Disposition Effect Transaksi Valuta Asing

7

BAB II TELAAH PUSTAKA

2.1. Disposition Effect

Disposition effect pertama kali diungkapkan oleh Shefrin Statman 1985 yang merupakan pengembangan dari prospect theory menurut Kahneman Travesky 1979, dimana disebutkan bahwa disposition effect adalah perilaku investor yang terburu- buru merealisasikan keuntungan dari investasinya dan terlalu lama menahan kerugian yang mungkin terjadi. Kebanyakan investor akan berperilaku menghindari resiko risk averse jika menghadapi kondisi sedang memperoleh keuntungan namun jika investor dihadapkan dalam kondisi rugi, kebanyakan dari mereka akan membuat keputusan mengambil resiko risk taking. Selain prospek teori, Shefrin dan Statman 1985 mengemukakan faktor tambahan, yaitu menghindari penyesalan avoiding regret dan mencari kebanggaan seeking pride untuk menjelaskan perilaku disposition effect. Fogel dan Berry 2006 membuktikan bahwa investor terlalu lama menahan investasi rugi dan berharap berubah menjadi keuntungan untuk menghindari penyesalan, selanjutnya jika investor telah merealisasikan keuntungan dan kemudian berubah 8 menjadi kerugian investor akan merasa bangga, sehingga mencari kebanggaan dapat menyebabkan investor lebih cepat untuk merealisasikan keuntungan. Weber dan Welfens 2007 menganalisis perilaku perdagangan investor di pasar saham dan menemukan bahwa investor lebih lama menahan kerugian dan lebih cepat merealisasikan keuntungan. Dengan kata lain investor yang menahan kerugian dalam waktu yang lama tidak berhasil dalam perdagangan, sedangkan investor yang berhasil yaitu investor yang menahan kerugian dalam waktu singkat. Dalam analisis terhadap 10.000 akun investor individu dalam transaksi di pasar saham, Odean 1998 menunjukkan bahwa secara keseluruhan investor mengalami perilaku disposition effect dimana para investor lebih lama menahan saham rugi dibandingkan saham untung.

