04 BAB II up date_ok C_ok
[PERUBAHAN RPJMD 2010 – 2015 Kab.
Tabel 2.87
Rasio Ijin Trayel Tahun 2006 s.d 2010
N
o
1.
2.
3.
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
Izin Trayek perkotaan
Izin Trayek perdesaan
Jumlah Izin Trayek
4.
Jumlah penduduk
228
18195
234
18201
321
18229
330
18281
132
225
357
206.04
7
7
2
8
9
5. Rasio Izin Trayek
0.0013 0.0013 0.0018 0.0018 0.0017
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.88
Rasio Ijin Trayel Menurut Kecamatan
Tahun 2006 s.d 2010
No
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
2
Kec. Modoinding
Kec. Maesaan
Kec. Tompaso Baru
Kec. Ranoyapo
Kec. Motoling
Kec. Motoling Timur
Kec. Motoling Barat
Kec. Kumelembuai
Kec. Tenga
Kec. Sinonsayang
Kec. Amurang Barat
Kec. Amurang
Kec. Amurang Timur
Kec. Tumpaan
Kec. Tareran
Kec. Suluun Tareran
Kec. Tatapaan
3
11,892
10,812
12,478
12,149
7,042
9,944
8,343
7,266
17,365
15,792
14,293
16,322
13,054
16,518
14,766
8,337
9,676
Jumlah
206,049
Jumlah
Izin Trayek
Perk
Perd
e
otaa
saan
n
4
5
11
15
3
17
36
8
10
52
30
28
24
102
2
2
4
6
4
3
132
225
Total
Jumlah
Izin Trayek
Rasio Izin
Trayek
(7=4+5+6)
11
15
3
17
36
8
10
52
30
52
104
6
6
4
3
357
(8=7/3)
0.000925
0.001202
0.000247
0.002414
0.00362
0.000959
0.001376
0.002995
0.0019
0.003638
0.006372
0.00046
0.000363
0.00048
0.00031
0.001733
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
II. 125
Bappeda Minahasa Selatan| 2014
Tabel 2.89
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
Tahun 2006 s.d 2010
N
o
1
2
3
Angkutan
Umum
Jml
h
2006
Jml
h
%
KIR
Jml
h
2007
Jml
h
%
KIR
Jml
h
2008
Jml
h
%
KIR
Jml
h
2009
Jml
h
KIR
%
Jml
h
2010
Jml
h
%
KIR
Mobil
penumpan
3
3
100
3
3
100
2
2
100
1
1
100
g umum
Mobil bus
Mobil
407
395
97.1
385
303
78.7
409
400
97.8
373
475
253
53.3
480
70.1
80.
332
55
64.
546
77.8
85.
513
1674
215
336
20.1
27.
barang
Jumlah
685
109
604
702
111
2
875
1
989 635
2
1
946
1
886
0
590
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
4
Tabel 2.90
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Selama 1 (satu) Tahun
Menurut Kecamatan Tahun 2010
Mobil bus
N
Angkutan
o
Umum
Jml
1
2
3
1
Modoinding
Maesaan
10
6
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
Tompaso
Baru
Ranoyapo
Motoling
Motoling
Timur
Motoling
Barat
Kumelembu
ai
Tenga
Sinonsayan
g
Amurang
%
Jml
Jml
6
2
(5=4/
3)
60.00
100.0
0
h
KIR
7
9
130
23
6
37
11
5
14
47.83
83.33
37.84
11
4
36.36
5
2
40.00
26
64
4
37
18
41
10
19
h
Angkuta
n
Jml
h
KIR
%
Jml
(8=7/
6)
h
%
Jml
h
KIR
10
h
2
Mobil barang
umum
Jml
h
KIR
4
Jmlh
Mobil penumpang
%
18
19
17
(11=10/
9)
13.08
140
23
(20=19/1
8)
16.43
13
4
30.77
15
6
40.00
99
41
150
16
11
27
16.16
26.83
18.00
122
47
187
27
16
41
22.13
34.04
21.93
29
9
31.03
40
13
32.50
18
6
33.33
23
8
34.78
15.38
57.81
28
214
10
19
35.71
8.88
54
278
14
56
25.93
20.14
55.56
46.34
1
1
100
91
97
22
25
24.18
25.77
110
138
33
44
30.00
31.88
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
Barat
Amurang
Amurang
Timur
Tumpaan
127
67
52.76
219
75
34.25
346
142
41.04
49
30
131
33
25.19
180
63
35.00
28
32
61.22
114.2
9
290
39
13.45
318
71
22.33
20
8
40.00
72
9
12.50
92
17
18.48
8
2
25.00
24
7
29.17
32
9
28.13
Tareran
Suluun
Tareran
Tatapaan
28
7
25.00
28
7
25.00
100.0 167
Jumlah
475 253 53.26
1
1
0
4
336
20.07
2150
590
27.44
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Sedangkan prasarana transportasi darat di Kabupaten
Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.91.
Tabel 2.91
Prasarana Transportasi Darat
No
Sarana dan Prasarana
Jumlah
.
1.
Terminal
1 Tempat
2.
Taman Parkir
1 Tempat
3.
Pelataran Parkir
8 Tempat
4.
Warning Light
4 Unit
5.
Traffic Light
1 Unit
6.
Jembatan Timbang
1 Unit
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.92
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Tahun 2006 s.d 2010
No
Uraian
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah pelabuhan
1 laut
1
2
5
Jumlah pelabuhan
2 udara
3 Jumlah terminal bis
1
1
1
1
1
Jumlah
1
1
2
3
6
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Saat ini, dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi
darat serta mengantisipasi timbulnya peningkatan aktivitas
masyarakat di segala bidang, Pemerintah Kabupaten Minahasa
Selatan sementara mengadakan penyusunan rencana teknis jalan
Amurang By Pass serta merencanakan pembangunan Terminal
Tumpaan dan Terminal Kapitu. Selain itu, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan juga sementara merencanakan pembuatan jalan
Boulevard di pesisir pantai kawasan Teluk Amurang yang
merupakan kawasan ibukota kabupaten.
Untuk transportasi laut, saat ini Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan sementara melaksanakan pembangunan
Pelabuhan Penyeberangan (Ferry), Pelabuhan Laut Amurang dan
Pelabuhan Perikanan. Pelabuhan Penyeberangan direncanakan
akan melintasi AmurangTolitoliBalikpapan untuk mengangkut
komoditi pertanian ke daerahdaerah lainnya yang berdekatan
langsung dengan wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Begitu
juga sebaliknya, akan mengangkut komoditi dari daerah lain ke
Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan sementara dibangunnya
Pelabuhan Penyeberangan, Pemerintah Kabupaten Minahasa
Selatan telah mengusulkan pengadaan Kapal Ferry Roro kepada
Departemen Perhububungan RI. Selain itu, dengan dimulainya
pembangunan PLTU Tawaang (PLTU 2 Sulawesi Utara) yang
berkapasitas 2 x 25 MW, akan dibangun juga pembangunan
Pelabuhan Khusus untuk tempat bongkar batubara sebagai sumber
energi listrik. Dengan dibangunnya berbagai pelabuhan (Pelabuhan
Penyeberangan/Ferry, Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Perikanan),
diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan asli daerah
(PAD) melalui sektor perhubungan, dapat memacu dan
menggerakkan sektor perekonomian serta meningkatkan
kesejahteraan/taraf hidup penduduk Kabupaten Minahasa Selatan.
Selain sementara dibangun beberapa pelabuhan di Kabupaten
Minahasa Selatan terdapat dua pelabuhan yang sementara
beroperasi. Selengkapnya data pelabuhan di Kabupaten Minahasa
Selatan diperlihatkan pada Tabel 2.93.
Tabel 2.93
Data Pelabuhan
N
o
Nama Pelabuhan
Lokasi
1.
Pelabuhan
Penyeberangan
Amurang
Mobong
o
2.
Pelabuhan Laut
Amurang
3.
Jenis
Pelabuhan
Keterangan
Pelabuhan
Penyeberangan
Tahap
Pembangunan
(Tahap III)
Mobong
o
Pelabuhan
Umum
Tahap
Pembangunan
Pelabuhan PT.
Cargill
Mobong
o
Pelabuhan
Khusus
Sudah
Beroperasi
4.
Pelabuhan
Perikanan
Mobong
o
Pelabuhan
Khusus
Sudah
Beroperasi
5.
Pelabuhan PLTU
Moinit
Moinit
Pelabuhan
Khusus
Tahap
Pembangunan
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan alat transportasi laut yang digunakan di tujuh
kecamatan pesisir di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan
pada Tabel 2.94.
Tabel 2.94
Alat Transportasi Laut
Jenis Kapal
No. Nama Kecamatan
Pajeko
Pelang
(Mesin)
Pelang
(Non Mesin)
Katinting
1.
Tumpaan
12
7
95
2.
Tatapaan
26
36
10
3.
Amurang
12
12
7
9
4.
Tenga
19
54
5.
Sinonsayang
2
20
68
97
6.
Amurang Timur
1
15
23
7
7.
Amurang Barat
11
9
39
68
Jumlah
38
82
199
310
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.95
Jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Uji Menurut Kecamatan
(yang tidak aktif/tidak memiliki KIR
NO
.
BUS
KECAMATAN
97
T
U
18
7
14
10
49
25
17
14
56
55
31
11
36
15
10
44
59
25
6
8
80
18
14
47
21
3
1
23
9
3
15
2
135
59
17
9
139
42
27
108
1
7
8
7
4
2
13
4
2
19
3
3
4
26
9
U
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
AMURANG
AMURANG
BARAT
AMURANG
TIMUR
TUMPAAN
TARERAN
SULTRA
TATAPAAN
TENGA
SINONSAYANG
KUMELEMBUAI
MOTOLING
MOTOLING
BARAT
MOTOLING
TIMUR
RANOIAPO
MAESAAN
KENDARAAN TIDAK AKTIF/ TIDAK MEMILIKI KIR
MOBIL
KENDARA
JMLH
PICK UP
TRUCK
TANGKI
AN
PENUMPAN
KHUSUS
G
T
T
D U
TU
D U
TU
D U
D U
D
U
TU
U
U
129
87
313
TOMPASO
13
42
13
1
69
BARU
17 MODOINDING
5
32
23
2
62
J U M L A H
374 7
524
231
5
1,141
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
16
Tabel 2.96
Rekap Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
No
.
Uraian
Jumlah Angkutan Darat (Angkutan
1
2
kendaraan umum)
Jumlah Penumpang Angkutan Darat
Jumlah Arus Penumpang Angkutan
3
Umum yang Masuk keluar daerah selama
4
1 tahun
Jumlah ijin trayek yang di keluarkan
Jumlah uji kir angkutan umum
5
6
(penumpang)
Jumlah pelabuhan dan terminal bus
Jangka waktu proses pengujian angkutan
7
umum
Biaya pengujian kelayakan angkutan
8
9
10
11
12
umum
Pemasangan Ramburambu
Jumlah website milik pemerintah daerah
Menunjukan Jumlah Pameran/expo per
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
490
452
480
491
585
1,409,935
1,399,935
1,403,120
1,414,440
1,427,580
183,281
181,991
196,436
198,021
214,137
228
234
321
330
357
398
306
402
373
254
1
1
1
3
3
45 menit
30 menit
25 menit
20 menit
15 menit
Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000.
1
1
100
1
85
1
1
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
Tahun
Jumlah jaringan telepon genggam
2
3
3
7
7
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.97
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan
Tahun 2010
NO
.
Uraian
2010
1. Panjang Jalan (km)
674.54
2. Jumlah Kendaraan
6140
3. Rasio
0.110
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Dalam upaya memberikan kemudahan, saling membantu dan
tempat menyampaikan aspirasi para pemilik/sopir kendaraan
angkutan penumpang umum, dibentuklah perusahaan/koperasi
angkutan umum sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.98.
Tabel 2.98.
Perusahaan/Koperasi Angkutan Umum
No
Perusahaan / Koperasi
Alamat
1.
CV. Teluk Amurang
Lewet, Kec. Amurang
2.
CV. Tumpaan Indah
Tumpaan, Kec. Tumpaan
3.
CV. Bunga Kasih
Tumpaan I, Kec. Tumpaan
4.
CV. Cita Waya
Suluun I, Kec. Suluun Tareran
5.
CV. Motoling Indah
Kumelembuai, Kec.
Kumelembuai
6.
CV. Bunga Indah
Kumelembuai, Kec.
Kumelembuai
7.
CV. Sehati
Tompaso Baru I, Kec. Tompaso
Baru
8.
