05 BAB II up date_ok D_ok
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
15.
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
a. Koperasi
Koperasi di Minahasa Selatan ada 799 koperasi yang tersebar
di semua kecamatan,dan koperasi yang paling banyak adalah
koperasi serba usaha dengan jumlah 193 koperasi, dari total jumlah
koperasi yang ada masih aktif sekitar 20%, sebagaimana
diperlihatkan pada tabel 2.136.
Tabel 2.136
Data Koperasi Berdasarkan Jenis/Identitas
N
Jenis Koperasi
Jumlah
o
1.
Koperasi Simpan Pinjam
2.
Koperasi Produsen :
a. KUD
6
45
b. Produsen
194
c. Pertanian
28
d. Tani
154
e. Peternakan
37
f. Perkebunan
28
g. Nelayan
18
h. Perikanan
4
i. Petani Buah
7
j. Produksi
1
3.
Koperasi Konsumen
19
4.
Koperasi Wanita
22
5.
Koperasi Pemasaran
6.
Koperasi Serba Usaha
7.
Koperasi Jasa
8.
Koperasi Lainnya
44
T o t a l
799
193
1
Sumber : Data November 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.137
Persentase Koperasi Aktif Tahun 2010
II. 165
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
NO
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1
Jumlah koperasi aktif
226
314
319
150
159
(unit)
2 Jumlah koperasi
755
761
766
794
779
(unit)
3 Persentase koperasi
30
41
45
19
20
aktif
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.138
Persentase Koperasi Aktif Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO
.
KECAMATAN
JUMLAH
KOPERASI
(UNIT)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
JUMLAH
KOPERASI
AKTIF
(UNIT)
32
19
8
10
6
4
2
4
8
12
11
14
PRESENTAS
E KOPERASI
AKTIF
MODOINDING
63
TOMPASOBARU
98
RANOYAPO
54
MOTOLING
49
SINONSAYANG
32
TENGA
21
AMURANG
7
TUMPAAN
22
TARERAN
66
KUMELEMBUAI
82
MAESAAN
57
AMURANG
70
BARAT
13. AMURANG
48
10
TIMUR
14. TATAPAAN
37
7
15. MOTOLING
20
4
BARAT
16. MOTOLING
31
6
TIMUR
17. SULUUN
22
2
TARERAN
JUMLAH
779
159
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
b. UKM Non BPR / LKMUKM
II. 166
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
Data populasi usaha mikro, usaha kecil dan menengah di
Kabupaten Minahasa Selatan, didominasi oleh usaha perdagangan
sebesar 1.416 usaha.
Data Populasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah di
Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada tabel 2.102
Tabel 2.139
Data Populasi Usaha mikro, Usaha Kecil, Usaha Menegah
No
1.
2.
3.
Jenis Usaha
Jumlah
Usaha Mikro :
Perdagangan
Industri Non Pertanian
Industri Pertanian
Aneka Jasa
Usaha Kecil :
Perdagangan
Industri Non Pertanian
Industri Pertanian
Aneka Jasa
381
102
226
435
Usaha Menengah :
Perdagangan
Industri Non Pertanian
Industri Pertanian
Aneka Jasa
T o t a l
109
57
196
27
4.235
1.416
117
766
403
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
16. Penanaman Modal
a. Jumlah Investor berskala Nasional (PMDN/PMA) :
Jumlah industri pengelolaan di Minahasa Selatan terdapat
hampir 10.000 perusahaan yang terdiri dari 12 (dua belas)
perusahaan yang tergolong besar selebihnya merupakan
perusahaan kecil.
Tabel 2.140
Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2010
Tahun
(1)
2008
II. 167
Uraian
(2)
Jumlah Investor
PMDN
(3)
19
PMA
(4)
2
Total
(5=3+4)
21
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
2009
Jumlah Investor
19
2
21
2010
Jumlah Investor
19
2
21
Sumber : Data Kantor Penanaman Modal Kab. Minahasa Selatan Tahun
2010
b. Jumlah Nilai Investasi berskala Nasional (PMDN/PMA)
Untuk investasi dalam negeri berskala nasional di Kabupaten
Minahasa Selatan sampai dengan tahun 2010 terdapat 7 (tujuh)
perusahaan dengan nilai total investasi kurang lebih sebesar Rp.
177,524,579,241 dan nilai investasi modal asing kurang lebih Rp.
817,088,000,000 dengan total investor 7 (tujuh) perusahaan.
Tabel 2.141
Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2010
Persetujuan
Realisasi
JumlahProy
JumlahProy
Nilai Investasi
Nilai Investasi
ek
ek
2008
21
Rp.162,093,670,0
21
Rp.162,093,670,0
00
00
2009
21
Rp.162,093,670,0
21
Rp.162,093,670,0
00
00
2010
21
Rp.162,093,670,0
21
Rp.162,093,670,0
00
00
Sumber : Data Kantor Penanaman Modal Kab. Minahasa Selatan Tahun
2010
Tahu
n
c. Rasio daya serap tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang terserap dengan 10.000 perusahaan
tersebut berjumlah hampir 25.000 tenaga kerja. Untuk perusahan
besar sampai dengan tahun 2010 tenaga kerja terserap sebanyak
kurang lebih 1.000 orang sedangkan untuk perusahaan kecil
sebanyak kurang lebih 23.000 tenaga kerja.
Untuk perusahaan kecil ratarata jumlah tenaga kerja bervariasi antara 2
3 orang. Perusahaan kecil yang berkembang di Minahasa Selatan
antara lain industri minuman seperti, pembuatan minuman
beralkohol dari pohon aren dan juga tidak kalah potensinya adalah
industri kopra karena sebagian besar lahan pertaniannya ditanami
tanaman kelapa.
II. 168
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
Untuk perusahaan berskala besar dimaksud dengan orientasi kegiatan
bergerak di industri pengelolaan kelapa, pertambangan dan energi.
Tabel 2.142
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2008 s.d 2010
NO.
Uraian
2008
2009
2010
1
Jumlah tenaga kerja yang
berkerja pada perusahaan
2559
3085
3339
PMA/PMDN
2
Jumlah seluruh PMA/PMDN
21
21
21
3
Rasio daya serap tenaga kerja
121
146
159
Kabupaten Minahasa Selatan memiliki beragam potensi
sumberdaya alam yang dapat dijadikan sebagai bahan baku suatu
industri. Selain memiliki areal perkebunan dan pertanian yang luas,
juga memiliki wilayah perairan laut yang luas untuk penangkapan
ikan. Dengan tersedianya buah kelapa dalam jumlah besar yang
diolah menjadi kopra, telah membuka peluang PT. Cargill Indonesia
menanamkan investasinya untuk pengolahan kelapa dengan
menghasilkan minyak makan nabati dan bungkil. Selain itu, buah
kelapa juga banyak digunakan oleh industri menengah untuk
pembuatan tepung kelapa. Hasil olahan dari buah kelapa berupa
sabut dan tempurung kelapa telah dimanfaatkan oleh industri
menengah untuk menghasilkan sabut kelapa dan arang tempurung.
Potensi perikanan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan telah juga
memberikan peluang berdirinya industriindustri perikanan. Dengan
tersedianya beragam tanaman kayu yang potensial, banyak digunakan
oleh industri kecil dan menengah dalam pembuatan perabot rumah
tangga dan meubel. Namun demikian, masih banyak lagi sumberdaya
alam yang dapat dijadikan sebagai bahan baku industri yang belum
dimanfaatkan sehingga membuka peluang bagi investor untuk
berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan. Saat ini, ada 12
perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan
sebagaimana tercantum pada Tabel 2.143.
II. 169
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
Tabel 2.143
PerusahaanPerusahaan Yang Berinvestasi
Produk
No.
Nama
Perusahaan
1
1.
2
PT. Cargill Indonesia
2.
PT. Tropica Coco
Prima
PT. Putra
Karangetang
Alamat
Bahan Baku
Yang
Dihasilkan
4
Pengolahan
Kelapa
5
Kelapa
(Kopra)
Kelapa
Popontole
n
Tepung
Kelapa
Tepung
Kelapa
PT. Anugrah Coco
Mandiri
CV. Sakura Ria
Matani
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Tumpaan
Ikan Beku
Ikan Laut
Ikan Beku
6.
PT. Nichindo Manado
Suisan
Pondang
Ikan Kayu
Ikan Laut
Ikan Kayu
7.
PT. Tri Mustika Coco
Teep
Tepung
Kelapa
8.
Minaesa
PT. Carbontech
Indonesia
Teep
Kelapa
Industri Arang
Tempurung
Kelapa
3.
4.
5.
3
Kawangko
an
Bawah
Lelema
Jenis Usaha
Kelapa
6
Minyak
Makan Nabati
/Bungkil
Tepung
Kelapa
Tepung
Kelapa
Jumlah
Modal
(Rp)
7
50
Miliar
Daerah Tenaga
/
Kerja
Negara (Orang)
Tujuan
8
Eropa
9
52
2 Miliar Eropa
34
1 Miliar Eropa
50
27
Tepung
5 Miliar Dalam
Negeri
2 Miliar Jawa,
Austral
ia
3 Miliar Jepang
,
China
2,88
Eropa
Kelapa
Arang
Tempurung
Miliar
3 Miliar China,
Korea
66
30
225
53
9.
PT. Bunaken Jaya
Tawaang
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
1 Miliar Suraba
Abadi
10. CV. Murni Jaya
Teep
Industri
Kelapa
Minyak
3
11. UD. Nirwana
Lopana
Minyak
Es
Air
Mentah
Es Balok
Milliar
500
25
ya
36
Lokal
21
Juta
12. UD. Jati Jaya
Lopana
Meubel
Kayu Jati
Meubel
55 Juta Lokal
20
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun
2010
Selain sejumlah industri menengah (perusahaan) yang
berinvestasi dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang
ada, terdapat juga sejumlah industri kecil yang berinvestasi di
Kabupaten Minahasa Selatan sebagaimana diperlihatkan pada
Tabel 2.144.
N0
.
KBLI
Bidang Usaha
Tabel 2.144
IndustriIndustri Kecil di Kabupaten Minahasa Selatan
Kapasitas
Jumlah
Tenga
Nilai
Produksi
Usaha
Kerja
Investasi
(Unit)
(Orang)
(Rp)
Jumlah Satuan
10
40
17.944.000 811.200
Biji
12
27
67.500.000
4.695
Rim
98
237
70.300.000
24.320
Psg
1.
2.
3.
15494 Industri Tahu
22210 Industri Percetakan
18101 Industri Menjahit
4.
5.
50200 Industri Reparasi Mobil
50403 Industri Reparasi Spd
Motor
15410 Industri R.T Pembuatan
Kue
21090 Foto Copy
15492 Industri Es
36101 Industri Mebel
6.
7.
8.
9.
10. 24294 Industri Minyak
11. 28932 Pandai Besi
12. 26322 Industri Batu
Bata/Batako
13. 26319 Industri Keramik
14. 29142 Industri Pembuatan Oven
15. 15422 Industri Gula Aren
16. 17232 Industri Sapu/Tali
17. 15440 Industri Mie
18. 15510 Industri Minuman Cap
Tikus
19. 28931 Industri Alat Pertanian
41
41
115
101
99.000.000
8.450.000
17.568
14.848
Unit
Unit
180
473
119.120.000
12
25
117
38
35
366
120.000.000
54.000.000
149.600.000
1.381.8
55
4.880
15.900
17.088
Biji/Do
s
Rim
Buah
Unit
1
21
52
21
58
182
1.000.000
2.490.000
688.765.000
Botol
Buah
Buah
3
1
15
12
15
52
9
3
17
18
49
52
1.050.000
100.000
895.000
255.000
6.600.000
10.400.000
36.000
5.376
1.343.8
00
1.488
240
49.200
14.844
51.360
299.520
16
32
32.000.000
192
Buah
Buah
Buah
Biji
Buah
Kg
Liter
Nilai
Produksi
(Rp)
234.000.000
240.900.000
1.209.000.0
00
636.600.000
53.492.000
2.617.200.0
00
219.600.000
31.800.000
7.712.400.0
00
180.000.000
671.000.000
1.495.200.0
00
80.400.000
18.000.000
246.000.000
74.220.000
256.800.000
2.995.200.0
00
384.000.000
20. 17299 Industri Bordir
21. 25206 Reparasi Elektronik
22. 15141 VCO
17
2
6
17
4
38
17.000.000
1.000.000
6.450.000
5.304
624
34.800
Psg
Unit
Liter
265.200.000
31.200.000
4.176.000.0
00
25.000.000
23. 28932 Industri Anyaman
1
2
40.000
180
Unit
Bambu/Rotan
Sumber : Data November 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan Kab. Minahasa
Selatan
17. Kebudayaan
- Penyelenggaraan festifal seni dan budaya untuk Kabupaten
Minahasa Selatan yang diselenggarakan masih sangat minim
karena masalah biaya (dana).
- Sarana penyelenggaraan seni dan budaya belum dimiliki.
- Benda situs dan kawasan cagar budaya yang perlu dilestarikan
adalah antara lain :
1. Benteng Portugis (Amurang)
2. Batu Menhir Lelema (Tumpaan)
3. Waruga Kaneyan (Tareran)
4. Lesung Batu (Tareran)
5. Batu Tumotow (Suluun Tareran)
6. Batu Tumotow (Kumelembuai)
Tabel 2.145
Tingkat Kunjungan Wisatawan Mancanegara
No
Negara
.
Asal
1.
Nederlan
d
2.
Chinese
3.
France
4.
USA
5.
Denmark
6.
Japanese
7.
Australia
8.
Sweden
9.