2.2. Transaksi Valuta Asing

Trading Forex merupakan suatu transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang berlangsung selama 24 jam setiap hari kerja Senin – Jumat, dengan tujuan untuk mendapatkan profit dari perbedaan nilai mata uang Cheng, 2007. Sebagai contoh, seorang trader melakukan transaksi Buy Poundsterling GBP, membeli 10.000 GBP dengan USD pada awal Februari 9 2011 ketika harga GBPUSD 1.9800. Keesokan harinya, trader tersebut Sell GBPUSD menjual kembali 10.000 GBP menjadi USD pada harga 2.0000, sehingga trader tersebut mendapat keuntungan kotor US 200 www.belajarforexpro.com. Dalam perdagangan valas terdapat delapan mata uang yang paling sering ditrandingkan, yaitu USD, GBP, EUR, CHF, CAD, AUD, JPY, NZD www.forexindo.com. Semua mata uang ini diperdagangkan secara berpasangan pair, karena setiap melakukan transaksi valas berarti membeli suatu mata uang dan sekaligus menjual mata uang lainnya. Contohnya, bila Buy EURUSD berarti trader membeli EUR dan pada saat yang sama menjual USD. Pasangan mata uang pair terdiri dari dua quote mata uang yang berbeda. Mata uang yang disebelah kiri adalah based currency, sebagai contoh GBPUSD maka GBP disebut based currency, sedangkan USD adalah quote currency atau counter currency. Selanjutnya dalam trading forex, quote terdiri dari dua harga, yaitu harga yang lebih rendah bid dan harga yang lebih tinggi ask. Bid merupakan harga jual dan ask merupakan harga beli. Selisih antara harga jual bid dan harga beli ask disebut spread belajarforex.com. Dalam transaksi valas hanya terdapat dua posisi trading open posisi, yaitu buylong memprediksi nilai 10 pair akan naik dan sell short memprediksi nilai pair akan turun www.seputarforex.com. Perlu diperhatikan bahwa, jika trader melakukan open posisi buy long, artinya membuka posisi dengan harga ask, dan kemudian nantinya akan ditutup closeliquid, stop loss dan take profit menggunakan harga bid. Jika trader open posisi sell short, artinya membuka posisi dengan harga bid dan kemudian akan ditutup closeiquid, stop loss dan take profit menggunakan harga ask. Mu’addab 2011 mengatakan bahwa trading forex ber sifat “two ways opportunity”, yaitu trader bisa meraih keuntungan dengan memanfaatkan order buy ataupun Sell. Jika trader melakukan order dengan buy dan kemudian kurs mata uangnya meningkat maka trader akan mendapatkan keuntungan profit, dan begitupula sebaliknya, jika sell bila harganya turun maka trader akan mendapatkan profit. Tetapi jika trader melakukan order dengan buy dan kemudian harganya turun maka trader akan mengalami kerugian loss. Lebih lanjut Mu’addab menjelaskan bahwa profit ataupun loss jika tidak kita tutup posisinya diclosediliquid maka posisi order kita masih dianggap mengambang floating atau belum direalisasikan, sehingga dapat memungkinan terjadinya balik arah. Misalkan seorang trader memasang perintah Buy dan 11 kemudian ternyata harganya menurun, tetapi masih belum ditutup posisinya belum diclose, maka trader tersebut masih menderita floating loss, dan bila kemudian ternyata kurs harganya kembali naik melebihi posisi semula tadi maka trader tersebut akan mendapatkan floating profit, dan bila open position yang floating profit tersebut ditutup maka floating profit tersebut barulah akan direalisasikan menjadi profit yang sesungguhnya. Salim 2009 mengatakan bahwa transaksi valuta asing dilakukan dalam satuan lot. 1 lot setara dengan 100.000 satuan mata uang. Jika melakukan buy 1 lot EURUSD artinya melakukan buy sebanyak EUR 100.000. Demikian juga sebaliknya jika melakukan sell 1 lot EURUSD artinya melakukan sell sebanyak EUR 100.000. Perlu diketahui bahwa satuan 100.000 bukanlah satuan yang kecil. Dengan transaksi 1 lot membutuhkan modal yang sangat besar. Untuk mengatasi masalah tersebut lebih lanjut Salim menjelaskan bahwa transaksi valuta asing diperbolehkan dalam bentuk pecahan. Misalnya 0.1 lot yang setara dengan 10.000 satuan mata uang, 0.01 lot setara dengan 1.000 satuan mata uang, bahkan 0.001 yang setara dengan 100 satuan mata uang. Tentunya besar kecilnya lot yang ditransaksikan sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang akan 12 didapat dalam setiap transaksi. Transaksi yang dilakukan dengan satuan terkecil 1 lot disebut dengan istilah lot regular. Jika satuan terkecil adalah 0.1 lot maka disebut mini lot dan untuk satuan terkecil 0.01 atau dibawahnya disebut micro lot.

2.3. Pengembangan Hipotesis

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Disposition Effect dalam Transaksi Valuta Asing T2 912014015 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Disposition Effect dalam Transaksi Valuta Asing T2 912014015 BAB IV

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Disposition Effect dalam Transaksi Valuta Asing T2 912014015 BAB V

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Disposition Effect dalam Transaksi Valuta Asing

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Disposition Effect dalam Transaksi Valuta Asing

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disposition effect dan Pengaruh Faktor Demografi dalam transaksi perdagangan valuta asing via online trading

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disposition effect dan Pengaruh Faktor Demografi dalam transaksi perdagangan valuta asing via online trading T2 912011029 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disposition effect dan Pengaruh Faktor Demografi dalam transaksi perdagangan valuta asing via online trading T2 912011029 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disposition effect dan Pengaruh Faktor Demografi dalam transaksi perdagangan valuta asing via online trading T2 912011029 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Disposition effect dan Pengaruh Faktor Demografi dalam transaksi perdagangan valuta asing via online trading T2 912011029 BAB V

0 0 6