commit to user 12
2.3 Macam-Macam Pegas
Kita mengetahui bahwa rangka chasis mobil memikul atau menahan beratnya mesin, komponen penggerak, body, dan penumpang serta beban-
beban lainnya. Sedangkan untuk menghindari guncangan bila mobil berjalan di jalan yang buruk dan tidak rata dipasanglah pegas dengan suspensinya
antara kerangka dengan sumbu-sumbu roda depan dan roda belakang. Pada umumnya ada tiga macam pegas yang dipergunakan pada mobil. Mobil yang
dikeluarkan oleh suatu pabrik ada kalanya menggunakan pegas coil keong untuk roda depan dan pegas daun untuk roda belakang. Pabrik lain misalnya
menggunakan pegas daun atau pegas coil saja untuk roda-roda depan maupun belakang. Biasanya untuk kendaraan-kendaraan ukuran berat pegas-pegas
daunlah yang dipergunakan untuk roda-roda depan maupun belakang. Mobil- mobil keluaran pabrik-pabrik Eropa dan Amerika kadang-kadang
menggunakan apa yang dinamakan “Torsion Bar” batang torsi. Di bawah ini diuraikan beberapa macam pegas yang umumnya dipasang pada mobil
New Step 1. 1. Pegas Daun Leaf Spring
Pegas macam ini dipergunakan sejak puluhan tahun yang lalu.Bahkan sampai saat ini masih banyak kendaraan-kendaraan yang
menggunakan pegas daun ini. Pegas daun terdiri dari beberapa lembar pegas-pegas baja yang berbeda ukuran panjangnya. Kemudian disusun dan
disatukan seolah-olah menjadi satu unit. Pegas tadi dipasang pada sumbu depan dan sumbu belakang dengan menggunakan “baut U”. Ujung-
ujungnya bergantung pada rangka.Pegas daun yang teratas dinamakan pegas nomor satu, kedua ujungnya dibuatdibentuk melingkar. Bentuk
serupa ini diberi nama mata pegas Spring Eyes.
commit to user
Gambar
Pegas ini mur kontrol.Kekurangann
daun pegas apabila r jalannya kendaraan kur
Perhatikan ba Bolt. Baut inilah y
namanya letak baut jarakantara ujung sa
Penahan pega empat. Batas atau te
daya yang sama unt pegas daun diberi
Rubber. Maksudny mencit-cit karena
menjaga agar karet alur penguat. Ada
dalam di tengah pad minyak pelumas G
Fungsinya sama den Di bawah ini
daun itu dalam kead
ambar 2.5 Susunan pegas daun Martawilas, 2007.
murah, sederhana dan tidak memerlukan tambaha gannya terletak dalam gesekan yang terjadi antar
la roda bergerak ke atas atau ke bawah, ini meny an kurang enak bagi penumpang.
n baik-baik gambar diatas.Lihat gambar baut inti h yang mempersatukan daun-daun pegas. Sesuai
baut ini di tengah-tengah daun pegas dan memba satu dengan ujung lainnya.
pegas Rebound Clip nampak disatukan dengan pe u tempat ini adalah suatu daerah kerja yang mem
untuk keempat pegas daun. Di kedua ujungny beri lapisan karet neoprene khusus Special
ksudnya agar waktu pegas-pegas menerima beban, bun na gesekan satu sama lain dapat dihilangkan.
ret itu tidak lepas ketika pegas bekerja, maka di da sebagian pabrik yang membuat alur tidak se
pada bagian atas daun pegas. Alur itu maksudnya Grease dan sekaligus memudahkan penyusuna
engan karet neoprene khusus. h ini ditunjukkan dalam sebuah gambar, bagaimana
adaan berbobot normal dan dalam waktu bekerja. 13
bahan untuk ntara daun-
nyebabkan
nti Center suai dengan
mbagi dua
n pegas ke empunyai
nya setiap al Neprene
n, bunyi yang kan. Untuk
a dibuatlah k seberapa
ksudnya tempat usunan pegas.
ana pegas rja.
commit to user 14
Gambar 2.6 Pegas daun tanpa beban dan bobot penuh Martawilasa, 2007.
Gambar 2.7 Pegas terpotong pada dudukan sumbu Martawilasa, 2007.
Lihat gambar 2.6, salah satu dari ujung pegas digantung tunggal pada rangka, yaitu dipegang oleh penahan yang seolah hanya terpasak oleh
sebuah pen baut pemegang pegas 1. Ujung yang lain 2 menggunakan gantungan ganda. Apabila pegas mendapat beban maka pegas seakan
menjadi lurus C. Bila pegas dalam posisi normal B ia kembali menunjukkan khas lengkung sebuah pegas daun. Jarak perpendekan atau
perpanjangan pegas ditentukan atas gerak ayunan dari gantungan ganda pegas tersebut A.
