22 likuiditas ini terdiri dari Current Ratio dan Cash Ratio. Menurut Sutrisno 2009:216,
“Current Ratio adalah rasio yang membandingkana ntara aktiva lancar yang memiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Aktiva lancar meliputi kas, piutang
dagang, efek, persediaan dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan hutang jangka pendek meliputi hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang gaji dan hutang lainnya
yang segera harus dibayar.” Sutrisno 2009:216 menyatakan “Cash ratio merupakan rasio yang membandingkan antara kas dan aktiva lancar yang bisa segera menjadi
uang kas dengan hutang lancar. Aktiva lancar yang bisa segera menjadi uang kas adalah efek atau surat berharga.”
Menurut Widianto 2011, demi mendapat dukungan yang lebih, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi akan menciptakan image yang kuat dan positif
dimata para stakeholder-nya Upaya yang dapat ditempuh perusahaan untuk membentuk dan memperkuat image-nya adalah melalui pembuatan laporan-laporan
tambahan. Salah satu upayanya melalui pembuatan sustainability report secara sukarela, sebagai aksi perusahaan untuk mendapatkan dukungan dari para
stakeholder-nya.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Sembiring 2005 melakukan penelitian pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan publik yang tercatat
di BEJ pada tahun 2002. Variabel independen penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas, profil, ukuran dewan komisaris, dan leverage. Variabel
Universitas Sumatera Utara
23 dependennya ialah CSR. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa variabel
ukuran perusahaan, profil, dan ukuran dewan komisaris memberikan pengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun variabel
profitabilitas dan leverage perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Amalia 2005
melakukan penelitian
tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela voluntary disclosure pada laporan
tahunan perusahaan manufaktur yang tercatat dalam Bursa Efek Jakarta untuk tahun 2003. Variabel independen penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, rasio
leverage, struktur kepemilikan, basis perusahaan, umur perusahaan, perubahan rasio laba terhadap modal ROE, dan rasio harga pasar terhadap nilai buku PBV.
Variabel dependennya ialah pengungkapan sukarela. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa hanya ukuran perusahaan dan struktur kepemilikan yang
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan. Sedangkan variabel ndependen lainnya yaitu rasio
leverage, basis perusahaan, umur perusahaan, perubahan laba terhadap ekuitas ROE, dan rasio nilai pasar terhadap nilai buku ekuitas PBV terbukti tidak
signifikan mempengaruhi luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan.
Sitepu 2008 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEJ pada tahun 2007. Variabel independen penelitian terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
24 ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
Variabel dependennya ialah jumlah informasi sosial yang diungkapkan Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa variable profitabilitas dan ukuran dewan
komisaris memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, namun variable tingkat leverage dan ukuran perusahaan
perusahaan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Marpaung 2010 melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan keuangan tahunan pada
perusahaan dan perbankan dan lembaga keuangan yang terdaftar di BEI pada tahun 2008. Variabel independennya adalah struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran
perusahaan, umur perusahaan, dan financial leverage. Variabel dependennya adalah pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa hanya variabel
financial leverage yang memberikan pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan variabel ukuran perusahaan, struktur
kepemilikan, profitabilitas, dan umur perusahaan tidak memberikan pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Putra 2011 melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan sosial dalam laporan keuangan tahunan pada semua
perusahaan berbagai sektor bisnis yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2008 dan 2009. Variabel independennya adalah tipe industri, ukuran
perusahaan, dewan komisaris, profitabilitas, kepemilikan saham asing, dan
Universitas Sumatera Utara
25 kepemilikan saham publik. Variabel dependennya adalah pengungkapan CSR. Hasil
penelitian ini mengungkapkan bahwa faktor tipe industri, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham asing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di
Indonesia. Sementara itu, ukuran dewan komisaris, profitabilitas, dan kepemilikan saham publik tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR di Indonesia.