CV. Koperasi Mapalus
Uwuran I, Kec. Amurang
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Minahasa Selatan
Saat ini, di semua desa di Kabupaten Minahasa Selatan telah
memiliki transportasi jarak dekat berupa sepeda motor. Bahkan
sepeda motor telah menjadi transportasi dalam kota dan alternatif
angkutan perbatasan. Berdasakan data yang ada tercatat 3.980
unit sepeda motor plat hitam tersebar di 170 desa/kelurahan di
Kabupaten Minahasa Selatan. Di beberapa kecamatan tersedia
transportasi tradisional jarak dekat, seperti bendi dan di semua
kecamatan terdapat transportasi tradisional berupa roda sapi yang
digunakan oleh penduduk pedesaan untuk mengangkut hasilhasil
pertanian dan perkebunan.
Saat ini, alat transportasi darat berupa kendaraan bermotor
dari berbagai jenis di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 6.140
unit, baik plat merah, kuning dan hitam seperti ditunjukkan pada
Tabel 2.99.
Tabel 2.99
Jumlah Kendaraan Bermotor
No.
Jenis Kendaraan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Sedan
Station Wagon
Jeep
Ambulance
Light Bus
Microlet
Mini Bus
Oplet
Micro Bus
Bus
Pick Up
Pick Up D.C
Light Truck
Truck
Bestle Wagon
Dump Truck
Truck Tanki
Loadging Truck
Truck Tronton
Sepeda Motor
Scooter
Merah
8
21
12
6
197
P l a t
Kuning
612
19
40
5
3
Jumlah
Hitam
16
239
33
6
52
11
45
3
3
2
487
1
176
106
27
4
3.980
26
16
247
33
27
52
623
76
3
43
7
496
1
176
106
27
4
4.177
26
Total
244
679
5.217
6.140
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
8. Lingkungan Hidup
Permasalahan lingkungan hidup pada tahun 20102015, masih akan
diperhadapkan pada persolahan pencemaran air, udara, tanah,
persampahan, dan limbah B3 serta kerusakan lingkungan baik darat,
pesisir, dan laut. Sebagian besar masalah lingkungan ini bersumber
dari kegiatan domestik, industri agro, industri manufaktur, industri
pertambangan, industri jasa, dari sektor tranportasi serta lemahnya
law enforcement yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
iklim. Pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan serta
penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) adalah salah satu upaya
dalam meminimalisasi permasalahan lingkungan tersebut.
Target Indonesia untuk secara sukarela menurunkan emisi GRK
sebesar 26% pada tahun 2020 merupakan komitmen yang harus
ditindaklanjuti dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan
tahun 20102015, diantaranya melalui pengendalian sumbersumber
pencemaran dan perusakan SDA, peningkatan kualitas lingkungan
DAS, pengendalian kemerosotan KEHATI, peningkatan peran serta
masyarakat serta menahan laju deforestasi.
Terjadinya banjir bandang di Kota Manado pada 16 Januari 2014
yang telah menyebabkan 16 korban jiwa, kerusakan infrastruktur
jalan, jembatan, kerusakan pemukiman warga serta hilangnya aset
rumah, mobil dan aset lainnya milik masyarakat di kota Manado,
Minahasa dan Tomohon yang semuanya telah memberikan Warning
bahwa telah terjadi degradasi lingkungan yang besar di Sulawesi
Utara. Kerusakan lingkungan tersebut lebih banyak disebabkan oleh
prilaku manusia yang telah mengeksploitasi lingkungan alam
(penebangan hutan/deforestasi) melebihi ambang batas serta di
daerah hulu (Minahasa, Minut, Tomohon) dan daerah hilir (Kota
Manado). Disamping itu terjadinya banjir bandan ini juga
disebabkan oleh faktor eksternal berupa perubahan iklim dan
tekanan rendah di Filipina. Kejadian ini mengingatkan kepada
Pemerintah dan Masyarakat Minahasa Selatan untuk terus
bersinergi menjaga dan memelihara alam lingkungan alam sekitar
agar bencana alam yang dasyat berupa banjir bandan yang telah
merenggut banyak korban jiwa tidak akan terjadi di daerah
Minahasa Selatan.
a. Persentase Penanganan Sampah
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Mobongo Kelurahan
Kawangkoan Bawah belum difungsikan sebagaimana mestinya
karena infrastruktur penunjang belum lengkap. Penanganan
sampah masih dilakukan secara manual dan masih
mengandalkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) secara
tersebar di setiap desa/kelurahan.
b. Persentase Penduduk berakses Air Minum
Air minum yang digunakan oleh penduduk minahasa selatan untuk
diperkotaan masih mengandalkan PDAM dengan jumlah 6.881
KK, sedangkan di perdesaan masih menggunakan sumur.
9. Pertanahan
Untuk persentase luas lahan yang bersertifikat baik itu hak
milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai dan hak
pengelolaan dapat dilihat pada tabel 2.100.
Tabel 2.100
Luas Lahan bersertifikat
NO
HAK ATAS TANAH
HAK MILIK
HAK GUNA USAHA
HAK GUNA BANGUNAN
HAK PAKAI
HAK PENGELOLAAN
JUMLAH
(BIDANG)
12.390
8
206
17
4
LUAS
(HA)
12.346,02
506,02
98,98
6,83
0,44
JUMLAH
12.625
12.952,29
Sumber : Data RTRW Kab. Minahasa Selatan
10.
Kependudukan dan Catatan Sipil
Data penduduk di kabupaten minahasa selatan yang ber KTP
dan bayi yang ber Akte Kelahiran serta pasangan yang ber Akte
Nikah diperlihatkan pada table 2.65.
Tabel 2.101
Penduduk ber KTP di Kabupaten Minahasa Selatan
No. Kependudukan dan Catatan Sipil
Rasio
Pendudukkan
Tahun
2008
2009
2010
Ket.
berKTP
146.114 147.209 148.349
Persatuan Penduduk
Rasio Pendudukkan non berKTP 17
150.710 153.962 157.219
tahun Ke atas
Presentase berKTP dan non berKTP 96,95% 95,61% 94,36%
Rasio Bayi Berakte Kelahiran
2.729
2.830
3.625
Rasio Pasangan Berakte Nikah
47.090 49.507 51.125
Sumber : Data November 2010, Dinas Catatan Sipil Kab. Minahasa
Selatan
Tabel 2.102
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Per Kecamatan Tahun 2009
No
.
KECAMATAN
LAKI
PEREMPUA
JUMLA
LAKI
N
H
1.
MODOINDING
6.108
5.668
11.776
2.
TOMPASOBARU
6.515
5.972
12.487
3.
RANOYAPO
6.997
6.393
13.390
4.
MOTOLING
3.688
3.429
7.117
5.
SINONSAYANG
8.096
7.622
15.718
6.
TENGA
8.675
7.839
16.514
7.
AMURANG
7.978
7.549
15.527
8.
TUMPAAN
8.083
7.601
15.684
9.
TARERAN
7.622
7.134
14.756
10. KUMELEMBUAI
3.623
3.330
6.953
11. MAESAAN
AMURANG
12.
BARAT
AMURANG
13.
TIMUR
14. TATAPAAN
MOTOLING
15.
BARAT
MOTOLING
16.
TIMUR
SULUUN
17
TARERAN
5.427
5.062
10.489
7.259
6.896
14.155
6.331
5.978
12.309
4.854
4.476
9.330
4.206
3.780
7.986
5.003
4.666
9.669
4.255
3.965
8.220
JUMLAH
104.720
97.360
202.080
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.103
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Per Kecamatan Tahun 2010
No
KECAMATAN
LAKI
PEREMPUA
JUMLA
N
5.731
5.964
5.804
H
11.892
12.478
12.149
.
1.
2.
3.
MODOINDING
TOMPASOBARU
RANOYAPO
LAKI
6.161
6.514
6.345
4.
MOTOLING
3.656
3.386
7.042
5.
SINONSAYANG
8.125
7.667
15.792
6.
TENGA
9.138
8.227
17.365
7.
AMURANG
8.379
7.943
16.322
8.
TUMPAAN
8.530
7.988
16.518
9.
TARERAN
7.621
7.145
14.766
10. KUMELEMBUAI
3.789
3.474
7.263
11. MAESAAN
AMURANG
12.
BARAT
AMURANG
13.
TIMUR
14. TATAPAAN
15. MOTOLING
5.610
5.202
10.812
7.326
6.967
14.293
6.736
6.318
13.054
5.031
4.410
4.645
3.933
9.676
8.343
BARAT
MOTOLING
16.
TIMUR
SULUUN
17
TARERAN
5.153
4.794
9.947
4.316
4.021
8.337
JUMLAH
106.840
99.209
206.049
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.104
Sebaran Penduduk Menurut Luas wilayah
Tahun 2010
No
.
KECAMATAN
JUMLAH
LUAS
PENDUDUK
(Jiwa)
WILAYAH
(Km2)
1.
MODOINDING
11.892
66,40
2.
MAESAAN
10.812
94,43
3.
TOMPASOBARU
12.478
141,47
4.
RANOYAPO
12.149
134,40
5.
MOTOLING
7.042
38,80
6.
MOTOLING TIMUR
9.947
42,10
7.
MOTOLING BARAT
8.343
45,03
8.
KUMELEMBUAI
7.263
97,24
9.
TENGA
17.365
196,31
10. SINONSAYANG
15.792
108,36
11. AMURANG BARAT
14.293
122,13
12. AMURANG
16.322
170,09
13. AMURANG TIMUR
13.054
53,09
14. TUMPAAN
16.518
128,40
15. TARERAN
14.766
58,10
16. SULUUN TARERAN
8.337
40,10
17. TATAPAAN
9.676
55,20
JUMLAH
206.049
1.591,65
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.105
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2008
Tingkat Pendidikan
N
o
Kabupate
n
SD/MI
SMP
SMA
Pergurua
n Tinggi
Tidak
Sekola
Jumlah
h
201,73
39,30 36,73
5,574
35968
3
4
7
39,30 36,73
Jumlah
47,434
5,574
35968
3
4
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Minahasa
Selatan
1
47,434
Tabel 2.106
Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi Tahun 2008
Pendidikan yang
Ditamatkan
1
Tidak punya 37,351
35,341
72,692
ijazah SD
SD/MI sederajat
24,796
22,638
47,434
24
SMP
20,798
18,505
39,303
19
SMA
18,859
17,875
36,734
18
Perguruan tinggi
2,735
2,839
5,574
3
Jumlah
104,539
97,189
201,737
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
2
3
4
5
Perempua
Lakilaki
n
Prosenta
se
N
o
Jumlah
(%)
36
Tabel 2.107
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir, Akte Nikah
Tahun 2007 s.d 2010
No
Tahu
.
n
1
2007
2
2008
3
2009
4
2010
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan
KTP
KK
Akte lahir
Akte nikah
Sdh
blm
Sdh
blm
Sdh
blm
Sdh
blm
125,43 23,07 31,23 2,26 2,72 28,78 25,52
28,530
2
7
6
5
5
8
9
25,11 29,19 2,36
29,76 25,52
860
55,283 98,679
5
8
8
8
5
26,76 27,55 2,41
31,02 25,52
465
77,923 76,039
1
2
2
8
0
106,50
30,18 24,13 1,79
31,92 27,02
47,457
914
0
3
2
3
5
5
Jumlah
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.108
Fertilitas / Mortalitas
Angka Kelahiran Kasar (CBR) Tahun 2007 s/d 2010
N
Jumlah
Jumlah
Jumlah Rasio
o
Kelahiran
Penduduk
1
2007
2,269
202,371
11.21208078
2
2008
2,365
201,737
11.72318415
3
2009
2,410
202,080
11.92596991
4
2010
1,795
206,049
8.711520075
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
11.
Tahun
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tabel 2.109
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Tahun 2008 s/d 2010
NO
.
1
2
3
4
5
6
Uraian
Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon II
Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon III
Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon IV
Pekerja perempuan di pemerintah
Jumlah pekerja perempuan
Persentase pekerja perempuan di lembaga
2008
2009
2010
33
33
33
167
167
167
751
751
751
2.809
3.497
72,7
3.009
4.107
3.160
4.224
73,2% 78,8%
pemerintah
%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.110
Presentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta
Tahun 2008 s/d 2010
NO
.
1
2
3
Uraian
2008
Jumlah perempuan yang bekerja di
939
lembaga swasta
Jumlah pekerja perempuan
3.497
Persentase pekerja perempuan di lembaga 23,7
2009
2010
921
1.064
4.107
4.224
22,4% 25,1%
swasta
%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.111
Rasio KDRT Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010
NO
.
(1)
1
Kabupaten/kota
(2)
Kabupaten Minahasa
Selatan
Jumlah
Jumlah rumah
Rasio
KDRT
(3)
tangga
(4)
KDRT
(5=3/4)
169
50.791
3.32%
Jumlah
169
50.791
3.32%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.112
Rasio KDRT Tahun 2008 s/d 2010
NO
Uraian
2008
2009
2010
.
