Jenis dan Rancangan Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional yang menggunakan pengumpulan data primer disertai pengukuran non- intervensi

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2013 sampai Agustus 2013.

3.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Tekhnik Pengambilan

Sampel

3.3.1 Populasi

Seluruh wanita yang terdaftar sebagai peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis di RSUP H. Adam Malik Medan dengan siklus haid yang normal dalam umur reproduktif.

3.3.2 Besar sampel

n= Zα x S ² = 1,645 x 4,25 d 1 ² = 49 orang n = Besar sampel. Zα = dengan nilai kepercayaan 90 maka Zα =1,645. S = Standart deviasi dari penelitian sebelumnya = 4,25 dB. d = ketepatan absolut yang dapat diterima = 1 dB. 25 Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Tehnik pengambilan sampel

Sampel penelitian diambil secara sistematik random sampling berdasarkan daftar populasi yaitu sebanyak 512 orang, dibagi dengan besar sampel sebanyak 49 menghasilkan interval 10, yang sesuai dengan kriteria inklusi dan bersedia ikut dalam penelitian kemudian.

3.3.4 Sampel

Dibuat daftar populasi disusun secara sistematik random sampling dari seluruh ppds perempuan yang bertugas di RS H. Adam Malik Medan. Kriteria inklusi: 1. Wanita dengan siklus haid normal dalam 3 bulan terakhir dan tidak menggunakan obat-obatan hormonal. 2. Wanita dalam umur reproduktif yaitu antara 20 sampai 40 tahun. 3. Wanita dengan fungsi pendengaran normal dan tidak ada kelainan dalam pemeriksaan THT-KL. 4. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan audiometri, timpanometri dan DPOAE dan menandatangani inform consent. Kriteria eksklusi: 1. Wanita yang mendapatkan terapi ototoksik furosemid, Cisplatin Hemodialisa. 2. Wanita yang menderita penyakit lain yang dapat mengakibatkan gangguan pendengaran. 3. Wanita dengan hasil pemeriksaan audiologi terganggu pada awal pemeriksaan.

3.4 Variabel Penelitian

a. Variable bebas : Fase pada siklus haid b. Variabel tergantung : -Nilai amplitudo DPOAE -Nilai ambang dengar dari hasil audiometri Universitas Sumatera Utara

3.5 Definisi Operasional

1. Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan endometrium Samsulhadi 2011. 2. Siklus haid : tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya Samsulhadi 2011. 3. Siklus haid normal yaitu bila didapatkan siklus haid tidak kurang dari 24 hari, tetapi tidak melebihi 35 hari, lama haid 3 – 7 hari, dengan jumlah darah selama haid berlangsung tidak melebihi 80 ml, ganti pembalut 2 – 6 kali per hari Samsulhadi 2011. 4. Fase folikular : terjadi tidak lama setelah haid dimulai hari ke 3, perkembangan folikel dini dimulai oleh pengaruh LH, beberapa penelitian kadang membaginya menjadi folikular dini hari ke 3 - 5 setelah haid dan folikular akhir hari ke 10 - 14 hari setelah haid Sarwono 2002; Al-Mana, et al. 2010. 5. Saat Ovulasi : saat folikel berada pada tingkat yang matang yang terjadi setelah lonjakan LH, terjadi sekitar hari ke 14-16 setelah haid dimulai yang diperiksa dengan menggunakan tes ovulasi Baziad et al. 1993. 6. Tes ovulasi: Alat pemeriksaan berbentuk stick untuk menentukan waktu ovulasi dengan menilai lonjakan LH pada urin Sperrof Fritz 2005. 7. Fase Luteal : saat puncak vaskularisasi pada korpus luteum dimana progesteron banyak dibentuk, terjadi pada hari ke 8 setelah ovulasi Samsulhadi 2011. 8. Nilai audiometri : dihitung dengan penghitungan ambang dengar pada frekuensi 250 Hz, 500Hz,1000Hz. 2000Hz, 4000Hz dan 8000 Hz American Speech-language Hearing Association 2005. 9. Ambang dengar: nilai yang dihitung dengan rumus Soepardi 2007 4 AD 500 Hz + AD 1000 Hz +AD 2000 Hz +AD 4000 Hz Universitas Sumatera Utara 10. Nilai audiometri normal: Nilai ambang dengar 0-25 dB Soepardi 2007. 11. Nilai timpanometri : suatu teknik pemeriksaan yang objektif dari membran timpani, perubahan tekanan udara pada liang telinga tengah, timpanometri menilai mobilitas membran timpani. Pemeriksaan timpanometri dilaksanakan selama lebih kurang tiga detik sampai pemeriksaan selesai Minnesote Dept. of Health Community 2009. 12. Nilai timpanometri normal Minnesote Dept. of Health Community 2009: CP = 0.3 – 1.4 ml AP = -150 - +50 daPa 13. Amplitudo DPOAE : nilai amplitudo gelombang suara yang dapat diterima oleh DPOAE dari penilaian gelombang suara yang diberikan oleh koklea Kemp 2002. 14. Frekuensi DPOAE : frekuensi gelombang suara yang diberikan DPOAE untuk menstimulasi koklea yaitu pada frekuensi 1000 Hz, 2000 Hz, 3000 Hz, 4000 Hz dan 5000 Hz. 15. Signal to Noise Ratio SNR: Perbandingan antara amplitudo yang dihasilkan pada pemeriksaan DPOAE dengan bising lingkungan Shera Abdala 2012 16. Nilai DPOAE normal: amplitudo DPOAE dengan SNR 3 dB Almeida, Sances Carvallo 2010 17. Penjelasan mengenai variabel penelitian dapat dilihat ditabel 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Penjelasan mengenai variabel penelitian. Variabel Alat Ukur Hasil Ukur Jenis Ukuran Fase Folikular Anamnesis - - Saat Ovulasi Ovu test positifnegatif - Fase Luteal Anamnesis - - Audiogram Audiometer dB Interval Timpanogram Timpanometer daPa Numerik DP-gram DPOAE dB Numerik

3.6 Bahan dan Alat Penelitian