343 menit. Sedangkan lama evaporasi menghasilkan rendemen yang cenderung relatif sama, yaitu 32,02 15 menit, 28,52
30 menit, dan 29,70 45 menit. Rendemen destilat yang dihasilkan lebih banyak dipengaruhi oleh perbandingan pelarut dan lama destilasi yang dilakukan.
pH Destilat
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa semua perlakuan beserta interaksi antar perlakuan tidak tidak berpengaruh nyata p0.05 terhadap pH destilat yang dihasilkan dari proses pemurnian cairan pulpa biji kakao. Keasaman
pH destilat hasil perlakuan pemurnian cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Keasaman pH destilat hasil perlakuan pemurnian cairan pulpa hasil
samping fermentasi biji kakao
Perlakuan pH destilat
Perlakuan pH destilat
Waktu Evaporasi
menit Perbandingan
dgn. Pelarut Air Waktu
Distilasi menit
I II
Rata-rata 15
1 : 1 10
3.00 2.99
3.00 15
1 : 1 20
3.12 2.93
3.03 15
1 : 1 30
3.11 2.89
3.00 15
1 : 2 10
3.14 3.02
3.08 15
1 : 2 20
3.14 3.01
3.08 15
1 : 2 30
3.13 2.95
3.04 15
1 : 3 10
3.17 3.09
3.13 15
1 : 3 20
3.18 3.01
3.10 15
1 : 3 30
3.17 2.98
3.08 30
1 : 1 10
3.14 2.96
3.05 30
1 : 1 20
3.09 2.87
2.98 30
1 : 1 30
3.05 2.84
2.95 30
1 : 2 10
3.18 3.20
3.19 30
1 : 2 20
3.11 2.95
3.03 30
1 : 2 30
3.09 2.92
3.01 30
1 : 3 10
3.22 3.02
3.12 30
1 : 3 20
3.15 2.95
3.05 30
1 : 3 30
3.15 3.01
3.08 45
1 : 1 10
3.21 3.13
3.17 45
1 : 1 20
3.16 2.96
3.06 45
1 : 1 30
3.15 2.88
3.02 45
1 : 2 10
3.23 3.06
3.15 45
1 : 2 20
3.18 3.06
3.12 45
1 : 2 30
3.20 2.97
3.09 45
1 : 3 10
3.22 3.09
3.16 45
1 : 3 20
3.20 3.04
3.12 45
1 : 3 30
3.22 2.96
3.09
Dari Tabel 2 selanjutnya dapat dikemukakan bahwa pH destilat yang dihasilkan dari proses pemurnian tersebut cenderung relatif sama. Pada perlakuan lama evaporasi diperoleh destilat dengan pH berkisar 3,05 -3.11, perlakuan
perbandingan penambahan pelarut berkisar 3,03 - 3,10, dan pada perlakuan lama destilasi berkisar 3,04 - 3,12. Proses pemurnian yang dilakukan tidak banyak berpengaruh terhadap pH destilat yang dihasilkan karena pH tingkat keasaman
lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat kekuatan ion H+ dari senyawa asam organik penyusunnya, sehingga pengolongan asam menjadi asam kuat - asam lemah.