1 Jumlah KDRT
178
163
169
2 Jumlah Rumah Tangga
50.249
50.516
50.791
3 Rasio KDRT
0,35%
0,32%
3,32%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.113
Presentase Tenaga Kerja Dibawah Umur Tahun 2008 s/d 2010
NO
.
1.
2.
URAIAN
2008
2009
2010
Pekerja Anak Usia 5 – 14 Tahun
15
13
10
Jumlah Pekerja Anak Usia 5 Tahun
65
65
60
Keatas
3. Presentase Jumalh Tenaga Kerja 23,07
20%
16,67
Dibawah Umur
%
%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.114
Presentase Tenaga Kerja Dibawah Umur Tahun 2010
NO
.
URAIAN
Pekerja
Jumlah
Presentase
Anak Usia
514 Tahun
Pekerja Anak
Usia 5 Tahun
Jumlah
Tenaga Kerja
Keatas
Dibawah
Umur
16,67%
1.
Kabupaten Minahasa
10
60
Selatan
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
12.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tabel 2.115
Ratarata Jumlah Anak per Keluarga
Tahun 2006 s.d 2010
NO
.
1
2
3
Uraian
Jumlah anak
Jumlah keluarga
2006
2007
2008
2009
2010
80.71
80.61
81.96
82.16
84.32
9
55.09
7
55.31
1
56.77
6
57.67
0
57.87
8
3
2
2
4
Ratarata jumlah
1,47
1,46
1,44
1, 42
1,46
anak per keluarga
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jumlah anak dan jumlah keluarga di Minahasa Selatan dalam lima
tahun terakhir (2006 2010) menunjukan tren yang meningkat
dari tahun ke tahun. Ratarata jumlah anak per keluarga beriksar
antara 1,42 s.d. 1,47
Tabel 2.116
Ratarata Jumlah Anak per Keluarga Menurut Kecamatan
Tahun 2006 s.d 2010
NO.
Kecamatan
Jumlah
Anak
Jumlah
Keluarga
RataRata
Jumlah Anak Per
Keluarga
1. Tareran
5095
3747
1.36
2. Tumpaan
6039
4091
1.48
3. Tatapaan
4151
2573
1.61
4. Amurang
6854
4244
1.61
5. Amurang Timur
5583
3657
1.53
6. Amurang Barat
5949
4305
1.38
7. Tenga
7178
5024
1.43
8. Sinonsayang
7357
4586
1.60
9. Kumelembuai
2594
2193
1.18
10. Motoling
2941
2156
1.36
11. Ranoyapo
6330
3608
1.75
12. Tompaso Baru
5273
3518
1.50
13. Maesaan
4205
3067
1.37
14. Modoinding
4848
3361
1.44
15. Sultra
2656
2621
1.01
16. Motoling Barat
3393
2398
1.41
17. Motoling Timur
3923
2752
1.43
Jumlah
84369
57901
1.46
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jumlah anak terbesar berada di 2 kecamatan yaitu Sinonsayang dan
Tengah masingasing sebesar 7.357 dan 7.178, sedangkan jumlah
anak terendah berada di Kecamatan Kumelembuai ( 2.594 ). Rata
rata jumlah anak per keluarga tertinggi berada di Kecamatan
Ranoyapo (1,75) dan terendah berada di kecamatan Sultra (1,01).
Ratarata jumlah anak per keluaraga di Minahasa Selatan sebesar
1,46
Tabel 2.117
Rasio Akseptor KB Tahun 2006 s/d 2010
NO.
1
2
Uraian
2006
2007 2008 2009
2010
Jumlah akseptor KB
29.123 29.067 28.757 29.165 30.300
Jumlah pasangan usia
35.750 35.429 36.061 35.061 36.198
subur
3
Rasio akseptor KB
81,46 82,04 79,75 81,92
83,72
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jumlah akseptor KB dalam lima tahun terakhir (20062010) cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini juga diikuti perkembangan
jumlah pasangan usia subur. Rasio akseptor KB dalam lima tahun
terakhir juga cenderug meningkat dimana pada tahun 2006
sebesar 81,46 persen meningkat menjadi 83.72 persen di tahun
2010. Hal ini memberi indikasi bahwa tingkat kesadaran akan
pentingnya menciptakan keluarga kecil sejahtera semakin
dikalangan pasangan usia subur di Minahasa Selatan
Tabel 2.118
Rasio Akseptor KB Tahun Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kecamatan
Tareran
Tumpaan
Tatapaan
Amurang
Amurang Timur
Amurang Barat
Tenga
Sinonsayang
Jumlah
Jumlah
Rasio
Pasangan Usia
Akseptor KB
Akseptor KB
Subur
1669
2018
82.73
2118
2625
80.69
1426
1774
80.38
2005
2486
80.65
1853
2420
76.57
2099
2605
80.58
2545
3315
76.77
2698
3116
86.59
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Kumelembuai
1058
1266
83.57
Motoling
1097
1278
85.84
Ranoyapo
1898
2247
84.47
Tompaso Baru
2203
2363
93.23
Maesaan
1725
1908
90.41
Modoinding
1959
2322
84.37
Sultra
1264
1420
89.01
Motoling Barat
1262
1435
87.94
Motoling Timur
1421
1591
89.31
Jumlah
30300
36198
83.72
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Rasio akseptor KB tertinggi di 17 kecamatan berada di Kecamatan
Tompaso baru 93.23 persen). Sedangkan rasio akseptor KB
terendah berada di Kecamatan Amurang Timur (76,57 persen).
Kecamatan Tompaso baru juga merupakan kecamatan dengan
jumlah akseptor KB tertinggi di 17 kecamatan yang ada di
Minahasa Selatan.
Secara keseluruhan (yang ada di Minahasa Selatan. Jumlah pasangan
usia subur (PUS) tertinggi berada di Kecamatan Tenga (3.315 PUS),
sedangkan Jumlah PUS terendah berada di kecamatan Sultra
(1420).
Tabel 2.119 Persentase Penduduk Wanita berumur 15 – 49 Tahun
berstatus Kawin di Minahasa Selatan, 2012
Kabupaten
Memakai
alat KB
Tidak
memaka
i KB lagi
Tidak
pernah
memakai
alat KB
9,22
Minahasa
74,30
16,48
Selatan
Sulawesi Utara
69,21
19,98
10,90
Sumber : BPS , Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2012
Jumlah
(%)
100
100
Persentase penduduk wanita berumur 15 49 tahun yang berstatus
kawin di Minahasa Selatan yang memakai alat KB sebanyak 74,30
persen. Sedangkan yang tidak memakai KB lagi sebanyak 16,48
persen dan yang tidak pernah memakai alat KB sebanyak 9,22
persen. Dibandingkan dengan Sulut, yang memakai alat KB di
Minahasa Selaran lebih besar dari Sulut, tetapi yang tidak
memakai KB lagi di Minahasa Selatan persentasenya lebih kecil
dibandingkan Sulut. Wanita yang tidak pernah memakai alat KB
di Minahasa Selatan lebih besar perseentase di Sulut.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah Kabupaten
Minsel perlu terus melakukan sosialisasi terhadap penting ber KB
bagi keluargakeluarga untuk membangun keluarag sejahtera
melalaui program KB yaitu 2 anak cukup
Tabel 2.120
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Tahun 2005 s.d 2010
Tahun
No
KECAMAT
.
AN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
2005
Pra
KS
2006
Pra
1012
541
392
892
Sejahte
ra
672
1017
812
527
411
617
415
1180
KS
997
502
377
890
Sejahte
ra
380
1019
972
452
380
606
998
1004
442
1294
815
1189
672
Motoling
Ranoyapo
Tompaso
Baru
Maesaan
Tareran
Tumpaan
Tatapaan
Amurang
Amurang
Timur
Amurang
Barat
Tenga
Sinonsayan
g
Kumelemb
uai
Sejahte
ra
748
1120
870
619
2007
Pra
KS
2008
Pra
446
1122
752
942
Sejahte
ra
543
829
1044
386
419
687
981
1052
445
667
771
1200
718
648
981
117
992
1211
648
KS
2009
Pra
277
1132
170
881
Sejahte
ra
401
598
843
397
540
737
804
1288
740
629
1152
782
768
646
887
1193
923
974
701
744
1177
567
I
KS
2010
Pra
KS
241
723
1021
824
Sejahte
ra
373
501
798
330
216
692
1072
799
601
302
514
278
926
1452
597
1512
715
1713
553
1493
693
1697
1225
883
1201
1102
1151
1072
699
498
519
503
401
448
344
266
383
414
458
511
491
423
444
838
803
871
332
642
451
701
399
635
641
737
700
602
809
627
730
897
467
515
702
498
791
711
645
431
732
618
I
I
I
I
I
.
14
.
15
.
16
.
17
.
Modoindin
g
847
577
801
546
767
641
699
785
523
699
481
639
Sultra
388
452
222
429
215
481
173
401
Motoling
Barat
260
387
466
530
501
621
429
594
Motoling
Timur
264
384
390
427
411
403
376
342
KABUPAT
1042
1132
1207
1123
1194
1126
11529
10969
10202
10584
10465
9518
EN
5
8
6
0
0
8
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan,
Tahun 2010
13.
Sosial
Sarana Sosial / Panti Sosial / Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi
Sosial adalah sarana yang memberikan pelayanan Sosial bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Jumlah Panti Sosial yang
tersebar di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2002 s.d 2010
berjumlah 2 buah, yang terdapat di Kelurahan Buyungon yaitu Panti
Sosial Asuhan Anak.
Tabel 2.121
Sarana Sosial / Panti Sosial / Panti Jompo dan Panti Rehabilitas
Tahun 2005 s.d 2010
Tahun
2005
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah
2
2
2
2
2
2
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa
Selatan Tahun 2010
Tabel 2.85. Menunjukkan PMKS yang memperoleh bantuan tahun
2005 0,79, Tahun 2006 1,17, Tahun 2007, 0,51, tahun 2008, 0,66,
tahun 2009 1,44 dan tahun 2010 0,37. Jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan terjadi fluktuasi tergantung besarnya jumlah
dana yang dialokasi setiap PMKS yang memperoleh bantuan.
Tabel 2.122
PMKS yang memperoleh bantuan
Tahun 2005 s.d 2010
Tahun
2005
2006 2007 2008 2009
2010
Jumlah
0,79
1,17
0,51
0,66
1,44
0,37
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.86. Menunjukkan Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial tahun 2005 0,45, tahun 2006 0,40, tahun 2007
0,40, tahun 2008 0,30, tahun 2009 0,27, dan tahun 2010 0,18.
Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial tidak sama setiap tahun
karena jenis PMKS yang ditangani disesuaikan dengan program /
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh berdasarkan skala prioritas PMKS yang akan
ditangani.
Tabel 2.123
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tahun 2005 s.d 2010
No
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
.
1.
0,45
0,40
0,40
0,30
0,27
0,18
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa
Selatan Tahun 2010
Pembangunan Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, terutama masyarakat
yang di kategorikan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), disamping itu keberhasilah Pembangunan Kesejahteraan
Sosial ditentukan pula oleh partisipasi masyarakat.
Partisipasi masyarakat adalah modal sosila yang perlu di bina
keberadaannya baik yang dilakukan secara perseorangan, kelompok
masyarakat maupun organisasi sosial yang telah di akui
keberadaannya.
Tabel 2.124
Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS)
NO.
URAIAN
A
1
2
3
PMKS
Fakir Miskin
Rumah tidak layak huni
Lanjut usia
4
5
Pekerja Migran
Daerah rawan bencana
6
7
8
Korban bencana alam
Eks korban bencana sosial/pengungsi
Wanita rawan social ekonomi
9
10
11
Wanita korban tindak kekerasan
Masyarakat perkotaan dan pesisir pantai di
darah kumuh
Balita terlantar
JUMLAH
9874 KK
2531 KK
7686
Orang
238 Orang
3667
Orang
347 KK
236 KK
1213
Orang
136 Orang
1921 KK
106 Orang
12
Anak terlantar
6234
Orang
136 Orang
399 Orang
580 Orang
1085
Orang
21 orang
402 orang
267 orang
1423 orang
483 orang
980 orang
31 orang
13
14
15
16
17
Korban tindak kekerasan
Anak nakal
Anak jalanan
Anak cacat
Penyandang cacat
18
19
20
21
22
23
24
B
1
2
3
4
Tuna susila
Eks Narapidana
Kunjungan Gangguan jiwa
Korban penyalagunaan napza
Bekas penderita penyakit kronis
Keluarga bermasalah social psikologis
Pengidap penyakit HIV/AIDS
PSKS
Orsos
18 Orsos
Karang Taruna
156 KT
PSM
84 Orang
TKSK
24 Orang
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan
Berdasarkan data pada tabel 2.124 jumlah permasalahan sosial
yang akan ditangani dari 24 hanya 23 PMKS yang akan ditangani.
