48 Untuk mempermudah pelaksanaan perhitungan maka penelitian
ini  akan  menggunakan  alat  bantu  SPSS  Statistical  Product  and Service for Windows version 17.0.
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi  operasional  adalah  seperangkat  petunjuk  yang lengkap  tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep.
Sedangkan  variabel  adalah  konstruk  yang  sifat-sifatnya  sudah  diberi  nilai dalam bentuk bilangan atau konsep yang mempunyai dua nilai atau lebih pada
suatu  kontinum  Hasan,  2004:12.  Disebutkan  pula  oleh  Kountur  2005:15 bahwa  variabel  adalah  ciri  yang  dimiliki  oleh  objek  yang  menjadi  perhatian
peneliti. Berikut  ini  adalah  definisi  operasional  dari  variabel-variabel  yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1.  Variabel  Independen  variabel  bebas  adalah  variabel  yang  menjelaskan
atau  mempengaruhi  variabel  lain.  Variabel  ini  dinamakan  pula  dengan variabel diduga sebagai sebab presumed cause variabel dan juga sering
disebut  pula  sebagai  variabel  stimulus,  predictor  atau  antecendent. Dalam  bahasa  Indonesia  dapat  dikatakan  sebagai  variabel  bebas.  Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah: a.  Tingkat Penghasilan Wajib Pajak X
1
Tingkat  penghasilan  Wajib  Pajak  merupakan  salah  satu  acuan  dalam hal  pemotongan  atau  pemungutan  pajak  yang  dilakukan  terhadap
Wajib Pajak yang kemudian dilaporkan di dalam SPT Tahunan.
49 b.  Sanksi pajak X
2
Sanksi  pajak  merupakan  jaminan  bahwa  ketentuan  peraturan perundang-undangan  perpajakan  norma  perpajakan  akan  dituruti
ditaati  dipatuhi  Mardiasmo,  2008:57.  Sedangkan  Resmi  2003:62 mengatakan  sanksi  perpajakan  terjadi  karena  terdapat  pelanggaran
terhadap  peraturan  perundang-undangan  perpajakan.  Indikasi  dari sanksi  pajak  itu  meliputi  sanksi  atas  keterlambatan  kealpaan  dalam
menyampaikan  SPT;  apakah  sanksi  keterlambatan  kealpaan  tersebut dianggap  perlu  oleh  Wajib  Pajak,  dan  apakah  sanksi  sebesar
Rp.100.000,- seratus ribu rupiah dianggap wajar. 2.  Variabel Dependen variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi  oleh  variabel independen.Variabel ini sering disebut sebagai variabel  output,  kriteria,  atau  konsekuen.  Dalam  bahasa  Indonesia  biasa
disebut  juga  variabel  terikat.  Yang  menjadi  variabel  dependen  dalam penelitian ini adalah kepatuhan Wajib Pajak Y. Kepatuhan Wajib Pajak,
menurut Nurmantu 2009 dikenal dua macam kepatuhan, yaitu: a.  Kepatuhan formal, yaitu suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi
kewajiban perpajakan dengan menitik beratkan pada nama dan bentuk kewajiban saja, tanpa memperhatikan hakekat kewajiban itu. Misalnya
menyampaikan  SPT  PPh  sebelum  tanggal  31  Maret  ke  KPP,  dengan mengabaikan  apakah  isi  SPT  PPh  tersebut  sudah  benar  atau  belum.
Yang penting SPT PPh sudah disampaikan sebelum tanggal 31 Maret.
50 b.  Kepatuhan  materiil,  yaitu  suatu  keadaan  dimana  wajib  pajak  selain
memenuhi  kewajiban  yang  berhubungan  dengan  nama  dan  bentuk kewajiban  perpajakan,  juga  terutama  memenuhi  hakekat  kewajiban
perpajakannya.  Di  sini  wajib  pajak  yang  bersangkutan,  selain memperhatikan  tanggal  penyampaian  SPT  PPh  juga  memperhatikan
kebenaran yang sesungguhnya dari isi dan hakekat SPT PPh tersebut.
Tabel  3.2 Definisi Operasional variabel penelitian
No Variabel
Dimensi Indikator
Skala Pengukuran
No Pernyataan
1.
Tingkat Penghasilan
Mufti, 2010 Penghasilan
yang diterima oleh Wajib
Pajak   Objek pajak
  Besarnya penghasilan
  Tarif  pajak penghasilan
  Membayar Pajak
terhutang dengan
sesuai.
  Lama Wajib Pajak
bekerja.   Semakin
besar penghasilan
yang diperoleh
semakin besar pajak
yang harus dibayarkan
  Ketransparana n dalam
melaporkan pajak
terhutang Interval
1 2
3 4
5 6
7
2.
Sanksi Pajak Doli
dan Rusdy,
2009:8 Sanksi yang
diterapkan dalam pajak
  Sanksi dalam SPT sangat
diperlukan   Denda Rp.
100.000,- adalah wajar
Interval 8
9
51
  Sanksi administrasi
pajak yang kurang bayar
  Denda keterlambata
n pelaporan SPT
  Membayar kekurangan
pajak sebelum
diperiksa
  Mengisi SPT sesuai
peraturan yang berlaku
  Evaluasi berkala
penyampaian SPT
10
11
12
13
14
3.
Kepatuhan Wajib Pajak
Natalia, 2008:11
Kepatuhan Wajib Pajak
dalam memenuhi
kewajiban perpajaknnya
  Kepemilikan NPWP
  Penyampaian SPT
  Pelaporan SPT
  Menghitung PPh dengan
benar   Membayar
Pajak Terutang
tepat waktu   Membayar
Kekurangan Pajak
sebelum Diperiksa
Interval 15
16 17
18 19
20
Sumber: Berbagai literatur
52
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum  Objek Penelitian
1. Tempat penelitian
Jakarta  Barat  merupakan  salah  satu  kotamadya  di  Ibukota  Jakarta, yang  sebagian  besar  penduduknya  merupakan  penduduk  yang  terdaftar
sebagai  Wajib  Pajak.  Di  Wilayah  Jakarta  Barat  terdapat  3  Kantor Pelayanan  Pajak  Pratama  yaitu,  KPP  Pratama  Kembangan,  KPP  Pratama
Kebon Jeruk I dan KPP Pratama Kebon Jeruk III. Kembangan  Jakarta  Barat  merupakan  salah  satu  kecamatan  di
wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat  tinggal  namun  juga  sebagai  kawasan  usaha.  Sehingga  sebagian
besar penduduk  yang tinggal di wilayah ini merupakan Wajib Pajak  yang mempunyai  kewajiban  dalam  perpajakan.  Penduduk  di  wilayah  ini
merupakan  Wajib  Pajak  yang  terdaftar  pada  Kantor  Pelayanan  Pajak KPP Pratama Kembangan. Pada KPP Pratama Kembangan jumlah wajib
Pajak Orang Pribadi yang terdaftar sebanyak 49504 wajib pajak. Penelitian  dilakukan  dengan  menyebarkan  kuesioner  langsung
kepada Wajib Pajak yang berada di wilayah kembangan.
2. Waktu Penelitian
Berdasarkan  data  yang  terkumpul  dalam  penelitian  ini  melalui kuesioner  yang  dibagikan  sebanyak  100  responden  yaitu  Wajib  Pajak