PERBANDINGAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA PROGRAM JURUSAN IPS SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | - | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2987 6670 1 SM

PERBANDINGAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN
METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SOSIOLOGI SISWA PROGRAM JURUSAN IPS SMA BATIK 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Nurhadi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan pengaruh metode pembelajaran jigsaw dan metode pembelajaran diskusi terhadap
prestasi belajar sosiologi siswa program jurusan IPS SMA BATIK 1 SURAKARTA tahun
pelajaran 2013/2014. (2) Untuk mengetahui metode pembelajaran yang memberikan
pengaruh lebik baik terhadap prestasi belajar sosiologi, pada pembelajaran sosiologi dengan
metode pembelajaran jigsaw atau pembelajaran sosiologi dengan metode pembelajaran
diskusi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitatif bersifat eksperimental
semu dengan desain penelitian Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design.
Populasi penelitian ialah seluruh siswa program jurusan IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun
pelajaran 2013/2014. Sampel penelitan sebanyak dua kelas sebagai kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dengan teknik Multistage Cluster Random Sampling. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan tes prestasi berbentuk pilihan ganda, observasi, dan
dokumentasi. Teknik uji prasayarat analisis data yang digunakan adalah uji liliefors untuk uji
normalitas dan uji bartlett untuk uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah

teknik uji-t saple tidak berhubungan.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan pengaruh secara signifikan antara
penggunakaan metode pembelajaran jigsaw dan metode pembelajaran diskusi terhadap
prestasi belajar sosiologi siswa program jurusan IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran
2013/2014. Ini ditunjukkan dari hasil analisis data yang menunjukkan t hitung > ttabel yaitu 2,488
> 1,994. (2) pembelajaran sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran Jigsaw
memberikan pengaruh prestasi belajar sosiologi lebih baik dibandingkan pembelajaran
sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran diskusi. Hal ini ditunjukkan Mean X1 >
Mean X2 yaitu 23,44 > 15,84 dan SD1 > SD2 yaitu 13,561 > 12,555.
Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan pengaruh secara signifikan antara
penggunakaan metode pembelajaran jigsaw dan metode pembelajaran diskusi terhadap
prestasi belajar sosiologi. Pembelajaran sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran
Jigsaw memberikan pengaruh prestasi belajar sosiologi lebih baik dibandingkan
pembelajaran sosiologi yang menggunakan metode pembelajaran diskusi pada siswa program
jurusan IPS SMA Batik 1 Surakarta tahun pelajaran 2013/2014.
Kata Kunci :

Prestasi Belajar Sosiologi,
Pembelajaran Diskusi


Metode

pembelajaran

Jigsaw,

Metode

terpadu dalam rangka untuk mencapai

Pendahuluan
Menghadapi pesatnya perkembangan

tujuan pendidikan dan pengajaran.

IPTEK dalam era global, pendidikan

Hal ini selaras dengan fungsi dan

memegang peran yang sangat strategis


tujuan pendidikan dalam Undang-Undang

dalam

kualitas

Republik Indonesia Nomor. 20 tahun 2003

sumber daya manusia yang diselaraskan

tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II

untuk

Pasal 3 yang menyatakan bahwa:

rangka

meningkatkan


meningkatkan

pembangunan

nasional baik secara fisik maupun non
fisik.

Pendidikan

mencakup

dalam

arti

luas,

seluruh proses hidup dan


segenap bentuk interaksi individu dengan
lingkungannya, baik secara formal, non
formal maupun informal, sampai dengan
suatu

taraf

kedewasaan

tertentu.

Sedangkan pendidikan dalam arti sempit,
dapat diartikan sebagai proses interaksi
belajar mengajar dalam bentuk formal
yang dikenal sebagai pengajaran.

lepas

mencapai


dari

keberhasilan

tujuan pendidikan

dalam
(output).