Dari 23 PMKS tersebut, penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas
yang dapat perhatian, disamping perbaikan rumah tidak layak huni,
masyarakat daerah rawan bencana, lanjut usia, penyandang cacat.
Dalam rangka penanggulangan kemiskinan penanganan akan
dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat dengan pola
pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan memberikan
Jamkesda kepada Masyarakat miskin. Perbaikan rumah tidak layak
huni akan dilakukan dengan cara pemberian bantuan
bahan/peralatan perbaikan rumah yang dikelola dalam bentuk
kelompok dimana kelompok dengan rasa kebersamaan untuk saling
membantu melaksanakan perbaikan rumah sebagai wujud pelestarian
nilainilai kesetiakawan sosial dalam budaya mapalus, sedangkan
Lanjut usia dan Penyandang cacat akan diintervensi dengan
memberikan jaminan sosial khusus kepada lanjut usia dan
penyandang cacat yang tidak berdaya.
Untuk keberhasilan pembangunan bidang kesejahteraan sosial
diupayakan dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Dukungan
dan partisipasi masyarakat adalah Potensi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS). Jumlah PSKS adalah 4 jenis : Organisasi Sosial (18
Orsos), Karang Taruna 156 KT, Pekerja Sosial Masyarakat 84 Orang
dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan 17 orang. Keempat jenis
PSKS tersebut adalah pilar partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesejahteraan sosial yang berkedudukan di desa /
kelurahan.
Tabel 2.125
Sarana / Panti ORSOS yang telah mendapat bantuan
No
.
1.
Nama ORSOS
ORSOS MATUARI
2.
ORSOS MATUARI
3.
ORSOS SOSONGIAN
4.
5.
6.
ORSOS MATUARI
ORSOS ESA KARYA
ORSOS PINAESAAN
Tahun
Alamat
Jenis
Pontak
Bantuan
Peralatan
Lomba Batu
Kantor
Peralatan
Tumpaan
Kantor
Peralatan
2007
2008
2008
Mokobang
Rumoong Atas
Kawangkoan
Kantor
Askesos
BKSP
BKSP
Komputer
2006
2006
2007
7.
ORSOS
TEGUH
2008
Bawah
Ritey
8.
9.
BERSINAR
ORSOS PINAESAAN
ORSOS
MATUARI
2009
2009
Rumoong Atas
Elusan
Askesos
UEP
10.
WAYA
ORSOS
2010
Lansot
Askesos
11.
12.
PINASUNGKULAN
ORSOS MAESA
ORSOS PANCARAN
2010
2010
Wulurmaatus
Suluun Empat
Askesos
UEP
13.
KASIH
PA. KABUYA PEBETE
2007
Buyungon
Subsidi Panti
14.
NDAYA
PA. SANTA ANGELA
2010
2007
Buyungon
Subsidi Panti
2010
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan Tahun 2010
Pembangunan agama merupakan upaya untuk mendukung
agenda pembangunan nasional, yaitu mewujudkan manusia Indonesia
yang berkualitas dan berakhlak serta pada gilirannya meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan menciptakan Indonesia yang aman dan
damai. Kabupaten Minahasa Selatan di diami oleh sejumlah
penduduk dengan berbagai latar belakang agama yang mengimani
agamanya masingmasing, yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha
dan Konghucu. Sebagai sarana penunjang kegiatan keagamaan, telah
tersedia sejumlah fasilitas peribadatan yang cukup memadai dan
representatif seperti, gereja, mesjid, wihara dan litang. Sarana
peribadatan yang dominan adalah gereja, dimana di semua
desa/kelurahan tersedia. Hal ini disebabkan mayoritas penduduk
Kabupaten Minahasa Selatan adalah penganut agama kristen. Untuk
jumlah umat beragama dan sarana peribadatan (tempat ibadah) di
Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 2.89 dan Tabel
2.90.
Tabel 2.126
Data Jumlah Umat Beragama di Kabupaten Minahasa Selatan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
Kecamatan
Sinonsayang
Tenga
Kumelembua
i
Tompaso
Baru
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Motoling
Amurang
Timur
Tumpaan
10.
Suluun
Tareran
11.
Modoinding
12.
Tatapaan
13.
Amurang
14.
Amurang
Barat
15.
Ranoyapo
16.
Tareran
Kristen
9.476
16.232
6.971
Jumlah Umat Beragama
Katoli Islam Hind Budh Konghuc
k
u
a
u
285 6.612
0
2
4
560 2.022
0
0
0
0
0
0
0
0
9.276
721
2.921
0
0
0
6.641
39
12
0
0
0
9.599
0
0
0
0
0
5.327
12.394
333
103
11
243
0
0
0
0
0
0
13.160
8.057
51
0
2.253
0
0
0
0
0
0
0
10.771
6.768
12.913
14.390
675
0
411
91
35
1.999
2.306
148
0
0
4
4
0
0
27
2
0
0
1
0
12.461
13.815
415
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17.
Maesaan
J u m l a h
10.180
178.43
1
753
4.43
7
162
18.72
4
0
8
0
31
0
5
Sumber : Data November 2010, Kantor Kementerian Agama Kab.
Minahasa Selatan
Tabel 2.127
Sarana Peribadatan di Kabupaten Minahasa Selatan
Jumlah Tempat Ibadah
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
Kriste
n
Katoli
k
Islam
Hind
u
Budha
Konghuc
u
Gerej
a
Gerej
a
Mesji
d
Pura
Wihar
a
Li Tang
Sinonsayang
Tenga
Kumelembu
ai
Tompaso
Baru
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Motoling
Amurang
Timur
Tumpaan
Suluun
Tarera
n
Modoinding
30
38
18
4
4
0
8
3
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
29
2
4
0
0
0
18
0
0
0
0
0
14
0
0
0
0
0
19
32
2
2
0
1
0
0
0
0
0
0
41
19
1
0
4
0
0
0
0
0
0
0
36
2
0
0
0
0
Tatapaan
29
0
3
0
0
0
Amurang
28
1
2
0
0
2
Amurang
Barat
Ranoyapo
32
0
1
0
0
0
33
2
0
0
0
0
Tareran
27
0
0
0
0
0
Maesaan
30
2
1
0
0
0
J u m l a h
473
22
27
0
0
3
Nama
Kecamatan
Sumber : Data November 2010, Kantor Kementerian Agama Kab. Minahasa
Selatan
Kehidupan sosial umat beragama dan antar umat beragama
senantiasa berjalan dengan baik, dimana tercipta toleransi yang tinggi
antar umat beragama yang dibuktikan dengan saling mengunjungi
dan silaturahmi pada saat pelaksanaan harihari raya keagamaan.
Dari kesadaran yang muncul dalam mempererat dan mengembangkan
toleransi antar umat beragama, para pimpinan umat beragama
membentuk suatu wadah yang diberi nama Badan Kerja Sama Antar
Umat berAgama (BKSAUA) Kabupaten Minahasa Selatan yang
menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam
kegiatankegiatan keagamaan.
14.
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
a. Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu modal utama bagi
bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga
kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan
berlangsungnya proses pembangunan. Jumlah angkatan kerja di
Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan tahun 2010 sebanyak
127.925 orang, dengan jumlah yang bekerja sebanyak 99.058 orang.
Dari jumlah yang bekerja, sektor pertanian dan peternakan
menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu 52.665 orang. Sedangkan
sektor lainnya sebanyak 43.084 orang, dan yang bekerja di luar
negeri sebanyak 5 orang. Untuk komposisi tenaga kerja yang ada di
Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.128 di
bawah ini.
Tabel 2.128
Angkatan Kerja di Kabupaten Minahasa Selatan
No.
Uraian
1. Jumlah Angkatan Kerja
2006
(orang)
139.90
6
2007
(orang)
99.161
Tahun
2008
(orang)
101.10
0
2009
(orang)
102.96
1
2010
(orang)
127.92
5
2. Jumlah yang bekerja :
124.51 88.253 92.810 95.754 99.058
- Sektor Pertanian & 6
48.539 51.045 52.665 53.108
Peternakan
68.483 39.765 41.765 43.084 45.954
51
5
5
- Sektor Lainnya
56.013
- Bekerja di Luar Negeri
20
3. Jumlah Penganggur
14.870
9.309
8.290
7.207
5.112
4. Jumlah
Setengah 36.281 24.203 23.253 23.166 24.415
Penganggur
5. Jumlah Pencari Kerja
6.390
6.133
4.215
1.218
1.708
6. Penempatan Pencari 1.793
1.982
1.998
571
265
Kerja
7. Tenaga Asing
5
11
8
8
13
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Ket : Data untuk Tahun 2006 masih termasuk Daerah Pemekaran Kab.
Mitra
Data angka partisipasi angkatan kerja di kabupaten minahasa
selatan menunjukkan dari tahun ke tahun terdapat peningkatan, ini
di perlihatkan pada tabel 2.129
Uraian
Tabel 2.129
Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Tahun
2005 2006
2007 2008
(oran (oran (oran (oran
2009
(oran
2010
(oran
g)
g)
g)
g)
g)
g)
Angka Partisipasi
0,618 0,627 0,654 0,679 0,702 0,662
Angkatan Kerja
8
4
9
2
9
2
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.129 menunjukkan Angka Sengketa Pengusaha –
Pekerja hanya terjada pada 2 (dua) tahun, yakni pada tahun 2008
17, 7 dan tahun 2010 berjumlah 6,6.
Hal in berarti pada tahun 2008 sengketa pengusaha – pekerja
cukup tinggi dan tahun 2010 menurun menjadi 6,6. Penurunan
sengketa dapat di tekan karena telah dilakukan
pembinaan/sosialisasi kepada pihak pengusaha untuk
melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan sesuai Peraturan
PerundangUndangan yang berlaku.
Tabel 2.130
Angka Sengketa PengusahaPekerja Per Tahun
Tahun
2009
Uraian
2008
2010
Angka Sengketa Pengusaha
17,7
6,6
Pekerja Per Tahun
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa
Selatan Tahun 2010
Tabel 2.131
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Uraian
2005
2006
(orang
)
61,88
(orang
)
62,74
Tahun
2007
2008
(orang
)
65,49
(orang
)
67,92
2009
2010
(orang
)
70,29
(orang
)
66,22
2009
(orang)
46,88
2010
(orang)
34,772
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.132
Pencari Kerja yang ditempatkan
Uraian
Rasio Pecari Kerja
2005
(orang)
26,06
2006
(orang)
28,06
Tahun
2007
2008
(orang) (orang)
32,32
47,40
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.133
Tingkat Pengangguran Terbuka
Uraian
2005
(orang)
2006
(orang
)
10,63
Tahun
2007
2008
(orang
)
9,39
(orang
)
8,20
2009
(orang)
2010
(orang
)
7,39
Tingkat
10,80
6,99
Pengangguran
Terbuka
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.134
Rasio Penduduk yang Bekerja dengan Angkatan Kerja
Golongan umur
1519
Angkatan Kerja
Bekerja
Mencari Pekerjaan
5.000
1.500
Jumlah
6.500
2024
11.000
1.700
12.700
2529
13.000
8.000
21.000
3034
12.000
3.100
15.100
3539
11.000
1.600
12.600
4044
10.000
9.400
19.400
4549
8.000
6.300
14.300
5054
6.000
4.300
10.300
5559
4.000
3.100
7.100
6064
3.000
2.600
5.600
65+
5.000
4.100
9.100
Jumlah
88.000
45.700
133.700
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan Tahun 2010
b. Perkembangan Perusahaan
Tabel 2.135
Jumlah Perusahaan Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha (KLUI)
Tahun 2005 s.d 2010
No.
KLUI
1.
Bidang Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan,
Perburuhan dan
Perikanan
Bidang
Pertambangan dan
Penggalian
Bidang
Industri
Pengolahan
Bidang Gas, Listrik
dan Air
Bidang Bangunan
Tabel 2.87
Rasio Ijin Trayel Tahun 2006 s.d 2010
N
o
1.
2.
3.
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
Izin Trayek perkotaan
Izin Trayek perdesaan
Jumlah Izin Trayek
4.