Chek et al., 2013 melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan pada
perusahaan produk konsumen dan industri perkebunan di Malaysia. Variabel independennya adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan firm leverage. Variabel
dependennya adalah tingkat pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa variabel ukuran perusahaan dan variabel profitabilitas perusahaan yang diukur
dengan income perusahaan memberikan pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Variabel profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset
ROA dan variabel leverage tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Penelitian Variabel
penelitian Hasil Penelitian
1 Sembiring
2005 Karakteristik
Perusahaan dan Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial: Study
Variabel independen:
ukuran perusahaan,
profitabilitas, Variabel ukuran
perusahaan, profil, dan ukuran dewan
komisaris memberikan pengaruh
Universitas Sumatera Utara
26 Empiris pada
Perusahaan yang Tercatat di Bursa
Efek Jakarta profile,
ukuran dewan komisaris,
dan leverage. Variabel
dependen: CSR positif terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan, namun variabel profitabilitas
dan leverage perusahaan tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
2 Amalia
2005 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Luas Pengungkapan
Sukarela Voluntary Disclosure pada
Laporan Tahunan Perusahaan yang
Tercatat di Bursa Efek Jakarta
Variabel independen:
ukuran perusahaan, rasio
leverage, struktur kepemilikan,
basis perusahaan, umur
perusahaan, perubahan rasio
laba terhadap modal ROE,
dan rasio harga pasar terhadap
nilai buku PBV.
Variabel dependen:
pengungkapan sukarela.
Variabel ukuran perusahaan dan
struktur kepemilikan yang memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
luas pengungkapan sukarela dalam
laporan tahunan perusahaan.
Sedangkan variabel independen rasio
leverage, basis perusahaan, umur
perusahaan, perubahan laba
terhadap ekuitas ROE, dan rasio nilai
pasar terhadap nilai buku ekuitas PBV
tidak berpengaruh signifikan terhadap
luas pengungkapan sukarela dalam
laporan tahunan perusahaan.
3 Sitepu
2008 Analisa Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Variabel independen:
ukuran dewan Variable profitabilitas
dan ukuran dewan komisaris memiliki
Universitas Sumatera Utara
27 Pengungkapan
Informasi Sosial dalam Laporan
Tahunan pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek komisaris,
tingkat leverage, ukuran
perusahaan, dan profitabilitas
Variabel dependen:
Jumlah informasi sosial yang
diungkapkan pengaruh yang
signifikan terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan, namun
variable tingkat leverage dan ukuran
perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
4 Marpaung
2010 Analisa Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Sosial Social
Disclosure dalam Laporan Keuangan
Tahunan Variabel
independen: Struktur
kepemilikan, profitabilitas,
ukuran perusahaan,
umur perusahaan,
financial leverage.
Variabel dependen:
Pengungkapan CSR
Hanya variabel financial leverage
yang berpengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan, sedangkan variabel
ukuran perusahaan, struktur kepemilikan,
profitabilitas, dan umur perusahaan
tidak memberikan pengaruh terhadap
pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.
5 Putra
2011 Pengaruh
Karakteristik Perusahaan
terhadap pengungkapan
Coporate
Social Responibility CSR
Variabel independen: tipe
industri, ukuran perusahaan,
dewan komisaris, profitabilitas,
kepemilikan saham asing, dan
kepemilikan saham publik.
Variabel Variabel tipe industri,
ukuran perusahaan, dan kepemilikan
saham asing berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan CSR di
Indonesia. Sementara itu, ukuran dewan
komisaris, profitabilitas, dan
kepemilikan saham
Universitas Sumatera Utara
28 dependen:
pengungkapan CSR.
publik tidak berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan CSR di
Indonesia.
6 Chek et al.
2013 Corporate Social
Responsibility CSR Disclosure in
Consumer Products and Plantation
Industry in Malaysia
Variabel independen:
ukuran perusahaan,
profitabilitas, dan firm leverage.
Variabel dependen:
tingkat pengungkapan
CSR. Variabel ukuran
perusahaan dan variabel profitabilitas
perusahaan yang diukur dengan income
memberikan pengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan. Namun variabel profitabilitas
yang diukur dengan Return On Asset
ROA dan variabel leverage tidak
memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Sumber : diolah oleh Penulis 2.3
Kerangka Konseptual
Erlina 2008:38 menyatakan “kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang
telah diketahui dalam suatu masalah tertentu.” Kerangka konseptual akan menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen. Hal ini juga akan
terjadi apabila ada variabel lain yang menyertai, makan peran dari variabel tersebut harus dijelaskan.