Persamaan yang digunakan dalam perhitungan pegas daun Leaf Spring ini adalah R.S. KHURMI, 1982.
commit to user 15
Gambar 2.8 Defleksi pegas daun Khurmi, 1982.
ؚ = 12
2 + 3
dan =
6
Keterangan : ؚ
= Defleksi W
= Beban maksimal L
= Panjang pegas daun E
= 2,1 x 10
5
Nmm
2
b = Lebar pegas daun
t = Tebal pegas daun
n
G
= Jumlah lembaran pegas daun turunan n
f
= Jumlah lembaran pegas daun utama
σ
b
= Tegangan bending n
= Jumlah semua daun Pegas daun berayun pada dua buah plat ayun Shackleside Link.
Baut ayunan bagian atas menggunakan busing brons antara gantungannya. Sedangkan bagian bawah baut mata pegas menggunakan busing karet
berlapis baja. Nama-nama bagian :
A. Gantungan ayunan B. Busing Brons
C. Baut pegas
commit to user 16
D. Pipi pelat ayunan E. Busing baja tipis
F. Karet G. Busing baja tipis
H. Baut pegas I. Mata pegas
Gambar 2.9 Ayunan pegas yang banyak dipakai Martawilasa, 2007.
Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu model pegas daun lengkap dengan bagian-bagiannya.
Nama-nama bagian : 1. Bantalan
2. Peredam getaran 3. Baut “U”
4. Pin penggantung 5. Plat penahan
6. Pegas daun 7. Karet pembatas
8. Pin 9. Plat penahan
Gambar 2.10 Kelengkapan gantungan pegas daun Martawilasa, 2007.
2. Pegas Spiral Coil Pegas ‘helical compression’ dapat memiliki bentuk yang sangat
bervariasi. Bentuk yang standar memiliki diameter coil, pitch, dan spring rate yang konstan. Picth dapat dibuat bervariasi sehingga spring rate-nya
juga bervariasi. Penampang kawat umumnya bulat, tetapi juga ada yang berpenampang segi empat.
commit to user 17
Tabel 2.2 Values of allowable shear stress, Modulus of elasticity and Modulus of rigidity for various spring materials R.S. KHURMI, 1982.
Tabel 2.3 Total number of turns, solid length and free length for different types of end connections R.S. KHURMI, 1982.
Gambar 2.11 Pegas tekan R.S. KHURMI, 1982.
commit to user 18
a. Panjang rapat Solid length of the spring
R.S. KHURMI, 1982. L
s
= n’ d Dimana=
n’ = jumlah koil lilitan
d = diameter kawat
b. Panjang bebas free length of the spring R.S. KHURMI, 1982. L
f
= n’ d + ؚ
max
+ n’-1x 1mm Dalam kasus ini, jarak antara dua kumparan yang berdekatan diambil 1
mm. c. Indek pegas C didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara diameter
pegas dengan diameter kawat, persamaan matematikanya adalah R.S. KHURMI, 1982.
Indek pegas C =
D d
Dimana : D = diameter lilitanpegas
d. Spring rate k didefinisikan sebagai beban yang diperlukan per unit defleksi pegas, persamaan matematikanya adalah R.S. KHURMI, 1982.
k =
̾
=
Gd 8C
3
N
a
=
Gd 8C
3
N
a
1+
0,5 C
2
dimana : W = beban
ؚ = defleksi dari pegas Persamaan pertama hanya berlaku untuk geser torsional, sedangkan
rumus kedua berlaku untuk beban torsi dan gaya geser melintang. e.
Pitch didefinisikan sebagai jarak aksial antara kumparan yang berdekatan pada daerah yang tidak terkompresi R.S. KHURMI, 1982.
Pitch p =
panjang bebas n
- 1
Atau dapat dicari dengan cara : Pitch of the coil,
p =
L
f
n
+ d
commit to user 19
D = mean diameter of the spring coil
d = diameter of the spring wire
n = number of active coils
G = modulus of rigidity for the spring material
W = axial load on the spring
τ = maximum shear stress induced in the wire
C = spring index = Dd
p = pitch of the coil
ؚ = deflection of the spring, as a result of an axial
load W Dimana k
s
= Shear stress factor
=
C
+
0,5 C
Tegangan maksimum yang terjadi pada penampang kawat adalah merupakan kombinasi antara tegangan geser torsional dan tegangan geser transversal.
Sehingga tegangan totalmaksimum adalah R.S. KHURMI, 1982. τ
max
=
8K
s
PD πd
3
2.4 Kekuatan Las