Pembuatan larutan natrium dihidrogenfosfat 0,8 Pembuatan larutan dinatrium hidrogenfosfat 0,9 Pembuatan larutan dapar fosfat pH 7,4 Isotonis Pembuatan larutan natrium klorida 0,9 Pembuatan usus halus kelinci Oryctolagus cuniculus yang dihomogenkan Pem

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca listrik Sartorius, homogenizer mixer Modifikasi, sentrifuge Health, touch mixer Health, spektrofotometer ultraviolet Shimadzu, stopwatch, politube, mikropipet, pH meter, alat-alat gelas, satu set alat bedah, dan alat-alat lain yang dibutuhkan.

3.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah parasetamol baku, aspirin baku, aquadest, natrium dihidrogen fosfat, dinatrium hidrogen fosfat, natrium klorida, etanol, kloroform, es batu, usus halus kelinci.

3.3 Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan adalah kelinci jantan dengan berat 1,5-2 kg. 3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Pembuatan aquadest bebas CO 2 Aquadest dididihkan selama 5 menit atau lebih dan didiamkan sampai dingin dan tidak boleh menyerap CO 2 dari udara Ditjen POM, 1995.

3.4.2 Pembuatan larutan natrium dihidrogenfosfat 0,8

Larutkan 0,8 g natrium dihidrogenfosfat dalam aquadest bebas CO 2 secukupnya hingga 100 ml Ditjen POM, 1979. Universitas Sumatera Utara

3.4.3 Pembuatan larutan dinatrium hidrogenfosfat 0,9

Larutkan 0,9 g dinatrium hidrogenfosfat dalam aquadest bebas CO 2 secukupnya hingga 100 ml Ditjen POM, 1979.

3.4.4 Pembuatan larutan dapar fosfat pH 7,4 Isotonis

Campur 20,0 ml natrium dihidrogenfosfat 0,8 dengan 80,0 ml dinatrium hidrogenfosfat 0,9 dan ditambahkan dengan 0,44 g100 ml natrium klorida Ditjen POM, 1979 Flowsheet dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.4.5 Pembuatan larutan natrium klorida 0,9

Larutkan 0,9 g natrium klorida dalam aquadest hingga 100 ml Ditjen POM, 1995.

3.4.6 Pembuatan usus halus kelinci Oryctolagus cuniculus yang dihomogenkan

Hewan percobaan berupa kelinci jantan dipuasakan selama 20-24 jam. Kemudian kelinci tersebut dianastesi, lalu dilakukan pembedahan pada bagian perut tetapi jangan sampai mengenai tulang dada. Setelah usus halus dikeluarkan dan dibersihkan bagian dalamnya dari kotoran dan bagian luar dari jaringan yang mengikat pembuluh darah halus, dan sebagiannya dengan bantuan pinset dan gunting, dan dicuci dengan natrium klorida fisiologis dingin. Lalu usus halus ditimbang, dipotong kecil-kecil, dimasukkan kedalam alat homogenizer mixer dan ditambahkan dapar fosfat pH 7,4 isotonis sebanyak 5 kali berat usus halus lalu dihomogenkan. Dipipet 50 µl usus homogen dan dimasukkan kedalam politube lalu disimpan pada temperatur 0-4 ° C dengan bantuan es yang dimasukkan ke dalam bakerglass Tamai, 1987 Flowsheet dapat dilihat pada Lampiran 2. Universitas Sumatera Utara

3.4.7 Pembuatan Larutan Induk Baku I LIB I parasetamol dalam dapar fosfat pH 7,4 isotonis

Timbang seksama 100 mg parasetamol baku dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dilarutkan dengan dapar fosfat pH 7,4 isotonis lalu ditambahkan dapar fosfat pH 7,4 isotonis sampai garis tanda dan dikocok hingga homogen, sehingga diperoleh konsentrasi 2000 mcgml LIB I Flowsheet dapat dilihat pada Lampiran 3.

3.4.8 Pembuatan Larutan Induk Baku II LIB II parasetamol dalam dapar fosfat pH 7,4 isotonis

Dokumen yang terkait

Uji Rasio Laju Absorpsi Ibuprofen pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang Dikeringkan dengan Freeze Dryer Dibandingkan dengan Usus Halus Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Segar

7 63 87

Ketergantungan Laju Absorpsi Dari Asam Mefenamat Terhadap Konsentrasi Pada Mukosa Usus Halus Kelinci Yang Dihomogenkan

4 44 95

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

2 9 83

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

0 0 15

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

0 0 2

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

0 3 5

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

0 1 15

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

2 5 2

Perbandingan Uji Absorpsi Ibuprofen Pada Usus Halus Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) Terbalik Dan Tidak Terbalik Pada Kondisi Basah Dan Kering

0 0 29

PENGARUH ASPIRIN TERHADAP ABSORPSI PARASETAMOL PADA USUS HALUS KELINCI (Oryctolagus cuniculus) YANG DIHOMOGENKAN

0 0 11