Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang, maka penulisan skripsi minor ini hanya membatasi pada masalah kebutuhan modal kerja.
Masalah yang akan dibahas dalam skripsi minor ini adalah: Bagaimana perusahaan menentukan kebutuhan, memperoleh modal kerja serta penggunaan
modal kerja dalam kegiatan operasional.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perusahaan menentukan kebutuhan, memperoleh dan menggunakan modal kerjanya.
Manfaat penelitian adalah: 1.
Bagi penulis untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam bidang modal kerja yang bermanfaat di masa yang akan datang.
2. Bagi Perusahaan Flipflop Co. Medan dapat dijadikan sebagai sumbang
saran dalam melaksanakan aktivitasnya juga sebagai bahan pertimbangan dalam hal menentukan kebijaksanaan modal kerja di masa yang akan
datang. 3.
Bagi pihak lain ingin mengetahui seberapa tinggi tingkat penjualan barang-barang untuk diproduksi di masa yang akan datang.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
D. MetodePenilaian
Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka digunakan metode penelitian yang terdiri dari:
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang dipergunakan adalah sebagai berikut: a. Data Primer
Data yang diperoleh penulis langsung dari perusahaan tempat penulis melakukan penelitian.
b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari dokumentasi yang telah ada diperusahaan
tersebut yaitu sejarah singkat perusahaan, Laporan Laba-Rugi, Laporan neraca. Dan dari buku-buku referensi lainnya.
2. Teknik Pengumpulan Data
1. Interview Wawancara Merupakan data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan
pihak-pihak yang berwenang, berkaitan memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam menyusun skripsi minor ini.
2. Studi Dokumentasi Dengan mengumpulkan data teoritis melalui berbagai literatur, buku-buku
dan tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan skripsi minor ini.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
3. Metode Analisis Data
Penulisan skripsi minor ini menggunakan beberapa metode analisis data antara lain:
a. Metode Deduktif Merupakan penganalisaan data dengan cara menyusun data,
mengelompokkan data, menafsirkan, sehigga diperoleh gambaran umum mengenai keadaan piutang perusahaan tersebut. Sugiyono, 2006 : 120
b. Metode Deskriptif Merupakan suatu metode analisis yang berawal dari pengetahuan yang
bersifat umum untuk diterapkan pada persoalan khusus dengan membandingkan data-data perusahaan dengan teori.Sugiyono, : 124
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
BAB II ANALISIS KEBUTUHAN MODAL KERJA PADA
FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
A. PROFIL PERUSAHAAN 1. Sejarah singkat perusahaan
Flipflop shophouse Co. Medan berlokasi di jalan Darussalam Medan. Flipflop Shophouse Co. didirikan pada Tanggal 30 September 2003 oleh Doli,
Mario Dan Fadli. Flipflop Shophouse Co. terbentuk dari konsep “ indie “ yaitu segala
sesuatu yang berbasis dari diri sendiri dan berusaha untuk tetap mandiri dan tidak terlalu bergantung kepada orang lain, namun Flipflop Shophouse Co. sudah
mengembangkan konsep indie sesuai dengan perkembangannya. Adapun bidang usaha dan kegiatan dari Flipflop Shophouse Co. Medan adalah:
• Menjual berbagai produk yang dikeluarkan oleh Flipflop Shophouse Co.
seperti : T-shirt, kemeja, sepatu, jaket, pin, CD, dompet, tas dan lain-lain. •
Menerima produk dari distro lain yang telah bekerjasama dengan Flipflop Shophouse Co. dan menjualnya melalui sistem konsyinasi.
• Mempromosikan band-band yang berada di jalur indie dengan cara
menjual CD atau kaset mereka dan mensponsori mereka.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Para eksekutif dan .pegawai Flipflop Shophouse Co. Medan memiliki keahlian dan kemampuan yang beragam namun masih di bawah bidang
komunikasi dan pemasaran, seperti:
Profesi penjualan
Profesi pemasaran
Profesi kehumasan
Profesi kreatif
2. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan pola yang dapat mempertinggi efektivitas kerja. Dengan adanya struktur organisasi, setiap
pimpinan dan bawahan yang ada dalam perusahaan akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dengan
demikian struktur organisasi merupakan pencerminan lalu lintas wewenang dan tanggung jawab di dalam perusahaan.
