46
C. Usaha Guru
1. Usaha
Menurut KBBI 2008:1599 usaha adalah: kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan yang
dilakukan seseorang guna memperoleh perubahan yang lebih baik dengan berbagai metode.
2. Guru Sutari Imam Barnadib mengatakan pendidik adalah setiap orang yang
dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan. Sutari Imam Barnadib, 1994: 57. Untuk mendidik peserta didik yang memiliki
kompetensi perilaku yang utuh perlu dididik oleh guru yang profesional. Dirto Hadisusanto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo 1995:43 mengemukakakn
syarat-syarat guru antara lain: a. Syarat-syarat pendidikGuru
Seseorang yang ingin menjadi pendidikguru, maka harus memiliki persyaratan sebagi berikut:
1 Mempunyai perasaan terpanggil sebagai tugas suci 2 Mencintai dan menyayangi peserta didik;
3 Memiliki rasa tanggung jawab yang didasari penuh akan tugasnya. b. Kompetensi guru
Selain syarat diatas guru harus memiliki kompetensi. Pada Undang- undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1
47
dijelaskan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.Arif
Barnawi, 2012:28 1 Kompetensi pedagogik
Sesuai Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaan peserta didik. Standar kompetensi guru di SMK pada kompetensi
pedagogik yang diambil dari permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tertera pada tabel dibawah ini Arif Barnawi, 2012: 28-31.
Tabel 1. Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SMK pada Kompetensi Pedagogik
No Kompetensi Inti
guru Sub Kompetensi Guru
1. Menguasai
karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, moral, spiritual,sosial,
kultural, emosional, dan
intelektual. 1.1. Memahami karakteristik peserta didik
yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral,
spiritual, dan latar belakang sosial budaya.
1.1.2. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran yang
diampu 1.2. Mengidentifikasi bekal-ajar awal
peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.
1.3. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran
yang diampu.
48
No Kompetensi Inti
guru Sub Kompetensi Guru
2 Menguasai teori
belajar dan prinsip- prinsip
pembelajaran yang mendidik.
2.1 Memmahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu.
2.2 Menerapkan berbagai pedekatan, strategi, metode, dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran yang
diampu.
3 Mengembangkan
kurikulum yang terkait dengan mata
pelajaran yang diampu.
3.1 Memahami prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum. 3.2 Menentukan tujuan pembelajaran
yang diampu. 3.3 Menentukan pengalaman belajar yang
sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.
3.4 Memilih mata pelajaran yang diampu yang terkait dengan pengalaman
pembelajaran dan tujuan pembelajaran.
3.5 Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang
dipilih dan karakteristik peserta didik. 3.6 Mengembangkan indikator dan
instrumen penelitian. 4
Menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik. 4.1 Memahami prinsip-prinsip
perancangan pembelajaran yang mendidik.
4.2 Mengembangkan komponen- komponen rancangan pembelajaran.
4.3 Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan
didalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4.4 Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dikelas, dilaboratorium, dan
lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyratkan.
4.5 Menggunakan media pembelajaran
49
dan sumber belajar yang relevan
No Kompetensi Inti
guru Sub Kompetensi Guru
dengan karakterisik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.
4.1 Mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yag diampu
sesuai dengan situasi yang berkembang.
5 Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi
untuk kepentingan pembelajaran.
5.1 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
yang diampu.
6 Memfasilitasai
pengembangan potensi peserta
didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimiliki.
6.1 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong
peserta didik mencapai prestasi secara optimal.
6.2 Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk
mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya.
7 Berkomunikasi
secara efektif, empatik, dan
santun dengan peserta didik
7.1 Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik
dan santun, secara lisan, tulisan, danatau bentuk lain.
7.2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan mendidik yang
terbangun dari a penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil
bsgian dalam permainan melalui bujukan dan contoh; b ajakan
kepada peserta didik untuk ambil bagian; c respons peserta didik
terhadap ajakan guru; d reaksi guru terhadap respons peserta didik.
8 Menyelenggarakan
penilaian dan 8.1 Memahami prinsip-prinsip penilaian
dan evaluasi proses dan hasil belajar
50
evaluasi proses dan hasil belajar
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.
No. Kompetensi Inti
Gru Sub-Kompetensi Guru
8.2 Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting
untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik mata pelajaran
yang diampu.
8.3 Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.4 Mengembangkan instrumen penelitian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
8.5 Mengadmistrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara
berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrumen.
8.6 Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan. 8.7 Menentukan evaluasi proses dan hasil
belajar. 9
Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran 9.1 Menggunakan informasi hasil
penilaian dan evaluasi untuk mennentukan ketuntasan belajar.
9.2 Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk
merancang rencana remidial dan pengayaan.
9.3 Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan. 9.4 Memanfaatkan informasi hasil
penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatakan kualitas
pembelajaran.
