Menentukan Putaran Pengaduk Poros Pengaduk

L n = 500 f h 3 = 10463,23 jam c. Keandalan umur bantalan, jika mengambil 95 : L n = a 1 . a 2 . a 3 . L h = = 6487,203 jam dimana : a 1 = faktor keandalan 95 = 0,62 tabel 4.10 Lit 1 hal 137 a 2 = faktor bahan = 1 baja dicairkan secara terbuka a 3 = faktor kerja = 1 kondisi kerja normal d. Jika dalam satu hari bekerja selama 8 jam, maka umur bantalan tersebut: L b = 365 8 203 , 6487 × = 2, 22 tahun Jadi bantalan dapat diganti sekitar 2 tahun sekali.

3.6.7. Menentukan Putaran Pengaduk

Putaran pengaduk direncanakan adalah 280 rpm. Untuk menentukan putaran digunakan gearbox atau transmisi menggunakan gear roda gigi dengan perbandingan i = 1:6 Dimana: z 1 = Jumlah gigi Penggerak z 2 = Jumlah gigi yang digerakkan n 1 = Putaran Penggerak rpm n 2 = Putaran yang direncanakan rpm Dik : Z 1 = 9 Z 2 = 54 n 1 = 1680 rpm Universitas Sumatera Utara Dit: Z 2 = ...? = = n 2 = n 2 = 280 rpm Untuk mencari nilai modul : ɑ = dimana: ɑ = Jarak sumbu poros mm m = Modul z = Jumlah roda gigi 26 = 26 = m = = 0,82 m = 0,8 dinyatakan dalam bilangan bulat

3.6.2. Poros Pengaduk

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu pada mesin dipegang oleh poros. Pada perancangan poros pengaduk ini bahan yang digunakan adalah Stenlis steel disamping sifat-sifat fisiknya yang kuat dan tanguh, bahan ini juga menpunyai sifat tahan terhadap korosi dan tidak bereaik terhadapat bahan lain apabila keadaan panas tinggi, berbeda dengan bahan jenis lainnnya seperti Baja carbon dll. Universitas Sumatera Utara a. Kekuatan Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir dan lentur, kelelahan tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil poros bertangga atau bila poros mempunyai alur pasak harus diperhatikan pada poros yang akan direncanakan sehingga cukup kuat untuk menahan beban. b. Putaran Kritis Putaran suatu mesin dinaikkan, maka pada sutau harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang besar. Putaran ini disebut dengan putaran kritis yang dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian-bagiannya. Poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritis. Momen puntir yang direncanakan pada poros pengaduk dapat dihitung dengan rumus : P d = ........................................... Sularso, hal 7 Dimana : T = momen puntir rencana kg . mm P d = daya perencanaan = 0,264 kW n 1 = putaran normal = 280 rpm Jadi : 0,264 = 0,264 = 264 = 26928 = T29,3066 T = T = 918,84 kg.mm Universitas Sumatera Utara Menghitung besarnya τ a tegangan geser yang diijinkan untuk pemakaian umur pada poros dapat diperoleh dengan cara: τ a = dimana : τ a = tegangan geser yang diijinkan = kekuatan tarik bahan poros adalah stainless steel 81,55 kgmm 2 = faktor keamanan yang diambil 5,6 = faktor keamanan yang diambil 1,3 jadi, τ a = τ a = τ a = 11,202 kgmm 2 Untuk merencanakan diameter poros pengaduk dapat dihitung dengan cara : d s = dimana : = Faktor koreksi yang dipilih adalah 1,0 = Faktor koreksi yang dipilih adalah 1,2 = momen puntir d s = diameter poros motor τ a = tegangan geser yang diijinkan maka, d s = d s = d s = Universitas Sumatera Utara d s = 7,931 mm Jadi poros yang direncanakan sangat aman digunakan karena lebih kecil dari yang dirancang sebesar 8 mm. Sehingga kita dapat menghitung tegangan geser τ kgmm 2 dari bahan poros pengaduk yang direncanakan adalah : τ = = = τ = 9,4 kgmm 2 untuk jenis pengaduk sendiri dugunakan jenis pengaduk Type baling- baling Propeler dengan daun diperpanjang. Penggunaan Bahan pengaduk jenis Stainless Steel bertujuan untuk: - Menahan Korosi - Tahan Terhadap Kontaminasi Jat kimiatidak bereaksi dengan zat lain - Tahan terhadapat panas - Mempunya sifat mekanik yang cukup baik untuk keseluruhan - Tahan terhadapat bakteri - Mudah dibersihkan Dengan ini penggunaan alat Mixer ini dapat digunakan juga untuk jenis produksi yang lain, seperti makanan, karna dapat streril dari kontaminasi zat atau bahan dari pengaduk mau pun bejana aduk yang bahanya juga terbuat dari stainless steel. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.14 Ukuran Blade Pengaduk Menghitung ukuran pengaduk dapat dicari dengan melihat ukuran-ukuran yang telah ditentukan, ukuran-ukuran ini telah disesuasikan dengan kondisi Mesin. • Menghitung luas kipas pengaduk Luas kispas dapat dicari dengan menggunakan rumus P x Lx t Di mana; P : Panjang kipas pengaduk = 120-82 = 56 mm L : Lebar kipas pengaduk m t : Tebal kipas pengaduk = 1 mm lebar kipas dapat dicari dengan tumus teorema pitagoras L = = =50,9 mm Jadi luasvolume kipas pengaduk V = P x L x t V = 56 x 50,9x 1 Universitas Sumatera Utara V= 2549,50 mm 2 Menghitung Kecepatan Keliling Pengaduk Keceparan keliling Pengaduk dapat dicari dengan, Vp = Di mana : Vp = Kecepatan Keliling Pengaduk ms L = Panjang Pengaduk m n = Putaran Pengaduk rpm VP = = = 1,875 ms Gambar 3.15 Pengaduk Mesin Mixer Dengan Pemanas jenis baling- balingpropeller

3.6.9. Termostat