Germany
10. England
11. Itali
12. Korea
J u m l a h
Tahun
200 200
200
200
5
5
6
7
7
14
5
7
2
1
4
1
1
2
1
1
0
2
0
29
200
201
8
23
9
57
0
5
10
0
0
0
4
6
0
8
0
0
0
51
61
13
25
1
7
5
0
14
0
0
0
183
3
2
6
3
1
1
1
4
0
1
4
31
Keterangan
Tahun 2009
kunjungan
wisatawan
di tahun ini
cukup
banyak
disebabkan
ada event
Internasion
al di
Manado
Tabel 2.146
Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara
Tahun
No
Negara
.
Asal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jakarta
Medan
Balikpapa
n
Makassar
Palu
Gorontalo
Manado
49
96
67
2.681
8.
Minahasa
3.257
9.
Airmadidi
1.691
10
.
11
.
12
.
Tomohon
13
.
n
2005
Ratahan
Bolaang
Mongondo
w
Bitung
J u m l a h
Keteranga
200
6
195
23
12
2007
177
50
10
182
47
15
221
68
39
235
197
62
50
110
15
3.850
48
109
61
2.681
52
128
94
2.698
57
96
85
2.798
4.685
4.762
2.676
2.669
2.495
2.541
2.367
2.983
1.642
38
87
56
1.47
3
3.48
7
1.78
2
969
2.160
874
1.194
871
210
181
733
489
532
567
1.56
132
445
289
369
467
1.127
981
1.675
853
817
610
11.18
9.41
16.45
12.95
11.25
11.69
1
6
5
1
5
7
163
25
17
2008
2009
2010
18. Kepemudaan dan Olahraga
a. Jumlah Organisasi Pemuda
Kehidupan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan
masih kental dengan budaya ”mapalus” (gotongroyong) dan
sangat kritis serta pekerja keras. Selain itu, masyarakat
mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan.
Dalam upaya menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota
masyarakat serta berperan dalam pembangunan untuk mencapai
tujuan pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, dibentuknya Organisasi Kepemudaan (OKP), seperti
diperlihatkan pada Tabel 2.147.
Tabel 2.147
Daftar Nama Organisasi Kepemudaan (OKP)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
Nama Organisasi
Karang Taruna
Angkatan Muda Pembaharuan
Golkar (AMPG)
Kosgoro Kab. Minsel
Gerakan Pemuda Ansor Kab.
Minsel
Pemuda Muslim Indonesia
(PMI) Kab. Minsel
Gerakan Angkatan Muda
Kristen Indonesia (GAMKI)
Kab. Minsel
Forum Komunikasi Putra
Putri Indonesia Kab. Minsel
Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) Kab. Minsel
Forum Solidaritas Pemuda
Kristen Kab. Minsel
Keluarga Besar PutraPutri
Polri
Ikatan PutraPutri
Kepemudaan Minahasa
Selatan
Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) Kab. Minsel
Pemuda Panca Marga Kab.
Minsel
Barisan Muda Demokrat Kab.
Minsel
Angkatan Muda Pembaharuan
Indonesia (AMPI) Kab. Minsel
FKPPI Kab. Minsel
Pemuda Pancasila Kab. Minsel
Talented Youth Devada Kab.
Minsel
Himpunan Mahasiswa
Minahasa Selatan Peduli
Pembangunan (HMMSPP)
Pengurus
Merry M. Togas, SE
Ibrahim Gani, SPd
Alamat
Amurang
Amurang
Wem Mononimbar
Sharil Bahrudin,
SE
Artli Kountur,
S.Sos
Rivay Rompas
Amurang
Ranoiapo/Amura
ng
Amurang
Drs. Ferry Mohede
Amurang
Ir. Petrus Ulaan
Amurang
Drs. Art Bago
Tumpaan
Robby Simbar, SH
Amurang
Jhoni Taroreh, SPd
Bitung/Amurang
Ibrahim Gani, SPd
Amurang
Dr. Tommy
Kawengian
Richard Ottay, ST
Amurang
Robby Sangkoy,
MPd
Drs. H.
Runtunuwu
F.G. Rumokoy
Amurang
Michael Frans
Farland Lengkong
Amurang
Amurang
Amurang
Uwuran Satu /
Amurang
Uwuran
Dua/Amurang
Pondang/Amuran
g Timur
20 Pemuda Tani HKTI (Petani
Maryoh Sangkoy,
Ritey/Amurang
. HKTI)
SE
Timur
21
Forum Komunikasi
Kristy Alfons
Tambelang/Maes
.
Mahasiswa Minsel (FKM Sumual
aan
Minsel)
22 Perhimpunan Pemuda Hindu Dewa Putu Oka
. Indonesia (Peradah Indoensia)
Kab. Minsel
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.148
Sarana Olahraga di Kabupaten Minahasa Selatan
No
Sarana Olahraga
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Lapangan Sepak Bola
17
Lapangan Bola Volly
10
Lapangan Bulutangkis
8
Lapangan Tenis
2
Lapangan Basket
3
Lapangan Sepak Takraw
17
Gedung Olahraga
1
Tenis Meja
15
J u m l a h
73
Sumber : Data November 2010, Dinas Pendidilkan Pemuda &
Olahraga Kab. Minahasa Selatan
19. Kesatuan Bangsa, Linmas dan Politik Dalam Negeri
Tabel 2.149
Jumlah Pembinaan Terhadap LSM, ORMAS dan OKP
No.
1.
2.
3.
Uraian
Pembinaan LSM
Pembinaan ORKEMAS
Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)
Jumlah
2008
2
2
4
8
2009
3
2
5
10
2010
1
2
4
7
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.150
Jumlah Pembinaan Politik Daerah
No.
1.
Uraian
Sosialisasi Dana Kehormatan
2008
1
2009
0
2010
0
2.
3.
Sosialisasi UU No. 12 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Pendaftaran Partai Politi Baru untuk memperoleh
Badan Hukum
Jumlah
1
1
0
0
0
0
2
1
0
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Pearangkat Daerah Kepegawaian dan Persediaan
a. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Polisi Pamong Praja yang berstatus PNS 18 orang
namun di tunjang oleh tenaga kontrak ± 100 orang
Tabel 2.151
Rasio Polisi Pamong Praja
Tahun 2006 s.d 2010
N
O
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah
polisi
pamong praja
Jumlah penduduk
2006
2007
2008
2009
2010
100
125
125
125
150
304.91
202.37
201.73
202.08
206.04
1
1
7
0
9
Rasio jumlah polisi
pamong praja per
10.000 penduduk
Sumber : Data November 2010, Kantor Polisi Pamong Praja Kab.
Minahasa Selatan
b. Rasio Jumlah LINMAS Praja per 10.000 penduduk
Linmas tersebar di 170 Desa/Kelurahan
Tabel 2.152
Rasio Jumlah Linmas Tahun 2006 s.d 2010
N
Uraian
O
1.
Jumlah Linmas
2.
Jumlah penduduk
3.
Rasio jumlah Linmas
2006
2007
2008
2009
2010
398
304.91
300
202.37
306
201.73
908
202.08
908
206.04
1
13.052
1
14.824
7
15.168
0
44.932
9
43.775
10.000 penduduk
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa Politik
dan Linmas Kab. Minahasa Selatan
c. Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Pos Kamling yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan tersebar di
lingkungan/jaga yang ada di Desa/Kelurahan Kabupaten
Minahasa Selatan
Tabel 2.153
Rasio Jumlah Pos Kamling Per Kecamatan Tahun 2007 s.d 2010
NO.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
2007
2008
2009
2010
Ju
Ju
Ju
Jum
Jumlah m
Jumlah m
Jumlah
Jumlah m
Kecamatan
lah
Siskamli lah Rasio Siskamli lah Rasio Siskamli
Rasio Siskamli lah Rasio
Des
ng
Des
ng
Des
ng
ng
Des
a
a
a
a
(8=7/6
(11=10/
(14=13/1
(17=16/
(2)
(6)
(7)
(9)
(10)
(12)
(13)
(15)
(16)
)
9)
2)
15)
Modoinding
16
8
2
16
8
2
50
8
6.25
50
9
5.55
Maesaan
18
9
2
18
9
2
50
9
4.54
50
8
6.25
Tompaso
20
10
2
20
10
2
56
10
5.6
56
11
5.09
Baru
Motoling
14
7
2
14
7
2
50
7
7.14
50
10
5
Motoling
16
8
2
16
8
2
44
8
5.5
44
7
6.28
Timur
Motoling
16
8
2
16
8
2
40
8
5
40
8
5
Barat
Ranoyapo
22
11
2
22
11
2
56
12
4.66
56
8
7
Kumelembua
16
8
2
16
8
2
32
7
4.57
32
12
2.66
i
Sinonsayang
20
10
2
20
10
2
72
13
5.53
72
7
10.28
Tenga
20
10
2
32
16
2
78
18
4.33
78
13
6
Amurang
16
8
2
16
8
2
66
10
6.6
66
18
3.66
Barat
Amurang
16
8
2
16
8
2
44
9
4.88
44
10
4.4
Timur
Amurang
16
8
2
16
8
2
64
8
8
64
9
7.11
Tumpaan
20
10
2
20
10
2
62
10
6.2
62
8
7.75
15. Tareran
Suluun
16.
Tareran
17. Tatapaan
J u m l a h
18
9
2
18
9
2
66
12
5.5
66
10
6.6
14
7
2
14
7
2
40
8
5
40
12
3.33
22
11
2
22
11
2
11
3.45
38
8
4.75
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas Kab. Minahasa
Selatan
Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa
Selatan 6,41%. Keadaan ini dibandingkan dengan tahun 2008 yang
sebesar 6,32% menunjukan pertumbuhan ekonomi mengalami
kenaikan walaupun relative kecil. Selanjutnya apabila dilihat dari
struktur ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2009
masih di dominasi oleh sektor pertanian sebesar 29,55%, diikuti
oleh sektor bangunan sebesar 17,81%. Sektor pengangkutan dan
komunikasi sebesar 11,35%, sektor industri pengolahan sebesar
10,91% dan factorfaktor jasa 11,00%. Sedangkan sektorsektor
lain memiliki kontribusi lebih dari 10% dan kontribusi paling kecil
dibandingkan oleh sektor listrik, gas dan air yang hanya 0,68%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan, di tahun
2008 telah mencapai 6,32%. Apabila dibandingkan dengan tahun
2007 sebesar 5,24%, menunjukan pertumbuhan ekonomi yang
semakin pesat. Jika dilihat dari kelompok sektor primer, sektor
sekunder dan sektor tersier, tahun 2007 ke tahun 2008 masing
masing mengalami pertumbuhan sebesar 6,69%, 7,14% dan 4,81%.
Hal ini mengindikasikan adanya perkembangan perekonomian yang
seimbang dan mengarah kepada perekonomian moderen.
Pertumbuhan ekonomi beserta dengan kelompok sektor ekonomi
Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 20012008 ditunjukkan
pada Tabel 2.154.
.Tabel 2.154
Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Pertumbuhan
Ekonomi (%)
3,90
3,71
3,87
5,08
4,33
4,83
5,24
6,32
Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi
(%)
Primer
Sekunder
Tersier
4,94
4,06
1,86
4,11
3,51
3,21
2,62
4,42
5,55
5,69
4,33
4,80
3,37
4,00
6,43
4,16
4,96
5,85
4,77
5,56
5,73
6,69
7,14
4,81
6,41
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa
Selatan
2009
a. Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau
sekolompok orang, lakilaki dan perempuan, tidak terpenuhi
kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermatabat. Kemiskinan juga
diartikan sebagai kondisi di mana rumah tangga atau individu
yang miskin tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan
fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dengan maksimal.
Kemiskinan bukan hanya menjadi permasalanhan nasional tetapi
merupakan permasahan dunia. Hal ini dapat dilihal hasil
kesepakatan pada bulan September 2000 oleh 189 negara
anggota PBB, termasuk Indonesia dalam deklarasi milenium yang
dikenal dengan tujuan pembangunan milenium (Millenium
Development Goals (MDGs)). Dari delapan tujuan MDGs, salah
satu tujuannya adalah menanggulagi kemiskinan dan kelaparan
yang harus dicapai pada tahun 2015.
Dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten
Minahasa Selatan, berbagai program dan kegiatan telah dan
sementara dilaksanakan, baik melalui pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Sejak tahun 2006 – 2010, dari tahun ke
tahun jumlah penduduk miskin mengalami penurunan seiring
dengan pelaksanaan berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang langsung menyentuh masyarakat dan
perubahan pola pikir masyarakat untuk hidup lebih layak.
Tahun 2006 jumlah penduduk miskin mencapai 35.362 jiwa
(17,72%), tahun 2007 mencapai 33.596 jiwa (16,55%), tahun
2008 mencapai 35.362 jiwa (14,73%), tahun 2009 mencapai
25.058 jiwa (12,90%) dan tahun 2010 mencapai 24.240 jiwa
(12%). Dibandingkan dengan tingkat kemiskinan Provinsi
Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa Selatan masih lebih tinggi,
namun tingkat kemiskinan Kabupaten Minahasa Selatan masih
lebih rendah dengan tingkat kemiskinan nasional.
Tabel 2.155
Tingkat Kemiskinan Kabupaten Minahasa Selatan,
Provinsi Sulawesi Utara dan Nasional Tahun 20062010
No.
