Uji Asumsi Klasik Hasil Penelitian

89 Tabel 32 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Eksistensi Hasil output reliability statistic di atas diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,820 dengan jumlah pertanyaan 5 item. Reliabilitas ditunjukkan dengan nilai alpha cronbach sebesar 0,829 yang berada di antara 0,80-1,00 sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur penelitian adalah sangat reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

a Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Data dikatakan normal atau tidaknya pada penelitian bisa dilihat dari nilai p-value pada skewnes dan kurtosis, data berdistribusi normal jika nilai p- value pada skewnes dan kurtosis lebih besar dari 0,05. Hasil uji normalitas dapat dilihat di bawah ini: Tabel 33 Uji Normalitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .820 5 90 91 Dari hasil tersebut di atas, terlihat bahwa semua data untuk semua variabel nilai nilai P- Value pada Skewness dan Kurtosis lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal. b Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah variance variabel dependent yang bisa menerangkan hubungan dependent tidak terkonsentrasi hanya pada limited range variabel dependent pada masing- masing nilai variabel independent. Model yang baik adalah yang tidak terjadi heterokedasitas. Uji ini dianalisis melalui uji park. Jika tingkat signifikansi berada diatas 0,05 maka terbebas dari masalah heterokedasitas. Sebagaimana hasil output SPSS di bawah ini Tabel 34 Uji Heteroskedastisitas Terhadap Variabel Keputusan Terlihat pada tabel diatas nilai signifikansi masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai berada diatas 0,05. Hal ini membuktikan bahwa data tidak terkena heteroskedastisitas. 92 Tabel 35 Uji Heteroskedastisitas Terhadap Variabel Eksistensi c Uji Multikolonilieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi atau tidak. Multikolonieritas adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan diantara variabel bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika variabel bebasnya lebih dari satu. Menurut wijaya, ada beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas, sebagai berikut: Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empriris yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. Jika korelasi diantara variabel bebas sangat tinggi 0,90, hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai VIF variance- inflating factor jika nilai VIF 10, tingkat kolonieritas dapat ditoleransi. Tabel 36 Hasil Uji Multikolonieritas Terhadap Variabel Keputusan Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant PRODUK .592 1.690 HARGA .594 1,684 TEMPAT .983 1,017 a. Dependent Variable: KEPUTUSAN 93 Dari hasil tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa nilai VIF untuk semua variabel bebas lebih kecil dari 10, artinya data tersebut terbebas dari multikolineritas. Tabel 37 Hasil Uji Multikolonieritas Terhadap Variabel Eksistensi Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant PRODUK .578 1.731 HARGA .532 1,880 TEMPAT KEPUTUSAN .982 .742 1,018 1.348 a. Dependent Variable: EKSISTENSI Dari hasil tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa nilai VIF untuk semua variabel bebas lebih kecil dari 10, artinya data tersebut terbebas dari multikolineritas.

4. Analisis Jalur Path Analisis