B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dari suatu perusahaan,
juga menunjukkan sampai seberapa jauh efisiensi pelaksanaan kegiatan serta perkembangan perusahaan yang telah dicapai oleh manajemen.
Pada pokoknya laporan keuangan di tujukan kepada pihak-pihak di luar perusahaan, sehingga yang bersangkutan dapat menggunakannya sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan mengenai kondisi perusahaan tersebut.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Perkembangan dari posisi keuangan perusahaan tersebut dapat dilihat dari penyajian data-data yang diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, sehingga
dapat di peroleh data-data yang di butuhkan.
“Laporan Keuangan adalah dokumen usaha yang melaporkan informasi keuangan mengenai suatu entitas kepada orang-orang dan
organisasi-organisasi usaha tersebut. Jumingan, 2006 : 30.
Pada umumnya ada 2 dua laporan keuangan yang utama yaitu : 1.
Laporan Laba Rugi Income Statement 2.
Neraca Balance Sheet Dari Laporan Keuangan yang telah di sajikan oleh perusahaan pada suatu
masa akuntansi yang merupakan pertanggung jawaban keuangan dari pimpinan perusahaan, jelaslah akan terlihat gambaran dari perkembangan perusahaan
tersebut dalam suatu periode.
1. Laporan Laba Rugi Income Statement
“Laporan Laba Rugi adalah : Suatu ikhtisar pendapatan dan pengeluaran atau beban dari suatu entitas pada suatu jangka waktu tertentu,
misalnya untuk satu bulan atau satu tahun. Jumingan, 2006 : 30.
Tujuan dari penyusunan laporan laba rugi adalah untuk mengetahui perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan
kegiatan perusahaan dan juga dapat menjelaskan bagaimana pertumbuhan penggunaan aktivitas yang disebabkan penjualan-penjualan barang-barang.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Pada umumnya perkiraan dalam laporan laba rugi dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Hasil penjualan
2. Harga Pokok Penjualan
3. Laba kotor atas penjualan
4. Biaya operasi perusahaan
5. Pendapatan dan biaya-biaya lain
6. Laba bersih sebelum pemotongan pajak.
2. Neraca Balance Sheet “Neraca adalah : Daftar dari seluruh aktiva, kewajiban dan ekuitas
pemilik dari suatu entitas pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Jumingan, 2006 : 31.
Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku
di tutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan balance sheet.
Neraca terdiri dari tiga bagian yaitu : Aktiva, Passiva hutang dan modal.
a. Aktiva Aktiva merupakan keseluruhan harta yang dimiliki oleh perusahaan atau
hak untuk menagih kepada orang lain atau badan maupun hak untuk menikmati. Dapatlah dimengerti bahwa pengertian dari aktiva sangatlah luas karena aktiva itu
tidak hanya terdiri dari berbagai benda yang berwujud yang dimiliki oleh
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
perusahaan tetapi juga termasuk hak-hak, baik hak untuk menagih maupun hak untuk menikmati yang diperoleh dari orang lain atau badan lain.
Aktiva dapat di bedakan atas 2 dua bagian, yaitu : 1.
Aktiva Lancar Adalah kas dan asset-asset lain yang dimiliki perusahaan untuk dijadikan
uang dengan segera atau dimiliki untuk dipakai dalam operasi perusahaan, akan tetapi jangka waktu pemakaiannya tidak lebih dari satu tahun.
2. Aktiva Tetap Adalah asset yang telah dimiliki oleh perusahaan. Dijadikan uang dalam
jangka waktu yang lebih dari satu tahun atau dimiliki untuk dipakai di dalam operasi perusahaan akan tetapi jangka waktu pemakaiannya lebih dari satu
tahun.
b. Passiva hutang Merupakan keseluruhan kewajiban perusahaan baik kepada orang lain atau
badan lain yang harus dilunasi dengan uang kas. Passiva di bedakan atas dua jenis, yaitu :
1. Passiva Jangka Pendek
Passiva ini merupakan kewajiban perusahaan yang harus dilunasi paling lambat dalam jangka waktu satu tahun.