Total Asam
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan pelarut berpengaruh sangat nyata p0.01, sedang perlakuan lama evaporasi, lama destilasi, dan interaksi antar perlakuan tidak berpengaruh nyata p0.05 terhadap
344 total asam destilat yang dihasilkan dari proses pemurnian cairan pulpa biji kakao. Total asam destilat meq NaOHg hasil
perlakuan pemurnian cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Total asam destilat meq NaOHg hasil perlakuan pemurnian cairan
pulpa hasil samping fermentasi biji kakao
Perlakuan Total asam meq
NaOHg Waktu
Perbandingan Waktu
Rata-r ata
Evaporasi dgn. Pelarut
Distilasi I
II menit
Air menit
15 1 : 1
10 0.032
0.017 0.024
15 1 : 1
20 0.024
0.017 0.021
15 1 : 1
30
0.040 0.021
0.031 15
1 : 2 10
0.019 0.013
0.016 15
1 : 2 20
0.022 0.015
0.018 15
1 : 2 30
0.027 0.013
0.020 15
1 : 3 10
0.016 0.010
0.013 15
1 : 3 20
0.017 0.010
0.013 15
1 : 3 30
0.024 0.011
0.017 30
1 : 1 10
0.027 0.020
0.024 30
1 : 1 20
0.036 0.020
0.028 30
1 : 1 30
0.041 0.031
0.036 30
1 : 2 10
0.019 0.013
0.016 30
1 : 2 20
0.024 0.015
0.019 30
1 : 2 30
0.028 0.016
0.022 30
1 : 3 10
0.012 0.011
0.011 30
1 : 3 20
0.017 0.011
0.014 30
1 : 3 30
0.016 0.013
0.014 45
1 : 1 10
0.029 0.019
0.024 45
1 : 1 20
0.035 0.018
0.026 45
1 : 1 30
0.038 0.021
0.029 45
1 : 2 10
0.018 0.010
0.014 45
1 : 2 20
0.022 0.012
0.017 45
1 : 2 30
0.023 0.012
0.017 45
1 : 3 10
0.015 0.010
0.012 45
1 : 3 20
0.016 0.009
0.012 45
1 : 3 30
0.016 0.010
0.013
Dari Tabel 3 dapat dikemukakan bahwa pada perlakuan perbandingan pelarut menun-jukkan terjadinya penurunan kadar total asam distilat dengan semakin banyak penambahan pelarut, yaitu berturut-turut dari 0,027, 0,018, dan 0,013 meq
NaOHg pada perbandingan pelarut 1:1, 1;2, dan 1:3. Hal demikian terjadi karena dengan semakin banyak penambahan pelarut air, kemungkinan destilat yang dihasilkan juga makin banyak terdapat air sehingga secara relatif mengurangi kadar
total asam. Sedangkan pada perlakuan lama evaporasi dan lama destilasi diperoleh destilat dengan kadar total asam cenderung relatif sama. Pada lama evaporasi 15 - 45 menit dan lama destilasi 10 - 30 menit, diperoleh destilat dengan kadar
total asam berkisar 0,018 - 0,020 meq NaOHg dan berkisar 0,018 - 0,022 meq NaOHg. Hal ini terjadi kemungkinan karena kisaran waktu evaporasi tidak memberikan hasil destilat dengan kadar total asam yang berbeda, begitu pula pada kisaran
waktu destilasi yang digunakan. Pada proses destilasi selain faktor waktu, juga sangat dipengaruhi oleh faktor suhu.
Kadar Asam asetat
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan pelarut berpengaruh sangat nyata p0.01, sedang perlakuan lama evaporasi, lama destilasi, dan interaksi antar perlakuan tidak berpengaruh nyata p0.05 terhadap
kadar asam asetat destilat yang dihasilkan dari proses pemurnian cairan pulpa biji kakao. Kadar asam asetat destilat hasil perlakuan pemurnian cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao disajikan pada Tabel 4.
345 Dari Tabel 4 selanjutnya dapat dikemukakan bahwa pada perlakuan perbandingan pelarut menunjukkan terjadinya
penurunan kadar asam asetat distilat dengan semakin banyak penambahan pelarut, yaitu berturut-turut dari 16,17, 10,52, dan 7,99 pada perbandingan pelarut 1:1, 1;2, dan 1:3. Hal demikian sejalan dengan
Tabel 4. Kadar asam asetat destilat hasil perlakuan pemurnian cairan pulpa hasil samping fermentasi biji kakao
Perlakuan Kadar asam asetat
Waktu Evaporasi
menit Perbandingan
dgn. Pelarut Air Waktu
Distilasi menit
I II
Rata-rat a
15 1 : 1
10 19.08
9.90 14.49
15 1 : 1
20 14.22
10.44 12.33 15