Universitas Sumatera Utara
29 Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah ukuran
perusahaan, profitabilitas, leverage, struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan likuiditas. Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah pengungkapan
tanggung jawab sosial. Berdasarkan landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu, kerangka
konseptual penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Profitabilitas X
2
H
1
H
2
H
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sosial X
Ukuran Perusahaan X
1
Leverage X
3
Ukuran Dewan X
5
Struktur Kepemilikan X
4
Likuiditas X
6
H
4
H
5
H
6
H
7
Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial CSR
Universitas Sumatera Utara
30 Ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan dalam
menjelaskan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan perusahaan. Penelitian Belkaoui dan Karpik 1989, Hackston dan Milne 1996,
Sembiring 2005, Amalia 2005, Putra 2011, dan Chek et.al. 2013 menemukan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan
tanggung jawab sosial. Cowen et.al.,1987 dalam sembiring 2005 menyatakan, secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan, dan perusahaan yang
lebih besar akan mempunyai aktivitas operasi yang lebih banyak dan akan lebih banyak berpengaruh terhadap masyarakat. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk
memiliki pemegang saham yang akan memperhatikan program-program sosial yang dibuat perusahaan, sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan
semakin luas. Tingginya tingkat profitabilitas yang dimiliki suatu perusahaan dapat menjadi
alasan manajemen perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebih luas dengan harapan untuk mendapatkan legitimasi dan nilai positif
dari stakeholders. Penelitian Sitepu 2008 menemukan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Heinze
1976 dalam Florence, et al., 2004 menyatakan, profitabilitas adalah faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibelitas kepada manajemen untuk melakukan dan
mengungkapkan kepada pemegang saham program tanggung jawab sosial secara lebih luas. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan
Universitas Sumatera Utara
31 memberikan
memungkinkan manajemennya
untuk melaksanakan
dan mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas. Perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan mempertimbangkan pelaksanaan dan pengungkapan tanggung jawab sosialnya karena khawatir akan
dampak operasional perusahaannya. Perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban
untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaannya yang lebih luas daripada perusahaan yang memiliki rasio leverage yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan
perusahaan yang memiliki rasio leverage yang lebih tinggi perlu memeuhi kebutuhan informasi dari krediturnya. Penelitian Marpaung 2010 menemukan variabel
leverage memberikan pengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Kepemilikan saham oleh publik umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan publik yang besar lebih dari
5 mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen Arif, 2006. Penelitian Amalia 2005 menemukan hasil bahwa struktur kepemilikan saham oleh
publik berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Semakin besar proporsi kepemilikan saham publik, semakin banyak pihak yang
membutuhkan informasi tentang perusahaan, sehingga banyak pula butir-butir informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan, termasuk informasi tentang
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
32 Dewan komisaris merupakan wakil pemegang saham pada suatu entitas yang
berbadan hukum perseroan terbatas Mulyadi, 2002:185. Sebagai pelaksana tertinggi di dalam suatu entitas, dewan komisaris juga dapat mempengaruhi seberapa luasnya
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. harapan untuk mendapatkan legitimasi dan nilai positif dari stakeholders. Penelitian Sembiring 2005 dan Sitepu
2008 menemukan hasil bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan tanggung jawab sosial. Beasley dan Salterio 2001
menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah mengendalikan Chief Executive Officer CEO dan monitoring yang
dilakukan akan semakin efektif. Semakin besar jumlah dewan komisaris maka akan semakin mudah menekan CEO agar perusahaan mengungkapkan CSR pada laporan
keuangannya. Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan
untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia Syamsuddin, 2001:41. Perusahaan
dengan likuiditas yang tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan yang lain, bahwa mereka lebih baik dari pada perusahaan lain, dengan melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan dengan cara memberikan informasi yang lebih luas tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan
yang mereka lakukan Kamil dan Antonius, 2012. Syahrir dan Suhendra 2010 dalam Kamil dan Antonius 2012, menemukan bahwa likuiditas mempunyai
pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR.
Universitas Sumatera Utara
33
2.4 Hipotesis Penelitian