1
2
3
Tingkat
Tahun
2008
14,73%
2006
2007
2009
2010
Kemiskinan
Minahasa
17,72% 16,55%
12,90% 12%
Selatan
Sulawesi Utara
10,76% 11,42% 10,10% 9,79%
9,10%
Nasional
17,80% 16,60% 15,40% 14,20% 13,30%
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. 2010
Penurunan tingkat kemiskinan yang signifikan terjadi pada
tahun 2008 dan 2009, yaitu menurun 1,82% dan 1,83%. Tahun
2007 mengalami penurunan 1,17% dan tahun 2010 hanya
mengalami penurunan 0,9%. Menurunnya tingkat kemiskinan
Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun, selain
disebabkan oleh pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan, juga disebabkan karena semakin meningkatnya
pembangunan perekonomian. Umumnya penduduk miskin
Kabupaten Minahasa Selatan terkonsentrasi di wilayahwilayah
pedesaan terutama yang memiliki keterbatasan aksesbilitas.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh penduduk di
Kabupaten Minahasa Selatan yang umumnya bekerja di sektor
pertanian dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat
adalah harga jual komoditas pertanian yang masih rendah dan
tidak menentu, serta peningkatan produksi yang rendah karena
berbagai kendala .
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten MInahasa
Selatan mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2008
ke tahun 2009. Tahun 2008 mencapai 2,96 dan tahun 2009
0,95. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami
penurunan, yaitu tahun 2008 mencapai 0,86 dan tahun 2009
mencapai 0,15. Terjadinya penurunan Indeks Kedalaman
Kemiskinan selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2009
mengindikasikan bahwa ratarata jarak kedalaman kemampuan
konsumsi penduduk sangat miskin semakin bergerak naik
mendekati ke garis kemiskinan. Begitu juga terjadinya
penurunan Indeks Keparahan Kemiskinan menunjukkan bahwa
variasi pengeluaran konsumsi penduduk miskin semakin merata
dan semakin kecil ketimpangannya. Untuk Garis Kemiskinan
tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 mengalami kenaikan
sebesar Rp. 3.816, yaitu tahun 2008 sebesar Rp. 206.890
perkapita per bulan dan tahun 2009 sebesar Rp. 210.706
perkapita per bulan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat
pendapatan penduduk miskin mengalami peningkatan.
21. Ketahanan Pangan
a. Regulasi Ketahanan Pangan
Peraturang Bupati Minahasa Selatan Nomor 64a Tahun 2008 tentang
Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Selatan tanggal
1 April 2008.
Peraturang Bupati Minahasa Selatan Tahun 2008 Nomor 64b Tahun
2008 tentang Penetapan Kelompok Kerja Dewan Ketahanan
Pangan Kabupaten Minahasa Selatan Tanggal 1 April 2008
b. Ketersediaan Pangan Utama
42.297.000 (kg) x 100% = 205,276 kg
206.049 Jiwa
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Ratarata jumlah kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) dan Ratarata jumlah kelompok binaan PKK.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan jumlah kelompok
binaan PKK tersebar di semua Desa/Kelurahan yang ada di
Kabupaten Minahasa Selatan
Tabel 2.156
Kelompok Binaan LPM Tahun 2007 s.d 2010
2007
2008
2009
2010
Ju
Rata
Jumlah
Jumlah Rata
Jumlah
Jumlah Rata
NO
m
rata Jum
Jum
Ratarata Jum
Kecamatan
Kelomp
Kelomp
rata
Kelomp
Kelomp
rata
.
lah
Jumla lah
lah
Jumlah lah
ok
ok
Jumlah
ok
ok
Jumlah
LP
h
LPM
LPM
LPM
LPM
Binaan
Binaan
LPM
Binaan
Binaan
LPM
M
LPM
(8=7/6
(11=10/
(14=13/1
(17=16/1
(1)
(2)
(6)
(7)
(9)
(10)
(12)
(13)
(15)
(16)
)
9)
2)
5)
1. Modoinding
8
5
0,5
8
5
0,5
8
6
0,8
8
7
0,9
2. Maesaan
9
6
0,7
9
6
0,7
9
7
0,8
11
7
0,6
3. Tompaso Baru `10
8
0,8
10
8
0,8
10
8
0,8
10
9
0,9
4. Motoling
7
0,0
7
0,0
7
5
0,7
7
6
0,9
Motoling
5.
8
0
0,0
8
0
0,0
8
4
0,5
8
5
0,6
Timur
6. Motoling Barat 8
4
0,5
8
4
0,5
8
5
0,6
8
6
0,8
7. Ranoyapo
11
4
0,4
11
4
0,4
11
5
0,5
12
7
0,6
8. Kumelembuai
8
6
0,8
8
6
0,8
8
7
0,9
7
6
0,9
9. Sinonsayang
10
7
0,7
10
7
0,7
10
8
0,8
13
10
0,8
10. Tenga
10
0,0
10
0,0
16
8
0,5
18
10
0,6
Amurang
11.
8
5
0,6
8
5
0,6
8
6
0,8
10
8
0,8
Barat
Amurang
12.
8
5
0,6
8
5
0,6
8
6
0,8
9
8
0,9
Timur
13. Amurang
8
6
0,8
8
6
0,8
8
7
0,9
8
7
0,9
14. Tumpaan
10
7
0,7
10
7
0,7
10
8
0,8
10
8
0,8
15. Tareran
9
0,0
9
0,0
9
5
0,6
12
6
0,5
Suluun
16.
7
4
0,6
7
4
0,6
7
5
0,7
8
6
0,8
Tareran
17. Tatapaan
11
6
0,5
11
6
0,5
11
7
0,6
11
8
0,7
J u m l a h
40
73
150
73
156
107
170
124
Sumber : Data Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.157
Kelompok Binaan PKK Tahun 2007 s.d 2010
2007
NO.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2008
2009
2010
Rata Ju
Jumlah
Jumlah Rata
Jumlah
Jumlah
Rata
Jum
rata m
Jum
Ratarata Jum
Kecamatan
Kelomp
Kelomp
rata
Kelomp
Kelomp
rata
lah
Jumla lah
lah
Jumlah lah
ok
ok
Jumlah
ok
ok
Jumlah
PKK
h
PK
PKK
PKK
PKK
Binaan
Binaan
PKK
Binaan
Binaan
PKK
PKK
K
(8=7/6
(11=10/
(14=13/1
(17=16/
(2)
(6)
(7)
(9)
(10)
(12)
(13)
(15)
(16)
)
9)
2)
15)
Modoinding
8
14
1,8
8
16
2,0
8
16
2
8
16
2,0
Maesaan
9
12
1,3
9
18
2,0
9
18
2
11
20
1,8
Tompaso
10
18
1,8
10
20
2,0
10
20
2
10
20
2,0
Baru
Motoling
7
12
1,7
7
14
2,0
7
14
2
7
14
2,0
Motoling
8
10
1,3
8
12
1,5
8
16
2
8
16
2,0
Timur
Motoling
8
10
1,3
8
13
1,6
8
16
2
8
16
2,0
Barat
Ranoyapo
11
20
1,8
11
22
2,0
11
22
2
12
23
1,9
Kumelembu
8
15
1,9
8
16
2,0
8
16
2
7
14
2,0
ai
Sinonsayan
10
18
1,8
10
20
2,0
10
20
2
13
23
1,8
g
Tenga
10
22
2,2
10
32
3,2
16
32
2
18
34
1,9
Amurang
8
12
1,5
8
16
2,0
8
16
2
10
18
Barat
Amurang
12.
8
11
1,4
8
16
2,0
8
16
2
9
17
Timur
13. Amurang
8
12
1,5
8
16
2,0
8
16
2
8
16
14. Tumpaan
10
18
1,8
10
20
2,0
10
20
2
10
20
15. Tareran
9
18
2,0
9
18
2,0
9
18
2
12
21
Suluun
16.
7
10
1,4
7
12
1,7
7
14
2
8
15
Tareran
17. Tatapaan
11
16
1,5
11
22
2,0
11
22
2
11
22
J u m l a h
150
248
150
303
156
312
34
170
235
Sumber : Data Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
11.
1,8
1,9
2,0
2,0
1,8
1,9
2,0
b. Jumlah LSM
Kehidupan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan
masih kental dengan budaya ”mapalus” (gotongroyong) dan
sangat kritis serta pekerja keras. Selain itu, masyarakat
mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan.
Dalam upaya menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota
masyarakat serta berperan dalam pembangunan untuk mencapai
tujuan pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, dibentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
seperti diperlihatkan pada Tabel 2.158.
Tabel 2.158
Daftar Nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
No.
Nama Organisasi
Pengurus
(Ketua)
3
Herly Kaiende, SE
Ibrahim Gani, S.Pd
Frans Kumaseh
1
1.
2.
3.
2
Samua Basudara
Peduli Pendidikan
Suara Amurang
4.
Persatuan Sopir
Amurang
Yayasan Gema Mandiri
Joni Lumowa
Yayasan Formasi
Bangun Minsel
Yayasan Karya Muda
Pembaharu Kab. Minsel
Gerbang Maju Sulawesi
Utara
Komite Pelestarian
Sumber Daya Alam &
Lingkungan Hidup Kab.
Minsel
Barisan Muda Teguh
Bersinar
Dewan Reformasi
Pembangunan Kab.
Minsel
Dotu Manguni Minsel
Forum Masyarakat
Joice Mintje
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Dolfi Tutu
Foni Singkana
Billy Regar
Alamat
4
Tumpaan
Amurang
Buyungon/
Amurang
Amurang
Malenos
Baru/Amur
ang Timur
Amurang
Ranoyapo/
Amurang
Amurang
Ir. Petrus Ulaan
Buyungon/
Amurang
Wilem Mononimbar
Uwuran
Dua/Amurang
Lopana/Amuran
g Timur
Jimmy Endey
Bernard Lonteng, Amd
Diki H. Mintje
Amurang
Bitung/Amurang
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Peduli Pembangunan
dan Pendidikan
LSM Cakrawala
LSM Pelangi Kasih
Komite Pelestarian
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Solidaritas Korban
Hak Asasi Manusia
(SKPHAM) Kab.
Minsel
LSM Makasiow
LSM Eureka
Maikel Suoth, SE
Robby Keintjem
Joppy Karundeng
Tumpaan
Sapa/Tenga
Kaneyan/Tarera
n
Berty Pongantung
Lopana/Amuran
g Timur
Fentje Pusung
Jhonly V. Kesek
20. LSM Rondoren Banua
Minsel
21. LSM Aliansi Pemuda
dan Masyarakat Sapa
22. LSM Gerbang Minsel
Semuel Tumbol
Amurang
Rumoong
Bawah/
Amurang
Barat
Lewet/Amurang
Saldi Monigi
Sapa/Tenga
Hengky Rumengan
23. Yayasan Perisai
Persatuan Perwakilan
Kab. Minsel
24. Gerakan Solidaritas
Anti Narkoba dan Obat
Terlarang (Gersang)
Kab. Minsel
25. LSM Yayasan Satya
Graha Esa
26. Yayasan Siloam ”45”
Karel Lakoy
Uwuran
Satu/Amurang
Ranoiapo/
Amurang
27. LSM Waraney Minsel
28. LSM Reformasi
Rocky Sariowan
Buyungon/
Amurang
A. Sandag
Tawaang/Tenga
Josep G.
Kalengkongan
Sonny G. Sariowan
Teep/Amurang
Barat
Buyungon/
Amurang
Kaneyan/Tarera
n
Lopana/Amuran
g Timur
Tumpaan
Satu/Tumpaan
Maliku/Amurang
Timur
Lopana/Amuran
g Timur
29. LSM Apostolos
Drs. Abraham
Pongkorung, MSc
Jeferson Karundeng
30. Yayasan Usaha Mandiri
George E. Manengkey
31. Yayasan Matuari Waya
Ernest H. Karundeng
32. Aliansi Guru Indonesia
Sulut (AGIS) Cabang
Minsel
33. LSM Tagoy Lestari
Edwin F.Lonteng,S.Pd
Steven Kapahang
Maliku/Amurang
Timur
Sulu/Tatapaan
34. LSM Minahasa Selatan Ir. Yulius Pesik
Coruption Watch
(MSCW)
35. LSM Generasi
Arie Robert Lonteng
Ritey/Amurang
Profesional Mandiri
Timur
36. LSM Generasi Bela
Jhon Mawira
Picuan/Motoling
Pancasila
Timur
37. LSM Komunitas
Lans B. Sangkoy
Tumbuh Bersama
Minsel
38. LSM Purna Paskibraka
Indonesia Minsel
39. LSM Lentera Masa
Drs. Rudolf Marentek
Cabang Minsel
Sumber : Data Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
c. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM
Mandiri)
PNPM Mandiri merupakan program yang dicanangkan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi
Tengah, tanggal 30 April 2007 sebagai program pemerintah
untuk pengentasan kemiskinan dan penurunan tingkat
pengangguran yang berbasis pada partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat. PNPM Mandiri adalah program strategis yang
menjadi wadah dari berbagai kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan. Tujuan PNPM Mandiri adalah
meningkatkan pendapatan bagi rumah tangga miskin (RTM) dan
pada sisi lain membuka serta perluasan lapangan kerja, sehingga
dapat menyerap tenaga kerja dan pengangguran yang umumnya
bersifat sementara. PNPM Mandiri terdiri dari Program
Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dan Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK). Mulai tahun 2008
diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). PNPM Mandiri,
untuk sementara dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Sosial, Kementerian Pertambangan, Kementerian
Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Energi Sumberdaya Mineral, Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional. Di tahun 2007, PNPM Mandiri mencakup
2.993 kecamatan dan 28.000 desa dengan alokasi dana setiap
kecamatan Rp. 750.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000.000.
Sedangkan di tahun 2008, PNPM Mandiri mencakup 3.999
kecamatan dan 36.417 desa dengan alokasi dana setiap
kecamatan Rp. 1.500.000.000 sampai dengan Rp. 3.000.000.000.
Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, sejak tahun 2007 mendapat
bantuan PNPM Mandiri pada 5 kecamatan dan tahun 2008
mendapat bantuan pada 6 kecamatan. Di tahun 2009
mendapat bantuan pada 15 kecamatan dan hanya 2 kecamatan
yang belum mendapat PNPM Mandiri, yakni Kecamatan
Sinonsayang dan Kecamatan Kumelembuai karena sementara
melaksanakan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(PPIP). Tahun 2010 mendapat bantuan di semua kecamatan
dengan total anggaran Rp. 19.000.000.000, yang terdiri dari
pos APBN Rp. 15.200.000.000 dan pos APBD Rp.
3.800.000.000.
23. Kearsipan
a. Pengelolaan Arsip Secara Baku
Pengelolaan arsip pada semua Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), baik berupa dokumen perencanaan, regulasi
maupun dokumen yang berisi data dan informasi telah dilakukan
penataan secara rutin tetapi belum optimal karena masih
terbatasnya sumberdaya manusia yang ada. Penataan kearsipan
sangat penting dilakukan untuk menjaga dan menyimpan
dokumendokumen tersebut sehingga apabila dibutuhkan
dengan cepat dapat diperoleh, selain itu penataan kearsipan
dilakukan dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik.
24. Komunikasi dan Informatika
Untuk jaringan komunikasi semua kecamatan di Kabupaten
Minahasa Selatan telah tersentuh dengan jaringan telepon dan
telah terjangkau dengan jaringan seluler (Handphone). Walaupun
ada beberapa desa atau daerah tertentu yang belum dapat
dimasuki dengan jaringan telepon dan belum dapat terjangkau
dengan signal jaringan selular. Saat ini, di Kabupaten Minahasa
Selatan terdapat 7 perusahaan jaringan selular yang mendirikan
tower selular, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.159.
Tabel 2.159
Jumlah Tower Selular di Kabupaten Minahasa Selatan
Perusahaan
No. Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Modoinding
Maesaan
Tompaso
Baru
Ranoyapo
Motoling
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Kumelembua
i
Sinonsayang
Tenga
Amurang
Barat
Amurang
Amurang
PT.
Telkom
Telkoms
el
Indosat
Pro
XL
Flex
i
Fre
n
Tri
1
1
1
2
1
2
2
1
3
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
3
2
1
1
4
1
1
1
1
1
2
14.
15.
16.
17.
Timur
Tumpaan
Tatapaan
Tareran
Suluun
Tareran
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
4
14
9
4
1
7
21
[ Sumber : Data
November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab.
Minahasa Selatan
Tabel 2.160
Jumlah Tower Soluler
Perusahaan
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
Amurang
Barat
Amurang
Amurang
Timur
Tumpaan
Tatapaan
PT. Duta 9
Kartika
6.
PT.
Hutchison CP
4.
5.
PT.
Protelindo
3.
1
1
1
2
2
1
3
1
8
2
2
1
1
4
1
1
1
2
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
4
6
1
1
2
1
2
1
2
6
1
1
4
1
7
1
1
2
PT.
Exelcomindo
PT. Indosat
Tbk
Modoinding
Maesaan
Tompaso
Baru
Ranoyapo
Motoling
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Kumelembuai
Sinonsayang
Tenga
PT. Satelindo
1.
2.
PT.
Telkomsel
Kecamatan
PT. Telkom
No
Jumlah
.
16
.
17
.
Tareran
1
1
2
4
Suluun
0
Tareran
Total
4
15
2
2
5
4
21
1
54
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.161
Jaringan Komunikasi Tahun 2006 dan 2010
NO
Uraian
1 Jumlah jaringan telepon
2
2006
2010
4
6
genggam
Jumlah jaringan telepon
stasioner
1
1
3 Total jaringan Komunikasi (1+2)
5
7
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.162
Rasio Wartel/Warnet Per 1000 Penduduk Tahun 2010
N
O
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Kec. Modoinding
Kec. Maesaan
Kec. Tompaso
Baru
Kec. Ranoyapo
Kec. Motoling
Kec. Motoling
Timur
Kec. Motoling
Barat
Kec.
Kumelembuai
Kec. Tenga
Kec.
2010
Jumla Jumla
Rasio
Jmlh
Rasio
Warne
h
h
wartel
Pddk
wartel warnet
t
3
4
5
6
7
11,892
10,812
12,478
12,149
7,042
9,944
8,343
7,266
17,365
15,792
11
12
13
14
15
16
17
Sinonsayang
Kec. Amurang
14,293
Barat
Kec. Amurang
16,322
Kec. Amurang
13,054
Timur
Kec. Tumpaan
16,518
Kec. Tareran
14,766
Kec. Suluun
8,337
Tareran
Kec. Tatapaan
9,676
Jumlah
206,049
30
170 0.146 0.825
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.163
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Tahun 2010
NO
Uraian
2010
1
Jumlah jenis surat kabar terbitan nasional
2
Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal
11
3
Total jenis surat kabar (1+2)
11
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.164
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Tahun 2010
NO
Uraian
2010
1
Jumlah penyiaran radio lokal
4
2
Jumlah penyiaran radio nasional
3
Jumlah penyiaran TV lokal
4
Jumlah penyiaran TV nasional
5
Total penyiaran radio/TV lokal (1+2+3+4)
4
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.165
Saran Komunikasi dan Informatika
No.
1.
2.
Jumla
Jenis
Keterangan
h
Website Milik Pemerintah
1 url
www.minselkab.go.i
d
Jumlah Pameran/ expo
1 kali
pertahun
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.166
Presentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan HP/Telepon
Tahun 2006 s.d 2010
No.
Uraian
2006
2007
2008
2009
1. Penduduk yang memiliki HP 36,391 63,706 72,917 91,409
2. Penduduk yang memiliki
4,641 4,381 3,916 3,300
telepon PSTN
3. Total Jumlah penduduk yang
41,032 68,087 76,833 94,709
memiliki HP/Telepon (1) + (2)
4.
181,95
182,81
182,017 182,292
Jumlah penduduk (jiwa)
7
8
Persentase penduduk yang
5. menggunakan HP/Telepon
23
37
42
52
2010
113,327
3,300
116,627
206,049
57
(3)/(4) (%)
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Untuk Kantor Telekomunikasi hanya terdapat di Kecamatan
Amurang. Sedangkan Kantor Pos tersedia di hampir semua
kecamatan. Selain itu, hampir semua kecamatan terjangkau
dengan jaringan radio, baik milik pemerintah maupun yayasan
atau swasta. Untuk jaringan televisi, dengan perkembangan
teknologi saat ini dapat menjangkau sampai di pelosok wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan. Sedangkan untuk sarana informasi
yang berakses di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, berupa
media massa harian, tabloid mingguan, bulanan, dan warnet.
Jumlah sarana telekomunikasi dan sarana informasi yang
berakses di wilayah Kabupaten Minahasa dapat dilihat pada Tabel
2.130.
Tabel 2.167
Sarana Telekomunikasi dan Informasi Yang Berakses
No
Jenis
Jumlah
1.
Kantor Telekomunikasi
1 Unit
2.
Wartel
30 Unit
3.
Warnet
170 Unit
4.
Kantor Pos
5.
Media Massa Harian
6.
Tabloid Mingguan
9 Unit
7.
Tabloid Bulanan
5 Unit
8.
Media Elektronik TV
4 Unit
9.
Media Elektronik Radio
5 Unit
8 Unit
10 Unit
Sumber : Data November 2010, Bagian Humas dan Protokol
Setdakab Minahasa Selatan
25. Perpustakaan
a. Jumlah Perpustakaan
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan para
siswa dan masyarakat pada umumnya, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan menyediakan perpustakaan di semua
kecamatan dan menyediakan berbagai macam buku. Sampai
dengan pertengahan tahun 2010, telah menyediakan 31
perpustakaan. Keadaan perpustakaan di Kabupaten Minahasa
Selatan dari tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2010 dapat
dilihat pada Tabel 2.168.
Tabel 2.168
Keadaan Perpustakaan
Jumlah
No
Kecamatan
Perpustaka
Desa/Kelurahan
.
an
2
1. Modoinding
Sinisir
1
Makaaruyen
1
1
2. Tompaso Baru
Tompaso Baru
1
1
3. Ranoyapo
Ranoyapo
1
2
4. Motoling
Picuan Baru
1
Picuan Lama
1
Motoling Timur
2
5.
Wanga
1
Wanga Amongena
1
1
6. Motoling Barat
Raanan Baru
1
2
7. Tenga
Tawaang
1
Pakuweru
1
1
8. Sinonsayang
Ongkaw
1
3
9. Amurang
Kilometer Tiga
1
Kel. Lewet
1
Kel. Ranoiapo
1
1
2
0. Tareran
Rumoong Atas
1
Kaneyan
1
1
1
1. Suluun Tareran
Suluun
1
1
2
2. Tumpaan
Tumpaan
1
Munte
1
1
2
3. Kumelembuai
Kumelembuai
1
Makasili
1
Jumlah
Buku
682
482
200
482
482
482
482
964
482
482
964
482
482
482
482
964
482
482
482
482
1.446
482
482
482
964
482
482
482
482
964
482
482
964
482
482
1
4.
1
5.
1
6.
Amurang Timur
Kel. Ranomea
Kel. Pondang
Lopana
Ritey
Malenos
5
1
1
1
1
1
2.410
482
482
482
482
482
Amurang Barat
Kel. Kawangkoan
Bawah
1
482
1
482
Tatapaan
Paslaten
1
1
482
482
1
7.
Maesaan
2
964
Tumani
1
482
Temboan
1
482
Jumlah
31
14.660
Sumber : Data November 2010, Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kab. Minahasa Selatan
b. Jumlah Pengunjung perpustakaan per tahun
Jumlah masyarakat pengunjung perpustakaan per tahun di
semua kecamatan kabupaten minahasa selatan dapat dilihat
pada tabel 2.169.
Tabel 2.169
Jumlah Pengunjung Perpustakaan
No
.
1.
2.
3.
4.
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Modoinding
Sinisir
Makaaruyen
Tompaso Baru
Tompaso Baru
Ranoyapo
Ranoyapo
Motoling
Picuan Baru
Jumlah
Perpustaka
an
2
1
1
1
1
1
1
2
1
Jumlah Pengunjung
(Orang)
2008
2009
2010
450
555
365
450
555
250
115
445
575
220
445
575
220
443
580
219
443
580
219
877
1.173
494
440
586
277
5.
6.
7.
8.
9.
1
0.
1
1.
1
2.
1
3.
1
4.
1
5.
1
6.
1
Picuan Lama
Motoling Timur
Wanga
Wanga Amongena
Motoling Barat
Raanan Baru
Tenga
Tawaang
Pakuweru
Sinonsayang
Ongkaw
Amurang
Kilometer Tiga
Kel. Lewet
Kel. Ranoiapo
Tareran
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
1
1
1
2
437
435
435
587
588
588
430
430
862
432
430
440
440
1.316
437
439
440
889
590
590
1.192
595
597
597
597
1.754
599
598
557
1.239
217
333
223
110
275
275
495
270
225
230
230
668
233
210
225
457
Rumoong Atas
Kaneyan
Suluun Tareran
1
1
1
447
442
400
659
580
575
227
230
235
Suluun
Tumpaan
1
2
400
895
575
1.159
235
477
Tumpaan
Munte
Kumelembuai
1
1
2
450
445
845
579
580
1.095
237
240
435
Kumelembuai
Makasili
Amurang Timur
1
1
5
425
420
2.309
555
540
2.859
220
215
1.194
Kel. Ranomea
Kel. Pondang
Lopana
Ritey
Malenos
Amurang Barat
1
1
1
1
1
1
460
475
467
457
450
500
575
573
570
572
569
540
230
232
240
245
247
241
Kel. Kawangkoan
Bawah
Tatapaan
1
500
540
241
1
470
547
243
Paslaten
Maesaan
1
2
470
905
547
1.096
243
458
7.
Tumani
1
455
549
245
Temboan
1
450
547
213
Jumlah
31
12.911 16.714 7.039
Sumber : Data Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kab. Minahasa Selatan tahun 2010
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
1. Pertanian dan Peternakan
Sektor ini mencakup komoditikomoditi hasil pertanian tanaman
bahan m
15.
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
a. Koperasi
Koperasi di Minahasa Selatan ada 799 koperasi yang tersebar
di semua kecamatan,dan koperasi yang paling banyak adalah
koperasi serba usaha dengan jumlah 193 koperasi, dari total jumlah
koperasi yang ada masih aktif sekitar 20%, sebagaimana
diperlihatkan pada tabel 2.136.
Tabel 2.136
Data Koperasi Berdasarkan Jenis/Identitas
N
Jenis Koperasi
Jumlah
o
1.
Koperasi Simpan Pinjam
2.
Koperasi Produsen :
a. KUD
6
45
b. Produsen
194
c. Pertanian
28
d. Tani
154
e. Peternakan
37
f. Perkebunan
28
g. Nelayan
18
h. Perikanan
4
i. Petani Buah
7
j. Produksi
1
3.
Koperasi Konsumen
19
4.
Koperasi Wanita
22
5.
Koperasi Pemasaran
6.
Koperasi Serba Usaha
7.
Koperasi Jasa
8.
Koperasi Lainnya
44
T o t a l
799
193
1
Sumber : Data November 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.137
Persentase Koperasi Aktif Tahun 2010
II. 165
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
NO
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1
Jumlah koperasi aktif
226
314
319
150
159
(unit)
2 Jumlah koperasi
755
761
766
794
779
(unit)
3 Persentase koperasi
30
41
45
19
20
aktif
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.138
Persentase Koperasi Aktif Menurut Kecamatan Tahun 2010
NO
.
