekanan supaya homogen. e
Tabung-tabung reaksi tersebut, ditutup dan diinkubasi selama 2x24 jam 37°C.
Interprestasi hasil : a
Media Kuning dengan gas-positif b
Media Kuning tanpa gas-negatif
b Confirm test
Bahan dan alat: -
Media BGLB jumlahnya sesuai dengan jumlah tabung media laktosa yang menunjukan reaksi positif
- Ose
- Tabung durham
Cara kerja: Dari masing-masing tabung media lactosa positif diambil 1 ose,
dimasukan kedalam masing-masing media BGLB yang disediakan. Dieramkan selama 2x24 jam dalam suhu 35°C hingga 37°C.
Interprestasi: Tabung BGLB yang positif yaitu yang menunjukan adanya gas pada
tabung durham,kemudian dicatat dan dicocokan dengan tabel MPN
c Differential test
Bahan dan alat: -
Ose bulat -
Osse jarum -
Lampu spritus
6
- Tabung reaksi
Media : a.
TSIA b.
Indol air pepton 1 c.
Methyl Red d.
Voges Poskauer e.
Citrat f.
Semisolid g.
Urea Borth Cara kerja
TSIA : - Koloni kuman diambil secara aseptis,ditusuk pada bagian tengah agar
- Ose ditarik sampai kepermukaan,pada permukaan agar yang miring dilakukan goresan zig-zag
- Koloni yang disubkultur pada media TSIA diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam, lalu diinterprestasi hasilnya.
Penanaman pada media cair Indol, Methyl Red, Voges-Proskauer, Citrat dan Urea:
- Material diambil secara aseptis menggunakan ose jarum
steril,kemudian ditanam pada media cair dalam tabung dengan cara menggerak-gerakan ose dalam media.
- Tabung ditutup dan diinkubasi
Tes Indol : tambahkan 5 tetes reagen Kovac pada subkultur melalui
dinding dalam tabung.+ bila terbentuk warna merah setelah reagen diteteskan.Koloni kuman diinkubasi selama 24 jam
pada suhu 37°C.
Tes Methyl red : tambahkan 1-2 tetes reagen methyl red.+ bila
terbentuk warna merah. Koloni kuman diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C
Tes Voges-Proskauer : pindahkan 1 ml koloni yang disubkultur
pada tabung yang bersih. Tambahkan 0,5 ml α-naphtol 5 lalu 0,2 ml KOH 40. Kocok tabung perlahan pada suhu
kamar selama 24 jam pada suhu 37°C
Tes sitrat : koloni diinkubasi 37°C diamati setelah 48 jam, + bila
terbentuk warna biru.
Tes mortalitas : koloni diambil dengan ose jarum, kemudian
ditusukan pada media yang digunakan.+ bila ada gambaran cemara terbalik.
Tes urea : koloni diinkubasi 37°C diamati setelah 2,4, dan 24 jam+
bila terbentuk warna merah muda. 2.
Perhitungan jumlah bakteri Perhitungan dengan ini dilakukan apabila hasil dari penegasan tidak
tercantumkan pada Tabel Perkiraan Jumlah Terdekat MpN, dengan cara sebagai berikut:
a Tabung dikeluarkan dari incubator kemudian tabung durham diamati
terangkat atau tidak
7
b Bila tabung durham terangkat maka sampel dinyatakan positif
mengandung bakteri coliform
c Jumlah bakteri kemudian dihitung dengan menggunakan rumus
Thomas: MpN =
–
G. Skema pemeriksaan Air Jamu pahitan secara bakteriologis