46
bahwa sektor tersebut merupakan sektor non basis di kecamatan yang bersangkutan.
Hasil perhitungan Location Quotient LQ di tiap kecamatan dalam
kurun waktu lima tahun 2001-2005 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
a. Kecamatan Margasari
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Location Quotient LQ
Kecamatan Margasari
No Sektor
LOCATION QUOTIENT LQ
Rata-rata
2001 2002
2003 2004 2005
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Pertanian
Pertambangan Industri pengolahan
Listrik, Gas, air minm Bangunan, kontruksi
Perdagangan, hotel Angkutan, komuniksi
Keuangan, persewaan Jasa-jasa
1,42 6,54
0,59 0,75
0,7 0,71
1,46 0,89
0,72 1,44
5,99 0,59
0,76 0,68
0,72 1,48
0,9 0,72
1,44 5,82
0,59 0,75
0,66 0,72
1,48 0,92
0,72 1,48
5,32 0,61
0,78 0,67
0,72
1,5 0,96
0,72 1,46
5,83 0,59
0,77 0,66
0,75 1,45
0,95
0,7 1,45
5,90 0,59
0,76 0,67
0,72 1,47
0,92 0,72
Sumber: BPS Kab. Tegal, 2005, diolah
Berdasarkan hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa yang menjadi sektor basis di Kecamatan Margasari adalah sektor
pertambangan dengan indeks LQ rata-rata 5,90, sektor angkutan 1,47 dan sektor pertanian 1,45.
Perekonomian Kecamatan Margasari didukung oleh sektor pertanian, perdagangan, dan industri sebagai pemberi kontribusi
terbesar terhadap PDRB kecamatan. Pada tahun 2005, sektor pertanian memberi kontribusi sebesar Rp. 53.290.590.000 28,27, sektor ini
mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 31.586 orang. Sektor
47
pertanian didukung oleh tingginya produksi tanaman padi sebesar 277.158 kw dan ternak khususnya ayam kampung dengan populasi
sebanyak 53.699 ekor. Sektor perdagangan memberi kontribusi sebesar Rp.
37.622.420.000 19,95 terhadap PDRB kecamatan, sektor perdagangan didukung oleh adanya 2 pasar umum, 1 departemen
store, 1 KUD dan 3 non KUD sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.612 orang. Sedangkan sektor industri memberi
kontribusi sebesar Rp. 31.059.860.000 16.47 dari total PDRB kecamatan dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.808 orang.
Meskipun perdagangan dan industri termasuk sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB kecamatan, akan tetapi tingginya
kontribusi tersebut tidak menunjukkan bahwa sektor tersebut basis, karena menunjukkan LQ1.
b. Kecamatan Bumijawa
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Location Quotient LQ
Kecamatan Bumijawa
No Sektor
LOCATION QUOTIENT LQ
Rata-rata
2001 2002
2003 2004 2005
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. Pertanian
Pertambangan Industri pengolahan
Listrik, Gas, air minm Bangunan, kontruksi
Perdagangan, hotel Angkutan, komuniksi
Keuangan, persewaan Jasa-jasa
1.69 0.33
0.51 0.81
0.53 0.89
0.85 1.35
1.1 1.68
0.4 0.53
0.81 0.51
0.91 0.85
1.35 1.09
1.69 0.43
0.54 0.8
0.5 0.93
0.86 1.38
1.11 1.71
0.46 0.57
0.8 0.51
0.91 0.85
1.42
1.1 1.71
0.45 0.57
0.81 0.54
0.96 0.84
1.41 1.09
1.70 0.41
0.54 0.81
0.52 0.92
0.85 1.38
1.10
Sumber: BPS Kab. Tegal, 2005, diolah
48
Di Kecamatan Bumijawa hasil perhitungan LQ selama tahun 2001-2005 menunjukkan bahwa yang merupakan sektor basis adalah
sektor pertanian 1,70, sektor keuangan 1,38 dan sektor jasa-jasa 1,10.
Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar pertama terhadap PDRB kecamatan, pada tahun 2005 sektor ini mampu
menyerap tenaga kerja sebanyak 21.301 orang dan menyumbangkan Rp. 36.497.840.000 33 dari total PDRB kecamatan. Sektor
pertanian didukung tingginya produksi tanaman padi sebesar 215.234 kw dan ternak khususnya ayam kampung dan kambing.
Sektor perdagangan merupakan sektor kedua setelah sektor pertanian yang memberikan kontribusi cukup besar di kecamatan ini,
akan tetapi sektor tersebut tidak termasuk sektor basis, hal ini ditunjukkan dengan angka LQ1 0,92. Pada tahun 2005, sektor
perdagangan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 347 orang dan menyumbangkan sebesar Rp. 22.739.020.000 25.59 dari total
PDRB kecamatan, sektor perdagangan didukung oleh adanya 1 pasar swalayan dan 3 pasar umum.
49
c. Kecamatan Bojong