“Tujuan pendidikan sangat ditentukan oleh
implementasinya

(proses),

dan

implementasinya sangat dipengaruhi oleh
tingkat kesiapan segala hal (input) yang
diperlukan


untuk

berlangsungnya

implementasi” (Slameto, 2005: 1). Dengan
demikian,

penyelenggaraan

pendidikan

tidak boleh berpikir dan bertindak secara
parsial

terlebih

melaksanakan

lagi


parsial

pendidikan

Tujuan pendidikan nasional yang
secara umum adalah untuk mewujudkan

Dalam penyelenggaraan pendidikan
tidak

Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga yang demokratis serta
bertanggung jawab.

dalam
dan

pembelajaran. Sebaliknya, perlu berpikir
dan bertindak secara holistik, integratif,

masyarakat

Indonesia

memiliki


kepribadian dan kualitas yang kuat dalam
mengisi peranan pembangunan NKRI.
Tujuan ini dapat dicapai melalui tiga
macam jalur pendidikan, yaitu pendidikan
formal, nonformal, dan informal.
Pelaksanaan
tersebut

pendidikan

teraplikasikan

dalam

formal
proses

belajar mengajar (PBM). Proses belajar
mengajar (PBM) merupakan suatu proses
yang mengandung serangkaian perbuatan

guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam hal ini bukan hanya penyampaian

pesan berupa materi pelajaran, melainkan

pertanggungjawaban sekolah kepada orang

penanaman sikap dan nilai pada siswa

tua siswa. Winkel

yang sedang belajar.

“Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan

Proses belajar-

mengajar

mempunyai

pengertian

yang

pengertian

mengajar.

lebih

makna
luas

dan

daripada

Dalam

menyatakan bahwa

yang dapat dicapai dalam kegiatan atau
proses belajar” (Ghazali, 2007:25).
Salah

proses

satu

cara

untuk

satu

mewujudkan kriteria dan mutu pendidikan

kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan

yang benar-benar berkualitas sesuai tujuan

antara siswa yang belajar dan guru yang

pendidikan

mengajar. Antara kedua kegiatan ini

mengoptimalkan kreatifitas guru dalam

terjalin interaksi yang saling menunjang.

memilih metode pembelajaran yang tepat

belajar-mengajar

tersirat

adanya

adalah

dengan

(PBM)

dan sesuai dengan kondisi siswanya. Guru

sebagai suatu sistem memiliki komponen -

merupakan figur sentral dalam proses

komponen pembelajaran yang terdiri dari:

pembelajaran. Tugas utama guru adalah

(1) Siswa, (2) Guru, (3) Tujuan, (4)

membimbing,

Materi, (5) Metode, (6) Sarana/Alat, (7)

melatih,

Evaluasi, dan (8) Lingkungan / konteks.

administrasi terkait para siswanya agar

Masing-masing komponen itu sebagai

mencapai tujuannya. Dalam proses belajar

bagian yang berdiri sendiri, namun dalam

mengajar (PBM) tugas guru tidak hanya

berproses di kesatuan sistem mereka saling

sekedar mengalihkan pengetahuan dan

bergantung

keterampilan,

Proses

belajar

dan

mengajar

bersama-sama

untuk

mendidik,

mengevaluasi,

mengajar,
dan

melainkan

tugas

membantu

mencapai tujuan. “Kedelapan komponen

mengembangkan seluruh potensi yang

tersebut

satupun

dimiliki siswa. Oleh karena itu, guru perlu

komponen yang dapat dipisahkan satu

terus menerus mengembangkan diri dalam

sama lain karena dapat mengakibatkan

mewujudukan tujuan pendidikan salah

terhambatnya proses belajar mengajar”

satunya

(Soetopo, 2005: 143).

pembelajaran yang tepat dalam proses

rupanya

tidak

Dalam

ada

mencapai

tujuan

dalam

pemilihan

metode

pembelajaran.

pendidikan nasional tersebut dapat dilihat

Faktor-faktor yang mempengaruhi

dari prestasi belajar yang dicapai siswa.

kurang berhasilnya pembelajaran adalah

Prestasi

dijadikan

guru dalam memilih metode pembelajaran

sebagai tolok ukur keberhasilan siswa, di

yang tidak sesuai dengan karakteristik

samping

materi

komponen

belajar

itu

seringkali

juga

digunakan

terpenting

sebagai
dalam

pelajaran,

guru

kurang

mengaktifkan siswa, dan pembelajaran

masih berlangsung dalam bentuk transfer

adalah metode pembelajaran yang kurang

of

maksimal

knowledge

yaitu

proses

yang

dalam

mengaktifkan

siswa

menghasilkan kemampuan visual, hanya

untuk

dalam bentuk kemampuan hafalan dan

Namun seharusnya upaya-upaya perbaikan

masih jauh dari konsep pemberdayaan

pendidikan

yang

dilakukan

adalah

berpikir. Hal ini berakibat kemampuan

pendidikan

yang

mengarah

kepada

siswa sulit untuk berkembang.