Jumlah penduduk
228
18195
234
18201
321
18229
330
18281
132
225
357
206.04
7
7
2
8
9
5. Rasio Izin Trayek
0.0013 0.0013 0.0018 0.0018 0.0017
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.88
Rasio Ijin Trayel Menurut Kecamatan
Tahun 2006 s.d 2010
No
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
2
Kec. Modoinding
Kec. Maesaan
Kec. Tompaso Baru
Kec. Ranoyapo
Kec. Motoling
Kec. Motoling Timur
Kec. Motoling Barat
Kec. Kumelembuai
Kec. Tenga
Kec. Sinonsayang
Kec. Amurang Barat
Kec. Amurang
Kec. Amurang Timur
Kec. Tumpaan
Kec. Tareran
Kec. Suluun Tareran
Kec. Tatapaan
3
11,892
10,812
12,478
12,149
7,042
9,944
8,343
7,266
17,365
15,792
14,293
16,322
13,054
16,518
14,766
8,337
9,676
Jumlah
206,049
Jumlah
Izin Trayek
Perk
Perd
e
otaa
saan
n
4
5
11
15
3
17
36
8
10
52
30
28
24
102
2
2
4
6
4
3
132
225
Total
Jumlah
Izin Trayek
Rasio Izin
Trayek
(7=4+5+6)
11
15
3
17
36
8
10
52
30
52
104
6
6
4
3
357
(8=7/3)
0.000925
0.001202
0.000247
0.002414
0.00362
0.000959
0.001376
0.002995
0.0019
0.003638
0.006372
0.00046
0.000363
0.00048
0.00031
0.001733
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
II. 125
Bappeda Minahasa Selatan| 2014
Tabel 2.89
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
Tahun 2006 s.d 2010
N
o
1
2
3
Angkutan
Umum
Jml
h
2006
Jml
h
%
KIR
Jml
h
2007
Jml
h
%
KIR
Jml
h
2008
Jml
h
%
KIR
Jml
h
2009
Jml
h
KIR
%
Jml
h
2010
Jml
h
%
KIR
Mobil
penumpan
3
3
100
3
3
100
2
2
100
1
1
100
g umum
Mobil bus
Mobil
407
395
97.1
385
303
78.7
409
400
97.8
373
475
253
53.3
480
70.1
80.
332
55
64.
546
77.8
85.
513
1674
215
336
20.1
27.
barang
Jumlah
685
109
604
702
111
2
875
1
989 635
2
1
946
1
886
0
590
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
4
Tabel 2.90
Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Selama 1 (satu) Tahun
Menurut Kecamatan Tahun 2010
Mobil bus
N
Angkutan
o
Umum
Jml
1
2
3
1
Modoinding
Maesaan
10
6
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
Tompaso
Baru
Ranoyapo
Motoling
Motoling
Timur
Motoling
Barat
Kumelembu
ai
Tenga
Sinonsayan
g
Amurang
%
Jml
Jml
6
2
(5=4/
3)
60.00
100.0
0
h
KIR
7
9
130
23
6
37
11
5
14
47.83
83.33
37.84
11
4
36.36
5
2
40.00
26
64
4
37
18
41
10
19
h
Angkuta
n
Jml
h
KIR
%
Jml
(8=7/
6)
h
%
Jml
h
KIR
10
h
2
Mobil barang
umum
Jml
h
KIR
4
Jmlh
Mobil penumpang
%
18
19
17
(11=10/
9)
13.08
140
23
(20=19/1
8)
16.43
13
4
30.77
15
6
40.00
99
41
150
16
11
27
16.16
26.83
18.00
122
47
187
27
16
41
22.13
34.04
21.93
29
9
31.03
40
13
32.50
18
6
33.33
23
8
34.78
15.38
57.81
28
214
10
19
35.71
8.88
54
278
14
56
25.93
20.14
55.56
46.34
1
1
100
91
97
22
25
24.18
25.77
110
138
33
44
30.00
31.88
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
Barat
Amurang
Amurang
Timur
Tumpaan
127
67
52.76
219
75
34.25
346
142
41.04
49
30
131
33
25.19
180
63
35.00
28
32
61.22
114.2
9
290
39
13.45
318
71
22.33
20
8
40.00
72
9
12.50
92
17
18.48
8
2
25.00
24
7
29.17
32
9
28.13
Tareran
Suluun
Tareran
Tatapaan
28
7
25.00
28
7
25.00
100.0 167
Jumlah
475 253 53.26
1
1
0
4
336
20.07
2150
590
27.44
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Sedangkan prasarana transportasi darat di Kabupaten
Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.91.
Tabel 2.91
Prasarana Transportasi Darat
No
Sarana dan Prasarana
Jumlah
.
1.
Terminal
1 Tempat
2.
Taman Parkir
1 Tempat
3.
Pelataran Parkir
8 Tempat
4.
Warning Light
4 Unit
5.
Traffic Light
1 Unit
6.
Jembatan Timbang
1 Unit
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.92
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Tahun 2006 s.d 2010
No
Uraian
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah pelabuhan
1 laut
1
2
5
Jumlah pelabuhan
2 udara
3 Jumlah terminal bis
1
1
1
1
1
Jumlah
1
1
2
3
6
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Saat ini, dalam upaya meningkatkan pelayanan transportasi
darat serta mengantisipasi timbulnya peningkatan aktivitas
masyarakat di segala bidang, Pemerintah Kabupaten Minahasa
Selatan sementara mengadakan penyusunan rencana teknis jalan
Amurang By Pass serta merencanakan pembangunan Terminal
Tumpaan dan Terminal Kapitu. Selain itu, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan juga sementara merencanakan pembuatan jalan
Boulevard di pesisir pantai kawasan Teluk Amurang yang
merupakan kawasan ibukota kabupaten.
Untuk transportasi laut, saat ini Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan sementara melaksanakan pembangunan
Pelabuhan Penyeberangan (Ferry), Pelabuhan Laut Amurang dan
Pelabuhan Perikanan. Pelabuhan Penyeberangan direncanakan
akan melintasi AmurangTolitoliBalikpapan untuk mengangkut
komoditi pertanian ke daerahdaerah lainnya yang berdekatan
langsung dengan wilayah Kabupaten Minahasa Selatan. Begitu
juga sebaliknya, akan mengangkut komoditi dari daerah lain ke
Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan sementara dibangunnya
Pelabuhan Penyeberangan, Pemerintah Kabupaten Minahasa
Selatan telah mengusulkan pengadaan Kapal Ferry Roro kepada
Departemen Perhububungan RI. Selain itu, dengan dimulainya
pembangunan PLTU Tawaang (PLTU 2 Sulawesi Utara) yang
berkapasitas 2 x 25 MW, akan dibangun juga pembangunan
Pelabuhan Khusus untuk tempat bongkar batubara sebagai sumber
energi listrik. Dengan dibangunnya berbagai pelabuhan (Pelabuhan
Penyeberangan/Ferry, Pelabuhan Laut dan Pelabuhan Perikanan),
diharapkan dapat meningkatkan sumber pendapatan asli daerah
(PAD) melalui sektor perhubungan, dapat memacu dan
menggerakkan sektor perekonomian serta meningkatkan
kesejahteraan/taraf hidup penduduk Kabupaten Minahasa Selatan.
Selain sementara dibangun beberapa pelabuhan di Kabupaten
Minahasa Selatan terdapat dua pelabuhan yang sementara
beroperasi. Selengkapnya data pelabuhan di Kabupaten Minahasa
Selatan diperlihatkan pada Tabel 2.93.
Tabel 2.93
Data Pelabuhan
N
o
Nama Pelabuhan
Lokasi
1.
Pelabuhan
Penyeberangan
Amurang
Mobong
o
2.
Pelabuhan Laut
Amurang
3.
Jenis
Pelabuhan
Keterangan
Pelabuhan
Penyeberangan
Tahap
Pembangunan
(Tahap III)
Mobong
o
Pelabuhan
Umum
Tahap
Pembangunan
Pelabuhan PT.
Cargill
Mobong
o
Pelabuhan
Khusus
Sudah
Beroperasi
4.
Pelabuhan
Perikanan
Mobong
o
Pelabuhan
Khusus
Sudah
Beroperasi
5.
Pelabuhan PLTU
Moinit
Moinit
Pelabuhan
Khusus
Tahap
Pembangunan
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Minahasa Selatan
Sedangkan alat transportasi laut yang digunakan di tujuh
kecamatan pesisir di Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan
pada Tabel 2.94.
Tabel 2.94
Alat Transportasi Laut
Jenis Kapal
No. Nama Kecamatan
Pajeko
Pelang
(Mesin)
Pelang
(Non Mesin)
Katinting
1.
Tumpaan
12
7
95
2.
Tatapaan
26
36
10
3.
Amurang
12
12
7
9
4.
Tenga
19
54
5.
Sinonsayang
2
20
68
97
6.
Amurang Timur
1
15
23
7
7.
Amurang Barat
11
9
39
68
Jumlah
38
82
199
310
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.95
Jumlah Kendaraan Bermotor Wajib Uji Menurut Kecamatan
(yang tidak aktif/tidak memiliki KIR
NO
.
BUS
KECAMATAN
97
T
U
18
7
14
10
49
25
17
14
56
55
31
11
36
15
10
44
59
25
6
8
80
18
14
47
21
3
1
23
9
3
15
2
135
59
17
9
139
42
27
108
1
7
8
7
4
2
13
4
2
19
3
3
4
26
9
U
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
AMURANG
AMURANG
BARAT
AMURANG
TIMUR
TUMPAAN
TARERAN
SULTRA
TATAPAAN
TENGA
SINONSAYANG
KUMELEMBUAI
MOTOLING
MOTOLING
BARAT
MOTOLING
TIMUR
RANOIAPO
MAESAAN
KENDARAAN TIDAK AKTIF/ TIDAK MEMILIKI KIR
MOBIL
KENDARA
JMLH
PICK UP
TRUCK
TANGKI
AN
PENUMPAN
KHUSUS
G
T
T
D U
TU
D U
TU
D U
D U
D
U
TU
U
U
129
87
313
TOMPASO
13
42
13
1
69
BARU
17 MODOINDING
5
32
23
2
62
J U M L A H
374 7
524
231
5
1,141
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
16
Tabel 2.96
Rekap Bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
No
.
Uraian
Jumlah Angkutan Darat (Angkutan
1
2
kendaraan umum)
Jumlah Penumpang Angkutan Darat
Jumlah Arus Penumpang Angkutan
3
Umum yang Masuk keluar daerah selama
4
1 tahun
Jumlah ijin trayek yang di keluarkan
Jumlah uji kir angkutan umum
5
6
(penumpang)
Jumlah pelabuhan dan terminal bus
Jangka waktu proses pengujian angkutan
7
umum
Biaya pengujian kelayakan angkutan
8
9
10
11
12
umum
Pemasangan Ramburambu
Jumlah website milik pemerintah daerah
Menunjukan Jumlah Pameran/expo per
Tahun
2006
2007
2008
2009
2010
490
452
480
491
585
1,409,935
1,399,935
1,403,120
1,414,440
1,427,580
183,281
181,991
196,436
198,021
214,137
228
234
321
330
357
398
306
402
373
254
1
1
1
3
3
45 menit
30 menit
25 menit
20 menit
15 menit
Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000. Rp.60,000.
1
1
100
1
85
1
1
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
Tahun
Jumlah jaringan telepon genggam
2
3
3
7
7
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.97
Rasio Panjang Jalan per Jumlah Kendaraan
Tahun 2010
NO
.
Uraian
2010
1. Panjang Jalan (km)
674.54
2. Jumlah Kendaraan
6140
3. Rasio
0.110
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Dalam upaya memberikan kemudahan, saling membantu dan
tempat menyampaikan aspirasi para pemilik/sopir kendaraan
angkutan penumpang umum, dibentuklah perusahaan/koperasi
angkutan umum sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.98.
Tabel 2.98.
Perusahaan/Koperasi Angkutan Umum
No
Perusahaan / Koperasi
Alamat
1.
CV. Teluk Amurang
Lewet, Kec. Amurang
2.
CV. Tumpaan Indah
Tumpaan, Kec. Tumpaan
3.
CV. Bunga Kasih
Tumpaan I, Kec. Tumpaan
4.
CV. Cita Waya
Suluun I, Kec. Suluun Tareran
5.
CV. Motoling Indah
Kumelembuai, Kec.
Kumelembuai
6.
CV. Bunga Indah
Kumelembuai, Kec.
Kumelembuai
7.
CV. Sehati
Tompaso Baru I, Kec. Tompaso
Baru
8.
CV. Koperasi Mapalus
Uwuran I, Kec. Amurang
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika Kab. Minahasa Selatan
Saat ini, di semua desa di Kabupaten Minahasa Selatan telah
memiliki transportasi jarak dekat berupa sepeda motor. Bahkan
sepeda motor telah menjadi transportasi dalam kota dan alternatif
angkutan perbatasan. Berdasakan data yang ada tercatat 3.980
unit sepeda motor plat hitam tersebar di 170 desa/kelurahan di
Kabupaten Minahasa Selatan. Di beberapa kecamatan tersedia
transportasi tradisional jarak dekat, seperti bendi dan di semua
kecamatan terdapat transportasi tradisional berupa roda sapi yang
digunakan oleh penduduk pedesaan untuk mengangkut hasilhasil
pertanian dan perkebunan.