2. Passiva Jangka Panjang
Merupakan kewajiban perusahaan yang dapat dilunasi dalam waktu yang lebih dari satu tahun.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
c. Modal Kepentingan pemilik perusahaan ataupun pemegang saham atas aktivitas
perusahaan merupakan perkiraan modal dalam neraca. Jumlah modal adalah sama dengan jumlah seluruh aktiva dikurangi dengan seluruh jumlah kewajiban-
kewajiban.
C. Pengertian dan Jenis-jenis Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja
Suatu analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting bagi penganalisis intern maupun extern di samping masalah modal kerja
ini sangat erat hubungannya dengan operasi perusahaan sehari-hari, juga menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety para kreditur terutama
kreditur jangka pendek. Ada dua sifat umum dari modal kerja yaitu sebagai berikut :
1. Umurnya singkat
2. Berbentuk uang tunai atau “mudah” dikonversikan menjadi uang tunai
Manajemen Modal Kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan.
Manajemen modal kerja yang efektif menjadi sangat penting untuk kelangsungan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan
modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinannya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan
yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Secara umum Modal Kerja dapat berarti : 1.
Seluruh aktiva lancar atau modal kerja kotor Gross Working Capital atau konsep kuantitatif.
2. Aktiva lancar dikurangi hutang lancar Net Working Capital atau konsep
kualitatif. 3.
Keseluruhan dana yang diperlukan untuk menghasilkan laba tahun berjalan Functional Working Capital atau konsep fungsional termasuk
dana yang berasal dari penyusutan. Secara umum terdapat tiga konsep pengertian Modal Kerja, yaitu :
1. Konsep Kuantitatif
Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah : keseluruhan daripada jumlah aktiva lancar atau sering disebut modal kerja bruto Gross Working
Capital. Konsep ini berdasarkan atas kuantitas dari dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva yang sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau aktiva
dimana dana yang tertahan di dalamnya akan dapat bebas lagi dalam waktu pendek. Pengertian modal kerja menurut konsep ini lebih menitik beratkan pada
jumlah dana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya sehari-hari yang bersifat rutin.
2. Konsep Kualitatif Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah : sebagian dari aktiva
lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu merupakan kelebihan aktiva lancar di atas
hutang lancar.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja netto Net Working Capital. Pada konsep kualitatif pengertian modal kerja tidak hanya
dikaitkan dengan besarnya jumlah aktiva lancar saja seperti pada konsep kuantitatif, tetapi dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang
yang segera harus dibayar. Konsep ini melukiskan tentang tingkat keamanan perusahaan dan bagi kreditur jangka pendek dapat menjamin kesinambungan
usaha di masa mendatang serta menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan.
3. Konsep Fungsional Konsep ini berdasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan
income, dimana setiap modal kerja yang digunakan atau yang di hasilkan dimana perusahaan yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan. Ada
sebagian modal kerja yang digunakan dalam suatu periode akuntansi tertentu yang seluruhnya langsung menghasilkan pendapatan bagi periode tersebut current
income dan ada sebagian dana lain yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan untuk periode-periode berikutnya future income. Konsep ini lebih
menekankan kepada funsi dari dana yang dimiliki dalam usaha menghasilkan keuntungan bagi periode ini current income maupun untuk menghasilkan
dimasa mendatang future income.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Keuntungan dari cukupnya modal kerja, antara lain : •
Melindungi perusahaan terhadap turunnya nilai dari aktiva lancar. •
Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
• Menjamin dimilikinya credits standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi.
• Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk
melayani para konsumennya. •
Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
• Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi lebih efisien karena
tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
2. Jenis-Jenis Modal Kerja
Untuk menentukan jumlah modal kerja yang di anggap cukup bagi suatu perusahaan bukanlah hal yang mudah, karena modal kerja yang dibutuhkan oleh
suatu perusahaan tergantung atau dipengaruhi oleh beberapa jenis modal kerja, yaitu :
1. Modal Kerja Permanen Permanent Working Capital
Yaitu, Modal Kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara
terus menerus di perlukan untuk kelancaran usaha.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Modal Kerja Permanen dapat dibedakan atas : a.
