BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
a. Letak Geografis
Kelurahan Pekan Selesei merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Selesei Kabupaten Langkat. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan
Pekan Selesei adalah: Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Selayang dan Desa Mancang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bekulap dan Desa Padang Brahrang Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bekulap dan Desa Perhiasan
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sei Limbat dan Kota Binjai Kelurahan Pekan Selesei terletak 130 m dari permukaan laut, yang beriklim
tropis dengan musim kemarau antara bulan Februari – Juli dan musim hujan antara
bulan Agustus – Januari.
b. Demografi
Jumlah penduduk di Kelurahan Pekan Selesei secara keseluruhan sebanyak 12.603 jiwa yang tersebar di 12 lingkungan. Dari seluruh penduduk, jumlah
penduduk laki-laki adalah sebanyak 6.230 jiwa dan perempuan sebanyak 6.373 jiwa. Pekerjaan penduduk yang dominan di Kelurahan Pekan Selesai adalah petani
sebanyak 1.185 jiwa, buruh sebanyak 843 jiwa, pedagang sebanyak 237 jiwa, pengrajin sebanyak 189 jiwa, karyawan sebanyak 102 jiwa, pegawai negeri sipil
sebanyak 93 jiwa, TNIPOLRI sebanyak 22 jiwa, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Analisis Univariat
4.2.1 Variabel Independen
a. Karakteristik Responden Karakteristik responden yang dinilai pada penelitian ini antara lain umur, jenis
pekerjaan, status pekerjaan, pendapatan, dan tingkat pendidikan.
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Kelurahan Pekan Selesei Kecamatan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010
No. Karakteristik Responden
Jumlah orang Persentase
1. Umur
35 tahun 35
– 45 tahun 45 tahun
21 39
37 21,6
40,2 38,1
Total 97
100 2.
Jenis Pekerjaan TNIPOLRI
PNSBUMN Pegawai Swasta Tetap
Pensiunan TNIPOLRIPNSBUMN Wiraswasta
Pensiunan Pegawai Swasta Petani
3 7
9 1
66 11
3,1 7,2
9,3 1,0
68 11,3
Total 97
100 3.
Status Pekerjaan Tidak Tetap
Tetap 77
20 79,4
20,6
Total 97
100 4.
Pendapatan Rendah Rp. 975.000,- per bulan
Tinggi Rp. 975.000,- per bulan 44
53 45,4
54,6
Total 97
100 5.
Tingkat Pendidikan Rendah tidak tamat SDtamat SDtamat
SMP Sedang tamat SMA
Tinggi tamat AkademiPerguruan Tinggi
61 27
9 62,9
27,8 9,3
Total 97
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa berdasarkan kelompok umur, terdapat 21,6 responden berumur kurang dari 35 tahun, dan 40,2 responden
berumur 35 – 45 tahun, serta 38,1 responden berumur lebih dari 30 tahun.
Berdasarkan jenis pekerjaan, terdapat 68 responden bekerja sebagai wiraswasta, 11,3 responden bekerja sebagai petani, 9,3 responden bekerja sebagai pegawai
swasta tetap dan 7,2 responden berkerja sebagai PNS atau pegawai BUMN. Berdasarkan status pekerjaan, 79,4 responden memiliki pekerjaan tidak tetap dan
20,6 responden memiliki pekerjaan tetap. Berdasarkan tingkat pendapatan, terdapat 45,4 respoden yang memiliki pendapatan rendah dan 54,6 responden memiliki
pendapatan tinggi. Berdasarkan tingkat pendidikan, terdapat 62,9 responden dengan tingkat pendidikan rendah, 27,8 responden dengan tingkat pendidikan sedang, dan
9,3 responden dengan tingkat pendidikan tinggi.
b. Pengetahuan Variabel pengetahuan dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan
kueisioner berisi 15 pertanyaan mengenai pemahaman responden tentang rumah sehat. Hasil uji univariat terhadap variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.2
berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Pengetahuan tentang Rumah Sehat di
Kelurahan Pekan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010
No. Indikator dan Jawaban Aspek Pengetahuan
Jumlah orang Persentase
1.
