Teori Perbandingan Politik Kerangka Teori

kasus seperti itu tetap terjadi maka seluruh rakyat yang diperintah boleh mentolerir tirani tersebut. Alasan yang dapat dijelaskan adalah kalau tirani itu dilawan untuk dijatuhkan maka akan terjadi suatu malapetaka politik dalam negara tersebut yang tentu saja akibatnya akan membuat rakyat semakin menderita.Berdasarkan uraian tersebut Thomas Aquinas memiliki pendapat bahwa bentuk negara atau pemerintahan yang terbaik dipimpin oleh satu orang Monarki, hal ini lebih memungkinkan tercip tanya perdamaian dan kesatuan negara sehingga sifat destruktif dapat dihindari. 22

6.2 Teori Perbandingan Politik

Studi perbandingan politik bukan sekedar permulaan bagi ilmu politik, studi perbandingan juga merupakam permulaan bagi pemahaman dan penilaian politik. Ia bisa memberikan kepada kita prespektif tentang lembaga, kebaikan dan keburukannya dan apa yang menyebabkan lembaga itu berbentuk seperti itu. Dalam usaha memahami dan menjelaskan perbedaan-perbedaan prosedur dan bekerjanya berbagai macam sistem politik para teoritis telah memperbandingakan negara dengan negara, monarki dengan demokrasi, pemerintahan konsititusional dengan tirani, rejim tradisoal dengan rejim modern, dan sebagainya. Penyempurnaan skema pendekatan fungsional Almond pada ilmu perbandingan politik menghasilkan enam jenis klasifikasi, termasuk di dalamnya terdapat tiga fungsi asli pemerintah. Dalam mendapatkan output, harus dilandasi oleh penggabungan artikulasi kepentingan. Pendekatan Almond akan teoritis sistem bersifat dinamis, menggabungkan sistem teori politik dengan sistem perkembangan sebagai upaya untuk mencari suatu pendekatan holistik daripada parsial. Pada dasarnya upaya-upaya perumusan yang dilakukan 22 Ibid. Filsafat Politik Plato,Aristoteles, Augustinus, Machiavell.Hal 68. oleh Almond merupakan bentuk percobaan untuk memperkuat perumusan struktural- fungsionalnya dan memadukannnya dengan pendekatan-pendekatan lain secara empiris. 23 Kembali kepada pemahaman Almond atas struktur dan fungsi dalam sistem politik di suatu Negara, dia menyatakan bahwa hampir seluruh negara di jaman modern ini memiliki keenam macam struktur politik tersebut dan di dalam sistem politik tersebut diperlihatkan tidak hanya terdiri dari struktur tetapi juga terdiri dari berbagai fungsi, fungsi-fungsi tersebut diantaranya; Sosialisasi politk, rekrutmen dan komunikasi. Untuk dapat melaksankan fungsi- fungsi tersebut pemerintah memiliki lembaga-lembaga khusus yang disebut struktur, seperti parlemen, birokrasi, lembaga adminsitratif dan pengadilan yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. struktur dan fungsi yang ada di dalam sistem ini menjadikan pemerintah suatu negara dapat dengan leluasa merumuskan, melaksanakan dan implementasi kebijakan. Almond juga menyebutkan bahwa pada negara-negara demokratis, output dari kemampuan regulatif, ekstraktif, dan distributif lebih dipengaruhi oleh tuntutan dari kelompok-kelompok kepentingan sehingga dapat dikatakan bahwa masyarakat demokratis memiliki kemampuan responsif yang lebih tinggi ketimbang masyarakat non demokratis. Sementara pada sistem totaliter, output yang dihasilkan kurang responsif pada tuntuan, perilaku regulatif bercorak paksaan, serta lebih menonjolkan kegiatan ekstraktif dan simbolik maksimal atas sumber daya masyaraktnya. 24 Pemikiran Almond ini dapat kita analisa mengapa struktur harus dikaitkan dengan fungsi. Hal ini untuk memudahkan kita dalam memahami bagaimana fungsi lembaga pemerintahan ketika melakukan proses untuuk merumuskan suatu kebijakan dan melihat bagaimana kinerja pemerintah secara riil. Proses fungsi perlui dipelajari karena fungsi memainkan peranan dalam mengarahkan pembuatan kebijakan. Dibutuhkan komunikasi 23 Mohtar Masoed. 2001. Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Hal 4 24 Hamid, Zulkifly. 2000. Introduction To Political Science. “Pengantar Ke Perbandingan Politik”. PT RajaGrafindo Persada.Jakarta. sebelum kebijakan dirumuskan, beberapa individu ataupun kelompok dalam pemerintahan atau masyarakat harus dapat mengutarakan agregasi kepentingan apa yang mereka butuhkan dan harapkan dari pembuatan satu kebijakan, komunikasi antara variable komponen terjadi di dalam proses perumusan output. Pendapat Gabriel almond dalam menganalisa perbandingan politik harus melalui tiga tahap yaitu: 1. Tahap mencari informasi tentang sistem politik yang menjadi sasaran penelaahan. 2. Memilah-milah informasi ini berdasarkan klasifikasi tertentu, seperti kelompok kepentingan atau birokrasi. 3. Menganalisa hasil pengklasifikasian dengan melihat keteraturan regularities dan hubungan-hubungan di antar berbagai variable dalam masing-masing sistem politik. 25 Sebagai kerangka konseptual yang dipergunakan dalam analisis perbandingan politik, analisis sitem yang paling berpengaruh. Seperti yang dijelaskan oleh Easton sistem politik yang sebagai rangkaian struktur-struktur dan proses yang saling berkaitan yang menjalankan penjatahan nilai-nilai secara sah. Ada dua jenis input yang termasuk kedalam sistem politik, yaitu tuntutan dan dukungan. Input-input ini sekaligus juga merupakan atau informasi yang harus diproses oleh sistem politik, sekaligus juga merupakan energy yang memungkinkan hidupnya sistem politik itu. Tuntutan-tuntutan muncul akibat dari kenyataan hidup bahwa kebanyakan barang atau hal yang yang diinginkan atau dianggap bernilai oleh manusia selalu dalam keadaan terbatas. Input berwujud dukungan memungkinkan sistempolitik untuk melaksanakan tugasnya memenuhi tuntutan. Perilaku mendukung bisa merupakan dari sikap atau tindakan terbuka atau terselubung yang mempunyai akibat mendukung sistem politik. 25 Ibid. Hal 5

7. Metodologi penelitian