Modal Kerja Primer Primary Working Capital Yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan
untuk menjamin kontinuitas usahanya. b.
Modal Kerja Normal Normal Working Capital Yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan
luas produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel Variabel Working Capital
Modal Kerja Variabel yaitu : Modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan atau musim.
Modal kerja ini dapat dibedakan atas : a.
Modal Kerja Musiman Seasonal Workin Capital Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi musiman. b.
Modal Kerja Siklus Clyclical Working Capital Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena
fluktuasi konjungtur. c.
Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital Yaitu modal kerja yang besarnya berubah-ubah karena adanya
keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya : adanya banjir, pemogokan buruh, perubahan ekonomi yang mendadak dan
lain-lain.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Makin pendek
periode tersebut berarti makin cepat perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya turn over rate lamanya periode perputaran
modal kerja tergantung pada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut.
D. Unsur-Unsur Modal Kerja
Pada dasarnya pengertian modal kerja menurut konsep kualitatif adalah merupakan pengertian aktiva lancar yang komponen-komponennya terdiri dari
beberapa unsur aktiva lancar sebagai modal kerja. Unsur-unsur modal kerja antara lain terdiri dari :
1. Kas dan Bank
2. Piutang
3. Persediaan
4. Surat-surat berharga
1. Kas dan Bank
Kas merupakan harta lancar dengan tingkat kecairan yang paling tinggi dan dapat berupa uang tunai yang ada pada kas perusahaan atau di bank. Kas
diperlukan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap ataupun penambahan aktiva tetap.
Pedoman yang terbaik guna memenuhi kebutuhan kas adalah anggaran kas. Bila di hubungkan dengan anggaran kas yaitu dalam rangka kontribusinya
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
terhadap laba investasi, maka terdapat dua cara untuk menentukan produktivitas kas yang dapat dilakukan oleh manajer perusahaan yaitu :
a. Penarikan uang tunai harus dilakukan secepatnya.
b. Melakukan sistem peramalan kas untuk mengurangi besarnya cadangan
pinjaman dan meningkatkan peluang untuk memainkan kas.
2. Piutang
Piutang merupakan salah satu bahagian dari aktiva lancar yang menunjukkan jumlah yang terhutang pada perusahaan akibat dari penjualan kredit.
Sebagai akibat dari penjualan kredit akan menimbulkan resiko pada perusahaan karena penjualan kredit ini tidak segera menghasilkan penerimaan kas. Barulah
pada hari jatuh temponya menimbulkan aliran kas masuk bagi perusahaan yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut.
Sebagai suatu investasi, piutang juga harus dapat memberikan kontribusinya pada pencapaian laba investasi. Investasi yang berlebihan dapat
menjadi terikat tanpa ada gunanya. Oleh karena itu manajemen perlu mengadakan penilaian terhadap aktivitas penjualan yang semakin besar dan dapat
memenangkan persaingan pasar. Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam keadaan bersifat
terus- menerus untuk menjadikan piutang sebagai kas, piutang memerlukan jangka waktu untuk merubah kembali menjadi uang kas. Hal ini dapat terlaksana
tergantung dari kelancaran pengumpulan dari para langganan.
3. Persediaan
Istilah persediaan digunakan untuk menyatakan barang yang berwujud, yaitu :
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
- Barang yang tersedia untuk di jual barang dagangan barang jadi
- Barang yang masih dalam proses produksi untuk diselesaikan kemudian di
jual barang dalam proses pengolahan -
Barang yang akan dipergunakan untuk diproduksi dan barang-barang jadi yang akan di jual bahan baku dan bahan pembantu dalam rangka
kegiatan usaha normal perusahaan. Persediaan barang-barang tersebut diatas meliputi baik yang ada dalam
perusahaan maupun dalam penjualan yang ditetapkan pada pihak lain. Atas dasar tersebut, maka perusahaan memiliki suatu landasan yang dapat dipergunakan
sebagai alat untuk mengatur proses pembelian, produksi dan penjualan. Apabila modal kerja yang disimpan pada persediaan terlalu besar akan
menimbulkan kerugian berupa bunga serta akan mempengaruhi likuiditas juga dapat menimbulkan hambatan dalam kelancaran produksi.
