LAPORAN PRATIKUM PENYAKIT TANAMAN IDENTI 001

LAPORAN PRATIKUM PENYAKIT TANAMAN
‘’IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA TANAMAN’’

Di Susun Oleh:
AGUSTIAN
C1011141080

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016

Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan lapoaran
penyakit tanaman ini.
Lapoaran ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
lapoaran ini.

13 Juli 2016

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu tahapan yang penting dalam mendiagnosa gejala serangan penyakit tanaman
adalah identifikasi terhadap patogen tanaman. Patogen yang diidentifikasi berasal dari
pengambilan sampel tanaman yang terserang penyakit. Sampel tanaman yang terserang
penyakit kemudian diinkubasi dan ditumbuhkan pada media buatan seperti kantong plastik.

Identifikasi menjadi sangat penting karena pada tahapan tersebut ditekankan beberapa hal
pokok seperti untuk pengendalian khususnya untuk uji antagonis ataupun hanya sekedar
untuk mengetahui jenis patogen yang menyerang tanaman. Dari hasil identifikasi, dapat
diperoleh suatu kesimpulan mengenai jenis patogen yang menyerang tanaman kemudian
lebih lanjut upaya tersebut juga dapat diarahkan untuk mempelajari upaya – upaya
pengendalian yang tepat untuk mencegah serangan patogen tersebut. Salah satunya melalui
uji antagonismu dari jamur antagonis. Hal ini menyebabkan proses identifikasi patogen
tanaman menjadi sangat penting untuk memastikan jenis patogen yang menyerang tanaman
secara akurat. Untuk itu, perlu dilakukan praktik secara langsung untuk mengidentifikasi
patogen tanaman.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara mengetahui jenis penyakit yang menyerang tanaman
2. Bagaimana teknik dan cara mengidentifikasi penyakit pada bagian tanaman yang terserang

C. Tujuan
1. untuk mengetahui jenis patogen yang menyerang tanaman melalui identifikasi secara
langsung.

2. Mengenal dan mempelajari morfologi pathogen tanaman
3. Mengenal gejala penyakit pada tanaman hortikultura, pangan, dan perkebunan.


BAB II

METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
 Alat
 Kantong plastik
 Kapas
 Mikroskop
 Jarum
 Pinset
 Bahan
 Bagian tanaman yang terserang
 Air

B. Prosedur kerja
1. Ambil bagian tanaman yang terserang, setelah itu (inkubasi) dengan memasukan ke
dalam kantong plastik dam sekaligus kapas yang telah di basahi sebelumnya.
2. Biar kan selama beberapa hari, sampai penyakit tersebut berkembang
3. Catat dan uraikan tanda-tanda dan gejala yang terjadi selama inkubasi berlangsung

4. Kemudian, setelah beberapa hari. Ambil tanaman tersebut kerok dengan jarum untuk
mengambil patogen nya (pengambilan setipis mungkin )
5. Kemudian amati di bawah mikroskop patogen jenis apa yang menyerang dengan
membandingkan dengan buku penuntun penyakit.
6. Kemudian dokumentasikan hasil tersebut, untuk di bahas pada pembuatan laporan.

C. Variabel pengamatan
1. Tanda serangan
2. Gejala yang ditimbulkan
3. Bentuk patogen

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

B. Pembahasan
Ilmu Penyakit Tumbuhan adalh ilmu yang mempelajari kerusakan yang disebabkan
oleh organisme yang tergolong ke dalam dunia tumbuhan seperti Tumbuhan Tinggi
Parastis, Ganggang, Jamur, bakteri, Mikoplasma dan Virus. Kerusakan ini dapat terjadi

