BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Gendir Desa Klungkung,
Kecamatan Sukorambi, Kabupaten Jember. 3.1.2. WaktuPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 sampai dengan Pebruari 2013.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : Huller yang
digunakan sebagai mesin pemoles; Tachometer, digunakan untuk mengukur Rpm; Karung goni, digunakan sebagai wadah biji kopi; Timbangan, digunakan untuk
mengukur berat biji kopi; dan Tampah, digunakan untuk memisahkan kopi berkulit ari.
3.2.2. Bahan Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi biji kopi
berkulit ari, dedak halus, kulit kopi kering, dan serbuk gergaji.
3.3. Metode Penelitian
3.3.1 Penyiapan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari berbagai macam
diantaranya : 1.
biji Kopi Berkulit Ari, diperoleh dari pengolahan kering kopi rakyat, 2.
dedak halus, diperoleh dari limbah hasil pengolahan padi pada pabrik penggilingan padi disekitar desa Gendir.
3. kulit kopi kering, diperoleh dari limbah pengolahan kopi rakyat yang
berada di Dusun Gendir. 4.
serbuk gergaji, diperoleh dari limbah proses pemotongan kayu yang berada di Dusun Gendir
3.3.2 Pengambilan data.
Data yang diambil adalah distribusi prosentase penutupan kulit ari pada biji kopi yang telah dipoles.
3.3.3 Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan dengan percobaan faktorial dengan rancangan acak
lengkap. Rancangan ini terdiri atas 2 faktor yaitu faktor A Rpm dan faktor B bahan pemoles. Masing
– masing faktor terdiri atas 3 taraf faktor dengan 9 kombinasi. Percobaan ini dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Adapun rancangan
percobaan yang dilakukan dapat dilihat dibawah ini. Faktor A = Rotation per Minute Rpm:
A1 = Rpm 1 1000 A2 = Rpm 2 1200
A3 = Rpm 3 1400 Faktor B = Bahan Pemoles: B1 = Serbuk gergaji
B2 = Kulit kopi kering B3 = Dedak halus
Kombinasi perlakuan dari kedua faktor di atas adalah A1B1 A2B1 A3B1
A1B2 A2B2 A3B2 A1B3 A2B3 A3B3
3.3.4 Variabel Pengamatan Untuk mendapatkan biji kopi sebagai bahan baku dilakukan sortasi secara
manual untuk mendapatkan biji kopi yang tertutup kulit ari sebesar 75-100. Selanjutnya dilakukan pencampuran biji kopidan bahan pemoles dengan
perbandingan 1:1. Proses selanjutnya campuran biji kopi dan bahan pemoles. Biji tersebut dimasukkan kedalam huller yangberrpm sesuai rancangan. Hasil
pemolesan diambil 300 gram kemudian disortasi menjadi 5 distribusi sebagai berikut:
a. Kopi tidak berkulit ari adalah biji kopi tanpa kulit ari;
b. Penutupan kopi berkulit ari ukuran kecil 25-50 adalah biji kopi berkulit ari
dengan ukuran kurang dari ½ bagian dari biji kopi;
c. Penutupan kopi berkulit ari ukuran sedang50-75 adalah biji kopi berkulit
ari dengan ukuran lebih besar atau sama dengan ½ hingga ¾ bagiandari biji kopi;
d. Penutupan kopi berkulit ari ukuran besar75-100 adalah biji kopi berkulit ari
dengan ukuran lebih besar atau sama dengan ¾ bagian dari biji kopi; e.
Biji pecah adalah biji kopi yang tidak utuh yang besarnya kurang atau sama dengan ¾ bagianNajiyati dan Danarti, 2004: 148.
3.4. MetodeAnalisis data