4. Surat-surat Berharga
Kelebihan dana yang dimiliki perusahaan dapat digunakan untuk membeli surat-surat berharga. Pembelian ini dilakukan dengan tujuan untuk penjagaan
likuiditas atau memperoleh pendapatan dari dana yang ditanamkan dalam surat- surat berharga tersebut.
Surat-surat berharga adalah bukti pemilikan atau bukti tuntutan kreditur terhadap suatu perusahaan. Biasanya surat-surat berharga itu mudah dipindah
tangankan sehingga dapat diperbandingkan.
E. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk mengetahui bagaimana dana yang tersedia digunakan seefektif mungkin dan
bagaimana dana tersebut dibelanjakan atau dengan kata lain dari mana sumber dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut di gunakan.
Pada dasarnya modal kerja itu terdiri dari dua bagian pokok, yaitu : 1.
Bagian yang tetap atau bagian yang permanen, yaitu jumlah yang minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa
kesulitan keuangan. 2.
Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.
Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaliknya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham semakin besar jumlah
modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena semakin besar kamampuan
perusahaan untuk memperoleh kredit dan semakin besar jaminan bagi kreditur jangka pendek.
Di samping dari investasi para pemilik perusahaan, kebutuhan yang permanen dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atau jenis hutang jangka
panjang lainnya. Tetapi dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.
Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan dapat bersumber dari :
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
1. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah pendapatan yang tampak dalam
Laporan perhitungan Laba Rugi ditambah dengan depresiasi atau amortisasi 2.
Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga Marketable Securities 3.
Penjualan saham atau obligasi 4.
Penjualan aktiva tetap Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat
disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila : 1.
Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik
saham. 2.
Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva
tetap maupun melalui proses depresiasi. 3.
Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan
bertambahnya aktiva lancar. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa modal kerja akan bertambah
apabila aktiva lancar bertambah diimbangi dengan perubahan dalam sektor atau pos tidak lancar Not Current Account.
Dalam menyusun Laporan sumber dan penggunaan modal kerja, yang menjadi sumber dari modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
1. Berkurangnya aktiva tetap
2. Bertambahnya hutang jangka panjang
3. Bertambahnya modal
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
4. Adanya keuntungan dari opersai perusahaan
Sedangkan yang menjadi penggunaan modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
1. Pembayaran Kas Deviden
Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan modal kerja. Kas deviden dibayar dari keuntungan netto sesudah pajak.
2. Bertambahnya aktiva tetap
Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja.
3. Berkurangnya hutang jangka panjang
Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran kembali hutang
berarti penggunaan modal kerja. 4.
Berkurangnya modal Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan
mengambil kembali atau mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti kurangnya dana yang berarti
pula pengurangan modal yang mempengaruhi penggunaan modal kerja. 5.
Adanya kerugian karena operasi perusahaan Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan
berkurangnya aktiva atau berkurangnya hutang. Bertambahnya hutang merupakan sumber modal kerja tetapi dengan adanya kerugian maka
tambahan dana tersebut digunakan untuk menutupi kerugian. Dengan demikian kerugian merupakan penggunaan modal kerja.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :
1. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada dua saat neraca.
Laporan ini menggambarkan perubahan dari masing-masing unsur modal kerja atau current account antara dua titik waktu. Dengan laporan
tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta perubahan modal kerja
2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur.
Dalam hal ini adalah mengelompokkan unsur-unsur Non Current Account antara dua titik waktu tersebut ke dalam golongan yang dapat
memperbesar atau memperkecil modal kerja. 3.
Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan laba rugi, terutama laba ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek
memperbesar atau memperkecil modal kerja. 4.