KECAMATAN
JUMLAH
KOPERASI
(UNIT)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
JUMLAH
KOPERASI
AKTIF
(UNIT)
32
19
8
10
6
4
2
4
8
12
11
14
PRESENTAS
E KOPERASI
AKTIF
MODOINDING
63
TOMPASOBARU
98
RANOYAPO
54
MOTOLING
49
SINONSAYANG
32
TENGA
21
AMURANG
7
TUMPAAN
22
TARERAN
66
KUMELEMBUAI
82
MAESAAN
57
AMURANG
70
BARAT
13. AMURANG
48
10
TIMUR
14. TATAPAAN
37
7
15. MOTOLING
20
4
BARAT
16. MOTOLING
31
6
TIMUR
17. SULUUN
22
2
TARERAN
JUMLAH
779
159
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
b. UKM Non BPR / LKMUKM
II. 166
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
Data populasi usaha mikro, usaha kecil dan menengah di
Kabupaten Minahasa Selatan, didominasi oleh usaha perdagangan
sebesar 1.416 usaha.
Data Populasi Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah di
Kabupaten Minahasa Selatan diperlihatkan pada tabel 2.102
Tabel 2.139
Data Populasi Usaha mikro, Usaha Kecil, Usaha Menegah
No
1.
2.
3.
Jenis Usaha
Jumlah
Usaha Mikro :
Perdagangan
Industri Non Pertanian
Industri Pertanian
Aneka Jasa
Usaha Kecil :
Perdagangan
Industri Non Pertanian
Industri Pertanian
Aneka Jasa
381
102
226
435
Usaha Menengah :
Perdagangan
Industri Non Pertanian
Industri Pertanian
Aneka Jasa
T o t a l
109
57
196
27
4.235
1.416
117
766
403
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
16. Penanaman Modal
a. Jumlah Investor berskala Nasional (PMDN/PMA) :
Jumlah industri pengelolaan di Minahasa Selatan terdapat
hampir 10.000 perusahaan yang terdiri dari 12 (dua belas)
perusahaan yang tergolong besar selebihnya merupakan
perusahaan kecil.
Tabel 2.140
Jumlah Investor PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2010
Tahun
(1)
2008
II. 167
Uraian
(2)
Jumlah Investor
PMDN
(3)
19
PMA
(4)
2
Total
(5=3+4)
21
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
2009
Jumlah Investor
19
2
21
2010
Jumlah Investor
19
2
21
Sumber : Data Kantor Penanaman Modal Kab. Minahasa Selatan Tahun
2010
b. Jumlah Nilai Investasi berskala Nasional (PMDN/PMA)
Untuk investasi dalam negeri berskala nasional di Kabupaten
Minahasa Selatan sampai dengan tahun 2010 terdapat 7 (tujuh)
perusahaan dengan nilai total investasi kurang lebih sebesar Rp.
177,524,579,241 dan nilai investasi modal asing kurang lebih Rp.
817,088,000,000 dengan total investor 7 (tujuh) perusahaan.
Tabel 2.141
Jumlah Investasi PMDN/PMA Tahun 2008 s.d 2010
Persetujuan
Realisasi
JumlahProy
JumlahProy
Nilai Investasi
Nilai Investasi
ek
ek
2008
21
Rp.162,093,670,0
21
Rp.162,093,670,0
00
00
2009
21
Rp.162,093,670,0
21
Rp.162,093,670,0
00
00
2010
21
Rp.162,093,670,0
21
Rp.162,093,670,0
00
00
Sumber : Data Kantor Penanaman Modal Kab. Minahasa Selatan Tahun
2010
Tahu
n
c. Rasio daya serap tenaga kerja
Jumlah tenaga kerja yang terserap dengan 10.000 perusahaan
tersebut berjumlah hampir 25.000 tenaga kerja. Untuk perusahan
besar sampai dengan tahun 2010 tenaga kerja terserap sebanyak
kurang lebih 1.000 orang sedangkan untuk perusahaan kecil
sebanyak kurang lebih 23.000 tenaga kerja.
Untuk perusahaan kecil ratarata jumlah tenaga kerja bervariasi antara 2
3 orang. Perusahaan kecil yang berkembang di Minahasa Selatan
antara lain industri minuman seperti, pembuatan minuman
beralkohol dari pohon aren dan juga tidak kalah potensinya adalah
industri kopra karena sebagian besar lahan pertaniannya ditanami
tanaman kelapa.
II. 168
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
[PERUBAHAN PERPJMD 2010 – 2015 Kab.
Untuk perusahaan berskala besar dimaksud dengan orientasi kegiatan
bergerak di industri pengelolaan kelapa, pertambangan dan energi.
Tabel 2.142
Rasio Daya Serap Tenaga Kerja Tahun 2008 s.d 2010
NO.
Uraian
2008
2009
2010
1
Jumlah tenaga kerja yang
berkerja pada perusahaan
2559
3085
3339
PMA/PMDN
2
Jumlah seluruh PMA/PMDN
21
21
21
3
Rasio daya serap tenaga kerja
121
146
159
Kabupaten Minahasa Selatan memiliki beragam potensi
sumberdaya alam yang dapat dijadikan sebagai bahan baku suatu
industri. Selain memiliki areal perkebunan dan pertanian yang luas,
juga memiliki wilayah perairan laut yang luas untuk penangkapan
ikan. Dengan tersedianya buah kelapa dalam jumlah besar yang
diolah menjadi kopra, telah membuka peluang PT. Cargill Indonesia
menanamkan investasinya untuk pengolahan kelapa dengan
menghasilkan minyak makan nabati dan bungkil. Selain itu, buah
kelapa juga banyak digunakan oleh industri menengah untuk
pembuatan tepung kelapa. Hasil olahan dari buah kelapa berupa
sabut dan tempurung kelapa telah dimanfaatkan oleh industri
menengah untuk menghasilkan sabut kelapa dan arang tempurung.
Potensi perikanan di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan telah juga
memberikan peluang berdirinya industriindustri perikanan. Dengan
tersedianya beragam tanaman kayu yang potensial, banyak digunakan
oleh industri kecil dan menengah dalam pembuatan perabot rumah
tangga dan meubel. Namun demikian, masih banyak lagi sumberdaya
alam yang dapat dijadikan sebagai bahan baku industri yang belum
dimanfaatkan sehingga membuka peluang bagi investor untuk
berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan. Saat ini, ada 12
perusahaan yang berinvestasi di Kabupaten Minahasa Selatan
sebagaimana tercantum pada Tabel 2.143.
II. 169
Bappeda Minahasa Selatan| 2013
Tabel 2.143
PerusahaanPerusahaan Yang Berinvestasi
Produk
No.
Nama
Perusahaan
1
1.
2
PT. Cargill Indonesia
2.
PT. Tropica Coco
Prima
PT. Putra
Karangetang
Alamat
Bahan Baku
Yang
Dihasilkan
4
Pengolahan
Kelapa
5
Kelapa
(Kopra)
Kelapa
Popontole
n
Tepung
Kelapa
Tepung
Kelapa
PT. Anugrah Coco
Mandiri
CV. Sakura Ria
Matani
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Tumpaan
Ikan Beku
Ikan Laut
Ikan Beku
6.
PT. Nichindo Manado
Suisan
Pondang
Ikan Kayu
Ikan Laut
Ikan Kayu
7.
PT. Tri Mustika Coco
Teep
Tepung
Kelapa
8.
Minaesa
PT. Carbontech
Indonesia
Teep
Kelapa
Industri Arang
Tempurung
Kelapa
3.
4.
5.
3
Kawangko
an
Bawah
Lelema
Jenis Usaha
Kelapa
6
Minyak
Makan Nabati
/Bungkil
Tepung
Kelapa
Tepung
Kelapa
Jumlah
Modal
(Rp)
7
50
Miliar
Daerah Tenaga
/
Kerja
Negara (Orang)
Tujuan
8
Eropa
9
52
2 Miliar Eropa
34
1 Miliar Eropa
50
27
Tepung
5 Miliar Dalam
Negeri
2 Miliar Jawa,
Austral
ia
3 Miliar Jepang
,
China
2,88
Eropa
Kelapa
Arang
Tempurung
Miliar
3 Miliar China,
Korea
66
30
225
53
9.
PT. Bunaken Jaya
Tawaang
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
Sabut Kelapa
1 Miliar Suraba
Abadi
10. CV. Murni Jaya
Teep
Industri
Kelapa
Minyak
3
11. UD. Nirwana
Lopana
Minyak
Es
Air
Mentah
Es Balok
Milliar
500
25
ya
36
Lokal
21
Juta
12. UD. Jati Jaya
Lopana
Meubel
Kayu Jati
Meubel
55 Juta Lokal
20
Sumber : Data Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan Kab. Minahasa Selatan Tahun
2010
Selain sejumlah industri menengah (perusahaan) yang
berinvestasi dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang
ada, terdapat juga sejumlah industri kecil yang berinvestasi di
Kabupaten Minahasa Selatan sebagaimana diperlihatkan pada
Tabel 2.144.
N0
.
KBLI
Bidang Usaha
Tabel 2.144
IndustriIndustri Kecil di Kabupaten Minahasa Selatan
Kapasitas
Jumlah
Tenga
Nilai
Produksi
Usaha
Kerja
Investasi
(Unit)
(Orang)
(Rp)
Jumlah Satuan
10
40
17.944.000 811.200
Biji
12
27
67.500.000
4.695
Rim
98
237
70.300.000
24.320
Psg
1.
2.
3.
15494 Industri Tahu
22210 Industri Percetakan
18101 Industri Menjahit
4.
5.
50200 Industri Reparasi Mobil
50403 Industri Reparasi Spd
Motor
15410 Industri R.T Pembuatan
Kue
21090 Foto Copy
15492 Industri Es
36101 Industri Mebel
6.
7.
8.
9.
10. 24294 Industri Minyak
11. 28932 Pandai Besi
12. 26322 Industri Batu
Bata/Batako
13. 26319 Industri Keramik
14. 29142 Industri Pembuatan Oven
15. 15422 Industri Gula Aren
16. 17232 Industri Sapu/Tali
17. 15440 Industri Mie
18. 15510 Industri Minuman Cap
Tikus
19. 28931 Industri Alat Pertanian
41
41
115
101
99.000.000
8.450.000
17.568
14.848
Unit
Unit
180
473
119.120.000
12
25
117
38
35
366
120.000.000
54.000.000
149.600.000
1.381.8
55
4.880
15.900
17.088
Biji/Do
s
Rim
Buah
Unit
1
21
52
21
58
182
1.000.000
2.490.000
688.765.000
Botol
Buah
Buah
3
1
15
12
15
52
9
3
17
18
49
52
1.050.000
100.000
895.000
255.000
6.600.000
10.400.000
36.000
5.376
1.343.8
00
1.488
240
49.200
14.844
51.360
299.520
16
32
32.000.000
192
Buah
Buah
Buah
Biji
Buah
Kg
Liter
Nilai
Produksi
(Rp)
234.000.000
240.900.000
1.209.000.0
00
636.600.000
53.492.000
2.617.200.0
00
219.600.000
31.800.000
7.712.400.0
00
180.000.000
671.000.000
1.495.200.0
00
80.400.000
18.000.000
246.000.000
74.220.000
256.800.000
2.995.200.0
00
384.000.000
20. 17299 Industri Bordir
21. 25206 Reparasi Elektronik
22. 15141 VCO
17
2
6
17
4
38
17.000.000
1.000.000
6.450.000
5.304
624
34.800
Psg
Unit
Liter
265.200.000
31.200.000
4.176.000.0
00
25.000.000
23. 28932 Industri Anyaman
1
2
40.000
180
Unit
Bambu/Rotan
Sumber : Data November 2010, Dinas Koperasi, UKM, Pasar, Perindustrian & Perdagangan Kab. Minahasa
Selatan
17. Kebudayaan
- Penyelenggaraan festifal seni dan budaya untuk Kabupaten
Minahasa Selatan yang diselenggarakan masih sangat minim
karena masalah biaya (dana).
- Sarana penyelenggaraan seni dan budaya belum dimiliki.
- Benda situs dan kawasan cagar budaya yang perlu dilestarikan
adalah antara lain :
1. Benteng Portugis (Amurang)
2. Batu Menhir Lelema (Tumpaan)
3. Waruga Kaneyan (Tareran)
4. Lesung Batu (Tareran)
5. Batu Tumotow (Suluun Tareran)
6. Batu Tumotow (Kumelembuai)
Tabel 2.145
Tingkat Kunjungan Wisatawan Mancanegara
No
Negara
.
Asal
1.
Nederlan
d
2.
Chinese
3.
France
4.
USA
5.
Denmark
6.
Japanese
7.
Australia
8.
Sweden
9.
Germany
10. England
11. Itali
12. Korea
J u m l a h
Tahun
200 200
200
200
5
5
6
7
7
14
5
7
2
1
4
1
1
2
1
1
0
2
0
29
200
201
8
23
9
57
0
5
10
0
0
0
4
6
0
8
0
0
0
51
61
13
25
1
7
5
0
14
0
0
0
183
3
2
6
3
1
1
1
4
0
1
4
31
Keterangan
Tahun 2009
kunjungan
wisatawan
di tahun ini
cukup
banyak
disebabkan
ada event
Internasion
al di
Manado
Tabel 2.146
Tingkat Kunjungan Wisatawan Nusantara
Tahun
No
Negara
.
