10.41 VARIASI SPATIAL UNSUR HARA N, P, DAN K PADA LAHAN PADI SAWAH (STUDI KASUS DI KABUPATEN KLUNGKUNG).
ĞŶƉĂƐĂƌ͕ϭϯͲϭϰ:ƵůŝϮϬϭϮ
WZKEDEZEKEWZddϮϬϭϮ
W Ž
Ɛ ƚ
Ğ ƌ
ϳϱϭ
Gambar 2. Peta Spasial Kandungan Nitrogen
Selanjutnya pada Gambar 2b memberikan indikasi bahwa kandungan unsur hara Nitrogen masih bisa dikatakan rendah, perubahan tersebut terjadi karena pada saat
pengambilan sampel pada tanggal 4 Juni 2009 terjadinya musim hujan, hal tersebut akan menyebabkan terjadinya proses leacing pencucian, begitu pula pada Gambar 2c pada saat
pengambilan sampel tanggal 5 November 2009 terjadinya musim hujan pula, hal tersebut menyebabkan proses leacing pencucian pada tanah dan walaupun di beberapa titik terjadi
perubahan warna indikator, namun tidak mengubah interpretasi atau keterangan secara menyeluruh yang dihasilkan yakni masih dalam batas rendah. Selain memang karena faktor
kesuburan tanah, pemupukan yang tidak seimbang bisa menjadi salah satu faktor penyebab rendahnya kandungan unsur hara Nitrogen pada tanah.
Faktor cuaca seperti hujan juga dapat memberikan pengaruh terhadap variasi pada masing-masing pola sebaran spasial baik pada Gambar 2a, 2b maupun 2c ataupun terjadinya
perubahan kandungan unsur hara Nitrogen dari Gambar 2a yang sebelum panen menunjukkan bahwa gambar 2a,memiliki pola penyebaran kandungan unsur hara Nitrogen
sangat rendah menjadi Gambar 2b yang sesudah panen yang memiliki pola penyebaran unsur hara Nitrogennya rendah selanjutnya begitu pula pada gambar 2c menunjukkan pola
penyebaran unsur hara Nitrogennya sedang.
Berdasarkan ketiga gambar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi peningkatan kandungan unsur hara nitrogen. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi indikator dan
informasi bagi para petani dalam hal pola tanam, maupun kuantitas pemupukan dengan menggunakan strategi yang tepat. Sehingga petani dapat menggunakan pupuk dan melakukan
pemupukan secara berimbang, efektif dan efisien. Unsur N merupakan unsur utama bagi pertumbuhan tanaman yaitu sebagai penyusun protein, asam nukleat, khlorofil dan senyawa
organik lain, maka dengan demikian natrium merupakan penyusun protoplasma Sarief,