Gambar 2. Putaran Kedua Algoritma Gale-Shapley Ivan Bong, 2013
Putaran III:
Men : Setiap pria yang belum bertunangan akan melamar wanita yang merupakan preference list selanjutnya.
Women : Setiap wanita akan mengikuti empat aturan diatas.
Gambar 3. Putaran Ketiga Algoritma Gale-ShapleyIvan Bong, 2013
Dalam kenyataannya, kita dihadapkan pada kondisi dimana pencocokan tidak hanya terjadi pada one to one, tetapi juga one to many.
Selain itu, dalam kasus pencocokan pria dan wanita pada Algoritma Gale- Shapley. Setiap pria dan wanita harus menetapkan urutan ketertarikan
terhadap pasangan lain yang berbeda jenis dengan asumsi bahwa setiap pria dan wanita akan bahagia bila dicocokkan dengan pria dan wanita lain yang
kurang disukai daripada tidak mendapatkan pasangan sama sekali. Dalam perkembangannya, Algoritma Gale-Shapley diperbaharui sehingga kedua
masalah diatas dapat diatasi dan penerapannya lebih sesuai dengan keadaan pencocokan di dunia nyata.
2.5. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian-penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah: 1.
Andreas Handojo, Djoni H. Setiabudi dan Rachma Yunita2003, Pembuatan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses
Kenaikan Jabatan Dan Perencanaan Karir Pada PT. X, Hasil penelitian, Informasi-informasi yang berhubungan dengan karyawan
maupun jabatan dapat dapat disimpan dalam suatu database sehingga jika suatu saat diperlukan untuk prosess profile matching .
Dengan software profile matching dapat membantu proses pencarian karyawan yang sesuai dengan jabatan yang lowong
2. Arief Soma Darmawan2012, Pemilihan Beasiswa Bagi Mahasiswa
SMIK WIDYA PRATAMA dengan Metode Profile Matching,
Men: Brian proposes to Susan
Women: Susa accepts Bria ’s proposal
Now we have five stable couples. Joe
Sarah Brian
Susan George
Dianne Matt
Amy
Universitas Sumatera Utara
Metode Profile Matching merupakan metode mencocokan profile mahasiswa dengan profile yang diharapkan untuk penerima
beasiswa. Metode ini menggunakan perangkingan untuk merekomendasikan sebuah keputusan.
3. Arif Lukman Hidayat dan Tito Pinandita2013, Sistem Pendukung
Keputusan Evaluasi Kinerja Karyawan Untuk Promosi Jabatan Struktural Pada Bimbingan Belajar Sciencemaster Menggunakan
Metode Gap Kompetensi Profile Matching, Dengan menggunakan metode Profile Matching terbentuk suatu aplikasi sistem pendukung
keputusan yang dapat menyeleksi karyawan yang sesuai untuk ditempatkan pada suatu jabatan tertentu.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Sebelum melakukan pearancangan dalam sebuah sistem, maka diperlukan analisis sistem yang akan dibangun. Analisi sistem merupakan proses
identifikasi mengenai hal yang dibutuhkan dan harus ada pada sistem, agar sistem tersebeut ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan utamanya. Tahap ini
bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap sistem yang akan dibangun. Tahap tersebut menjabarkan kebutuhan yang akan berguna untuk
perancangan sistem agar sistem yang akan dibangun susuai dengan masalah yang akan diselesaikan.
3.2 Analisis Masalah