Pernah mendengar tentang rumah sehat -
Ya -
Tidak 50
47 51,5
48,5
2. Pengertian rumah sehat
- Tidak tahu dan tidak tepat
- Kurang tepat
- Tepat
15 63
19 15,5
64,9 19,6
3. Fungsi dan syarat rumah sehat
- Tidak tahu
- Memilih 1-2 jawaban tepat
- Memilih 3-4 jawaban tepat
25 58
14 25,8
59,8 14,4
4. Sarana sanitasi pada rumah sehat
- Tidak tahu
- Memilih 1-2 jawaban tepat
- Memilih 3-4 jawaban tepat
4 27
66 4,1
27,8 68,0
5. Langit-langit pada rumah sehat
- Tidak tahu dan tidak tepat
- Kurang tepat
- Tepat
25 16
56 25,8
16,5 57,7
6. Dinding pada rumah sehat
- Kurang tepat
- Tepat
10 87
10,3 89,7
7 Lantai pada rumah sehat
- Tepat
97 100
8
Ventilasi pada rumah sehat -
Tidak tahu dan tidak tepat -
Kurang tepat -
Tepat 38
29 30
39,2 29,9
30,9
9
Kamar tidur pada rumah sehat -
Tidak tahu dan tidak tepat -
Kurang tepat -
Tepat 9
66 22
9,3 68,0
22,7
10 Lubang asap dapur pada rumah sehat
- Tidak tahu dan tidak tepat
- Kurang tepat
- Tepat
9 67
21 9,3
69,1 21,6
11 Pencahayaan pada rumah sehat
- Tidak tahu dan tidak tepat
- Kurang tepat
- Tepat
4 21
72 4,1
21,6 74,2
12 Sarana air bersih pada rumah sehat
- Kurang tepat
- Tepat
38 59
39,2 60,8
13 Jamban pada rumah sehat
- Tidak tahu dan tidak tepat
- Kurang tepat
- Tepat
1 13
83 1,0
13,4 85,6
14 Saluran air limbah pada rumah sehat
- Tidak tahu dan tidak tepat
- Kurang tepat
- Tepat
11 58
28 11,3
59,8 28,9
15
Pembuangan sampah pada rumah sehat -
Tidak tahu dan tidak tepat -
Kurang tepat -
Tepat 40
31 26
41,2 32,0
26,8
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa pada pertanyaan aspek pengetahuan tentang pengertian rumah sehat, mayoritas responden 64,9 memilih jawaban yang
kurang tepat, yaitu rumah merupakan bangunan tempat berlindung dari panas dan hujan. Pada pertanyaan aspek pengetahuan tentang fungsi dan syarat rumah sehat,
mayoritas responden 59,8 memilih 1-2 jawaban yang tepat, yaitu rumah berfungsi sebagai tempat berlindung dari panas, hujan, dan menghindarkan dari binatang
penular penyakit. Hasil analisa univariat juga menunjukkan bahwa pada pertanyaan aspek pengetahuan tentang lantai yang digunakan pada rumah yang sehat, seluruh
responden 100 memilih jawaban yang tepat, yaitu lantai harus disemen, tegel, keramik, teraso atau menggunakan papan untuk rumah panggung. Pada pertanyaan
aspek pengetahuan tentang syarat ventilasi yang memenuhi syarat kesehatan pada rumah sehat, mayoritas responden 39,2 memilih jawaban tidak tahu atau jawaban
yang tidak tepat yaitu yang penting ada ventilasi. Pada pertanyaan aspek pengetahuan tentang syarat kamar tidur pada rumah sehat, mayoritas responden 68 memilih
jawaban yang kurang tepat, yaitu luas kamar minimal 9 m
2
dan dihuni oleh maksimal 3 orang. Pada pertanyaan tentang jenis dan luas lubang asap dapur yang sebaiknya
terdapat pada rumah sehat, mayoritas responden 69,1 memilih jawaban yang kurang tepat, yaitu ada lubang ventilasi dengan luas kurang dari 10 luas lantai
dapur. Selain itu, pada pertanyaan aspek pengetahuan tentang saluran air limbah yang memenuhi syarat kesehatan, mayoritas responden 59,8 menjawab dengan kurang
tepat, yaitu dialirkan ke selokan terbuka, dan pada pertanyaan tentang syarat tempat sampah baik yang ada pada rumah sehat, mayoritas responden 41,2 menjawab
tidak tahu.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan perhitungan jumlah skor pada indikator pengetahuan dengan metode rating persentase maka variabel pengetahuan dapat dikategorikan baik dan
kurang baik. Hasil uji univariat ini dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan tentang Rumah Sehat di Kelurahan Pekan Selesei Kabupaten Langkat Tahun
2010
No Pengetahuan Responden
Jumlah orang Persentase
1
Kurang baik 38
39,2
2 Baik
59 60,8
Total 97
100.0
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 59 orang 60,8 dan hanya 38
orang 39,2 termasuk mempunyai pengetahuan yang kurang baik. c. Sikap
Variabel sikap dalam penelitian ini adalah pandangan responden terhadap kepemilikan rumah sehat. Pengukuran dari variabel sikap didasarkan pada 15
pertanyaan. Hasil uji univariat terhadap variabel sikap dapat dilihat pada tabel 4.4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Sikap tentang Rumah Sehat di Kelurahan Pekan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010
No. Indikator Sikap
Jawaban Setuju
Kurang setuju Tidak setuju n
n n
1.
