Komunikasi ke Atas Komunikasi ke Bawah

Cara mendapatkan informasi pada perusahaan AJB Bumiputera adalah : a Melalui rapat meeting sesuai dengan Jobdescription masing-masing. b Melalui informasi dari kantor ousat Jakarta c Melalui email atau fax

4. Arus Komunikasi pada Perusahaan AJB Bumiputera Syariah

Arah dari arus informasi komunikasi organisasi dapat dilhat secara vertikal, yaitu komunikasi ke atas dan kebawah, serta komunikasi lateral yang menyamping.

a. Komunikasi ke Atas

Komunikasi ke atas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hiearki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, misalnya, dari pelaksana ke manajernya. Komunikasi ke atas sangat penting untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan. Komunikasi memberikan umpan balik kepada pimpinan. Umpan balik diperlukan untuk mengetahui semangat kerja para pekerjanya dan berbagai ketidakpuasan yang terjadi. Komunikasi penting untuk membuat bawahan merasa memiliki dan sebagai bagian dari organisasi. Disamping itu juga, memungkinkan manajemen memiliki kesempatan untuk memperoleh berbagai gagasan baru dari pekerjaannya. Komunikasi keatas penting bagi perusahaan, namun sulit dikendalikan. Salah satu masalahnya adalah pesan yang mengalir ke atas seringkali merupakan pesan yang perlu didengar oleh hiearki yang lebih tinggi. Para pekerja sering Universitas Sumatera Utara enggan mengirm pesan yang negatif, karena khawatir dianggap sebagai trouble maker. Pesan yang dikirim keatas, terutama yang menyangkut ketidakpuasan para pekerja, tidak didengar atau ditanggapi oleh manajemen, karena bisa menggangu produktivitas. Apabila pesan itu diabaikan, maka sekretaris pun merasa tidak perlu mengrim pesan keatas.

b. Komunikasi ke Bawah

Komunikasi ke bawah merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hiearki yang lebih tnggi ke tingkat yang lebih rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim manajer kepada sekretaris adalah komunikasi ke bawah. Perintah seringkali merupakan contoh untuk komunikasi kebawah. “Harap diketik surat ini rangkap dua”, atau “Kirim barang ini dengan segera” dan sebagainya. Bersamaan dengan pemberian perintah tersebut, biasanya diikuti dengan penjelasan prosedur, tujuan, dan sejenisnya. Para Manajer juga bertanggung jawab memberikan penilaian kepada sekretarisnya dan memotivasi mereka. Semua mengatas namakan produktvitas dan demi kebaikan organisasi secara kesuluruhan. Manajemen dan sekretaris seringkali berbicara hal yang berbeda. Banyak Manajer yang tidak mengetahui bagaimana agar pesan mereka dapat dipahami oleh sekretarisnya. Misalnya saja, kebanyakan Manajer memiliki pendidikan lebih tinggi, menguasai banyak bahasa dan teknis mengenai bisnis daripada sekretarisnya. Universitas Sumatera Utara

c. Komunikasi Lateral