4.2.3 Identitas Partisipan II
Nama Jenis
Kelamin Umur Keterangan Pekerjaan Pendidikan
Terakhir Ny. S
Perempuan 40
Tetangga Ibu rumah
tangga SMA
Tabel 2
4.2.4 Pengaruh Stigma dan Kebudayaan a. Pengaruh Stigma
Ny. S merupakan keluarga Ibu. N. Pengaruh stigma masih ada dengan pemberian tanda tidak baik, status ekonomi
mempengaruhi dan selalu takut melihat pasien dengan gangguan jiwa.
P : Apakah tante kase tanda atau cap seng bagus par orang gila? P : Apakah saudara memberikan cap pada individu yang
mengalami gangguan jiwa? RP: Kase tanda seng bagus ade.
RP :Memberikan tanda yang tidak bagus P : Apa tante pandang kalo status ekonomi itu kase pengaruh tanda
negatif par orang gila nh kaseng? P : Apa saudara memandang status ekonomi juga mempengaruhi
stigma pada pasien gangguan jiwa? RP : Bisa juga ade , karena dong orang kurang baru dong seng
terurus tetap saja orang seng suka. RP : Status ekonomi mempengaruhi , karena bau tidak terurus
tetap orang tidak menyukai P : Bagaimana sikap dan tindakan tante kalo dapa lia orang gila?
P : Bagaimana sikap dan tindakan anda bila melihat pasien dengan gangguan jiwa?
RP : tante takut ade . RP : Takut melihat pasien dengan gangguan jiwa
Pengaruh Kebudayaan
Penyebab gangguan jiwa karena penyakit keturunan dan dirasuki makluk halussetan. Gangguan jiwa merupakan perilaku
abnormal. Pasien dengan gangguan jiwa pantas dikurung, merupakan sampah sosial dan membawa aib bagi keluarga.
P : Apakah tante percaya gangguan jiwa karena penyaki keturunan P : Apakah anda percaya gangguan jiwa karena penyakit
keturunan? RP : Percaya ade itu saki keturunan
RP : Mempercayai karena penyakit keturunan P : Menurut tante batul kaseng orang gila ini gara
– gara setang maso atau barang halus?
P : Menurut anda penyebab gangguan jiwa karena dirasuki oleh makluk halus setan?
RP : Bisa ade barang halus maso barang pikiran kosong RP : Bisa karena dirasuki makluk halus saat pikiran kosong
P : Apa orang gila itu dong sikap seng normal P : Apakah pasien yang mengalami gangguan jiwa itu perilaku
abnormal? RP : Seng normal ade.
RP : Abnormal P : Orang gila pantas dapa kurung pasung ka kase biar dong
berkeliaran?
P : Apakah pasien dengan gangguan jiwa itu pantas dikurung dipasung dibiarkan berkeliaran?
RP : Kurung saja dan diikat supaya jang maniso. RP : Kurung dan diikat supaya jangan berkeliaran
P : Tante orang gila itu sampah sosial atau sampah masyarakat batul kaseng?
P : Apa anda menganggap pasien dengan gangguan jiwa sebagai sampah sosial?
RP : Sampah sosial ade. RP : Orang dengan gangguan jiwa merupakan sampah sosial
P : Orang gila ini dong bawa aib par keluarga kaseng? P: Apakah pasien dengan gangguan jiwa merupakan aib
keluarga? RP : Aib keluarga ade.
RP : Pasien dengan gangguan jiwa merupakan aib keluarga
4.2.5 Identitas Partisipan Keluarga III