Rumah sehat melindungi dari panas dan hujan, menghindarkan dari binatang
penular penyakit,
tempat membina
hubungan keluarga, melindungi dari kemungkinan kecelakaan
68 70,1
25 25,8
4 4,1
2. Memiliki jamban, air bersih, saluran
pembuangan air limbah, dan tempat sampah
94 96,9
2 2,1
1 1,0
3. Langit-langit rumah bersih dan tidak
rawan kecelakaan 82
84,5 11
11,4 4
4,1
4.
Dinding permanen 46
47,4 45
46,4 6
6,2
5.
Lantai disemen, keramik,tegel 49
50,5 41
42,3 7
7,2
6.
Ventilasi 10 dari luas lantai 13
13,4 62
63,9 22
22,7
7. Luas kamar tidur minimal 9m
2
dan dihuni maksimal 2 orang
42 43,3
40 41,2
15 15,5
8.
Perlu lubang asap untuk dapur 73
75,3 18
18,6 6
6,2
9
Kamar mandi dan jamban kedap air, selalu dibersihkan agar tidak licin
60 61,9
36 37,1
1 1,0
10
Pencahayaan terang
tetapi tidak
menyilaukan 37
37,1 31
32,0 29
29,9
11
Sumber air bersih terbaik dari PDAM 44
45,4 37
38,1 16
16,5
12 Jamban berbentu leher angsa dan ada
septick tank
79 81,4
14 14,5
4 4,1
13
Saluran air limbah minimal 10 M dari sumber air bersih
33 34,0
53 54,7
11 11,3
14
Tempat sampah kedap air dan bertutup 58
59,8 27
27,8 12
12,4
15 Di rumah tidak boleh ada tikus dan kecoa
yang bersarang 97
100
Keterangan n = Jumlah Responden
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, diketahui bahwa mayoritas responden 70,1 menyatakan setuju rumah sehat berfungsi untuk melindungi dari panas dan hujan,
menghindarkan dari binatang penular penyakit, tempat membina hubungan keluarga,dan melindungi dari kemungkinan kecelakaan.
Didapatkan pula bahwa mayoritas responden
Universitas Sumatera Utara
47,4 menyatakan setuju jika rumah dengan dinding permanen dikatakan rumah sehat. Responden yang menyatakan setuju jika lantai rumah harus disemen atau
dikeramik dan ditegel adalah sebanyak 50,5. Mayoritas responden 63,9 menyatakan kurang setuju jika ventilasi rumah 10 dari luas lantai.
Pada pernyataan luas kamar tidur minimal 9 m
2
dan dihuni oleh maksimal 2 orang, mayoritas responden 43,3 menyatakan setuju. Mayoritas responden
45,4 menyatakan setuju jika sumber air bersih yang terbaik untuk rumah berasal dari PDAM. Pada pernyataan saluran pembuangan air limbah harus berjarak minimal
10 meter dari sumber air bersih, mayoritas responden 54,7 menyatakan kurang setuju dan mayoritas responden 59,8 setuju jika tempat sampah harus kedap air
dan bertutup. Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat responden pada
pengukuran sikap, maka variabel sikap dapat dikategorikan menjadi kategori baik, dan kurang baik.
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap tentang Rumah Sehat di Kelurahan Pekan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010
No. Sikap Responden
Jumlah orang Persentase
1.
Baik 77
79,4
2. Kurang baik
20 20,6
Total 97
100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai sikap yang baik terhadap rumah sehat yaitu sebanyak 77 orang 79,4,
dan 20 orang 20,6 responden lainnya termasuk kategori kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Variabel Dependen
a. Kepemilikan Rumah Sehat Kepemilikan rumah sehat dilihat dari beberapa indikator yaitu meliputi
komponen rumah, ketersediaan sarana dan prasarana serta perilaku penghuni rumah. Hasil uji univariat kepemilikan rumah sehat dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut ini.
