Gambar 4.1 Penakar Hujan Tipping Bucket
4.2 Uji Sensor Tipping Bucket
Proses pengujian sensor dilakukan dengan cara meneteskan sejumlah air kedalam jungkitan Tipping Bucket menggunakan suntikan. Pengujian ini dilakukan
sebanyak 25 kali dengan tujuan untuk mendapatkan nilai yang lebih akurat. Berikut tabel pengujian sensor Tipping Bucket:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Pengujian Sensor Tipping Bucket
Ulangan Volume Air ml
Tinggi Hujan mm
1 20
0,5 2
19,9 0,5
3 19,9
0,5 4
19,9 0,5
5 20
0,5 6
19,8 0,5
7 20
0,5 8
19,9 0,5
9 20
0,5 10
20 0,5
11 19,9
0,5 12
20 0,5
13 20
0,5 14
19,8 0,5
15 20
0,5 16
20 0,5
17 19,8
0,5 18
19,9 0,5
19 20
0,5 20
20 0,5
21 20
0,5 22
19,9 0,5
23 20
0,5 24
19,9 0,5
25 20
0,5
Rata-Rata 20
0,5
Dari beberapa kali pengujian diatas nilai volume air yang dapat dijungkitkan oleh Tipping Bucket memiliki nilai yang tidak begitu jauh yaitu
sebesar 20 ml atau 0,5 mm.
4.3 Pembuatan Perangkat Lunak Software
Universitas Sumatera Utara
Bahasa program yang digunakan pada pembuatan aplikasi perekam data hujan otomatis ini adalah Microsoft Visual Basic 6.0. Bahasa pemograman ini mudah
digunakan karena perintah-perintah yang dipakai hampir sama dengan bahasa percakapan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh tampilan yang muncul ketika
program pertama kali dieksekusi.
Gambar 4.2 Tampilan Awal Program Perekam Data Hujan
Program perekam data hujan otomatis ini memiliki beberapa bagian khusus diantaranya nilai total curah hujan dalam satu hari, nilai intensitas curah
hujan tiap jam dan rata-ratanya tiap hari, nilai intensitas curah hujan tiap jam yang dilengkapi dengan jam kejadian, kategori dari kejadian hujan, nilai hujan
maksimum dan kejadiannya dan grafik intensitas curah hujan per jam. Kelemahan dari aplikasi ini adalah aplikasi dan data dijalankan menggunakan komputer atau
laptop sehingga perangkat tersebut harus tetap hidup selama 24 jam. Jiak terjadi masalah pada listrik maka pengamatan dan pencacatatan data akan terhenti hingga
komputer aktif kembali.
Bagian pertama adalah total curah hujan, pada bagian ini akan ditampilkan nilai curah hujan secara akumulatif dalam 1 jam 24 jam.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Tampilan Total Curah Hujan
Intensitas curah hujan merupakan jumlah curah hujan persatuan waktu, pada aplikasi ini waktu ditentukan selama 60 menit, sehingga nilai intensitas
curah hujannya adalah besaran hujan tiap 60 menit. Pada tampilan di atas setiap hasil dari intensitas curah hujan di kali 0,01 agar sesuai dengan intensitas yang
telah ditentukan.
Gambar 4.4 Tampilan Intensitas Curah Hujan
Universitas Sumatera Utara
Kategori hujan merupakan pernyataan kuantitatif dari nilai intensitas curah hujan. Nilai tersebut telah ditentukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika dengan tujuan untuk mempermudah memahami dari nilai kuantitatif tersebut. Pada penelitian ini kategori hujan yang digunakan dengan
waktu pada nilai intensitas curah hujan yaitu 1 jam. Berikut klasifikasi dari kategori hujan disesuaikan dengan jumlah curah hujannya:
Tabel 4.2 Kategori Hujan berdasarkan Intensitas Curah Hujan tiap 1 jam Tingkatan
Intensitas Ringan
0,1-5,0 mmjam Sedang
5,0- 10,0 mmjam Lebat
10,0-20 mmjam Sangat Lebat
:20 mmjam
Berikut contoh tampilan kategori hujan:
Gambar 4.5 Tampilan Kategori Curah Hujan
Universitas Sumatera Utara
4.4 Penyimpanan Data