Saat ini, alat transportasi darat berupa kendaraan bermotor
dari berbagai jenis di Kabupaten Minahasa Selatan berjumlah 6.140
unit, baik plat merah, kuning dan hitam seperti ditunjukkan pada
Tabel 2.99.
Tabel 2.99
Jumlah Kendaraan Bermotor
No.
Jenis Kendaraan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Sedan
Station Wagon
Jeep
Ambulance
Light Bus
Microlet
Mini Bus
Oplet
Micro Bus
Bus
Pick Up
Pick Up D.C
Light Truck
Truck
Bestle Wagon
Dump Truck
Truck Tanki
Loadging Truck
Truck Tronton
Sepeda Motor
Scooter
Merah
8
21
12
6
197
P l a t
Kuning
612
19
40
5
3
Jumlah
Hitam
16
239
33
6
52
11
45
3
3
2
487
1
176
106
27
4
3.980
26
16
247
33
27
52
623
76
3
43
7
496
1
176
106
27
4
4.177
26
Total
244
679
5.217
6.140
Sumber : Data November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
8. Lingkungan Hidup
Permasalahan lingkungan hidup pada tahun 20102015, masih akan
diperhadapkan pada persolahan pencemaran air, udara, tanah,
persampahan, dan limbah B3 serta kerusakan lingkungan baik darat,
pesisir, dan laut. Sebagian besar masalah lingkungan ini bersumber
dari kegiatan domestik, industri agro, industri manufaktur, industri
pertambangan, industri jasa, dari sektor tranportasi serta lemahnya
law enforcement yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan
iklim. Pengendalian pencemaran air dan kerusakan lingkungan serta
penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) adalah salah satu upaya
dalam meminimalisasi permasalahan lingkungan tersebut.
Target Indonesia untuk secara sukarela menurunkan emisi GRK
sebesar 26% pada tahun 2020 merupakan komitmen yang harus
ditindaklanjuti dalam pelaksanaan berbagai program dan kegiatan
tahun 20102015, diantaranya melalui pengendalian sumbersumber
pencemaran dan perusakan SDA, peningkatan kualitas lingkungan
DAS, pengendalian kemerosotan KEHATI, peningkatan peran serta
masyarakat serta menahan laju deforestasi.
Terjadinya banjir bandang di Kota Manado pada 16 Januari 2014
yang telah menyebabkan 16 korban jiwa, kerusakan infrastruktur
jalan, jembatan, kerusakan pemukiman warga serta hilangnya aset
rumah, mobil dan aset lainnya milik masyarakat di kota Manado,
Minahasa dan Tomohon yang semuanya telah memberikan Warning
bahwa telah terjadi degradasi lingkungan yang besar di Sulawesi
Utara. Kerusakan lingkungan tersebut lebih banyak disebabkan oleh
prilaku manusia yang telah mengeksploitasi lingkungan alam
(penebangan hutan/deforestasi) melebihi ambang batas serta di
daerah hulu (Minahasa, Minut, Tomohon) dan daerah hilir (Kota
Manado). Disamping itu terjadinya banjir bandan ini juga
disebabkan oleh faktor eksternal berupa perubahan iklim dan
tekanan rendah di Filipina. Kejadian ini mengingatkan kepada
Pemerintah dan Masyarakat Minahasa Selatan untuk terus
bersinergi menjaga dan memelihara alam lingkungan alam sekitar
agar bencana alam yang dasyat berupa banjir bandan yang telah
merenggut banyak korban jiwa tidak akan terjadi di daerah
Minahasa Selatan.
a. Persentase Penanganan Sampah
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Mobongo Kelurahan
Kawangkoan Bawah belum difungsikan sebagaimana mestinya
karena infrastruktur penunjang belum lengkap. Penanganan
sampah masih dilakukan secara manual dan masih
mengandalkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) secara
tersebar di setiap desa/kelurahan.
b. Persentase Penduduk berakses Air Minum
Air minum yang digunakan oleh penduduk minahasa selatan untuk
diperkotaan masih mengandalkan PDAM dengan jumlah 6.881
KK, sedangkan di perdesaan masih menggunakan sumur.
9. Pertanahan
Untuk persentase luas lahan yang bersertifikat baik itu hak
milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai dan hak
pengelolaan dapat dilihat pada tabel 2.100.
Tabel 2.100
Luas Lahan bersertifikat
NO
HAK ATAS TANAH
HAK MILIK
HAK GUNA USAHA
HAK GUNA BANGUNAN
HAK PAKAI
HAK PENGELOLAAN
JUMLAH
(BIDANG)
12.390
8
206
17
4
LUAS
(HA)
12.346,02
506,02
98,98
6,83
0,44
JUMLAH
12.625
12.952,29
Sumber : Data RTRW Kab. Minahasa Selatan
10.
Kependudukan dan Catatan Sipil
Data penduduk di kabupaten minahasa selatan yang ber KTP
dan bayi yang ber Akte Kelahiran serta pasangan yang ber Akte
Nikah diperlihatkan pada table 2.65.
Tabel 2.101
Penduduk ber KTP di Kabupaten Minahasa Selatan
No. Kependudukan dan Catatan Sipil
Rasio
Pendudukkan
Tahun
2008
2009
2010
Ket.
berKTP
146.114 147.209 148.349
Persatuan Penduduk
Rasio Pendudukkan non berKTP 17
150.710 153.962 157.219
tahun Ke atas
Presentase berKTP dan non berKTP 96,95% 95,61% 94,36%
Rasio Bayi Berakte Kelahiran
2.729
2.830
3.625
Rasio Pasangan Berakte Nikah
47.090 49.507 51.125
Sumber : Data November 2010, Dinas Catatan Sipil Kab. Minahasa
Selatan
Tabel 2.102
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Per Kecamatan Tahun 2009
No
.
KECAMATAN
LAKI
PEREMPUA
JUMLA
LAKI
N
H
1.
MODOINDING
6.108
5.668
11.776
2.
TOMPASOBARU
6.515
5.972
12.487
3.
RANOYAPO
6.997
6.393
13.390
4.
MOTOLING
3.688
3.429
7.117
5.
SINONSAYANG
8.096
7.622
15.718
6.
TENGA
8.675
7.839
16.514
7.
AMURANG
7.978
7.549
15.527
8.
TUMPAAN
8.083
7.601
15.684
9.
TARERAN
7.622
7.134
14.756
10. KUMELEMBUAI
3.623
3.330
6.953
11. MAESAAN
AMURANG
12.
BARAT
AMURANG
13.
TIMUR
14. TATAPAAN
MOTOLING
15.
BARAT
MOTOLING
16.
TIMUR
SULUUN
17
TARERAN
5.427
5.062
10.489
7.259
6.896
14.155
6.331
5.978
12.309
4.854
4.476
9.330
4.206
3.780
7.986
5.003
4.666
9.669
4.255
3.965
8.220
JUMLAH
104.720
97.360
202.080
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.103
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Per Kecamatan Tahun 2010
No
KECAMATAN
LAKI
PEREMPUA
JUMLA
N
5.731
5.964
5.804
H
11.892
12.478
12.149
.
1.
2.
3.
MODOINDING
TOMPASOBARU
RANOYAPO
LAKI
6.161
6.514
6.345
4.
MOTOLING
3.656
3.386
7.042
5.
SINONSAYANG
8.125
7.667
15.792
6.
TENGA
9.138
8.227
17.365
7.
AMURANG
8.379
7.943
16.322
8.
TUMPAAN
8.530
7.988
16.518
9.
TARERAN
7.621
7.145
14.766
10. KUMELEMBUAI
3.789
3.474
7.263
11. MAESAAN
AMURANG
12.
BARAT
AMURANG
13.
TIMUR
14. TATAPAAN
15. MOTOLING
5.610
5.202
10.812
7.326
6.967
14.293
6.736
6.318
13.054
5.031
4.410
4.645
3.933
9.676
8.343
BARAT
MOTOLING
16.
TIMUR
SULUUN
17
TARERAN
5.153
4.794
9.947
4.316
4.021
8.337
JUMLAH
106.840
99.209
206.049
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.104
Sebaran Penduduk Menurut Luas wilayah
Tahun 2010
No
.
KECAMATAN
JUMLAH
LUAS
PENDUDUK
(Jiwa)
WILAYAH
(Km2)
1.
MODOINDING
11.892
66,40
2.
MAESAAN
10.812
94,43
3.
TOMPASOBARU
12.478
141,47
4.
RANOYAPO
12.149
134,40
5.
MOTOLING
7.042
38,80
6.
MOTOLING TIMUR
9.947
42,10
7.
MOTOLING BARAT
8.343
45,03
8.
KUMELEMBUAI
7.263
97,24
9.
TENGA
17.365
196,31
10. SINONSAYANG
15.792
108,36
11. AMURANG BARAT
14.293
122,13
12. AMURANG
16.322
170,09
13. AMURANG TIMUR
13.054
53,09
14. TUMPAAN
16.518
128,40
15. TARERAN
14.766
58,10
16. SULUUN TARERAN
8.337
40,10
17. TATAPAAN
9.676
55,20
JUMLAH
206.049
1.591,65
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.105
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tahun 2008
Tingkat Pendidikan
N
o
Kabupate
n
SD/MI
SMP
SMA
Pergurua
n Tinggi
Tidak
Sekola
Jumlah
h
201,73
39,30 36,73
5,574
35968
3
4
7
39,30 36,73
Jumlah
47,434
5,574
35968
3
4
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Minahasa
Selatan
1
47,434
Tabel 2.106
Penduduk 5 Tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi Tahun 2008
Pendidikan yang
Ditamatkan
1
Tidak punya 37,351
35,341
72,692
ijazah SD
SD/MI sederajat
24,796
22,638
47,434
24
SMP
20,798
18,505
39,303
19
SMA
18,859
17,875
36,734
18
Perguruan tinggi
2,735
2,839
5,574
3
Jumlah
104,539
97,189
201,737
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
2
3
4
5
Perempua
Lakilaki
n
Prosenta
se
N
o
Jumlah
(%)
36
Tabel 2.107
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan KTP, KK, Akte Lahir, Akte Nikah
Tahun 2007 s.d 2010
No
Tahu
.
n
1
2007
2
2008
3
2009
4
2010
Jumlah Penduduk Menurut Kepemilikan
KTP
KK
Akte lahir
Akte nikah
Sdh
blm
Sdh
blm
Sdh
blm
Sdh
blm
125,43 23,07 31,23 2,26 2,72 28,78 25,52
28,530
2
7
6
5
5
8
9
25,11 29,19 2,36
29,76 25,52
860
55,283 98,679
5
8
8
8
5
26,76 27,55 2,41
31,02 25,52
465
77,923 76,039
1
2
2
8
0
106,50
30,18 24,13 1,79
31,92 27,02
47,457
914
0
3
2
3
5
5
Jumlah
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.108
Fertilitas / Mortalitas
Angka Kelahiran Kasar (CBR) Tahun 2007 s/d 2010
N
Jumlah
Jumlah
Jumlah Rasio
o
Kelahiran
Penduduk
1
2007
2,269
202,371
11.21208078
2
2008
2,365
201,737
11.72318415
3
2009
2,410
202,080
11.92596991
4
2010
1,795
206,049
8.711520075
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Minahasa Selatan, Tahun 2010
11.
Tahun
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Tabel 2.109
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah
Tahun 2008 s/d 2010
NO
.
1
2
3
4
5
6
Uraian
Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon II
Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon III
Jumlah perempuan yang menempati
jabatan eselon IV
Pekerja perempuan di pemerintah
Jumlah pekerja perempuan
Persentase pekerja perempuan di lembaga
2008
2009
2010
33
33
33
167
167
167
751
751
751
2.809
3.497
72,7
3.009
4.107
3.160
4.224
73,2% 78,8%
pemerintah
%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.110
Presentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Swasta
Tahun 2008 s/d 2010
NO
.
1
2
3
Uraian
2008
Jumlah perempuan yang bekerja di
939
lembaga swasta
Jumlah pekerja perempuan
3.497
Persentase pekerja perempuan di lembaga 23,7
2009
2010
921
1.064
4.107
4.224
22,4% 25,1%
swasta
%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.111
Rasio KDRT Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2010
NO
.
(1)
1
Kabupaten/kota
(2)
Kabupaten Minahasa
Selatan
Jumlah
Jumlah rumah
Rasio
KDRT
(3)
tangga
(4)
KDRT
(5=3/4)
169
50.791
3.32%
Jumlah
169
50.791
3.32%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.112
Rasio KDRT Tahun 2008 s/d 2010
NO
Uraian
2008
2009
2010
.