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Rumah Sehat di Kelurahan Pekan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010
Keterangan n = Jumlah Responden
Komponen Rumah Sehat Skore Penilaian Rumah
1 2
3 4
n n
n n
n
A. Konstruksi Rumah
1. langit-langit 29
29,9 42
43,3 26
26,8 -
- -
- 2. Dinding
- -
5 5,1
64 66,0
28 28,9
- -
3. Lantai -
- 40
41,2 57
58,8 -
- -
- 4. Jendela Kamar
2 2,1
95 97,9
- -
- -
- -
5. Jendela Ruang Keluarga 3
3,1 94
96,9 -
- -
- -
- 6. Ventilasi
2 2,1
91 93,8
4 4,1
- -
- -
7. Lubang asap dapur 17
17,5 77
79,4 3
3,1 -
- -
- 8. Pencahayaan
28 28,9
50 51,5
19 19,6
- -
- -
B. Sarana Sanitasi
9. Sarana Air Bersih 4
4,1 3
3,1 67
69,1 1
1,0 22
22,7 10. Jamban
2 2,1
3 3,1
6 6,2
15 15,5
71 73,2
11. Saluran pembuangan air limbah 19
19,6 34
35,1 34
35,1 10
10,3 -
- 12. Tempat sampah
31 32,0
61 62,9
4 4,1
1 1,0
- -
C. Perilaku Penghuni
13. Membuka jendela kamar 7
7,2 36
37,1 54
55,7 -
- -
- 14. Buka jendela ruang keluarga
3 3,1
37 38,1
57 58,8
- -
- -
15.Bersihkan rumah halaman 3
3,1 48
49,5 46
47,4 -
- -
- 16. Buang tinja di jamban
8 8,2
55 56,7
34 35,1
- -
- -
17. Buang sampah di tempat sampah 32
33,0 32
33,0 33
34,0 -
- -
-
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, diketahui bahwa mayoritas responden 66 mempunyai dinding rumah semi permanenen. Mayoritas responden 97,9 memiliki
jendela kamar tidur. Mayoritas responden 93,8 memiliki ventilasi tetapi luas ventilasi permanen 10 dari luas lantai. Mayoritas responden 79,4 memiliki
lubang asap dapur dengan ventilasi 10 dari luas lantai dapur. Berdasarkan sarana sanitasi, diketahui mayoritas responden 69,1 memiliki sarana air bersih sendiri
namun tidak memenuhi syarat kesehatan secara fisik. Mayoritas 35,1 responden memiliki saluran pembuangan air limbah tetapi dialirkan ke selokan terbuka, dan
responden yang memiliki tempat sampah tetapi tidak kedap air dan tidak memiliki tutup adalah 62,9.
Berdasarkan perilaku penghuni, diketahui mayoritas responden 49,5 kadang-kadang membersihkan rumah dan halaman. Mayoritas responden 56,7
kadang-kadang membuang tinja bayi dan balita ke jamban, dan mayoritas responden
34 membuang sampah ke tempat sampah setiap harinya.
Berdasarkan penilaian pada beberapa indikator rumah sehat tersebut, maka kepemilikan rumah sehat dapat dikategorikan menjadi sehat dan tidak sehat. Hasil
penelitian dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Kepemilikan Rumah Sehat di
Kelurahan Pekan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010
No.
Kepemilikan Rumah Sehat Jumlah orang
Persentase 1.
Sehat 15
15,5
2. Tidak Sehat
82 84,5
Total 97
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa responden yang memiliki rumah sehat sebanyak 15 orang 15,5 dan yang tidak memiliki rumah sehat
sebanyak 82 orang 84,5.
