Alat Pengumpulan Data Analisis Data

42 Piutang NegaraDaerah, Buku-Buku, Artikel dan lain-lain dalam bentuk tulisan yang terkait dengan permasalahan penagihan piutang hingga pelaksanaan lelang eksekusi.

5. Alat Pengumpulan Data

Dalam penelitian hukum dikenal 3 tiga alat pengumpulan data atau alat penelitian research instrument, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi dan wawancara atau interview. Ketiga alat pengumpul data tersebut dapat dipergunakan masing-masing maupun secara bergabung. 46 a. Studi dokumen, dipakai terhadap kajian buku-buku, artikel dan naskah resmi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data, yaitu : b. Pedoman wawancara, yang dimaksudkan dilakukan kepada informan yang ditetapkan dengan memilih model wawancara langsung tatap muka. Tujuannya agar mendapatkan data yang mendalam dan lebih lengkap.

6. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unik dan komplek. Padanya terdapat regularitas atau pola tertentu, namun penuh dengan variasi keragaman. 47 46 Soerjono Soekanto, Op.Cit, hal.66 47 Burhan Bungi, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Pemahaman Filosofis dan Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2003, hlm.53 43 Analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. 48 Sedangkan metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. 49 Data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan Library Research dan data primer yang diperoleh dari penelitian lapangan Field Research kemudian disusun secara urut dan sistematis dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu untuk memperoleh gambaran tentang pokok permasalahan dengan mempergunakan metode berfikir induktif yaitu cara berfikir yang dimulai dari hal yang khusus untuk selanjutnya menarik ke hal-hal yang umum sebagai kesimpulan dan selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk deskriptif. 48 Lexy J Moleong, Metodologi Kualitatif, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2004, hlm.103 49 Ibid, hlm.3 44

BAB II PERANAN KANTOR PELAYANAN KEUANGAN NEGARA DAN LELANG

KPKNL SEBELUM DAN SESUDAH BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 33 TAHUN 2006 A. Gambaran Umum KPKNL Medan 1. Tugas, Fungsi dan Wewenang KPKNL Medan Berdasarkan Pasal 30 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102PMK.022008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, tugas pokok KPKNL adalah melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan negara, penilaian, piutang negara dan lelang. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, KPKNL menyelenggarakan fungsi : a. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan kekayaan negara. b. Retribusi, verifikasi dan analisa pertimbangan permohonan pengalihan serta penghapusan kekayaan negara. c. Registrasi penerimaan berkas, penetapan, penagihan, pengelolaan barang jaminan, eksekusi, pemeriksaan harta kekayaan milik penanggung hutang penjamin hutang. d. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan jangka waktu danatau jumlah hutang, usul pencegahan dan penyanderaan penanggung hutang danatau penjamin hutang, serta penyiapan data usul penghapusan piutang negara; 45 e. Pelaksanaan pelayanan penilaian f. Pelaksanaan pelayanan lelang g. Penyajian informasi di bidang kekayaan negara, penilaian, piuang negara dan lelang h. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta pemeriksaan kemampuan penanggung hutang atau penjamin hutang dan eksekusi barang jaminan i. Pelaksanaan pemeriksaan barang jaminan milik penanggung hutang atau penjamin hutang serta harta kekayaan lain j. Pelaksanaan bimbingan kepada pejabat lelang k. Inventarisasi, pengamanan, dan pendayagunaan barang jaminan l. Pelaksanaan pemberian pertimbangan dan bantuan hukum pengurusan piutang negara dan lelang m. Verifikasi dan pembukuan penerimaan pembayaran piutang negara dan hasil lelang n. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Untuk mewujudkan pertanggung jawaban atas penyelenggaraan tugas dan fungsi KPKNL, sebagai pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 disusun laporan akuntabilitas kinerja KPKNL Medan untuk setiap tahun anggaran. Dengan tersusunnya laporan akuntabilitas KPKNL Medan diharapkan para pelaksana tugas KPKNL Medan dapat semakin terdorong dan termotivasi untuk 46 meningkatkan kinerja dengan demikian sasaran dan tujuan sebagaimana digariskan dalam visi dan misi dapat tercapai. Selain itu, diharapkan pula berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan akan dapat dievaluasi, sehingga untuk pelaksanaan selanjutnya dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Kantor Pelayanan Keuangan dan Lelang Negara Medan mempunyai daerah wewenang sebagai berikut : a. Medan b. Binjai saat ini belum dibuka c. Pematang Siantar d. Kisaran e. Padang Sidempuan KPKNL Medan adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara DJKN yang bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah II DJKN Medan. 47

2. Struktur Organisasi KPKNL Medan