Tinjauan Pustaka AHMAD SYAIFUL F3309008

commit to user 24 BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pajak Definisi pajak dapat ditinjau dari beberapa pemikiran : a. Dalam KUP Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007. Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. b. Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat balas jasa secara langsung yang hasilnya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Negara Nono Hanafi, 2003:1 c. Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma- norma umum dan dapat dipaksakan, tanpa ada kalanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal yang individual; maksudnya adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah M.J.H Smeets dalam Erly Suandy, 2008:9. commit to user 25 2. Fungsi Pajak Mardiasmo 2008, 1-2 mengungkapkan ada dua fungsi pajak, yaitu: a. Fungsi budgeter penerimaan, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. b. Fungsi regulerend mengatur, pajak sebagai alat untuk mengatur atau melakukan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi. 3. Penggolongan Jenis Pajak Jenis-jenis pajak yang dapat dikenakan dapat digolongkan dalam 3 tiga golongan yaitu menurut sifatnya, sasarannyaobyeknya dan lembaga pemungutannya. a. Menurut sifatnya Pajak menurut sifatnya dapat dibagi dua, yaitu: 1 Pajak Langsung Adalah pajak-pajak yang bebannya harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain serta dikenakan secara berulang-ulang pada waktu-waktu tertentu, misalnya pajak penghasilan. 2 Pajak Tidak Langsung Adalah pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada orang lain dan hanya dikenakan pada hal-hal tertentu atau peristiwa-peristiwa tertentu saja, misalnya pajak pertambahan nilai. commit to user 26 b. Menurut SasaranObyeknya Pajak menurut sasaranobyeknya dibagi menjadi dua, yaitu: 1 Pajak Subyektif Adalah jenis pajak yang dikenakan dengan pertama-tama memperhatikan keadaan pribadi Wajib Pajak subyeknya. Setelah diketahui kedaan subyeknya barulah diperhatikan keadaan objektifnya sesuai gaya pikul apakah dapat dikenakan pajak atau tidak, misalnya pajak penghasilan. 2 Pajak Objektif Adalah jenis pajak yang dikenakan dengan pertama-tama memperhatikanmelihat objeknya baik berupa keadaan perbuatan atau peristiwa yang menyebabkan timbulnya kewajiban membayar pajak. Setelah diketahui objeknya barulah dicari subjeknya yang mempunyai hubungan hukum dengan objek yang telah diketahui, misalnya pajak pertambahan nilai. c. Menurut Lembaga Pemungutnya Pajak menurut lembaga pemungutnya dibagi menjadi dua, yaitu 1 Pajak Pusat Adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. Hasil dari pemungutan pajak pusat dikumpulkan dan dimasukkan sebagai bagian dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN. commit to user 27 2 Pajak Daerah Adalah jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah yang dalam pelaksanaannya sehari-hari dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Dipaenda. Hasil dari pemungutan pajak daerah dikumpulkan dan dimasukkan sebagai bagian dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD. 4. Syarat Pemungutan Pajak Mardiasmo 2008:2 agar dalam pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau perlawanan, maka dalam pemungutan pajak terdapat syarat sebagai berikut: a. Pemungutan pajak harus adil Syarat Keadilan Sesuai dengan tujuan hukum yakni mencapai keadilan. Undang-undang dan pelaksanaan pemungutan pajak harus adil. Adil dalam perundang- undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan denga kemampuan masing-masing. Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi Wajib Pajak untuk mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak. b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang Syarat Yuridis. Di Indonesia pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan baik bagi negara maupun warganya. commit to user 28 c. Tidak mengganggu perekonomian Syarat Ekonomi Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat. d. Pemungutan pajak harus efisien Syarat Finansial Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya. e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana Sistem pemungutan yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh Undang-undang yang baru. 5. Pengertian Wajib Pajak dan Badan a. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak dan pemungutan pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan. b. Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social commit to user 29 politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. 6. Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dalam Undang-undang No. 28 Tahun 2007 yaitu Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya. 7. Pengertian Masa Pajak, Tahun Pajak dan Pajak Terutang Pengertian Masa Pajak, Tahun Pajak dan Pajak Terutang yang tertuang dalam KUP Undang-undang No. 28 Thun 2007 adalah: a. Masa pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor dan melaporkan pajak terutang dalam suatu jangka tertentu sebagaimana ditentukan dalam Undang-undang KUP, Masa Pajak sama dengan 1 satu bulan kalender atau jangka waktu yang lain yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan paling lama 3 tiga bulan kalender. b. Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 satu tahun kalender kecuali Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. commit to user 30 c. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat dalam Masa Pajak,, dalam tahun pajak atau dalam bagian tahun pajak sesuai dengan ketentuan perturan perundang-undangan perpajakan. 