5
BAB II DASAR TEORI
Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.
2.1. Deteksi Bola
2.1.1.
Colorspace
Colorspace
adalah model abstraksi matematis [3,4] untuk menggambarkan representasi warna dalam angka-angka, dan biasanya terdiri dari tiga atau empat unsur
warna, seperti RGB, CMYK, HSV, HSL [5], atau YUV. Masing-masing komponen dasar dalam
colorspace
adalah penyusun warna. YUV colorspace mendefinisikan warna dengan menggunakan elemen luminans
Y dan dua elemen warna komponen krominans UV. Ini merupakan perbaikan dari
informasi warna yang digunakan dalam televisi hitam putih tua yang hanya menggunakan elemen Y. Elemen Y adalah tingkat kecerahan, lalu komponen U dan V
merupakan informasi warna.
Smartphone
Android Sony Xperia Mini st15i membuat gambar yang diambil oleh kamera dalam YUV420
colorspace
[6]. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1 bahwa YUV420sp
colorspace
yang berperforma lebih baik dibandingkan RGBA
colorspace
. Ketika lampu intensitas berkurang, kinerja deteksi bola dari kedua
colorspace
akan terdegradasi, tetapi pada RGBA
colorspace
ini mengurangi tingkat akurasi warna[6].
2.1.2. Segmentasi Warna
Segmentasi warna digunakan untuk memisahkan warna bola oranye serta titik pinalti berwarna putih dengan warna lingkungan lainnya. Segmentasi dilakukan dengan
mengatur batas atas dan bawah untuk nilai-nilai elemen dalam gambar. Sebagai hasil, citra biner yang terdiri dari 0 untuk hitam dan 1 untuk putih.
2.1.3. Metode Pusat Masa
Pusat massa atau pusat gravitasi pada gambar adalah titik di mana objek gambar tersebar merata. Setelah segmentasi warna telah dilakukan, pusat gravitasi pada gambar
biner atau
grayscale
dapat dihitung [6].
6
2.2. Penjaga Gawang
Seorang penjaga gawang merupakan suatu hal yang utama dalam permainan sepakbola. Untuk menjadi seorang penjaga gawang kiper, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Pada dasarnya seorang kiper diharuskan memiliki kemampuan dasar pengamatan terhadap bola, serta refleks yang cukup baik, selain itu ada kemampuan
individual seorang kiper yang perlu diperhatikan, diantaranya[7] :
2.2.1. Daya Jangkau
Kemampuan kiper dalam menjangkau bola sangatlah penting untuk dikuasai. Kiper harus tahu dimana kemampuan menjangkau bola, sehingga dapat menentukan
kapan bola akan ditangkap, ditinju, ditangkis, ataupun lompat serta kapan harus menjatuhkan diri untuk menyelamatkan gawang.
2.2.2. Penempatan Posisi
Semakin baik posisi kiper berada, semakin mudah pula kiper menghalau serangan lawan. Kiper haruslah paham dimana kedua kaki harus berpijak. Sejauh apa
dari gawang, berada pada sudut berapa dan dimana kira-kira lawan membidik tendangannya. Titik ini menjadi awal pengambilan keputusan ketika kiper memutuskan
untuk tetap di tempat atau maju keluar sarang untuk menggagalkan usaha penyerang lawan. Disini pula berawal pikiran untuk memutuskan untuk lompat, terbang,
menangkis, menyergap.
2.2.3. Refleks
Poin penting untuk seorang kiper. Kecepatan bereaksi terhadap bola yang sering berubah arah. Karena apabila seorang kiper tidak memiliki refleks yang bagus, ia akan
selalu terlambat dalam menangkis ataupun menghalau bola yang datang.
2.2.4. Konsentrasi
Seorang kiper, secara kasat mata seolah tidak selalu bekerja setiap menitnya. Ketika bola berada di area pertahanan lawan, kiper akan cenderung diam. Namun
sebenarnya, ketika dalam situasi seperti ini, seorang kiper akan lebih baik jika berkonsentrasi penuh dalam permainan. Konsentrasi sejak serangan lawan belum
dibangun akan lebih memudahkannya mengambil keputusan ketika serangan datang.
2.3. Format Lapangan