4.3 Analisa Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan dengan mengunakan uji
chi-square
antara variabel Independen status pekerjaan,pendapatan, pendidikan, pengetahuan dan sikap kepala
keluarga dengan variabel dependen kepemilikan rumah sehat. Hasil uji bivariat dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Analisa antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen
No Variabel Independen
Kepemilikan Rumah Sehat Jumlah
p value
Sehat Tidak Sehat
n n
n
1 PEKERJAAN
Bekerja tetap Tidak bekerja tetap
8 7
53,3 46,7
12 70
14,6 85,4
20 77
20,6 79,4
0,002
Total
15 100
82 100
97 100
2
PENDAPATAN Tinggi
Rendah 15
100 38
44 46,3
53,7 53
44 54,6
45,4 0,000
Total 15
100 82
100 97
100 3
PENDIDIKAN Tinggi
Sedang Rendah
4 7
4 26,7
46,6 26,7
5 20
57 4,1
24,4 69,5
9 27
61 9,3
27,8 62,9
0,003
Total 15
100 82
100 97
100 4
PENGETAHUAN Baik
Kurang baik 15
100 44
38 53,7
46,3 59
38 60,8
39,2 0,001
Total 15
100 82
100 97
100 5
SIKAP Baik
Kurang baik 15
100 62
20 75,6
24,4 77
20 79,4
20,6 0,036
Total
15 100
82 100
97 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, diketahui berdasarkan status pekerjaan, mayoritas 53,3 rumah sehat terdapat pada responden yang memiliki status
pekerjaan tetap dibandingkan responden yang memiliki status pekerjaan tidak tetap 46,7. Sedangkan untuk rumah tidak sehat mayoritas 85,4 terdapat pada
responden yang memiliki status pekerjaan tidak tetap dibandingkan dengan responden yang berkerja tetap 14,6. Hasil uji statistik dengan uji
chi square
menunjukkan ada hubungan signifikan antara status pekerjaan dengan kepemilikan rumah sehat
p
=0,002. Berdasarkan pendapatan, diketahui rumah sehat mayoritas 100 terdapat
pada responden dengan pendapatan tinggi dibandingkan responden berpendapatan rendah 0. Sedangkan untuk rumah tidak sehat mayoritas 53,7 terdapat pada
responden yang berpenghasilan rendah dibandingkan dengan berpendapatan tinggi 46,3. Hasil uji statistik dengan uji
chi square
menunjukkan ada hubungan signifikan antara pendapatan dengan kepemilikan rumah sehat
p
=0,000. Berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui rumah sehat mayoritas 46,6
terdapat pada responden dengan tingkat pendidikan sedang dibandingkan responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah 26,7 dan responden tingkat pendidikan
tinggi 26,7. Sedangkan untuk rumah tidak sehat mayoritas 69,5 terdapat pada responden yang berpendidikan rendah dibandingkan dengan tingkat pendidikan
sedang 24,4 dan tingkat pendidikan tinggi 4,1. Hasil uji statistik dengan uji
chi square
menunjukkan ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan kepemilikan rumah sehat
p
=0,003.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengetahuan, diketahui rumah sehat 100 terdapat pada responden yang mempunyai pengetahuan dengan kategori baik dibandingkan
responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik 0. Sedangkan rumah tidak sehat mayoritas 53,7 juga terdapat pada responden yang mempunyai pengetahuan
dengan kategori baik dibandingkan responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik 46,3. Hasil uji statistik dengan uji
chi square
menunjukkan ada hubungan signifikan antara pengetahuan dengan kepemilikan rumah sehat
p
=0,001. Berdasarkan sikap, diketahui rumah sehat 100 terdapat pada responden
dengan sikap yang dikategorikan baik dibandingkan responden yang mempunyai sikap kurang baik 0. Sedangkan rumah tidak sehat mayoritas 75,6 juga
terdapat pada responden yang memiliki sikap baik dibandingkan responden yang memiliki sikap kurang baik 24,4. . Hasil uji statistik dengan uji
chi square
menunjukkan ada hubungan signifikan antara sikap dengan kepemilikan rumah sehat
p
=0,036.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga dengan Kepemilikan Rumah
Sehat 5.1.1 Hubungan Status Pekerjaan Kepala Keluarga dengan Kepemilikan
Rumah Sehat
Berdasarkan hasil penelitian dengan analisis bivariat menggunakan uji
chi square
didapatkan nilai
p
= 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa pada alpha 5, terdapat hubungan yang signifikan antara status pekerjaan kepala keluarga dengan
kepemilikan rumah sehat di Kelurahan Pekan Selesei Kecamatan Selesei Kabupaten Langkat Tahun 2010. Berdasarkan hasil analisa bivariat tersebut juga didapatkan
bahwa mayoritas 53,3 responden yang mempunyai rumah sehat berasal dari kelompok responden yang memiliki pekerjaan tetap, sedangkan kepemilikan rumah
tidak sehat, mayoritas 85,4 terdapat pada responden yang bekerja tidak tetap. Responden penelitian pada umumnya merupakan tamatan SD dan SMP
sehingga masyarakat hanya mampu bekerja sebagai wiraswasta atau memiliki pekerjaan tidak tetap dengan tingkat penghasilan yang hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan pangan dan sandang sehari-hari. Hal ini sejalan dengan pendapat Sastra 2002 yang menyatakan bahwa pada masyarakat golongan menengah ke bawah,
kemampuan ekonominya masih terkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan sebagai kebutuhan pokok.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diasumsikan bahwa seseorang yang memiliki pekerjaan tetap mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk memiliki rumah sehat
jika dibandingkan dengan seseorang yang memiliki pekerjaan tidak tetap. Hal ini
Universitas Sumatera Utara