baik di lapangan maupun setelah panen. Penyakit tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut
yaitu sudut biologi dan sudut ekonomi, demikian juga penyakit tanamannya. Di samping
itu untuk mempelajari Ilmu Penyakit Tumbuhan perlu diketahui beberapa istilah dan
definisi yang penting. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit tumbuhan dapat
menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap masyarakat. Kerusakan ini selain
disebabkan oleh karena hilangnya hasil ternyata juga dapat melalui cara lain yaitu
menimbulkan gangguan terhadap konsumen dengan adanya racun yang dihasilkan oleh
jamur dalam hasil pertanian tersebut.
Penyakit tanaman dapat didefinisikan sebagai penyimpangan sifat normal yang
menyebabkan tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologis seperti biasanya
(Martoredjo, 1989). Penyakit tumbuhan dapat disebabkan oleh faktor biotik dan abiotik.
Penyebab penyakit yang bersifat biotik umunya parasitik pada tumbuahn, dapat
ditularkan, dan disebut penyakit biogenik. Adapun penyakit yang bersifat abiotik tidak
parasit, tidak menular, dan biasa disebut penyakit fisiogenik. Penyebab yang parasitik
terdiri dari beberapa golongan seperti virus, viroid, fitoplasma bakteri, cendawan, riketsia,
protozoa, nematode dan tumbuhan tingkat tinggi (Sinaga, 2003).
Dalam pratikum yang di lakukan terdapat berbagai macam jenis penyakit yang
menyerang beberapa komoditas.



karat daun kopi (Hemileia vastatrix)
Gejala penyakit karat daun kopi (Hemileia vastatrix) jarang tampak pada buah
dan batang sehingga hanya terbatas pada daun. Secara khas penyakit ini dikenal
seperti luka berwarna kuning yang ditutupi bedak atau noda yang tampak pada
permukaan bagian bawah daun. Pada luka yang masih muda tampak noda kuning
pucat dengan sporulasi yang jelas. Noda dapat beubah-ubah ukuran dan dapat bersatu
selama perkembangannya. Sporulasi terjadi mulai dari stomata dan luka ditandai oleh
kulit luar yang pecah dan setelah pecah karat tidak tampak, luka tersebut tidak dikenal
sebagai jerawat (Ferreira dan Boley, 2004). Akibat kerusakan ini daun akan
mengering dan gugur sehingga mengakibatkan tanaman menjadi gundul, Hal ini
memperlemah tanaman sehingga terjadi pembentukan buah secara berlebihan yang
disebut Overbearing kemudian tanaman kehabisan pati di dalam akar dan rantingranting, akibatnya akar dan ranting mati bahkan pohon dapat mati (Semangun, 1996).
Pada kopi robusta, penyakit ini tidak menjadi masalah, sedangkan pada kopi arabika

penyakit ini masih menjadi masalah utama. Berikut adalah gambar-gambar gejala
karat daun kopi



Rhizoctonia salani

Rhizoctonia salani adalah jenis jamur yang menyerang bagian akar atau
pangkal batang tanaman tomat, kentang dan menyebabkan penyakit bercak, atau
cacar, serta busuk pada pangkal batang pada tomat serta kentang. Serangan jamur
tular tanah pada tanaman diawali dengan infeksi pada bagian akar atau batang yang
berbatasan dengan permukaan tanah. Infeksi menyebabkan transportasi hara dan air
tersumbat sehingga tanaman layu. Patogen selanjutnya menyebar keseluruh bagian
tanaman dan menyebabkan pembusukan. Pada permukaan tanah di sekitar tanaman
yang terserang terdapat miselium putih dan sklerotia. Serangan parah sering terjadi
pada musim hujan, yang menyebabkan seluruh tanaman di suatu area menjadi layu
dan gagal panen.



Antraknose pisang
Antraknose pada pisang menyerang permukaan buah, pada awalnya berupa
bintik-bintik coklat, kemudian makin melebar, cekung, kemudian muncul spora
berwarna merah bata di tengah noda tersebut. Semakin lama bintik-bintik tersebut
saling menyambung dan penampilan buah menjadi buruk. Antraknos muncul setelah
buah matang kemudian menyebar dengan cepat, dan dalam 2-3 hari permukaan kulit
buah telah rusak. Antraknos disebabkan oleh infeksi laten Colletotrichum sp yang

telah menginfeksi buah sejak di kebun.