Asal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Jakarta
Medan
Balikpapa
n
Makassar
Palu
Gorontalo
Manado
49
96
67
2.681
8.
Minahasa
3.257
9.
Airmadidi
1.691
10
.
11
.
12
.
Tomohon
13
.
n
2005
Ratahan
Bolaang
Mongondo
w
Bitung
J u m l a h
Keteranga
200
6
195
23
12
2007
177
50
10
182
47
15
221
68
39
235
197
62
50
110
15
3.850
48
109
61
2.681
52
128
94
2.698
57
96
85
2.798
4.685
4.762
2.676
2.669
2.495
2.541
2.367
2.983
1.642
38
87
56
1.47
3
3.48
7
1.78
2
969
2.160
874
1.194
871
210
181
733
489
532
567
1.56
132
445
289
369
467
1.127
981
1.675
853
817
610
11.18
9.41
16.45
12.95
11.25
11.69
1
6
5
1
5
7
163
25
17
2008
2009
2010
18. Kepemudaan dan Olahraga
a. Jumlah Organisasi Pemuda
Kehidupan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan
masih kental dengan budaya ”mapalus” (gotongroyong) dan
sangat kritis serta pekerja keras. Selain itu, masyarakat
mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan.
Dalam upaya menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota
masyarakat serta berperan dalam pembangunan untuk mencapai
tujuan pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, dibentuknya Organisasi Kepemudaan (OKP), seperti
diperlihatkan pada Tabel 2.147.
Tabel 2.147
Daftar Nama Organisasi Kepemudaan (OKP)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
.
16
.
17
.
18
.
19
.
Nama Organisasi
Karang Taruna
Angkatan Muda Pembaharuan
Golkar (AMPG)
Kosgoro Kab. Minsel
Gerakan Pemuda Ansor Kab.
Minsel
Pemuda Muslim Indonesia
(PMI) Kab. Minsel
Gerakan Angkatan Muda
Kristen Indonesia (GAMKI)
Kab. Minsel
Forum Komunikasi Putra
Putri Indonesia Kab. Minsel
Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) Kab. Minsel
Forum Solidaritas Pemuda
Kristen Kab. Minsel
Keluarga Besar PutraPutri
Polri
Ikatan PutraPutri
Kepemudaan Minahasa
Selatan
Himpunan Mahasiswa Islam
(HMI) Kab. Minsel
Pemuda Panca Marga Kab.
Minsel
Barisan Muda Demokrat Kab.
Minsel
Angkatan Muda Pembaharuan
Indonesia (AMPI) Kab. Minsel
FKPPI Kab. Minsel
Pemuda Pancasila Kab. Minsel
Talented Youth Devada Kab.
Minsel
Himpunan Mahasiswa
Minahasa Selatan Peduli
Pembangunan (HMMSPP)
Pengurus
Merry M. Togas, SE
Ibrahim Gani, SPd
Alamat
Amurang
Amurang
Wem Mononimbar
Sharil Bahrudin,
SE
Artli Kountur,
S.Sos
Rivay Rompas
Amurang
Ranoiapo/Amura
ng
Amurang
Drs. Ferry Mohede
Amurang
Ir. Petrus Ulaan
Amurang
Drs. Art Bago
Tumpaan
Robby Simbar, SH
Amurang
Jhoni Taroreh, SPd
Bitung/Amurang
Ibrahim Gani, SPd
Amurang
Dr. Tommy
Kawengian
Richard Ottay, ST
Amurang
Robby Sangkoy,
MPd
Drs. H.
Runtunuwu
F.G. Rumokoy
Amurang
Michael Frans
Farland Lengkong
Amurang
Amurang
Amurang
Uwuran Satu /
Amurang
Uwuran
Dua/Amurang
Pondang/Amuran
g Timur
20 Pemuda Tani HKTI (Petani
Maryoh Sangkoy,
Ritey/Amurang
. HKTI)
SE
Timur
21
Forum Komunikasi
Kristy Alfons
Tambelang/Maes
.
Mahasiswa Minsel (FKM Sumual
aan
Minsel)
22 Perhimpunan Pemuda Hindu Dewa Putu Oka
. Indonesia (Peradah Indoensia)
Kab. Minsel
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.148
Sarana Olahraga di Kabupaten Minahasa Selatan
No
Sarana Olahraga
Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Lapangan Sepak Bola
17
Lapangan Bola Volly
10
Lapangan Bulutangkis
8
Lapangan Tenis
2
Lapangan Basket
3
Lapangan Sepak Takraw
17
Gedung Olahraga
1
Tenis Meja
15
J u m l a h
73
Sumber : Data November 2010, Dinas Pendidilkan Pemuda &
Olahraga Kab. Minahasa Selatan
19. Kesatuan Bangsa, Linmas dan Politik Dalam Negeri
Tabel 2.149
Jumlah Pembinaan Terhadap LSM, ORMAS dan OKP
No.
1.
2.
3.
Uraian
Pembinaan LSM
Pembinaan ORKEMAS
Pembinaan Organisasi Kepemudaan (OKP)
Jumlah
2008
2
2
4
8
2009
3
2
5
10
2010
1
2
4
7
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
Tabel 2.150
Jumlah Pembinaan Politik Daerah
No.
1.
Uraian
Sosialisasi Dana Kehormatan
2008
1
2009
0
2010
0
2.
3.
Sosialisasi UU No. 12 Tahun 2008 Tentang
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Pendaftaran Partai Politi Baru untuk memperoleh
Badan Hukum
Jumlah
1
1
0
0
0
0
2
1
0
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan
Perlindungan Masyarakat Kab. Minahasa Selatan
20. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan
Daerah, Pearangkat Daerah Kepegawaian dan Persediaan
a. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Jumlah Polisi Pamong Praja yang berstatus PNS 18 orang
namun di tunjang oleh tenaga kontrak ± 100 orang
Tabel 2.151
Rasio Polisi Pamong Praja
Tahun 2006 s.d 2010
N
O
1.
2.
3.
Uraian
Jumlah
polisi
pamong praja
Jumlah penduduk
2006
2007
2008
2009
2010
100
125
125
125
150
304.91
202.37
201.73
202.08
206.04
1
1
7
0
9
Rasio jumlah polisi
pamong praja per
10.000 penduduk
Sumber : Data November 2010, Kantor Polisi Pamong Praja Kab.
Minahasa Selatan
b. Rasio Jumlah LINMAS Praja per 10.000 penduduk
Linmas tersebar di 170 Desa/Kelurahan
Tabel 2.152
Rasio Jumlah Linmas Tahun 2006 s.d 2010
N
Uraian
O
1.
Jumlah Linmas
2.
Jumlah penduduk
3.
Rasio jumlah Linmas
2006
2007
2008
2009
2010
398
304.91
300
202.37
306
201.73
908
202.08
908
206.04
1
13.052
1
14.824
7
15.168
0
44.932
9
43.775
10.000 penduduk
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa Politik
dan Linmas Kab. Minahasa Selatan
c. Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Pos Kamling yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan tersebar di
lingkungan/jaga yang ada di Desa/Kelurahan Kabupaten
Minahasa Selatan
Tabel 2.153
Rasio Jumlah Pos Kamling Per Kecamatan Tahun 2007 s.d 2010
NO.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
2007
2008
2009
2010
Ju
Ju
Ju
Jum
Jumlah m
Jumlah m
Jumlah
Jumlah m
Kecamatan
lah
Siskamli lah Rasio Siskamli lah Rasio Siskamli
Rasio Siskamli lah Rasio
Des
ng
Des
ng
Des
ng
ng
Des
a
a
a
a
(8=7/6
(11=10/
(14=13/1
(17=16/
(2)
(6)
(7)
(9)
(10)
(12)
(13)
(15)
(16)
)
9)
2)
15)
Modoinding
16
8
2
16
8
2
50
8
6.25
50
9
5.55
Maesaan
18
9
2
18
9
2
50
9
4.54
50
8
6.25
Tompaso
20
10
2
20
10
2
56
10
5.6
56
11
5.09
Baru
Motoling
14
7
2
14
7
2
50
7
7.14
50
10
5
Motoling
16
8
2
16
8
2
44
8
5.5
44
7
6.28
Timur
Motoling
16
8
2
16
8
2
40
8
5
40
8
5
Barat
Ranoyapo
22
11
2
22
11
2
56
12
4.66
56
8
7
Kumelembua
16
8
2
16
8
2
32
7
4.57
32
12
2.66
i
Sinonsayang
20
10
2
20
10
2
72
13
5.53
72
7
10.28
Tenga
20
10
2
32
16
2
78
18
4.33
78
13
6
Amurang
16
8
2
16
8
2
66
10
6.6
66
18
3.66
Barat
Amurang
16
8
2
16
8
2
44
9
4.88
44
10
4.4
Timur
Amurang
16
8
2
16
8
2
64
8
8
64
9
7.11
Tumpaan
20
10
2
20
10
2
62
10
6.2
62
8
7.75
15. Tareran
Suluun
16.
Tareran
17. Tatapaan
J u m l a h
18
9
2
18
9
2
66
12
5.5
66
10
6.6
14
7
2
14
7
2
40
8
5
40
12
3.33
22
11
2
22
11
2
11
3.45
38
8
4.75
Sumber : Data November 2010, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas Kab. Minahasa
Selatan
Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa
Selatan 6,41%. Keadaan ini dibandingkan dengan tahun 2008 yang
sebesar 6,32% menunjukan pertumbuhan ekonomi mengalami
kenaikan walaupun relative kecil. Selanjutnya apabila dilihat dari
struktur ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan pada tahun 2009
masih di dominasi oleh sektor pertanian sebesar 29,55%, diikuti
oleh sektor bangunan sebesar 17,81%. Sektor pengangkutan dan
komunikasi sebesar 11,35%, sektor industri pengolahan sebesar
10,91% dan factorfaktor jasa 11,00%. Sedangkan sektorsektor
lain memiliki kontribusi lebih dari 10% dan kontribusi paling kecil
dibandingkan oleh sektor listrik, gas dan air yang hanya 0,68%.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa Selatan, di tahun
2008 telah mencapai 6,32%. Apabila dibandingkan dengan tahun
2007 sebesar 5,24%, menunjukan pertumbuhan ekonomi yang
semakin pesat. Jika dilihat dari kelompok sektor primer, sektor
sekunder dan sektor tersier, tahun 2007 ke tahun 2008 masing
masing mengalami pertumbuhan sebesar 6,69%, 7,14% dan 4,81%.
Hal ini mengindikasikan adanya perkembangan perekonomian yang
seimbang dan mengarah kepada perekonomian moderen.
Pertumbuhan ekonomi beserta dengan kelompok sektor ekonomi
Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun 20012008 ditunjukkan
pada Tabel 2.154.
.Tabel 2.154
Pertumbuhan Ekonomi dan Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
Pertumbuhan
Ekonomi (%)
3,90
3,71
3,87
5,08
4,33
4,83
5,24
6,32
Pertumbuhan Kelompok Sektor Ekonomi
(%)
Primer
Sekunder
Tersier
4,94
4,06
1,86
4,11
3,51
3,21
2,62
4,42
5,55
5,69
4,33
4,80
3,37
4,00
6,43
4,16
4,96
5,85
4,77
5,56
5,73
6,69
7,14
4,81
6,41
Sumber : Data Juli 2010, Badan Pusat Statistik Kab. Minahasa
Selatan
2009
a. Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang atau
sekolompok orang, lakilaki dan perempuan, tidak terpenuhi
kebutuhan dasarnya untuk mempertahankan dan
mengembangkan kehidupan yang bermatabat. Kemiskinan juga
diartikan sebagai kondisi di mana rumah tangga atau individu
yang miskin tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan
fungsi dalam kehidupan bermasyarakat dengan maksimal.
Kemiskinan bukan hanya menjadi permasalanhan nasional tetapi
merupakan permasahan dunia. Hal ini dapat dilihal hasil
kesepakatan pada bulan September 2000 oleh 189 negara
anggota PBB, termasuk Indonesia dalam deklarasi milenium yang
dikenal dengan tujuan pembangunan milenium (Millenium
Development Goals (MDGs)). Dari delapan tujuan MDGs, salah
satu tujuannya adalah menanggulagi kemiskinan dan kelaparan
yang harus dicapai pada tahun 2015.
Dalam upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten
Minahasa Selatan, berbagai program dan kegiatan telah dan
sementara dilaksanakan, baik melalui pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Sejak tahun 2006 – 2010, dari tahun ke
tahun jumlah penduduk miskin mengalami penurunan seiring
dengan pelaksanaan berbagai program penanggulangan
kemiskinan yang langsung menyentuh masyarakat dan
perubahan pola pikir masyarakat untuk hidup lebih layak.
Tahun 2006 jumlah penduduk miskin mencapai 35.362 jiwa
(17,72%), tahun 2007 mencapai 33.596 jiwa (16,55%), tahun
2008 mencapai 35.362 jiwa (14,73%), tahun 2009 mencapai
25.058 jiwa (12,90%) dan tahun 2010 mencapai 24.240 jiwa
(12%). Dibandingkan dengan tingkat kemiskinan Provinsi
Sulawesi Utara, Kabupaten Minahasa Selatan masih lebih tinggi,
namun tingkat kemiskinan Kabupaten Minahasa Selatan masih
lebih rendah dengan tingkat kemiskinan nasional.
Tabel 2.155
Tingkat Kemiskinan Kabupaten Minahasa Selatan,
Provinsi Sulawesi Utara dan Nasional Tahun 20062010
No.