Berdasarkan informasi di atas dapatlah disusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Dengan adanya analisa terhadap laporan
sumber dan penggunaan modal kerja dapat diketahui bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Tabel. 2.1 FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
NERACA 31 DESEMBER 2003 dan 2004
Dalam Rupiah
KETERANGAN 2003
2004 AKTIVA
Aktiva Lancar Kas
Piutang Persediaan
Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap
Tanah Gedung
Penyusutan Gedung Peralatan
Penyusutan Peralatan
Jumlah Aktiva Tetap JUMLAH AKTIVA
PASSIVA Hutang Lancar
Hutang Usaha Hutang Pajak
Jumlah Hutang Lancar Ekuitas
Modal Sendiri Cadangan Umum
Laba Ditahan
Jumlah Ekuitas JUMLAH HUTANG DAN EKUITAS
3.375.000 50.825.350
1.820.500
56.020.850
12.050.300 10.200.000
1.135.000 17.675.000
1.285.000 37.504.500
93.525.350
4.735.000 1.425.550
6.160.550
37.764.500 12.000.000
25.550.000 87.364.800
93.525.350 4.675.000
55.320.000 4.665.000
64.650.000
29.775.930 15.760.000
1.235.000 20.580.300
1.300.000 63.580.230
128.230.230
5.120.030 750.330
5.870.360
79.237.230 16.213.640
26.915.000 122.359.870
128.230.230
Sumber : Flipflop shophouse Co.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Tabel. 2.2 FLIPFOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN LABA-RUGI 31 DESEMBER 2003
Dalam Rupiah KETERANGAN
2003
PenjualanPendapatan Usaha Biaya Operasional:
Gaji Pegawai Biaya Penyusutan
Biaya Pemeliharaan Biaya Lain-Lain
Jumlah Biaya Operasi Laba Sebelum Pajak
Pajak Penghasilan
Laba Bersih
4.200.000 1.131.000
1.235.000 5.855.000
43.700.215 12.421.000
31.279.215 5.729.215
25.550.000
Sumber : Flipflop shop house Co.
Tabel. 2.3 FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN LABA-RUGI 31 DESEMBER 2004
Dalam Rupiah KETERANGAN
2004 PenjualanPendapatan Usaha
Biaya Operasional: Gaji Pegawai
Biaya Penyusutan Biaya Pemeliharaan
Biaya Lain-Lain
Jumlah Biaya Operasi
Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan
Laba Bersih
4.450.000 1.577.000
1.825.000 6.300.000
45.600.293 14.152.000
30.462.193 8.982.793
26.915.000
Sumber : Flipflop shophouse Co.
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Tabel. 2.4 FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN PERUBAHAN NERACA 31 DESEMBER 2003 dan 2004
Dalam Rupiah KETERANGAN
2003 2004
DEBET KREDIT
AKTIVA Aktiva Lancar
Kas Bank
Piutang karyawan Piutang lain-lain
Persediaan Perlengkapan
Jumlah Aktiva Lancar Aktiva Tetap
Tanah Gedung
Penyusutan Gedung Kendaraan
Penyusutan Kendaraan
Peralatan Penyusutan Peralatan
Jumlah Aktiva Tetap JUMLAH AKTIVA
PASSIVA Hutang Lancar
Hutang Usaha Hutang Lain-Lain
Hutang Pajak
Jumlah Hutang Lancar Hutang Jk. Panjang
Hutang Leasing Hutang Jk. Panjang
Jlh. Hutang Jk. Panjang JUMLAH HUTANG
Ekuitas
Modal Sendiri Laba Ditahan
Jumlah Ekuitas JUMLAH HUTANG
EKUITAS 18.755.500
34.467.320 6.743.300
2.350.000 6.475.415
8.245.000 77.036.535
95.000.000 250.000.000
25.000.000 78.500.000
7.850.000 7.550.000
755.000 397.445.000
474.481.535
29.450.000 36.347.433
2.967.000 68.764.433
65.917.240 57.600.000
123.517.240 192.281.673
234.850.000 47.349.862
282.199.862 474.481.535
15.974.500 27.426.413
5.672.500 1.985.000
5.447.321 10.374.000
66.879.734
95.000.000 250.000.000
25.000.000 94.500.000
9.450.000 9.850.000
985.000 413.915.000
480.794.734
36.300.000 18.848.500
3.886.000 59.034.500
71.242.300 67.400.000
138.642.300 197.676.800
234.850.000 48.267.934
283.117.934 480.794.734
- -
- -
-
2.129.000
- -
-
16.000.000 -
2.300.000 -
- 17.498.933
-
- -
- -
37.927.933 2.781.000
7.040.907 365.000
1.028.094 1.070.800
-
- -
- -
1.600.000 -
230.000
6.850.000 -
919.000
5.325.060 9.800.000
- 918.072
37.927.933
Sumber : Data diolah
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Tabel. 2.5 FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN KEBUTUHAN KAS 31 DESEMBER 2003 dan 2004
Dalam Rupiah
SUMBER-SUMBER PENGGUNAAN
Laba Bersih Depresiasi
Kenaikan Hutang Usaha Kenaikan Hutang Pajak
Kenaikan Htg. Leasing Kenaikan Hutang Jk.Pjg.
