Pemeliharaan terencana
Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan pencegahan
Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan darurat
Pemeriksaan termasuk
penyetelan dan pelumasan
Penggantian komponen
minor, yaitu pekerjaan
yang timbul langsung dari
pemeriksaan Reparasi
minor yang tidak
ditemukan waktu
pemeriksaan Overhaul
terencana
Lihat, dengar,
rasakan
Pemeliharaan waktu berjalan
Pemeliharaan waktu berhenti
Pemeliharaan
Gambar 1. Hubungan Antara Berbagai Bentuk Pemeliharaan
Sumber: Corder 1992
D. Organisasi Pemeliharaan
Menurut Taylor dalam Suharto 1991, organisasi adalah pengintegrasian sumber-sumber, seperti persoalan teknik, kondisi alam, serta keterlibatan personal.
Untuk mendukung aktivitas produksi agar lebih berhasil dan berdaya guna, maka keberadaan suatu organisasi perawatan mesin cukup dibutuhkan. Pada dasarnya
organisasi perawatan mesin yang baik ialah bila tetap memperhatikan problem- problem setempat dengan memperhatikan jenis operasi, kontinuitas operasi, situasi
geografis, ukuran pabrik, lingkup perawatan mesin, dan kondisi tenaga kerja.
Apri Heri Iswanto : Manajemen Pemeliharaan Mesin-Mesin Produksi, 2008 USU e-Repository © 2008
Konsep organisasi yang baik harus didasari beberapa pemikiran. Pemikiran yang dimaksud berupa adanya deskripsi kerja yang jelas dan tidak tumpang tindih
untuk menghindari konflik, konsistensi kekuasaan, membatasi jumlah orang dalam kepegawaian, serta kejelasan individu yang terlibat dalam organisasi Suharto,
1991.
D.1. Struktur Organisasi
Struktur adalah pola hubungan komponen atau bagian organisasi. Struktur merupakan susunan subsistem dan komponen dalam ruang tiga dimensi pada
suatu waktu. Dapat dikatakan bahwa struktur organisasi itu sifatnya relatif stabil, statis, berubah lambat, dan memerlukan waktu untuk penyesuaian-
penyesuaian Reksohadiprodjo, 1993. Pada suatu perusahaan, struktur organisasi yang dipakai sangat dipengaruhi
oleh besar kecilnya perusahaan. Perkembangan suatu perusahaan akan merubah struktur organisasi untuk menampung perubahan yang diperlukan oleh manajemen.
Di lapangan, salah satu langkah yang diambil agar bagian perawatan dapat berfungsi dengan baik dipengaruhi oleh diagram susunan organisasi. Diagram ini
penting untuk dipublikasikan kepada seluruh karyawan dalam lingkup kerjanya dengan tidak mengabaikan rasa tanggung jawab serta kerja sama yang kompak dari
semua personel yang terlibat di dalam diagram tersebut, sehingga semakin jelas kepada siapa seorang pegawai harus bertanggung jawab, menanyakan haknya, dan
lain-lain Suharto, 1991. Selanjutnya persentase karyawan pemeliharaan terhadap keseluruhan
karyawan tergantung pada jenis industri dan apakah industri tersebut bersifat padat karya atau padat modal. Dalam industri padat karya, angka ini hanyalah 2 persen,
sedangkan untuk industri padat modal jumlahnya dapat mencapai 50 Corder, 1992.
D.2. Tipe Organisasi
Siagian 1998 memaparkan bahwa ada lima tipe organisasi yang umum dikenal yaitu, organisasi lini, organisasi lini dan staf, organisasi fungsional,
organisasi matriks, dan kepanitiaan.
Apri Heri Iswanto : Manajemen Pemeliharaan Mesin-Mesin Produksi, 2008 USU e-Repository © 2008
1. Organisasi lini Pengalaman menunjukkan bahwa tipe organisasi ini digunakan untuk organisasi
yang masih kecil dengan jumlah karyawan sedikit dan produk yang dihasilkan tidak bervariasi. Pengetahuan dan keterampilan yang dituntut dari para
anggotanya dalam rangka penyelesaian tugas pekerjaan belum spesifik serta masih dimungkinkan hubungan langsung antara pimpinan dengan bawahannya.
2. Organisasi lini dan staf Organisasi tipe ini sering pula dikenal dengan istilah birokrasi mesin. Tipe ini
cocok digunakan untuk organisasi besar yang memiliki jumlah karyawan banyak dengan produk yang dihasilkan bervariasi di mana para anggota organisasi sudah
dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang spesialistik. Pada organisasi tipe lini dan staf ini telah terdapat stratifikasi dalam hubungan atasan
dan bawahan. 3. Organisasi fungsional
Nama lain untuk tipe ini adalah birokrasi profesional atau teknokrasi. Penyebab timbulnya tipe ini adalah karena tuntutan tugas yang semakin spesialistik yang
pada gilirannya memerlukan tenaga pelaksana yang memahani segi teknologikal penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ciri utama organisasi
fungsional adalah kompleksitas yang tinggi disertai oleh standarisasi pekerjaan dengan pola penyebaran desentralisasi dalam pengambilan keputusan.
Kekuatan tipe ini terletak pada tersedianya tenaga-tenaga berkemampuan teknologikal tinggi dalam pelaksanaan tugas berkat pendidikan dan pelatihan
yang telah ditempuh dan memungkinkan mereka menampilkan kinerja yang memuaskan asal diberi kebebasan untuk bertindak.
4. Organisasi matriks Organisasi tipe matriks merupakan penggabungan fungsi dan produk suatu
organisasi. Keunggulan tipe ini ialah: 1 penempatan tenaga yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang spesialistik dalam suatu unit kerja, 2
dimungkinkannya pemanfaatan bidang-bidang spesialisasi tertentu untuk kepentingan lintas produk, 3 mudah untuk melakukan koordinasi untuk kegiatan
yang bersifat kompleks dan interdependen, dan 4 komunikasi lebih lancar. 5. Kepanitiaan atau adhokrasi.
Apri Heri Iswanto : Manajemen Pemeliharaan Mesin-Mesin Produksi, 2008 USU e-Repository © 2008
Biasanya digunakan dalam lingkungan birokrasi pemerintahan. Ciri utamanya adalah 1 struktur panitia tidak kompleks, 2 formalisasi rendah atau bahkan
tidak ada, 3 pola pengambilan keputusan adalah desentralisasi, 4 diferensiasi horisontal tinggi, 5 tidak terdapat diferensiasi vertikal, 6 daya tanggap yang
tinggi, dan 7 diisi oleh tenaga-tenaga yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus.
E. Tugas dan Kegiatan Pemeliharaan