1
2
3
Tingkat
Tahun
2008
14,73%
2006
2007
2009
2010
Kemiskinan
Minahasa
17,72% 16,55%
12,90% 12%
Selatan
Sulawesi Utara
10,76% 11,42% 10,10% 9,79%
9,10%
Nasional
17,80% 16,60% 15,40% 14,20% 13,30%
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. 2010
Penurunan tingkat kemiskinan yang signifikan terjadi pada
tahun 2008 dan 2009, yaitu menurun 1,82% dan 1,83%. Tahun
2007 mengalami penurunan 1,17% dan tahun 2010 hanya
mengalami penurunan 0,9%. Menurunnya tingkat kemiskinan
Kabupaten Minahasa Selatan dari tahun ke tahun, selain
disebabkan oleh pelaksanaan program penanggulangan
kemiskinan, juga disebabkan karena semakin meningkatnya
pembangunan perekonomian. Umumnya penduduk miskin
Kabupaten Minahasa Selatan terkonsentrasi di wilayahwilayah
pedesaan terutama yang memiliki keterbatasan aksesbilitas.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh penduduk di
Kabupaten Minahasa Selatan yang umumnya bekerja di sektor
pertanian dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat
adalah harga jual komoditas pertanian yang masih rendah dan
tidak menentu, serta peningkatan produksi yang rendah karena
berbagai kendala .
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten MInahasa
Selatan mengalami penurunan yang signifikan dari tahun 2008
ke tahun 2009. Tahun 2008 mencapai 2,96 dan tahun 2009
0,95. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga mengalami
penurunan, yaitu tahun 2008 mencapai 0,86 dan tahun 2009
mencapai 0,15. Terjadinya penurunan Indeks Kedalaman
Kemiskinan selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2009
mengindikasikan bahwa ratarata jarak kedalaman kemampuan
konsumsi penduduk sangat miskin semakin bergerak naik
mendekati ke garis kemiskinan. Begitu juga terjadinya
penurunan Indeks Keparahan Kemiskinan menunjukkan bahwa
variasi pengeluaran konsumsi penduduk miskin semakin merata
dan semakin kecil ketimpangannya. Untuk Garis Kemiskinan
tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 mengalami kenaikan
sebesar Rp. 3.816, yaitu tahun 2008 sebesar Rp. 206.890
perkapita per bulan dan tahun 2009 sebesar Rp. 210.706
perkapita per bulan. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat
pendapatan penduduk miskin mengalami peningkatan.
21. Ketahanan Pangan
a. Regulasi Ketahanan Pangan
Peraturang Bupati Minahasa Selatan Nomor 64a Tahun 2008 tentang
Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Minahasa Selatan tanggal
1 April 2008.
Peraturang Bupati Minahasa Selatan Tahun 2008 Nomor 64b Tahun
2008 tentang Penetapan Kelompok Kerja Dewan Ketahanan
Pangan Kabupaten Minahasa Selatan Tanggal 1 April 2008
b. Ketersediaan Pangan Utama
42.297.000 (kg) x 100% = 205,276 kg
206.049 Jiwa
22. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
a. Ratarata jumlah kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) dan Ratarata jumlah kelompok binaan PKK.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan jumlah kelompok
binaan PKK tersebar di semua Desa/Kelurahan yang ada di
Kabupaten Minahasa Selatan
Tabel 2.156
Kelompok Binaan LPM Tahun 2007 s.d 2010
2007
2008
2009
2010
Ju
Rata
Jumlah
Jumlah Rata
Jumlah
Jumlah Rata
NO
m
rata Jum
Jum
Ratarata Jum
Kecamatan
Kelomp
Kelomp
rata
Kelomp
Kelomp
rata
.
lah
Jumla lah
lah
Jumlah lah
ok
ok
Jumlah
ok
ok
Jumlah
LP
h
LPM
LPM
LPM
LPM
Binaan
Binaan
LPM
Binaan
Binaan
LPM
M
LPM
(8=7/6
(11=10/
(14=13/1
(17=16/1
(1)
(2)
(6)
(7)
(9)
(10)
(12)
(13)
(15)
(16)
)
9)
2)
5)
1. Modoinding
8
5
0,5
8
5
0,5
8
6
0,8
8
7
0,9
2. Maesaan
9
6
0,7
9
6
0,7
9
7
0,8
11
7
0,6
3. Tompaso Baru `10
8
0,8
10
8
0,8
10
8
0,8
10
9
0,9
4. Motoling
7
0,0
7
0,0
7
5
0,7
7
6
0,9
Motoling
5.
8
0
0,0
8
0
0,0
8
4
0,5
8
5
0,6
Timur
6. Motoling Barat 8
4
0,5
8
4
0,5
8
5
0,6
8
6
0,8
7. Ranoyapo
11
4
0,4
11
4
0,4
11
5
0,5
12
7
0,6
8. Kumelembuai
8
6
0,8
8
6
0,8
8
7
0,9
7
6
0,9
9. Sinonsayang
10
7
0,7
10
7
0,7
10
8
0,8
13
10
0,8
10. Tenga
10
0,0
10
0,0
16
8
0,5
18
10
0,6
Amurang
11.
8
5
0,6
8
5
0,6
8
6
0,8
10
8
0,8
Barat
Amurang
12.
8
5
0,6
8
5
0,6
8
6
0,8
9
8
0,9
Timur
13. Amurang
8
6
0,8
8
6
0,8
8
7
0,9
8
7
0,9
14. Tumpaan
10
7
0,7
10
7
0,7
10
8
0,8
10
8
0,8
15. Tareran
9
0,0
9
0,0
9
5
0,6
12
6
0,5
Suluun
16.
7
4
0,6
7
4
0,6
7
5
0,7
8
6
0,8
Tareran
17. Tatapaan
11
6
0,5
11
6
0,5
11
7
0,6
11
8
0,7
J u m l a h
40
73
150
73
156
107
170
124
Sumber : Data Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.157
Kelompok Binaan PKK Tahun 2007 s.d 2010
2007
NO.
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2008
2009
2010
Rata Ju
Jumlah
Jumlah Rata
Jumlah
Jumlah
Rata
Jum
rata m
Jum
Ratarata Jum
Kecamatan
Kelomp
Kelomp
rata
Kelomp
Kelomp
rata
lah
Jumla lah
lah
Jumlah lah
ok
ok
Jumlah
ok
ok
Jumlah
PKK
h
PK
PKK
PKK
PKK
Binaan
Binaan
PKK
Binaan
Binaan
PKK
PKK
K
(8=7/6
(11=10/
(14=13/1
(17=16/
(2)
(6)
(7)
(9)
(10)
(12)
(13)
(15)
(16)
)
9)
2)
15)
Modoinding
8
14
1,8
8
16
2,0
8
16
2
8
16
2,0
Maesaan
9
12
1,3
9
18
2,0
9
18
2
11
20
1,8
Tompaso
10
18
1,8
10
20
2,0
10
20
2
10
20
2,0
Baru
Motoling
7
12
1,7
7
14
2,0
7
14
2
7
14
2,0
Motoling
8
10
1,3
8
12
1,5
8
16
2
8
16
2,0
Timur
Motoling
8
10
1,3
8
13
1,6
8
16
2
8
16
2,0
Barat
Ranoyapo
11
20
1,8
11
22
2,0
11
22
2
12
23
1,9
Kumelembu
8
15
1,9
8
16
2,0
8
16
2
7
14
2,0
ai
Sinonsayan
10
18
1,8
10
20
2,0
10
20
2
13
23
1,8
g
Tenga
10
22
2,2
10
32
3,2
16
32
2
18
34
1,9
Amurang
8
12
1,5
8
16
2,0
8
16
2
10
18
Barat
Amurang
12.
8
11
1,4
8
16
2,0
8
16
2
9
17
Timur
13. Amurang
8
12
1,5
8
16
2,0
8
16
2
8
16
14. Tumpaan
10
18
1,8
10
20
2,0
10
20
2
10
20
15. Tareran
9
18
2,0
9
18
2,0
9
18
2
12
21
Suluun
16.
7
10
1,4
7
12
1,7
7
14
2
8
15
Tareran
17. Tatapaan
11
16
1,5
11
22
2,0
11
22
2
11
22
J u m l a h
150
248
150
303
156
312
34
170
235
Sumber : Data Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
11.
1,8
1,9
2,0
2,0
1,8
1,9
2,0
b. Jumlah LSM
Kehidupan masyarakat di Kabupaten Minahasa Selatan
masih kental dengan budaya ”mapalus” (gotongroyong) dan
sangat kritis serta pekerja keras. Selain itu, masyarakat
mempunyai kesadaran berpartisipasi dalam pembangunan.
Dalam upaya menyalurkan pendapat dan pikiran bagi anggota
masyarakat serta berperan dalam pembangunan untuk mencapai
tujuan pembangunan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, dibentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
seperti diperlihatkan pada Tabel 2.158.
Tabel 2.158
Daftar Nama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
No.
Nama Organisasi
Pengurus
(Ketua)
3
Herly Kaiende, SE
Ibrahim Gani, S.Pd
Frans Kumaseh
1
1.
2.
3.
2
Samua Basudara
Peduli Pendidikan
Suara Amurang
4.
Persatuan Sopir
Amurang
Yayasan Gema Mandiri
Joni Lumowa
Yayasan Formasi
Bangun Minsel
Yayasan Karya Muda
Pembaharu Kab. Minsel
Gerbang Maju Sulawesi
Utara
Komite Pelestarian
Sumber Daya Alam &
Lingkungan Hidup Kab.
Minsel
Barisan Muda Teguh
Bersinar
Dewan Reformasi
Pembangunan Kab.
Minsel
Dotu Manguni Minsel
Forum Masyarakat
Joice Mintje
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Dolfi Tutu
Foni Singkana
Billy Regar
Alamat
4
Tumpaan
Amurang
Buyungon/
Amurang
Amurang
Malenos
Baru/Amur
ang Timur
Amurang
Ranoyapo/
Amurang
Amurang
Ir. Petrus Ulaan
Buyungon/
Amurang
Wilem Mononimbar
Uwuran
Dua/Amurang
Lopana/Amuran
g Timur
Jimmy Endey
Bernard Lonteng, Amd
Diki H. Mintje
Amurang
Bitung/Amurang
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Peduli Pembangunan
dan Pendidikan
LSM Cakrawala
LSM Pelangi Kasih
Komite Pelestarian
Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
Solidaritas Korban
Hak Asasi Manusia
(SKPHAM) Kab.
Minsel
LSM Makasiow
LSM Eureka
Maikel Suoth, SE
Robby Keintjem
Joppy Karundeng
Tumpaan
Sapa/Tenga
Kaneyan/Tarera
n
Berty Pongantung
Lopana/Amuran
g Timur
Fentje Pusung
Jhonly V. Kesek
20. LSM Rondoren Banua
Minsel
21. LSM Aliansi Pemuda
dan Masyarakat Sapa
22. LSM Gerbang Minsel
Semuel Tumbol
Amurang
Rumoong
Bawah/
Amurang
Barat
Lewet/Amurang
Saldi Monigi
Sapa/Tenga
Hengky Rumengan
23. Yayasan Perisai
Persatuan Perwakilan
Kab. Minsel
24. Gerakan Solidaritas
Anti Narkoba dan Obat
Terlarang (Gersang)
Kab. Minsel
25. LSM Yayasan Satya
Graha Esa
26. Yayasan Siloam ”45”
Karel Lakoy
Uwuran
Satu/Amurang
Ranoiapo/
Amurang
27. LSM Waraney Minsel
28. LSM Reformasi
Rocky Sariowan
Buyungon/
Amurang
A. Sandag
Tawaang/Tenga
Josep G.
Kalengkongan
Sonny G. Sariowan
Teep/Amurang
Barat
Buyungon/
Amurang
Kaneyan/Tarera
n
Lopana/Amuran
g Timur
Tumpaan
Satu/Tumpaan
Maliku/Amurang
Timur
Lopana/Amuran
g Timur
29. LSM Apostolos
Drs. Abraham
Pongkorung, MSc
Jeferson Karundeng
30. Yayasan Usaha Mandiri
George E. Manengkey
31. Yayasan Matuari Waya
Ernest H. Karundeng
32. Aliansi Guru Indonesia
Sulut (AGIS) Cabang
Minsel
33. LSM Tagoy Lestari
Edwin F.Lonteng,S.Pd
Steven Kapahang
Maliku/Amurang
Timur
Sulu/Tatapaan
34. LSM Minahasa Selatan Ir. Yulius Pesik
Coruption Watch
(MSCW)
35. LSM Generasi
Arie Robert Lonteng
Ritey/Amurang
Profesional Mandiri
Timur
36. LSM Generasi Bela
Jhon Mawira
Picuan/Motoling
Pancasila
Timur
37. LSM Komunitas
Lans B. Sangkoy
Tumbuh Bersama
Minsel
38. LSM Purna Paskibraka
Indonesia Minsel
39. LSM Lentera Masa
Drs. Rudolf Marentek
Cabang Minsel
Sumber : Data Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan
Masyarakat Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
c. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM
Mandiri)
PNPM Mandiri merupakan program yang dicanangkan oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Palu, Sulawesi
Tengah, tanggal 30 April 2007 sebagai program pemerintah
untuk pengentasan kemiskinan dan penurunan tingkat
pengangguran yang berbasis pada partisipasi dan pemberdayaan
masyarakat. PNPM Mandiri adalah program strategis yang
menjadi wadah dari berbagai kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan. Tujuan PNPM Mandiri adalah
meningkatkan pendapatan bagi rumah tangga miskin (RTM) dan
pada sisi lain membuka serta perluasan lapangan kerja, sehingga
dapat menyerap tenaga kerja dan pengangguran yang umumnya
bersifat sementara. PNPM Mandiri terdiri dari Program
Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan
Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dan Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Khusus (P2DTK). Mulai tahun 2008
diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan
Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). PNPM Mandiri,
untuk sementara dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Sosial, Kementerian Pertambangan, Kementerian
Pekerjaan Umum, Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Kementerian Energi Sumberdaya Mineral, Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan dan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional. Di tahun 2007, PNPM Mandiri mencakup
2.993 kecamatan dan 28.000 desa dengan alokasi dana setiap
kecamatan Rp. 750.000.000 sampai dengan Rp. 1.500.000.000.