1 Jumlah KDRT
178
163
169
2 Jumlah Rumah Tangga
50.249
50.516
50.791
3 Rasio KDRT
0,35%
0,32%
3,32%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.113
Presentase Tenaga Kerja Dibawah Umur Tahun 2008 s/d 2010
NO
.
1.
2.
URAIAN
2008
2009
2010
Pekerja Anak Usia 5 – 14 Tahun
15
13
10
Jumlah Pekerja Anak Usia 5 Tahun
65
65
60
Keatas
3. Presentase Jumalh Tenaga Kerja 23,07
20%
16,67
Dibawah Umur
%
%
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Tabel 2.114
Presentase Tenaga Kerja Dibawah Umur Tahun 2010
NO
.
URAIAN
Pekerja
Jumlah
Presentase
Anak Usia
514 Tahun
Pekerja Anak
Usia 5 Tahun
Jumlah
Tenaga Kerja
Keatas
Dibawah
Umur
16,67%
1.
Kabupaten Minahasa
10
60
Selatan
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
12.
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Tabel 2.115
Ratarata Jumlah Anak per Keluarga
Tahun 2006 s.d 2010
NO
.
1
2
3
Uraian
Jumlah anak
Jumlah keluarga
2006
2007
2008
2009
2010
80.71
80.61
81.96
82.16
84.32
9
55.09
7
55.31
1
56.77
6
57.67
0
57.87
8
3
2
2
4
Ratarata jumlah
1,47
1,46
1,44
1, 42
1,46
anak per keluarga
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jumlah anak dan jumlah keluarga di Minahasa Selatan dalam lima
tahun terakhir (2006 2010) menunjukan tren yang meningkat
dari tahun ke tahun. Ratarata jumlah anak per keluarga beriksar
antara 1,42 s.d. 1,47
Tabel 2.116
Ratarata Jumlah Anak per Keluarga Menurut Kecamatan
Tahun 2006 s.d 2010
NO.
Kecamatan
Jumlah
Anak
Jumlah
Keluarga
RataRata
Jumlah Anak Per
Keluarga
1. Tareran
5095
3747
1.36
2. Tumpaan
6039
4091
1.48
3. Tatapaan
4151
2573
1.61
4. Amurang
6854
4244
1.61
5. Amurang Timur
5583
3657
1.53
6. Amurang Barat
5949
4305
1.38
7. Tenga
7178
5024
1.43
8. Sinonsayang
7357
4586
1.60
9. Kumelembuai
2594
2193
1.18
10. Motoling
2941
2156
1.36
11. Ranoyapo
6330
3608
1.75
12. Tompaso Baru
5273
3518
1.50
13. Maesaan
4205
3067
1.37
14. Modoinding
4848
3361
1.44
15. Sultra
2656
2621
1.01
16. Motoling Barat
3393
2398
1.41
17. Motoling Timur
3923
2752
1.43
Jumlah
84369
57901
1.46
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jumlah anak terbesar berada di 2 kecamatan yaitu Sinonsayang dan
Tengah masingasing sebesar 7.357 dan 7.178, sedangkan jumlah
anak terendah berada di Kecamatan Kumelembuai ( 2.594 ). Rata
rata jumlah anak per keluarga tertinggi berada di Kecamatan
Ranoyapo (1,75) dan terendah berada di kecamatan Sultra (1,01).
Ratarata jumlah anak per keluaraga di Minahasa Selatan sebesar
1,46
Tabel 2.117
Rasio Akseptor KB Tahun 2006 s/d 2010
NO.
1
2
Uraian
2006
2007 2008 2009
2010
Jumlah akseptor KB
29.123 29.067 28.757 29.165 30.300
Jumlah pasangan usia
35.750 35.429 36.061 35.061 36.198
subur
3
Rasio akseptor KB
81,46 82,04 79,75 81,92
83,72
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan
Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Jumlah akseptor KB dalam lima tahun terakhir (20062010) cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini juga diikuti perkembangan
jumlah pasangan usia subur. Rasio akseptor KB dalam lima tahun
terakhir juga cenderug meningkat dimana pada tahun 2006
sebesar 81,46 persen meningkat menjadi 83.72 persen di tahun
2010. Hal ini memberi indikasi bahwa tingkat kesadaran akan
pentingnya menciptakan keluarga kecil sejahtera semakin
dikalangan pasangan usia subur di Minahasa Selatan
Tabel 2.118
Rasio Akseptor KB Tahun Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kecamatan
Tareran
Tumpaan
Tatapaan
Amurang
Amurang Timur
Amurang Barat
Tenga
Sinonsayang
Jumlah
Jumlah
Rasio
Pasangan Usia
Akseptor KB
Akseptor KB
Subur
1669
2018
82.73
2118
2625
80.69
1426
1774
80.38
2005
2486
80.65
1853
2420
76.57
2099
2605
80.58
2545
3315
76.77
2698
3116
86.59
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Kumelembuai
1058
1266
83.57
Motoling
1097
1278
85.84
Ranoyapo
1898
2247
84.47
Tompaso Baru
2203
2363
93.23
Maesaan
1725
1908
90.41
Modoinding
1959
2322
84.37
Sultra
1264
1420
89.01
Motoling Barat
1262
1435
87.94
Motoling Timur
1421
1591
89.31
Jumlah
30300
36198
83.72
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan &
Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan, Tahun 2010
Rasio akseptor KB tertinggi di 17 kecamatan berada di Kecamatan
Tompaso baru 93.23 persen). Sedangkan rasio akseptor KB
terendah berada di Kecamatan Amurang Timur (76,57 persen).
Kecamatan Tompaso baru juga merupakan kecamatan dengan
jumlah akseptor KB tertinggi di 17 kecamatan yang ada di
Minahasa Selatan.
Secara keseluruhan (yang ada di Minahasa Selatan. Jumlah pasangan
usia subur (PUS) tertinggi berada di Kecamatan Tenga (3.315 PUS),
sedangkan Jumlah PUS terendah berada di kecamatan Sultra
(1420).
Tabel 2.119 Persentase Penduduk Wanita berumur 15 – 49 Tahun
berstatus Kawin di Minahasa Selatan, 2012
Kabupaten
Memakai
alat KB
Tidak
memaka
i KB lagi
Tidak
pernah
memakai
alat KB
9,22
Minahasa
74,30
16,48
Selatan
Sulawesi Utara
69,21
19,98
10,90
Sumber : BPS , Statistik Kesejahteraan Rakyat, 2012
Jumlah
(%)
100
100
Persentase penduduk wanita berumur 15 49 tahun yang berstatus
kawin di Minahasa Selatan yang memakai alat KB sebanyak 74,30
persen. Sedangkan yang tidak memakai KB lagi sebanyak 16,48
persen dan yang tidak pernah memakai alat KB sebanyak 9,22
persen. Dibandingkan dengan Sulut, yang memakai alat KB di
Minahasa Selaran lebih besar dari Sulut, tetapi yang tidak
memakai KB lagi di Minahasa Selatan persentasenya lebih kecil
dibandingkan Sulut. Wanita yang tidak pernah memakai alat KB
di Minahasa Selatan lebih besar perseentase di Sulut.
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintah Kabupaten
Minsel perlu terus melakukan sosialisasi terhadap penting ber KB
bagi keluargakeluarga untuk membangun keluarag sejahtera
melalaui program KB yaitu 2 anak cukup
Tabel 2.120
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Tahun 2005 s.d 2010
Tahun
No
KECAMAT
.
AN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
2005
Pra
KS
2006
Pra
1012
541
392
892
Sejahte
ra
672
1017
812
527
411
617
415
1180
KS
997
502
377
890
Sejahte
ra
380
1019
972
452
380
606
998
1004
442
1294
815
1189
672
Motoling
Ranoyapo
Tompaso
Baru
Maesaan
Tareran
Tumpaan
Tatapaan
Amurang
Amurang
Timur
Amurang
Barat
Tenga
Sinonsayan
g
Kumelemb
uai
Sejahte
ra
748
1120
870
619
2007
Pra
KS
2008
Pra
446
1122
752
942
Sejahte
ra
543
829
1044
386
419
687
981
1052
445
667
771
1200
718
648
981
117
992
1211
648
KS
2009
Pra
277
1132
170
881
Sejahte
ra
401
598
843
397
540
737
804
1288
740
629
1152
782
768
646
887
1193
923
974
701
744
1177
567
I
KS
2010
Pra
KS
241
723
1021
824
Sejahte
ra
373
501
798
330
216
692
1072
799
601
302
514
278
926
1452
597
1512
715
1713
553
1493
693
1697
1225
883
1201
1102
1151
1072
699
498
519
503
401
448
344
266
383
414
458
511
491
423
444
838
803
871
332
642
451
701
399
635
641
737
700
602
809
627
730
897
467
515
702
498
791
711
645
431
732
618
I
I
I
I
I
.
14
.
15
.
16
.
17
.
Modoindin
g
847
577
801
546
767
641
699
785
523
699
481
639
Sultra
388
452
222
429
215
481
173
401
Motoling
Barat
260
387
466
530
501
621
429
594
Motoling
Timur
264
384
390
427
411
403
376
342
KABUPAT
1042
1132
1207
1123
1194
1126
11529
10969
10202
10584
10465
9518
EN
5
8
6
0
0
8
Sumber : Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Kabupaten Minahasa Selatan,
Tahun 2010
13.
Sosial
Sarana Sosial / Panti Sosial / Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi
Sosial adalah sarana yang memberikan pelayanan Sosial bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Jumlah Panti Sosial yang
tersebar di Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 2002 s.d 2010
berjumlah 2 buah, yang terdapat di Kelurahan Buyungon yaitu Panti
Sosial Asuhan Anak.
Tabel 2.121
Sarana Sosial / Panti Sosial / Panti Jompo dan Panti Rehabilitas
Tahun 2005 s.d 2010
Tahun
2005
2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah
2
2
2
2
2
2
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa
Selatan Tahun 2010
Tabel 2.85. Menunjukkan PMKS yang memperoleh bantuan tahun
2005 0,79, Tahun 2006 1,17, Tahun 2007, 0,51, tahun 2008, 0,66,
tahun 2009 1,44 dan tahun 2010 0,37. Jumlah PMKS yang
memperoleh bantuan terjadi fluktuasi tergantung besarnya jumlah
dana yang dialokasi setiap PMKS yang memperoleh bantuan.
Tabel 2.122
PMKS yang memperoleh bantuan
Tahun 2005 s.d 2010
Tahun
2005
2006 2007 2008 2009
2010
Jumlah
0,79
1,17
0,51
0,66
1,44
0,37
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.86. Menunjukkan Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial tahun 2005 0,45, tahun 2006 0,40, tahun 2007
0,40, tahun 2008 0,30, tahun 2009 0,27, dan tahun 2010 0,18.
Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial tidak sama setiap tahun
karena jenis PMKS yang ditangani disesuaikan dengan program /
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh berdasarkan skala prioritas PMKS yang akan
ditangani.
Tabel 2.123
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Tahun 2005 s.d 2010
No
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
2010
.
1.
0,45
0,40
0,40
0,30
0,27
0,18
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa
Selatan Tahun 2010
Pembangunan Kesejahteraan Sosial diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, terutama masyarakat
yang di kategorikan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS), disamping itu keberhasilah Pembangunan Kesejahteraan
Sosial ditentukan pula oleh partisipasi masyarakat.
Partisipasi masyarakat adalah modal sosila yang perlu di bina
keberadaannya baik yang dilakukan secara perseorangan, kelompok
masyarakat maupun organisasi sosial yang telah di akui
keberadaannya.
Tabel 2.124
Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS)
NO.
URAIAN
A
1
2
3
PMKS
Fakir Miskin
Rumah tidak layak huni
Lanjut usia
4
5
Pekerja Migran
Daerah rawan bencana
6
7
8
Korban bencana alam
Eks korban bencana sosial/pengungsi
Wanita rawan social ekonomi
9
10
11
Wanita korban tindak kekerasan
Masyarakat perkotaan dan pesisir pantai di
darah kumuh
Balita terlantar
JUMLAH
9874 KK
2531 KK
7686
Orang
238 Orang
3667
Orang
347 KK
236 KK
1213
Orang
136 Orang
1921 KK
106 Orang
12
Anak terlantar
6234
Orang
136 Orang
399 Orang
580 Orang
1085
Orang
21 orang
402 orang
267 orang
1423 orang
483 orang
980 orang
31 orang
13
14
15
16
17
Korban tindak kekerasan
Anak nakal
Anak jalanan
Anak cacat
Penyandang cacat
18
19
20
21
22
23
24
B
1
2
3
4
Tuna susila
Eks Narapidana
Kunjungan Gangguan jiwa
Korban penyalagunaan napza
Bekas penderita penyakit kronis
Keluarga bermasalah social psikologis
Pengidap penyakit HIV/AIDS
PSKS
Orsos
18 Orsos
Karang Taruna
156 KT
PSM
84 Orang
TKSK
24 Orang
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan
Berdasarkan data pada tabel 2.124 jumlah permasalahan sosial
yang akan ditangani dari 24 hanya 23 PMKS yang akan ditangani.
