Manajemen Risiko TINJAUAN TEORITIS

dibandingkan mata uang asing yang anjlok maka disebut ”risiko anjloknya nilai tukar rupiah”, dan lain-lain. 7

C. Manajemen Risiko

3. Pengertian Manajemen Risiko Untuk mempelajari Manajemen Risiko kita memerlukan definisi yang lengkap. Pakar ekonomi, statistik dan teorotisi pengambil keputusan telah mendiskusikan panjang lebar mengenai pengertian ”risiko” dan ”ketidakpastian”, untuk mencoba membuat definisi risiko yang diharapkan cocok untuk analisis masing-masing lapangan penyelidikan. Sampai sekarang meraka belum sepakat untuk menganut satu definisi saja, yang bisa dipergunakan dalam masing-masing bidang dengan fasilitas yang sama. Kenyataan bahwa masing-masing golongan menekuni bidang yang berbeda, karena itu mereka memerlukan penggunaan konsep yang berbeda pula, walaupun masing-masingnya sama-sama menuju maksud yang sama. Manajemen risiko merupakan pengetahuan yang badan teorinya masih muda. Itulah sebabnya kita banyak menemukan kontradiksi dalam pengertian tentang konsep risiko. Kontradiksi ini disatu pihak disebabkan oleh kaum teoritisi dalam manajemen risiko mencoba meminjam definisi risiko yang dipergunakan di bidang lain. Yang mengherankan pula, penulis-penulis teks manajemen risiko dan asuransi belum sanggup mencapai persetujuan satu definisi tentang risiko. 8 7 Ronny Kountur, D. M. S., Ph. D. Mudah Memahami Manajemen Risiko Perusahaan, Jakarta: Penerbit PPM, 2008, cet. Ke-1, h. 14-18 8 Drs. Herman Darmawi. Manajemen Risiko, Jakarta: BUMI AKSARA, 1994, cet ke-2, Ed. 1, hal. 18 Manajemen risiko adalah proses pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan. 4. Tahap-tahap Manajemen Risiko Tahap-tahap yang dilalui oleh perusahaan dalam mengimplementasikan manajemen risiko adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan. b. Evaluasi atas masing-masing risiko ditinjau dari severity nilai risiko dan frekuensinya. c. Tahap terakhir adalah pengendalian risiko. Dalam tahap pengendalian risiko dibedakan menjadi 2 yakni: • Pengendalian Fisik risiko dihilangkan, risiko diminimalisir Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya kerugian. Meminimasi risiko dilakukan dengan upaya-upaya untuk meminimumkan kerugian misalnya dalam produksi, peluang terjadinya produk gagal dapat dikurangi dengan pengawasan mutu quality control. • Pengendalian Finansial risiko ditahan, risiko ditransfer Menahan sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari risiko, misalnya dengan cara membentuk cadangan dalam perusahaan untuk menghadapi kerugian yang bakal terjadi retensi sendiri. Sedangkan pengalihantransfer risiko dapat dilakukan dengan memindahka kerugianrisiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain, misalnya perusahaan asuransi.

D. Haji