Bercak daun seledri septoria (late blight)
Bercak daun seledri septoria (late blight) adalah penyakit yang terpenting
pada tanamanseledri. Pada umumnya mula-mula pada daun terjadi bercak-bercak
klorotis, yang lalu menjadi nekrotis dengan garis tengah beberapa mm. Daerah
klorotis di sekitar bagian yang mengkrotis tadi makin meluas sehingga dapat meliputi
sebagian besar dari daun. Pada bagian yang nekrotis dan pada bagian di luarnya
terdapat titik-titik halus berwarna hitam. Ini adalah badan buah (piknidium) jamur
penyebab penyakit. Pada tangkai daun penyakit menyebabkan timbulnya becak-becak
memanjang, berwarna coklat



Pseudomonassolanacearum
Pseudomonassolanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu
bakteri, bakteri ini mempunyai banyak ras dan dapat diisolasi dengan baik pada
medium yang mengandung 2, 3, 5- trifenil-tetra sodium klorida (medium

TTK). beberapa daun muda layu dan daun tua sebelah bawah menguning. Apabila
bagian tanaman yang terinfeksi (batang, cabang, dan tangkai daun) dibelah akan

tampak pembuluh berwarna coklat, demikian juga empulur sering berwarna
kecoklatan. Pada penyakit stadium lanjut apabila batang dipotong, akan keluar lendir
bakteri berwarna putih susu. Lendir ini dapat dipakai untuk membedakan penyakit
layu bakteri dengan layu Fusarium.



Penyakit layu pembuluh Fusarium (Fusarium vascular wilt disease).
Gejala penyakit. Pada tanaman muda daun tampak berwarna kuning
kecoklatan pada salah satu daun di tengah tajuk kemudian menyebar pada daun
disebelahnya dan selanjutnya ke daun-daun di bawahnya. Tanaman kemudian total
mengering dan mati dalam waktu 2 bulan setelah gejala pertama tadi terlihat. Pada
tanaman tua ada dua tipe gejala, pertama gejala akut (typical) dimana daun-daun
bagian bawah mengering dan pelepah daun patah pada bagian tengah atau pada
sepertiga dari batang. Pertumbuhan daun-daun muda sangat lambat dan berwarna
kekuningan. Kedua dengan gejala kronis, gejala ini yang sering dijumpai di lapang
dimana daun-daun bagian bawah mengering dan patah sehingga tinggal 2-4 daun

pucuk yang tidak membuka. Gejala internal ditujukkan dengan bercak-bercak coklat
kehitaman bila batang tanaman sakit dibelah, hal ini karena penyumbatan jaringan
xilem akibat tilosis dan pembentukan ”gum” sehingga aliran air dan nutrien sangat
terganggu, pada serangan berat bercak-bercak tersebut ditemukan sampai pada
pelepah (Franqueville dan Diabate, 2005).



Phytophtora palmivora
Phytophtora palmivora memiliki kisaran inang yang luas dapat menyerang
138 spesies tumbuhan yang termasuk ke dalam bermacam-macam family (Chee,
1969). Infeksi P. palmivora pada buah menunjukkan gejala bercak berwarna kelabu
kehitaman. Biasanya bercak tersebut terdapat pada ujung buah. Bercak mengandung
air yang kemudian berkembang sehingga menunjukkan warna hitam. Bagian buah
menjadi busuk dan biji pun turut membusuk. Pembentukan spora terlihat dengan
adanya warna putih di atas bercak hitam yang telah meluas. Pada temperatur 27,5
sampai 30o C pertumbuhan spora ini sangat cepat. Infeksi P. palmivora dicirikan
dengan adanya bercak berwarna coklat yang mulai dari bagian mana saja. Jaringan
yang tidak terinfeksi tampak jelas dan dibatasi oleh permukaan kasar, tetapi bercak
dapat berkembang dengan cepat dan seringkali menampakkan pembusukan yang

menyeluruh dan berwarna hitam. Pertumbuhan cendawan pada bagian-bagian luar
kakao lebih cepat, tetapi infeksi yang menyeluruh dapat menyebabkan kerusakan pada
biji (Cook, 1978).



Bercak Daun (Sigatoka)
Bercak Daun (Sigatoka) Penyakit ini disebabkan oleh cendawan
Mycosphaerella musicola Mulder. Gejalanya mula-mula timbul bercak-bercak kecil
pada daun pisang yang berwarna kuning pucat atau berupa garis-garis yang berwarna
kuning kehijauan dengan panjang 1,0-10 mm dan lebar 0,5-1,0 mm sejajar dengan
tulang-tulang daun. Bercak atau garis-garis ini makin lama makin membesar dan
memanjang sehingga terbentuk bercak-bercak yang berbentuk bulat telur atau elip
berwarna coklat, dan akhirnya seluruh permukaan dapat terinfeksi. Permukaan daun
yang terinfeksi ini menjadi kering, berwarna coklat, dan akhirnya mati. Pusat bercak
seringkali mongering dan berwarna abu-abu terang. Bercak-bercak ini pada tanaman
pisang yang masih muda akan lebih lebar dan lebih membulat bentuknya
dibandingkan bercak pada tanaman pisang yang lebih tua.