Penurunan Piut.Karywn Penurunan Piutg. lain-lain
Penurunan Persediaan Penurunan Kas
Penurunan Bank Jumlah
84.251.691 1.830.000
6.850.000 919.000
5.325.060 9.800.000
365.000 1.028.094
1.070.800 2.781.000
7.040.907
121.261.552
Dividen Kenaikan Kendaraan
Kenaikan Peralatan Penurunan Htg. lain-lain
Kenaikan Perlengkapan Jumlah
83.333.619 16.000.000
2.300.000 17.498.933
2.129.000
121.261.552
Sumber: Data diolah
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
Tabel. 2.6 FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA 31 DESEMBER 2003 dan 2004
Dalam Rupiah KETERANGAN
2003 2004
DEBET KREDIT
AKTIVA Aktiva Lancar
Kas Bank
Piutang karyawan Piutang lain-lain
Persediaan Perlengkapan
Jumlah Aktiva Lancar PASSIVA
Hutang Lancar
Hutang Usaha Hutang Lain-Lain
Hutang Pajak
Jumlah Hutang Lancar Modal Kerja Bersih
Penurunan Modal Kerja 18.755.500
34.467.320 6.743.300
2.350.000 6.475.415
8.245.000 77.036.535
29.450.000 36.347.433
2.967.000 68.764.433
8.272.102 -
8.272.102 15.974.500
27.426.413 5.672.500
1.985.000 5.447.321
10.374.000 66.879.734
36.300.000 18.848.500
3.886.000 59.034.500
7.845.234 426.868
8.272.102 -
- -
- -
2.129.000
- 17.498.933
- 19.627.933
- 426.868
20.054.801 2.781.000
7.040.907 365.000
1.028.094 1.070.800
-
6.850.000 -
919.000 20.054.801
- -
20.054.801
Tabel. 2.7 FLIPFLOP SHOPHOUSE CO.
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA 31 DESEMBER 2003 dan 2004
Dalam Rupiah SUMBER-SUMBER
PENGGUNAAN
Laba Bersih Depresiasi
Kenaikan Htg. Leasing Kenaikan Hutang Jk.Pjg.
Penurunan Modal Kerja Jumlah
84.251.691 1.830.000
5.325.060 9.800.000
426.868 101.633.619
Dividen Kenaikan Kendaraan
Kenaikan Peralatan Jumlah
83.333.619 16.000.000
2.300.000 101.633.619
Sumber: Data diolah
Andri Syahputra : Analisis Kebutuhan Modal Kerja Flipflop Shophouse Co, 2008. USU Repository © 2009
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa di dalam memberikan pengertian mengenai modal kerja, ada tiga konsep yang digunakan yaitu:
1. Konsep Kuantitatif
2. Konsep Kualitatif
3. Konsep Fungsional
Berdasarkan laporan keuangan pada Flipflop Shophouse Co. pada tahun 2003 dan tahun 2004, maka penulis akan menganalisis dan mengevaluasi modal
kerja Flipflop Shophouse Co. dengan menggunakan tiga konsep modal kerja tersebut, yaitu:
A. Konsep Kuantitatif
Konsep ini menitikberatkan pada kuantitas yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat
rutin, atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Dengan demikian modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan
dari jumlah aktiva lancar. Modal kerja ini disebut juga modal kerja bruto Gross Working Capital.