Teknik Pengumpulan Data Teknik Penyajian dan Analisis Data

liv

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong 2012:157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Penulis mengidentifikasikan sumber data menjadi dua yaitu sebagai berikut. a. Sumber data primer Yaitu sumber data yang berasal dari komunikasi secara langsung dengan informan baik secara langsung maupun tertulis. Data primer merupakan data utama dalam penelitian ini. Sumber data utama diperoleh melalui wawancara, catatan tertulis atau melalui perekaman video, audio, foto, atau film. b. Sumber data sekunder Yaitu sumber data yang berfungsi sebagai pelengkap yang biasa diperoleh dari berbagai sumber, seperti arsip-arsip serta dokumen yang menunjang penelitian. Data sekunder diperoleh dari pihak lain yang telah mengumpulkan dan mengolahnya. Data ini juga diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti untuk menunjang data-data primer penelitian. Untuk memperoleh data serta informasi yang relevan dengan fokus penelitian, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa dokumentasi, dan wawancara. a. Dokumentasi Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melihat dokumen atau catatan-catatan dalam bentuk apapun yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Berupa catatan, buku, surat, dan perundang-undangan yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. b. Wawancara Wawancara yaitu suatu bentuk komunikasi verbal secara lugas dengan informan mengenai objek yang akan diteliti. Wawancara sangat lv penting karena didapat hal-hal yang berbeda yang menjadi pendapat orang lain.

3.6 Teknik Penyajian dan Analisis Data

Menurut buku Pedoman Karya Tulis ilmiah Universitas Jember 2012:24 teknik penyajian dan analisis data berisi uraian tentang cara mengkaji dan mengolah data mentah sehingga mampu menjadi sebuah informasi yang jelas terkait cara analisisnya. Sedangkan menurut Moleong 2012:247 “ proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah menelaah data yang telah terkumpul, peneliti dapat melakukan proses reduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abtraksi, yaitu membuat rangkuman atas inti, proses, dan pernyataan yang dinggap penting untuk tetap dilibatkan dalam penelitian, langkah selanjutnya adalah menyusunnya dalam satuan-satuan. Satuan- satuan itu kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya. Kategori-kategori tersebut dibuat sambil melakuan koding. Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data “. Miles dan Huberman dalam Sugiono, 2011:247 menggambarkan proses analisis interaktif ke dalam gambar sebagai berikut. Gambar 3.1 Skema Model Analisis Inteaktif Sumber : Miles dan Huberman dalam Sugiono, 2011:247 Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan- KesimpulanVerifikasi lvi a. Reduksi Data Data-data mentah dari hasil wawanara dicatat secara cermat dan terperinci untuk kemudian dipilih dengan cara memilah-milah, disederhanakan serta memfokuskan data yang telah diperoleh oleh peneliti. Proses reduksi data akan berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung. b. Penyajian Data Penyajian data terdiri dari sekumpulan informasi yang tersusun untuk kemudian ditarik kesimpulan. Data yang telah terkumpul melalui proses reduksi data dapat disajikan dalam bentuk matriks, grafis, bagan, dan teks naratif. c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Data yang telah disajikan melalui proses penyajian data kemudian akan ditarik kesimpulannya. Pengambilan kesimpulan dalam penelitian didasarkan pada data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian dan telah dianalisis sehingga dapat ditemukan jawaban dari permasalahan yang dikemukakan.

3.7 Teknik Menguji Keabsahan Data

Dokumen yang terkait

Konflik Pemekaran Wilayah di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus:Konflik Horisontal yang Bersifat Laten di Desa Pagar Manik, Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai)

8 84 101

Analisis Dampak Pemekaran Kecamatan Terhadap Pengembangan Wilayah (Penelitian Di Kecamatan...

3 29 3

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Kecamatan Pesanggrahan sebagai Kecamatan Induk dan Kecamatan Siliragung sebagai Pemekaran Wilayah di Kabupaten Banyuwangi)

0 5 2

DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Pada Kecamatan Kangayan, Sebagai Hasil Pemekaran Dari Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep)

0 6 3

STUDI PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN PUHPELEM KAB PASCA PEMEKARAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KABUPATEN WONOGIRI WILAYAH TAHUN 2002

0 16 138

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (STUDI PELAYANAN PUBLIK DALAM SEKTOR PENDIDIKAN PASCA PEMEKARAN WILAYAH DI KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD) | POLAKITANG | JURNAL EKSEKUTIF 2681 4947 1 SM

0 0 7

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP PELAYANAN PUBLIK STUDI PADA KANTOR CAMAT MORAMO UTARA KABUPATEN KONAWE SELATAN

0 0 12

DAMPAK PEMEKARAN DAERAH PADA PELAYANAN PUBLIK DITINJAU MENURUT SISTEM HUKUM INDONESIA

0 0 16

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK : STUDI KASUS PEMEKARAN KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN WAY RATAI KABUPATEN PESAWARAN - Raden Intan Repository

0 0 91