Penyakit gugur daun Helminthosporium
Gejala yang khas dari penyakit ini adalah bercak-bercak bulat, bergaris tengah 13 mm, dengan pusat yang tembus cahaya dan tepi coklat sempit yang jelas, yang mirip
dengan mata burung. Gejala seperti ini terjadi bila infeksi berlangsung pada saat daun
sudah mencapai ukurannya yang penuh, tetapi masih tergantung lemas. Sering kali
pada daun yang sama terdapat tiga macam gejala yaitu; pucuk keriput, mata burung
yang khas, dan bercak coklat tua. Ketiga gejala tersebut menunjukkan bahwa daun ini
mendapat infeksi berulang-ulang selama perkembangannya. Di Pusat bercak yang
tembus cahaya pada sisi bawah daun sering terlihat tepung hitam yang terdiri dari
konidium jamur.



Puccinia polysora membentuk urediosorus bulat atau jorong. Di lapangan kadangkadang epidermis tetap mempunyai urediosorus sampai matang. Tetapi ada kalanya
epidermis pecah dan massa spora dalam jumlah besar menjadi tampak. Setelah
terbuka urediosorus berwarna jingga atau jingga tua. Jamur membentuk banyak
urediosorus pada daun dan kadang-kadang pada upih daun. Karena adanya sorus ini
permukaan atas daun menjadi kasar. Pada tingkatan yang jauh penyakit karat
menyebakan mengeringnya bagian-bagian daun. Puccinia sorghi membentuk
urediosorus panjang atau bulat panjang pada daun. Epidermis pecah sebagian dan
massa spora dibebaskan yang menyebabkan urediosorus berwarna coklat atau coklat
tua. Urediosorus yang masak berubah menjadi hitam bila teliospora terbentuk.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Patogen adalah sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit.
Penyakit pada tanaman biasanya disebabkan oleh jamur, bakteri dan virus.
Jamur adalah organisme heterotrof, tidak berklorofil, berinti sel, struktur somatiknya
terdiri dari filament yang bercabang-cabang, dinding sel mengandung selulosa atau kitin atau
keduanya bersama molekul organic lainnya. Umumnya berkembang biak dengan spora
baiksecara seksusal maupun aseksual atau menggunakan bagian vegetative jamur.
Bakteri adalah mikroorganisme bersel satu (unisellular) yang tidak mempunyai klorofil
dan berkembang biak dengan cara pembelahan (budding), hidup secara saprofitik atau
parasitic dan memperoleh makanan dari bahan organic yang mati atau masik hidup.
Virus adalah suatu partikel atau zarah sub-mikroskopis yang terdiri dari protein kapsid di
bagian luar protein kapsomer (coat)yang keduanya membungkus asam nukleat. Asam nukleat
bersifat menular dalam bentuk salah satu yaitu asam ribonukleat (RNA) atau asam
deoksorobonukleat (DNA). Asam nukleat virus memperbanyak diri (replikasi) dengan
bantuan ribosom sel inang, mensintesis protein mantel virus dan menggunakan kemampuan
sintetiknya untuk membuat cetakan dirinya membentuk lebih banyak RNA, kemudian
penggabungan protein virus dengan RNA hasil replikasi membentuk partikel virus baru
(virion).

B. Saran
Pratikan dalam melaksanakan pratikum harus lebih serius dan memahmi setiap proses
yang sedang berlangsung

DAFTAR PUSTAKA
Mynature-faiq. 2010. Pengenalan penyakit tanaman pangan. http://mynaturefaiq.blogspot.com/2010/07/pengenalan-penyakit-tanaman-pangan.html. diakses 07 Juli 2016

Nasution, Ahmad Sanusi. 2008. Pengenalan Patologi/Penyakit
Tumbuhan.http://sanoesi.wordpress.com/2008/12/17/pengenalan-patologipenyakit-tumbuhan/
Diakses 07 Juli 2016

Tjahjadi, Nur. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Palembang: Kanisius Triharso. 1996.
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta.