Analisis pelayanan kesehatan bagi peserta ASKES di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung studi kasus pasien rawat inap

http://epserv.fe.unila.ac.id

ABSTRAK

ANALISIS JASA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA ASKES
DI RSUD ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
(Studi Kasus Pasien Rawat Inap)

Oleh

SYAHRUL RAMADHAN

Pencapaian tingkat kesejahteraan yang merupakan tujuan nasional pemerintah
menyelenggarakan suatu bentuk asuransi dalam bidang pemeliharaan kesehatan
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) baik pada masa bakti maupun pada masa purna
karya. Sebagai perwujudannya adalah Asuransi Kesehatan atau yang lebih dikenal
Askes dan dibentuk atas dasar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 69
Tahun 1991 tentang pemeliharaan kesehatan pegawai negeri sipil, penerimaan
pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) adalah rumah
sakit milik Pemerintah di Propinsi Lampung sebagai Unit Pelayanan Teknis

(UPT) Dinas Kesehatan Propinsi Lampung dan merupakan rumah sakit rujukan
tertinggi. Berdasarkan SK Mentri Kesehatan RI No. 41/Menkes/II/1987
ditetapkan menjadi Rumah Sakit kelas B.
Meningkatnya jumlah peserta Askes tidak diiringi dengan semakin meningkatnya
jumlah tenaga kerja di RSUDAM, sehingga mempengaruhi efesiensi dan kinerja
pelayanan kesehatan rumah sakit. Mengetahui efesiensi dan kinerja pelayanan
kesehatan rumah sakit, dapat dilihat dari efektifitas kegiatan pada masing-masing
indikator kinerja di RSUDAM. Dapat diperhatikan pada RSUDAM nilai BOR
atau rata-rata tempat tidur yang ditempati tahun 2001 dan nilai LOS atau rata-rata
lamanya seorang pasien menginap tahun 2000 – 2004 masih dibawah angka
normal serta nilai TOI atau rata-rata selang waktu pergantian pemakaian tempat
tidur tahun 2000, 2001, dan tahun 2004 berada diatas angka normal.
Mencerminkan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit ini masih tergolong
rendah, sehingga menggambarkan permintaan pasien yang memanfaatkan
pelayanan kesehatan rawat inap di RSUDAM masih rendah, karena dipengaruhi
oleh efesiensi faktor-faktor kinerja pelayanan kesehatan di RSUDAM.

Adapun permasalahan yang ingin dikaji dalam penulisan ini adalah apakah kinerja
pelayanan kesehatan rawat inap di rumah sakit, berkorelasi terhadap peningkatan
permintaan pasien dalam mengunakan pelayanan kesehatan pada instalansi rawat

inap di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek.
Berdasarkan pengujian secara keseluruhan (uji Chi-Square) diperoleh hasil X2 hit
257,90 > X2 tabel = 113,14. hal ini berarti secara keseluruhan variabel pelayanan
tenaga medis/paramedis, pelayanan administrasi, pelayanan medik dan sarana
serta prasarana rumah sakit berhubungan positif terhadap peningkatan permintaan
pelayanan kesehatan pada instalansi rawat inap di RSUDAM.
Secara parsial variabel pelayanan medis dan paramedis berkorelasi positif
terhadap peningkatan permintaan pelayanan kesehatan ini terlihat dari besarnya
t hitung = 4,155 > t tabel = 2,00, pelayanan administrasi berkorelasi positif
terhadap peningkatan permintaan pelayanan kesehatan ini terlihat dari besarnya
t hitung = 3,413 > t tabel = 2,00, pelayanan medik berkorelasi positif terhadap
peningkatan permintaan pelayanan kesehatan ini terlihat dari besarnya t hitung =
2,243 > t tabel = 2,00 dan sarana serta prasarana rumah sakit berkorelasi positif
terhadap peningkatan permintaan pelayanan kesehatan ini terlihat dari besarnya
t hitung = 2,393 > t tabel = 2,00,
Semakin baik kinerja pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RSUDAM,
maka meningkatkan pula permintaan masyarakat akan jasa pelayanan kesehatan
pada instalansi rawat inap di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Bandar
Lampung.