Dari 23 PMKS tersebut, penanggulangan kemiskinan menjadi prioritas
yang dapat perhatian, disamping perbaikan rumah tidak layak huni,
masyarakat daerah rawan bencana, lanjut usia, penyandang cacat.
Dalam rangka penanggulangan kemiskinan penanganan akan
dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat dengan pola
pendekatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dan memberikan
Jamkesda kepada Masyarakat miskin. Perbaikan rumah tidak layak
huni akan dilakukan dengan cara pemberian bantuan
bahan/peralatan perbaikan rumah yang dikelola dalam bentuk
kelompok dimana kelompok dengan rasa kebersamaan untuk saling
membantu melaksanakan perbaikan rumah sebagai wujud pelestarian
nilainilai kesetiakawan sosial dalam budaya mapalus, sedangkan
Lanjut usia dan Penyandang cacat akan diintervensi dengan
memberikan jaminan sosial khusus kepada lanjut usia dan
penyandang cacat yang tidak berdaya.
Untuk keberhasilan pembangunan bidang kesejahteraan sosial
diupayakan dukungan dan partisipasi dari masyarakat. Dukungan
dan partisipasi masyarakat adalah Potensi dan Sumber Kesejahteraan
Sosial (PSKS). Jumlah PSKS adalah 4 jenis : Organisasi Sosial (18
Orsos), Karang Taruna 156 KT, Pekerja Sosial Masyarakat 84 Orang
dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan 17 orang. Keempat jenis
PSKS tersebut adalah pilar partisipasi masyarakat dalam
pembangunan kesejahteraan sosial yang berkedudukan di desa /
kelurahan.
Tabel 2.125
Sarana / Panti ORSOS yang telah mendapat bantuan
No
.
1.
Nama ORSOS
ORSOS MATUARI
2.
ORSOS MATUARI
3.
ORSOS SOSONGIAN
4.
5.
6.
ORSOS MATUARI
ORSOS ESA KARYA
ORSOS PINAESAAN
Tahun
Alamat
Jenis
Pontak
Bantuan
Peralatan
Lomba Batu
Kantor
Peralatan
Tumpaan
Kantor
Peralatan
2007
2008
2008
Mokobang
Rumoong Atas
Kawangkoan
Kantor
Askesos
BKSP
BKSP
Komputer
2006
2006
2007
7.
ORSOS
TEGUH
2008
Bawah
Ritey
8.
9.
BERSINAR
ORSOS PINAESAAN
ORSOS
MATUARI
2009
2009
Rumoong Atas
Elusan
Askesos
UEP
10.
WAYA
ORSOS
2010
Lansot
Askesos
11.
12.
PINASUNGKULAN
ORSOS MAESA
ORSOS PANCARAN
2010
2010
Wulurmaatus
Suluun Empat
Askesos
UEP
13.
KASIH
PA. KABUYA PEBETE
2007
Buyungon
Subsidi Panti
14.
NDAYA
PA. SANTA ANGELA
2010
2007
Buyungon
Subsidi Panti
2010
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan Tahun 2010
Pembangunan agama merupakan upaya untuk mendukung
agenda pembangunan nasional, yaitu mewujudkan manusia Indonesia
yang berkualitas dan berakhlak serta pada gilirannya meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan menciptakan Indonesia yang aman dan
damai. Kabupaten Minahasa Selatan di diami oleh sejumlah
penduduk dengan berbagai latar belakang agama yang mengimani
agamanya masingmasing, yaitu Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha
dan Konghucu. Sebagai sarana penunjang kegiatan keagamaan, telah
tersedia sejumlah fasilitas peribadatan yang cukup memadai dan
representatif seperti, gereja, mesjid, wihara dan litang. Sarana
peribadatan yang dominan adalah gereja, dimana di semua
desa/kelurahan tersedia. Hal ini disebabkan mayoritas penduduk
Kabupaten Minahasa Selatan adalah penganut agama kristen. Untuk
jumlah umat beragama dan sarana peribadatan (tempat ibadah) di
Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada Tabel 2.89 dan Tabel
2.90.
Tabel 2.126
Data Jumlah Umat Beragama di Kabupaten Minahasa Selatan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
Kecamatan
Sinonsayang
Tenga
Kumelembua
i
Tompaso
Baru
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Motoling
Amurang
Timur
Tumpaan
10.
Suluun
Tareran
11.
Modoinding
12.
Tatapaan
13.
Amurang
14.
Amurang
Barat
15.
Ranoyapo
16.
Tareran
Kristen
9.476
16.232
6.971
Jumlah Umat Beragama
Katoli Islam Hind Budh Konghuc
k
u
a
u
285 6.612
0
2
4
560 2.022
0
0
0
0
0
0
0
0
9.276
721
2.921
0
0
0
6.641
39
12
0
0
0
9.599
0
0
0
0
0
5.327
12.394
333
103
11
243
0
0
0
0
0
0
13.160
8.057
51
0
2.253
0
0
0
0
0
0
0
10.771
6.768
12.913
14.390
675
0
411
91
35
1.999
2.306
148
0
0
4
4
0
0
27
2
0
0
1
0
12.461
13.815
415
0
0
0
0
0
0
0
0
0
17.
Maesaan
J u m l a h
10.180
178.43
1
753
4.43
7
162
18.72
4
0
8
0
31
0
5
Sumber : Data November 2010, Kantor Kementerian Agama Kab.
Minahasa Selatan
Tabel 2.127
Sarana Peribadatan di Kabupaten Minahasa Selatan
Jumlah Tempat Ibadah
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
Kriste
n
Katoli
k
Islam
Hind
u
Budha
Konghuc
u
Gerej
a
Gerej
a
Mesji
d
Pura
Wihar
a
Li Tang
Sinonsayang
Tenga
Kumelembu
ai
Tompaso
Baru
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Motoling
Amurang
Timur
Tumpaan
Suluun
Tarera
n
Modoinding
30
38
18
4
4
0
8
3
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
29
2
4
0
0
0
18
0
0
0
0
0
14
0
0
0
0
0
19
32
2
2
0
1
0
0
0
0
0
0
41
19
1
0
4
0
0
0
0
0
0
0
36
2
0
0
0
0
Tatapaan
29
0
3
0
0
0
Amurang
28
1
2
0
0
2
Amurang
Barat
Ranoyapo
32
0
1
0
0
0
33
2
0
0
0
0
Tareran
27
0
0
0
0
0
Maesaan
30
2
1
0
0
0
J u m l a h
473
22
27
0
0
3
Nama
Kecamatan
Sumber : Data November 2010, Kantor Kementerian Agama Kab. Minahasa
Selatan
Kehidupan sosial umat beragama dan antar umat beragama
senantiasa berjalan dengan baik, dimana tercipta toleransi yang tinggi
antar umat beragama yang dibuktikan dengan saling mengunjungi
dan silaturahmi pada saat pelaksanaan harihari raya keagamaan.
Dari kesadaran yang muncul dalam mempererat dan mengembangkan
toleransi antar umat beragama, para pimpinan umat beragama
membentuk suatu wadah yang diberi nama Badan Kerja Sama Antar
Umat berAgama (BKSAUA) Kabupaten Minahasa Selatan yang
menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan dalam
kegiatankegiatan keagamaan.
14.
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
a. Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Tenaga kerja merupakan salah satu modal utama bagi
bergeraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga
kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan
berlangsungnya proses pembangunan. Jumlah angkatan kerja di
Kabupaten Minahasa Selatan sampai dengan tahun 2010 sebanyak
127.925 orang, dengan jumlah yang bekerja sebanyak 99.058 orang.
Dari jumlah yang bekerja, sektor pertanian dan peternakan
menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu 52.665 orang. Sedangkan
sektor lainnya sebanyak 43.084 orang, dan yang bekerja di luar
negeri sebanyak 5 orang. Untuk komposisi tenaga kerja yang ada di
Kabupaten Minahasa Selatan ditunjukkan pada Tabel 2.128 di
bawah ini.
Tabel 2.128
Angkatan Kerja di Kabupaten Minahasa Selatan
No.
Uraian
1. Jumlah Angkatan Kerja
2006
(orang)
139.90
6
2007
(orang)
99.161
Tahun
2008
(orang)
101.10
0
2009
(orang)
102.96
1
2010
(orang)
127.92
5
2. Jumlah yang bekerja :
124.51 88.253 92.810 95.754 99.058
- Sektor Pertanian & 6
48.539 51.045 52.665 53.108
Peternakan
68.483 39.765 41.765 43.084 45.954
51
5
5
- Sektor Lainnya
56.013
- Bekerja di Luar Negeri
20
3. Jumlah Penganggur
14.870
9.309
8.290
7.207
5.112
4. Jumlah
Setengah 36.281 24.203 23.253 23.166 24.415
Penganggur
5. Jumlah Pencari Kerja
6.390
6.133
4.215
1.218
1.708
6. Penempatan Pencari 1.793
1.982
1.998
571
265
Kerja
7. Tenaga Asing
5
11
8
8
13
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Ket : Data untuk Tahun 2006 masih termasuk Daerah Pemekaran Kab.
Mitra
Data angka partisipasi angkatan kerja di kabupaten minahasa
selatan menunjukkan dari tahun ke tahun terdapat peningkatan, ini
di perlihatkan pada tabel 2.129
Uraian
Tabel 2.129
Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Tahun
2005 2006
2007 2008
(oran (oran (oran (oran
2009
(oran
2010
(oran
g)
g)
g)
g)
g)
g)
Angka Partisipasi
0,618 0,627 0,654 0,679 0,702 0,662
Angkatan Kerja
8
4
9
2
9
2
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.129 menunjukkan Angka Sengketa Pengusaha –
Pekerja hanya terjada pada 2 (dua) tahun, yakni pada tahun 2008
17, 7 dan tahun 2010 berjumlah 6,6.
Hal in berarti pada tahun 2008 sengketa pengusaha – pekerja
cukup tinggi dan tahun 2010 menurun menjadi 6,6. Penurunan
sengketa dapat di tekan karena telah dilakukan
pembinaan/sosialisasi kepada pihak pengusaha untuk
melaksanakan pembangunan ketenagakerjaan sesuai Peraturan
PerundangUndangan yang berlaku.
Tabel 2.130
Angka Sengketa PengusahaPekerja Per Tahun
Tahun
2009
Uraian
2008
2010
Angka Sengketa Pengusaha
17,7
6,6
Pekerja Per Tahun
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa
Selatan Tahun 2010
Tabel 2.131
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Uraian
2005
2006
(orang
)
61,88
(orang
)
62,74
Tahun
2007
2008
(orang
)
65,49
(orang
)
67,92
2009
2010
(orang
)
70,29
(orang
)
66,22
2009
(orang)
46,88
2010
(orang)
34,772
Tingkat Partisipasi
Angkatan Kerja
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.132
Pencari Kerja yang ditempatkan
Uraian
Rasio Pecari Kerja
2005
(orang)
26,06
2006
(orang)
28,06
Tahun
2007
2008
(orang) (orang)
32,32
47,40
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.133
Tingkat Pengangguran Terbuka
Uraian
2005
(orang)
2006
(orang
)
10,63
Tahun
2007
2008
(orang
)
9,39
(orang
)
8,20
2009
(orang)
2010
(orang
)
7,39
Tingkat
10,80
6,99
Pengangguran
Terbuka
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Minahasa Selatan
Tahun 2010
Tabel 2.134
Rasio Penduduk yang Bekerja dengan Angkatan Kerja
Golongan umur
1519
Angkatan Kerja
Bekerja
Mencari Pekerjaan
5.000
1.500
Jumlah
6.500
2024
11.000
1.700
12.700
2529
13.000
8.000
21.000
3034
12.000
3.100
15.100
3539
11.000
1.600
12.600
4044
10.000
9.400
19.400
4549
8.000
6.300
14.300
5054
6.000
4.300
10.300
5559
4.000
3.100
7.100
6064
3.000
2.600
5.600
65+
5.000
4.100
9.100
Jumlah
88.000
45.700
133.700
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.
Minahasa Selatan Tahun 2010
b. Perkembangan Perusahaan
Tabel 2.135
Jumlah Perusahaan Menurut Klasifikasi Lapangan Usaha (KLUI)
Tahun 2005 s.d 2010
No.
KLUI
1.
Bidang Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan,
Perburuhan dan
Perikanan
Bidang
Pertambangan dan
Penggalian
Bidang
Industri
Pengolahan
Bidang Gas, Listrik
dan Air
Bidang Bangunan