PENGOLAHAN, ANALISIS DAN PELAPORAN PELAKSANAAN
PENILAIAN HASIL BELAJAR A. Pengolahan Hasil Belajar
Contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh dari ulangan harian, sebagai berikut: 1. Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari pengamatan atau
tes praktikperbuatan. 2. Hasil Ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis, dan tes praktikperbuatan,
setelah dikoreksi perlu diberi nilai skor 1-100 dengan diberi catatan dan komentar. 3. Cara menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Pilihan Ganda, setiap soal diberi skor 1
b. Menjodohkan, setiap soal diberi skor 1
c. Isian, setiap soal diberi skor 2
d. Uraian, setiap soal diberi skor sesuai bobot soal. Contoh hasil pekerjaan :
No Bentuk Soal
Jumlah Soal
Skor Skor
Maksimal Skor
Perolehan Keterangan
1 Pilihan Ganda
10 1
10 7
2 Menjodohkan
5 1
5 3
3 Isian
10 2
20 10
4 Uraian
5 3
15 12
Jumlah 50
32 Nilai ulangan Ali dapat dihitung dengan rumus :
100 x
Maksimal Skor
Perolehan Skor
Jadi nilai ulangan untuk mata pelajaran IPS yang diperoleh Ali adalah:
64 100
x 50
32
B. Analisis Penilaian Hasil Belajar
Hasil penilaian belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis hasil penilaian dilakukan dengan
memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian tes tertulis, lisan, praktikperbuatan dan sikap, tugas, produk, ulangan tengah semestertes tertulis, lisan,
praktikperbuatan dan sikap, tugas dan produk, ulangan akhir semester tes tertulis, lisan, praktikperbuatan dan sikap, tugas dan produk, dan ulangan kenaikan kelas tes tertulis,
lisan, praktikperbuatan dan sikap, tugas dan pruduk.
Analisis untuk ulangan harian dan tengah semester ditekankan untuk memperoleh informasi tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh nilai kurang. Bagi
anak yang memperoleh nilai kurang dari batas nilai minimal ketuntasan belajar akan diberi
remedial, sedang bagi anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan akan diberikan pengayaan.
Gugus Ki Ageng Tarub
C. Langkah-langkah menentukan KKM
Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya
pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara
terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut:
1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar KD setiap mata pelajaran setiap kelas 2. Tentukan kekuatannilai untuk setiap aspekkomponen, sesuaikan dengan kemampuan
masing-masing aspek: a. Aspek Kompleksitas:
Semakin komplek sukar KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.
b. Aspek Sumber Daya Pendukung Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi.
c. Aspek intake Semakin tinggi kemampuan awal siswa intake maka nilainya semakin tinggi.
3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD
4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran
5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.
D. Tindak Lanjut