8
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Teknologi sebagai Alat Adaptasi
Strategi adaptasi sebagaimana diuraikan di atas, dapat dijelaskan dari masa berburu dan meramu pada masa prasejarah yang merupakan bentuk adaptasi
tertua; dan semakin lama proses penyesuaian kehidupan manusia semakin kompleks, yang akhirnya mahluk manusia sampai pada suatu tingkat kebudayaan
tertinggi sehingga berbagai bentuk adaptasi mereka semakin sempurna.Pada masa berburu dan meramu,pola perilaku mahluk manusia yang semata-mata hanya
untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup pada lingkungan tertentu, maka kebudayaan yang diciptakan disesuaikan dengan bentuk dan bahan bakunya
yang masih sederhana. Teknologi yang dikembangkan disebut dengan tehnologi serpih bilah, demikian seterusnya sejalan dengan kemajauan cara-cara berpikir
mahluk manusia maka teknologinyapun ikut mengalami kemajuan. Walupun manusia masih mengembangkan pola kehidupan berburu dan mengumpul
makanan, namun dalam hal teknologi yang dikembangkan tidak saja terbuat dari batu, tetapi juga sudah dibuat dari tulang binatang yang mereka tangkapKaplan
dan Manners, 2002:112. Perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan baik dari segi bentuk
dan fungsinya tidak semata-mata untuk tujuan dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Pada masa bercocok tanam, manusia berhasil menciptakan
teknologi peralatan kapak persegi dan kapak lonjong, walaupun bahan bakunya
9 masih menggunakan batu, tetapi pengerjaannya sudah sedemikian bagus dengan
cara mengasah.Dan evolusi teknologi manusia masa lalu mengalami perkembangan yang sangat berarti adalah dengan dikenalnya teknologi peleburan
bijih logam Soejono ed.,1975. Pada kurun waktu ini berbagai bentuk teknologi peralatan berhasil di buat dengan fungsinya yang berbeda-beda. Teknologi
peralatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan kelangsungan hidup maka dibuatlah berbagai alat-alat yang berhubungan dengan pertanian, sementara
untuk memenuhi kebutuhan ritualnya dibuatlah berbagai media seperti nekara perunggu, moko, candrasa kapak perunggu yang bentuknya sangat indah dan
sebagainya. Itulah sebabnya White menegaskan bahwa dengan kebudayaan yang mereka ciptakan dapat dimanfaatkan untuk proses penyesuaian dengan
lingkungan yang sangat ganas.
5.2 Pendirian Bangunan Candi di Jawa