Sedangkan di tahun 2008, PNPM Mandiri mencakup 3.999
kecamatan dan 36.417 desa dengan alokasi dana setiap
kecamatan Rp. 1.500.000.000 sampai dengan Rp. 3.000.000.000.
Untuk Kabupaten Minahasa Selatan, sejak tahun 2007 mendapat
bantuan PNPM Mandiri pada 5 kecamatan dan tahun 2008
mendapat bantuan pada 6 kecamatan. Di tahun 2009
mendapat bantuan pada 15 kecamatan dan hanya 2 kecamatan
yang belum mendapat PNPM Mandiri, yakni Kecamatan
Sinonsayang dan Kecamatan Kumelembuai karena sementara
melaksanakan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
(PPIP). Tahun 2010 mendapat bantuan di semua kecamatan
dengan total anggaran Rp. 19.000.000.000, yang terdiri dari
pos APBN Rp. 15.200.000.000 dan pos APBD Rp.
3.800.000.000.
23. Kearsipan
a. Pengelolaan Arsip Secara Baku
Pengelolaan arsip pada semua Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD), baik berupa dokumen perencanaan, regulasi
maupun dokumen yang berisi data dan informasi telah dilakukan
penataan secara rutin tetapi belum optimal karena masih
terbatasnya sumberdaya manusia yang ada. Penataan kearsipan
sangat penting dilakukan untuk menjaga dan menyimpan
dokumendokumen tersebut sehingga apabila dibutuhkan
dengan cepat dapat diperoleh, selain itu penataan kearsipan
dilakukan dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik.
24. Komunikasi dan Informatika
Untuk jaringan komunikasi semua kecamatan di Kabupaten
Minahasa Selatan telah tersentuh dengan jaringan telepon dan
telah terjangkau dengan jaringan seluler (Handphone). Walaupun
ada beberapa desa atau daerah tertentu yang belum dapat
dimasuki dengan jaringan telepon dan belum dapat terjangkau
dengan signal jaringan selular. Saat ini, di Kabupaten Minahasa
Selatan terdapat 7 perusahaan jaringan selular yang mendirikan
tower selular, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2.159.
Tabel 2.159
Jumlah Tower Selular di Kabupaten Minahasa Selatan
Perusahaan
No. Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Modoinding
Maesaan
Tompaso
Baru
Ranoyapo
Motoling
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Kumelembua
i
Sinonsayang
Tenga
Amurang
Barat
Amurang
Amurang
PT.
Telkom
Telkoms
el
Indosat
Pro
XL
Flex
i
Fre
n
Tri
1
1
1
2
1
2
2
1
3
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
2
1
3
2
1
1
4
1
1
1
1
1
2
14.
15.
16.
17.
Timur
Tumpaan
Tatapaan
Tareran
Suluun
Tareran
Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
4
14
9
4
1
7
21
[ Sumber : Data
November 2010, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kab.
Minahasa Selatan
Tabel 2.160
Jumlah Tower Soluler
Perusahaan
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.
14
.
15
Amurang
Barat
Amurang
Amurang
Timur
Tumpaan
Tatapaan
PT. Duta 9
Kartika
6.
PT.
Hutchison CP
4.
5.
PT.
Protelindo
3.
1
1
1
2
2
1
3
1
8
2
2
1
1
4
1
1
1
2
1
2
4
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
4
6
1
1
2
1
2
1
2
6
1
1
4
1
7
1
1
2
PT.
Exelcomindo
PT. Indosat
Tbk
Modoinding
Maesaan
Tompaso
Baru
Ranoyapo
Motoling
Motoling
Barat
Motoling
Timur
Kumelembuai
Sinonsayang
Tenga
PT. Satelindo
1.
2.
PT.
Telkomsel
Kecamatan
PT. Telkom
No
Jumlah
.
16
.
17
.
Tareran
1
1
2
4
Suluun
0
Tareran
Total
4
15
2
2
5
4
21
1
54
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.161
Jaringan Komunikasi Tahun 2006 dan 2010
NO
Uraian
1 Jumlah jaringan telepon
2
2006
2010
4
6
genggam
Jumlah jaringan telepon
stasioner
1
1
3 Total jaringan Komunikasi (1+2)
5
7
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.162
Rasio Wartel/Warnet Per 1000 Penduduk Tahun 2010
N
O
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kecamatan
2
Kec. Modoinding
Kec. Maesaan
Kec. Tompaso
Baru
Kec. Ranoyapo
Kec. Motoling
Kec. Motoling
Timur
Kec. Motoling
Barat
Kec.
Kumelembuai
Kec. Tenga
Kec.
2010
Jumla Jumla
Rasio
Jmlh
Rasio
Warne
h
h
wartel
Pddk
wartel warnet
t
3
4
5
6
7
11,892
10,812
12,478
12,149
7,042
9,944
8,343
7,266
17,365
15,792
11
12
13
14
15
16
17
Sinonsayang
Kec. Amurang
14,293
Barat
Kec. Amurang
16,322
Kec. Amurang
13,054
Timur
Kec. Tumpaan
16,518
Kec. Tareran
14,766
Kec. Suluun
8,337
Tareran
Kec. Tatapaan
9,676
Jumlah
206,049
30
170 0.146 0.825
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.163
Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Tahun 2010
NO
Uraian
2010
1
Jumlah jenis surat kabar terbitan nasional
2
Jumlah jenis surat kabar terbitan lokal
11
3
Total jenis surat kabar (1+2)
11
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.164
Jumlah Penyiaran Radio/TV Lokal Tahun 2010
NO
Uraian
2010
1
Jumlah penyiaran radio lokal
4
2
Jumlah penyiaran radio nasional
3
Jumlah penyiaran TV lokal
4
Jumlah penyiaran TV nasional
5
Total penyiaran radio/TV lokal (1+2+3+4)
4
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.165
Saran Komunikasi dan Informatika
No.
1.
2.
Jumla
Jenis
Keterangan
h
Website Milik Pemerintah
1 url
www.minselkab.go.i
d
Jumlah Pameran/ expo
1 kali
pertahun
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Tabel 2.166
Presentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan HP/Telepon
Tahun 2006 s.d 2010
No.
Uraian
2006
2007
2008
2009
1. Penduduk yang memiliki HP 36,391 63,706 72,917 91,409
2. Penduduk yang memiliki
4,641 4,381 3,916 3,300
telepon PSTN
3. Total Jumlah penduduk yang
41,032 68,087 76,833 94,709
memiliki HP/Telepon (1) + (2)
4.
181,95
182,81
182,017 182,292
Jumlah penduduk (jiwa)
7
8
Persentase penduduk yang
5. menggunakan HP/Telepon
23
37
42
52
2010
113,327
3,300
116,627
206,049
57
(3)/(4) (%)
Sumber : Data Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Kab. Minahasa Selatan Tahun 2010
Untuk Kantor Telekomunikasi hanya terdapat di Kecamatan
Amurang. Sedangkan Kantor Pos tersedia di hampir semua
kecamatan. Selain itu, hampir semua kecamatan terjangkau
dengan jaringan radio, baik milik pemerintah maupun yayasan
atau swasta. Untuk jaringan televisi, dengan perkembangan
teknologi saat ini dapat menjangkau sampai di pelosok wilayah
Kabupaten Minahasa Selatan. Sedangkan untuk sarana informasi
yang berakses di wilayah Kabupaten Minahasa Selatan, berupa
media massa harian, tabloid mingguan, bulanan, dan warnet.
Jumlah sarana telekomunikasi dan sarana informasi yang
berakses di wilayah Kabupaten Minahasa dapat dilihat pada Tabel
2.130.
Tabel 2.167
Sarana Telekomunikasi dan Informasi Yang Berakses
No
Jenis
Jumlah
1.
Kantor Telekomunikasi
1 Unit
2.
Wartel
30 Unit
3.
Warnet
170 Unit
4.
Kantor Pos
5.
Media Massa Harian
6.
Tabloid Mingguan
9 Unit
7.
Tabloid Bulanan
5 Unit
8.
Media Elektronik TV
4 Unit
9.
Media Elektronik Radio
5 Unit
8 Unit
10 Unit
Sumber : Data November 2010, Bagian Humas dan Protokol
Setdakab Minahasa Selatan
25. Perpustakaan
a. Jumlah Perpustakaan
Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan para
siswa dan masyarakat pada umumnya, Pemerintah Kabupaten
Minahasa Selatan menyediakan perpustakaan di semua
kecamatan dan menyediakan berbagai macam buku. Sampai
dengan pertengahan tahun 2010, telah menyediakan 31
perpustakaan. Keadaan perpustakaan di Kabupaten Minahasa
Selatan dari tahun 2008 sampai pertengahan tahun 2010 dapat
dilihat pada Tabel 2.168.
Tabel 2.168
Keadaan Perpustakaan
Jumlah
No
Kecamatan
Perpustaka
Desa/Kelurahan
.
an
2
1. Modoinding
Sinisir
1
Makaaruyen
1
1
2. Tompaso Baru
Tompaso Baru
1
1
3. Ranoyapo
Ranoyapo
1
2
4. Motoling
Picuan Baru
1
Picuan Lama
1
Motoling Timur
2
5.
Wanga
1
Wanga Amongena
1
1
6. Motoling Barat
Raanan Baru
1
2
7. Tenga
Tawaang
1
Pakuweru
1
1
8. Sinonsayang
Ongkaw
1
3
9. Amurang
Kilometer Tiga
1
Kel. Lewet
1
Kel. Ranoiapo
1
1
2
0. Tareran
Rumoong Atas
1
Kaneyan
1
1
1
1. Suluun Tareran
Suluun
1
1
2
2. Tumpaan
Tumpaan
1
Munte
1
1
2
3. Kumelembuai
Kumelembuai
1
Makasili
1
Jumlah
Buku
682
482
200
482
482
482
482
964
482
482
964
482
482
482
482
964
482
482
482
482
1.446
482
482
482
964
482
482
482
482
964
482
482
964
482
482
1
4.
1
5.
1
6.
Amurang Timur
Kel. Ranomea
Kel. Pondang
Lopana
Ritey
Malenos
5
1
1
1
1
1
2.410
482
482
482
482
482
Amurang Barat
Kel. Kawangkoan
Bawah
1
482
1
482
Tatapaan
Paslaten
1
1
482
482
1
7.
Maesaan
2
964
Tumani
1
482
Temboan
1
482
Jumlah
31
14.660
Sumber : Data November 2010, Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kab. Minahasa Selatan
b. Jumlah Pengunjung perpustakaan per tahun
Jumlah masyarakat pengunjung perpustakaan per tahun di
semua kecamatan kabupaten minahasa selatan dapat dilihat
pada tabel 2.169.
Tabel 2.169
Jumlah Pengunjung Perpustakaan
No
.
1.
2.
3.
4.
Kecamatan
Desa/Kelurahan
Modoinding
Sinisir
Makaaruyen
Tompaso Baru
Tompaso Baru
Ranoyapo
Ranoyapo
Motoling
Picuan Baru
Jumlah
Perpustaka
an
2
1
1
1
1
1
1
2
1
Jumlah Pengunjung
(Orang)
2008
2009
2010
450
555
365
450
555
250
115
445
575
220
445
575
220
443
580
219
443
580
219
877
1.173
494
440
586
277
5.
6.
7.
8.
9.
1
0.
1
1.
1
2.
1
3.
1
4.
1
5.
1
6.
1
Picuan Lama
Motoling Timur
Wanga
Wanga Amongena
Motoling Barat
Raanan Baru
Tenga
Tawaang
Pakuweru
Sinonsayang
Ongkaw
Amurang
Kilometer Tiga
Kel. Lewet
Kel. Ranoiapo
Tareran
1
2
1
1
1
1
2
1
1
1
1
3
1
1
1
2
437
435
435
587
588
588
430
430
862
432
430
440
440
1.316
437
439
440
889
590
590
1.192
595
597
597
597
1.754
599
598
557
1.239
217
333
223
110
275
275
495
270
225
230
230
668
233
210
225
457
Rumoong Atas
Kaneyan
Suluun Tareran
1
1
1
447
442
400
659
580
575
227
230
235
Suluun
Tumpaan
1
2
400
895
575
1.159
235
477
Tumpaan
Munte
Kumelembuai
1
1
2
450
445
845
579
580
1.095
237
240
435
Kumelembuai
Makasili
Amurang Timur
1
1
5
425
420
2.309
555
540
2.859
220
215
1.194
Kel. Ranomea
Kel. Pondang
Lopana
Ritey
Malenos
Amurang Barat
1
1
1
1
1
1
460
475
467
457
450
500
575
573
570
572
569
540
230
232
240
245
247
241
Kel. Kawangkoan
Bawah
Tatapaan
1
500
540
241
1
470
547
243
Paslaten
Maesaan
1
2
470
905
547
1.096
243
458
7.
Tumani
1
455
549
245
Temboan
1
450
547
213
Jumlah
31
12.911 16.714 7.039
Sumber : Data Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kab. Minahasa Selatan tahun 2010
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan
1. Pertanian dan Peternakan
Sektor ini mencakup komoditikomoditi hasil pertanian tanaman
bahan m