Pengendapan Chalk Migrasi Pada Chalk

ISBN 978-602-71279-1-9 FG-113 dan pasiran. Lempung pasiran berwarna abu-abu sampai abu-abu kehitaman, kuning keabu-abuan, kehijauan dan kecoklatan. Terdapat mica dan pyrit. Secara umum mapal mendominasi lithology pada bagia atas dan bawah lapangan. Gambar 2.1 Stratigrafi Danish North Sea Poul Scioler et al, 2007 Zona target berada pada kotak merah

2. Pengendapan Chalk

Pada awalnya kondisi suhu di Late Crestaceus pada Danish North Sea sedang mengalami kenaikan dimana proses transgresi sedang berlangsung pada saat itu. Cocolith merupakan alga ber sel 1 satu yang merupakan organisme utama penyusun chalk. Cocoliths ini tinggal disepanjang perairan yang dangkal dan berada dibawah permukaan laut yang memiliki sinar matahari dan makanan yang cukup. Pada saat Cocoliths mati, kulitnya jatuh ke dasar laut. Setelah itu adanya arus turbidit membuat kumpulan dari jasad Cocolirths ini longsor kea rah laut yang lebih dalam. Longsoran yang paling terdekat akan menghasilkan butiran yang cukup besar sedangkan longsoran terjauh merupakan butiran halus. Longsoran yang halus ini merupakan ISBN 978-602-71279-1-9 FG-114 homogeneus Chalk dan dinamakan formasi Ekofisk. Secara umum penjelasan pengendapan chalk dirangkum dalam Gambar 2.2 Gambar 2.2 Proses Deposisi Chalk di Danish North Sea Taylor dan Lapre, 1987

3. Migrasi Pada Chalk

Kandungan minyak terdapat pada batuan karbonat, dimana batuan karbonat berada pada formasi Ekofisk, Tor, dan Herring yang berumur Paleocene. Sedangkan batu induk berada pada Jurassic, yang didominasi oleh serpih yang memiliki sifat permeabilitas yang kecil. Lalu pada kondisi ini mengalami patahan seperti terdapat pada Gambar 2.3. Mart merupakan shale yang mengandung lempung 30 dan karbonat 70 Apollo Kok, 2012 Gambar 2.3 Migrasi pada Chalk di Danish Nort Sea Apollo Kok, 2012 METODOLOGI PENELITIAN Pemodelan geometri penyebaran Chalk akan dilakukan dengan melakukan analisis multiatribut dengan mengintegrasikan data sumur dan data seismic yang ada. Metode ini akan dilakukan dengan dua cara yaitu Step Wise Regression SWR dan Probabilistic Neural Network PNN. Analisis Multiatribut dijelaskan oleh diagram alir pada Gambar 1.1: ISBN 978-602-71279-1-9 FG-115 Gambar 3.1 Metode Analisis Statitik Multiatribut dimodifikasi dari Wibowo A. W. 2008 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Korelasi Sumur Korelasi sumur merupakan proses menggabungkan sumur-sumur dengan cara mengkorelasikan sumur satu dengan sumur yang lain pada zona penelitian. Marker sumur ditempatkan pada bentuk log sumur yang menandakan batas suatu lapisan di bawah permukaan. Marker yang akan digunakan yaitu pada formasi Ekofisk dimana zona tersebut didominasi dengan batuan Chalk. Korelasi sumur dilakukan dengan melihat log gamma ray dan log Neutron. Penelitian ini bertujuan mencari sebaran batuan Chalk yang menjadi salah satu batuan yang dapat menghasilkan cadangan minyak. Log gamma ray dan neutron yang relative bernilai rendah terhadap nilai sekitarnya dapat menunjukan adanya lapisan Chalk. Data Log Sumur Data-Data Seismik Properti Log Atribut 1, 2, ,n Sumur-seismic Tie Ekstraksi Atribut Ekstraksi Log Analisis Statistik Pelatihan Data Sampel Operator Korelasi Optimal Volume Data Seismik Ya Volume parameter Analisis Interretasi Selesai ISBN 978-602-71279-1-9 FG-116 Gambar 4.1 Zona target sumur 1, 2, dan 3 pada kotak berwarna merah

2. Analisa Crossplot Log