10 Melakukan
tindakan reflektif untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran. 10.1 Melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan. 10.2 Memanfaatkan hasil refleksi untuk
perbaikan dan pengmbangan pembelajaran dalam mata pelajaran
yang diampu.
51
No. Kompetensi Inti
Guru Sub-Kompetensi Guru
10.3 Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu.
2 Kompetensi kepribadian Sesuai Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
pasal 10 ayat 1, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia,
arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Arif dan Barnawi juga menjelaskan guru sebagai tenaga pendidik,
yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang berpengaruh terhadap keberhasilan perkembangan sumber daya manusia
Arif dan Barnawi, 2012: 32. Standar kompetensi guru SMK pada kompetensi kepribadian yang diambil dari permendiknas Nomor 16 tahun
2007 tertera dalam abel dibawah ini: Tabel 2. Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SMK pada Kompetensi
Kepribadian
No. Kompetensi inti guru
Sub-kompetensi guru
1 Bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
indonesia. 1.1 Menghargai peserta didik
tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku,
adat, daerah asal, dan gender.
1.2 Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut,
hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat,
dan kebudayaan indonesia
52
yang beragam. 2
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi peserta didik.
2.1 Berperilaku jujur, tegas, dan
manusiawi. 2.2 Berperilaku yang
mencerminkan ketakwaan
No. Kompetensi inti guru
Sub-kompetensi guru
3 dan akhlak mulia.
2.3 Berprilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik
dan anggota masyarakat di sekitarnya.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa. 3.1 Menampilkan diri sebagai
pribadi yang mantap dan stabil
3.2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif,
dan berwibawa.
4 Menujukkan etos
kerja,tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri. 4.1
Menunjukakan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi
4.2 Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri.
4.3 Bekerja mandiri secara profesional.
5 Menjunjung tinggi kode etik
profesi guru. 5.1 Memahami kode etik profesi
guru. 5.2 Menerapkan kode etik
profesiguru 5.3 Berprilaku sesuai dengan
kode etik guru 3 Kompetensi sosial
Guru juga merupakan mahluk sosial, dimana dalam kehidupannya tidak terlepas dari kehidupan sosial masyarakat dan lingkungannya. Oleh
karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi sosial yang memadai. Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10
ayat 1 juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara
53
efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Arif dan Barnawi mengungkapkan bahwa guru harus menjauh dari sikap-sikap egois yang hanya mementingkan diri sendiri. Guru harus pandai
bergaul, ramah terhadap peserta didik, orang tua dan masyarakat sekitar Profil Guru SMK,2012:37. Dibawah ini tertera standar kompetensi guru di
SMK pada kompetensi sosial yang diambil dari permendiknas Nomor 16 tahun 2007.\
Tabel 3. Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SMK pada Kompetensi Sosial
No. Kompetensi Inti Guru
Sub-Kompetensi Guru
1 Bertindak inklusif, bertindak
objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan status ekonomi keluarga.
1.1 Bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman
sejawat, dan lingkungan sekitar dalam melakasanakan
pembelajaran.
1.2 Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman
sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena
perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang
keluarga, dan status ekonomi sosial.
2 Berkomunikasi secara
efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat
2.1 Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah
lainnya secara santun, empatik dan efektif.
2.2 Berkomunikasi dengan orangtua peserta didik Mengikut sertakan
orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun,
empatik, dan efektif tentang program pembelajaran dan
kemajuan peserta didik.
54
4 Kompetensi profesional Sujanto 2007:33 dalam Arif Barnawi 2012:40 mengemukakan
bahwa kompetensi profesional adalah kemampuan untuk menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan guru mampu
No. Kompetensi inti guru
Sub-kompetensi guru
2 2.3 Mengikut sertakan orang tua
peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran
dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
3 Beradaptasi ditempat
bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya.
3.1 Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam ranggka
meningkatkan efektivitas sebagi pendidik.
3.2 Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk
mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan di daerah yang bersangkutan.
4 Berkomunikasi dengan
komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain. 4.1 Berkomunikasi dengan teman
sejawat, profesi ilmah, dan komunitas ilmiah lainnya
melalui berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada
komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan
maupun bentuk lain.
55
membimbing peserta didik dapat memenuhi standar kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1 juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
profesional adalah kemapuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.
Dari pendapat Sujanto dan Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 ayat 1, penulis menyimpulkan kompetensi
profesional adalah berbagai kemampuan yang dimiliki dan diperlukan oleh guru untuk menguasai materi secara luas dan mendalam agar tercapainya
tujuan pembelajaran. Dibawah ini tertera standar kompetensi guru di SMK pada kompetensi
profesional yang diambil dari permendiknas Nomor 16 tahun 2007. Tabel 4. Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran di SMK pada
Kompetensi Profesional
No. Kompetensi Inti Guru Sub-Kompetensi Guru
1 Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
2 Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
2.1 Memahami standar kompetensi mata pelajaran
yang diampu 2.2 Memahami kompetensi
dasar mata pelajaran yang diampu.
2.3 Memahami tujuan pembelajaran yang diampu
56
3 Mengembangkan materi
pembelajaran yang dimapu secara kreatif
3.1 Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
No. Kompetensi Inti Guru Sub-Kompetensi Guru
3.2 Mengolah materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik.
4 Mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif 4.1 Melakukan refleksi terhadap
kinerja sendiri secara terus menerus
4.2 Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan
keprofesionalan 4.3 Melakukan penelitian
tindakan kelas untuk meningkatkan
keprofesionalan. Mengikuti kemajuan zaman
dengan belajar dari berbagai sumber.
5 Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
5.1 Manfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam berkomunikasi. 5.2 Memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
3. Pendekatan Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Teknik Pembelajaran, dan Model Pembelajaran
a. Pendekatan Pembelajaran
57
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, untuk mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu Akmad Sudrajat. pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan yang
berpusat pada siswa dan pendekatan yang berpusat kepada guru. Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan Abin Syamsuddin Makmun, 2003 mengemukakan empat unsur strategi dari setiap
usaha, yaitu: 1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan
profil perilaku dan pribadi peserta didik. 2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang
dipandang paling efektif. 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode
dan teknik pembelajaran. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau
kriteria dan ukuran baku keberhasilan. http:akhmadsudrajat.wordpress.com20080912pendekatan-strategi-
metode-teknik-dan-model-pembelajaran b. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Ahmad Sudrajat.
58
Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya 2008 menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran. http:akhmadsudrajat.wordpress.com20080912pendekatan-strategi-
metode-teknik-dan-model-pembelajaran
Jadi strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan pembelajaran yang disusun oleh guru yang akan diterapkan kepada siswa guna tercapainya
proses dan hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
c. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan
untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1 ceramah; 2
demonstrasi; 3 diskusi; 4 simulasi; 5 eksperimen; 6 pengalaman lapangan; 7 brainstorming; 8 debat, 9 simposium, dan sebagainya.
d. Teknik Pembelajaran Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam
59
melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Jadi, teknik pembelajaran adalah suatu cara yang dilakukan guru setelah mengusun metode apa yang akan digunakan, dengan gaya mengajar
yang sesuai dengan kondisi siswa. Misalkan metode ceramah dengan siswa yang berjumlah banyak berbeda strategi penyampaian materi pelajarannya
dengan siswa yang berjumlah sedikit. e. Model pembelajararan
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka
terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran Ahmad Sudrajat,2008
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
60
Gambar 2. Hubungan antara model pembelajaran, pendekatan,strategi, metode dan teknik pembelajaran.
4. Usaha guru meningkatkan minat belajar siswa Dalam meningkatkan minat belajar siswa diperlukan usaha-usaha guru
meningkatkan minat belajar siswa, dalam hal ini Abin Syamsudin 1997:332-333 upaya-upaya yang harus dilakukan guru adalah sebagi berikut: a hindarkan saran
dan pertanyaan negatif yang dapat melemahkan kegiatan belajar; b ciptakan situasi yang sehat, baik antar individu dan kelompokkelasnya atau self
competition; c berikan self competition dengan memberikan informasi dengan prestasinya yang telah dicapai dari waktu ke waktu, dari bidang studi ke bidang
studi yang lainnya; d memberikan kesempatan kepada setiap individukelompok untuk mendistribusikan aspirasi-aspirasinya secara rasional; e Memberikan
penghargaan bagi siswa yang berprestasi; f Tunjukkan manfaat pelajaran yang bersangkutan kepada peserta didik. Dengan ini peserta didik tahu mengapa
mereka mempelajari mata pelajaran tersebut. Hal ini dapat menngkatkan minat peserta didik.
61
Selain usaha guru di atas, sikap dan tingkahlaku dari guru itu sendiri guna menjadi pendidik yang ideal dan disenangi oleh muridnya yang pada akhirnya
akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Asep Sjamsulbachri2004:97-98menyatakan bahwa sikap dan tingkahlaku
yang harus dimiliki oleh guru diantaranya adalah sebagai berikut: a Memiliki sikap yang demokratis dan suka bekerja yang tercermin dalam
bentuk dan cara menjalankan kegiatan belajar mengajar;b Memiliki sikap ramah dan selalu berbaik sangka dalam menghadapi peserta didik ; c Memiliki sikap
lues dan rasional dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar sehingga setiapkeputusan yang diambil dapat membantu mengembangkan intelektualitas
peserta didik; d Mempunyai rasa memiliki dan selalu berusaha untuk membantu peserta didik serta berusaha mendengarkan keluhan mereka; e Penuh perhatian
pada persoalan peserta didik dalam memahami pelajaran; f Dapat memberikan pengakuan dan pujian sesuai dengan pencapaian peserta didik, sehingga murid
merasa percaya.
D. Minat Belajar Siswa