8. Pengertian Surat Pemberitahuan SPT a. Pengertian Surat Pemberitahuan SPT dalam Undang-undang KUP Nomor 28 tahun 2007 yaitu Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau bukan objek pajak, danatau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. b. Peraturan Menteri Keuangan No. 181PMK.032007 mengartikan Surat Pemberitahuan yang selanjutnya disebut SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak, danatau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 9. Jenis Surat Pemberitahuan SPT Jenis Surat Pemberitahuan ada dua yaitu: a. Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu masa pajak. b. Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak. commit to user 31 10. Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Batas Waktu Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Tahunan adalah: a. Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi paling lama 3 tiga bulan setelah akhir tahun pajak. b. Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan paling lama 4 empat bulan setelah akhit tahun pajak. 11. Sanksi Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT Sanksi Keterlambatan Penyampaian Surat Pemberitahuan SPT apabila Surat Pemberitahuan SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditetapkan atau batas waktu perpanjangan penyampaian Surat Pemberitahuan, maka akan dikenakan sanksi administrasi berupa: a. Denda sebesar Rp 50.000,- lima puluh ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan Masa. b. Denda sebesar Rp 100.000,- seratus ribu rupiah untuk Surat Pemberitahuan Tahunan. 12. Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Bentuk dan isi Surat Pemberitahuan SPT Tahunan adalah: a. Bentuk Surat Pemberitahuan SPT Tahunan: 1 Formulir kertas hardcopy atau 2 e-SPT b. Isi Surat Pemberitahuan SPT Tahunan: Surat Pemberitahuan SPT paling sedikit berisi: commit to user 32 1 Nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak dan Alamat Wajib Pajak. 2 Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak atau Tahun Pajak yang bersangkutan, dan 3 Tanda tangan Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak. Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 181PMK.032007 pasal 2 ayat 1 huruf a, selain berisi data sebagaimana dimaksud pada ayat 1, juga memuat data mengenai: 1 Jumlah peredaran usaha, 2 Jumlah penghasilan, termasuk penghasilan yang bukan merupakan objek pajak, 3 Jumlah Penghasilan Kena Pajak, 4 Jumlah pajak yang terutang, 5 Jumlah kredit pajak, 6 Jumlah kekurangan atau kelebihan pajak, 7 Jumlah harta dan kewajiban, 8 Tanggal pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29, dan 9 Data lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Waib Pajak. 13. Sistem Pemungutan Pajak Sistem pemungutan pajak dapat dibagi atas 4 empat macam, yaitu: a. Official assessment sistem commit to user 33 Suatu sistem pemungutan pajak yang member wewenang kapada pemungut pajak fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar pajak yang terutang oleh seseorang. Dengan sistem ini masyarakat Wajib Pajak bersifat pasif dan menunggu dikeluarkannya suatu ketetapan pajak oleh fiskus. Besarnya utang pajak seseorang baru diketahui setelah adanya surat ketetapan pajak. b. Semi self assessment sistem Suatu sistem pemungutan pajak yang member wewenang pada fiskus dan Wajib Pajak untuk menentukan besarnya pajak seseorang yang terutang. Dalam sistem ini setiap awal tahun pajak Wajib Pajak menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang untuk tahun berjalan yang merupakan angsuran bagi Wajib Pajak yang harus disetor sendiri. Baru kemudian pada akhir tahun pajak fiskus menentukan besarnya utang pajak yang sesungguhnya berdasarkan data yang dilaporkan oleh Wajib Pajak. c. Self assessment sistem Suatu sistem pemungutan pajak yang member wewenang penuh kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetorkan dan melaporkan sendiri besarnya utang pajak. Dalam sistem ini Wajib Pajak yang aktif sedangkan fiskus tidak turut campur dalam penentuan besarnya pajak yang terutang seseorang, kecuali Wajib Pajak melanggar ketentuan yang berlaku. d. Withholding sistem commit to user 34 Suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang pada pihak ketiga untuk memotongmemungut besarnya pajak yang terutang. Pihak ketiga yang telah ditentukan tersebut selanjutnya menyetor dan melaporkannya kepada fiskus. Pada sistem ini fiskus dan Wajib Pajak tidak aktif. Fiskus hanya bertugas mengawasi saja pelaksanaan pemotonganpemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga. Sekarang ini Indonesia menggunakan sistem pemungutan pajak self assessment sistem. Dengan digunakannya self assessment sistem pada perpajakan Indonesia, pemerintah dengan sendirinya mempercayakan kepada masyarakat Indonesia untuk menghitung, melaporkan dan menyetor sendiri pajaknya. Dan dari sini dengan berjalan seiring modernisasi atau reformasi perpajakan, Direktorat Jenderal Pajak mempermudah Wajib Pajak dengan pembaharuan baik sistem maupun pelayanan, salah satunya kemudahan yang diberikan yaitu Drop Box. 14. Pengertian Drop Box Drop Box adalah suatu kotak yang bisa digunakan untuk meletakkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak. Setiap kotak akan didampingi petugas, yang selanjutnya akan memberikan tanda terima bukti telah memasukkan pelaporan SPT Tahunan PPh ke kotak. Fungsi Drop Box adalah sebagai tempat untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak, yang bersifat sementara, hanya untuk menampung SPT yang masuk dan sarana mempermudah Wajib Pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan mereka. commit to user 35

B. Analisis Data dan Pembahasan