Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem
3.1 Metode Pengembangan Sistem
3.1.1 Pembahasan Metode Prototyping
Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah prototyping model. Seringkali pengguna mendefinisikan
serangkaian sasaran umum bagi perangkat lunak, tetapi tidak mengidentifikasi kebutuhan input, pemrosesan, ataupun output
detail. Dalam situasi seperti ini salah satu model yang cocok digunakan adalah model prototype. Secara lengkap, tahapan
prototyping model akan digambarkan seperti pada Gambar 3.1 Pressman, 2001.
Gambar 3.1 Bagan Prototyping Model Pressman, 2001
28
Tahapan yang dilakukan dengan metode ini adalah : 1.
Pengumpulan Kebutuhan Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan narasumber
yang ahli dan mengerti tentang spesifikasi mobil dan calon pembeli untuk menentukan tujuan umum, kebutuhan yang
diperlukan dan gambaran bagian-bagian yang akan dibangun berikutnya. Kebutuhan yang di dapat pada tahapan ini antara
lain data tentang spesifikasi mobil, data tentang standar keamanan dan kenyamanan mobil, kebutuhan input sistem,
batas atas dan batas bawah dari setiap himpunan pada variabel fuzzy yang digunakan.
2. Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan yang mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi
dasar prototype. Perancangan yang dilakukan adalah perancangan data, identifikasi kebutuhan software dan
hardware, pemodelan dalam bentuk Unified Model Language UML, menentukan data yang akan dijadikan
variabel fuzzy, serta perancangan sistem. 3.
Evaluasi Prototyping Pada tahap ini, dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang
telah dibuat. Pengujian dilakukan dengan pengujian sistem oleh narasumber dan kuisioner terhadap calon pembeli
mobil. Jika masih terdapat beberapa perubahan yang berhubungan dengan kebutuhan pada aplikasi maka akan
diperbaiki lagi. Jika aplikasi yang dibuat sudah bisa memenuhi, maka proses-proses pada model ini selesai.
3.1.2 Deskripsi Kebutuhan Sistem