pembelajaran yang berpusat pada siswa

Ada

beberapa

belajar

(bersifat

centered,

konvensional).

learning

oriented).

model

(student

pembelajaran yang dapat digunakan dalam

Banyak

pembelajaran diantaranya adalah PBL,

pembelajaran yang berpusat pada siswa

CTL, Cooperative Learning dan lain-lain.

lebih efektif dari pada pembelajaran yang

Namun

proses

berpusat pada guru, karena pembelajaran

pembelajaran sehari-hari guru mengajar

yang berpusat pada siswa menuntut siswa

tidak sesuai dengan sifat-sifat materi,

untuk belajar mandiri dari pada mencoba

kurang kreatif, kurang variatif dan kurang

mendengarkan dan asimilasi informasi.

sering

kali

pada

yang

berpendapat

Beberapa

memperhatikan kemampuan yang berbeda-

metode

yang

digunakan

guru dari mulai menyampaikan materi

pembelajaran

pelajaran sampai berakhirnya pelajaran

pembelajaran jigsaw yang mengedepankan

hanya berceramah saja sehingga proses

siswa untuk aktif dan mandiri dalam

pembelajaran kurang menarik dan terasa

proses belajar seperti dalam memahami

monoton. Guru harus memiliki strategi-

konsep

strategi agar siswa dapat belajar dengan

kemampuan berpikir kritis, bekerja sama

efektif, efisien dan mengena pada tujuan

dan saling tolong menolong membantu

pembelajaran.

pembelajaran

teman untuk menyelesaikan suatu masalah.

dengan cara yang masih konvensional

Metode diskusi adalah satu dari

masih

sering

digunakan guru

yang

diskusi

sulit,

lain

bisa

beda yang dimiliki siswa. Kebanyakan

Penerapan

antara

bahwa

dan

metode
metode

menumbuhkan

dalam

alat yang berharga dalam daftar strategi

menyampaikan materi pelajaran. Salah

yang dimilliki pengajar yang memberikan

satu langkah yang harus ditempuh oleh

kesempatan siswa berkomunikasi satu

guru adalah harus mampu menerapkan

dengan yang lain, saling berbagi gagasan

metode-metode

dan pendapat serta melibatkan siswa dalam

pembelajaran

yang

bervariasi.

mengekspresikan pikiran tentang pokok

Metode pembelajaran yang sering
dijumpai

dalam

proses

pembelajaran

pembicaraan

tertentu

(Arends,1997).

Metode diskusi ini dapat digunakan dalam

semua kelas baik besar maupun kecil.

pelajaran untuk mencapai prestasi yang

Dimana metode diskusi mendorong siswa

maksimal. Pada metode jigsaw guru tidak

belajar berfikir dari sudut pandang suatu

menjadi pusat kegiatan kelas dan berperan

subjek bahasan dengan praktek berpikir

sebagai fasilitator yang mengarahkan dan

dan memberikan kesempatan siswa untuk

memotivasi siswa untuk belajar mandiri

memformulasikan penerapan suatu prinsip.

serta menumbuhkan rasa tanggung jawab

Jigsaw

Metode
metode

yang

dalam

merupakan

pelaksanaannya

mengelompokkan siswa baik dari segi
sikap

dan

kecakapannya

siswa sehingga siswa mampu aktif dalam
memahami

suatu

persoalan

dan

menyelesaikannya secara kelompok.

kedalam

Dengan

penerapan

metode

kelompok asal (home teams) yang bersifat

pembelajaran jigsaw yang secara konsisten

heterogen anggotanya dan kelompok ahli

diharapkan siswa yang terlibat dalam

(expert teams). Kelompok ahli merupakan

pembelajaran jigsaw memperoleh hasil

perwakilan dari kelompok asal yang

belajar yang lebih baik dan mempunyai

membahas suatu materi dan menguasai

sikap yang lebih baik pula terhadap

materi yang menjadi tanggungjawab setiap

pembelajaran

individu

langsung dalam pembelajaran.

didalam

Kemudian

kelompok

masing-masing

ahli.

karena

Permasalahan

menjelaskan dan menjadi tentor serta

1.

pengetahuan

terlibat

perwakilan

kembali ke kelompok asalnya untuk

berbagi

siswa

kepada

teman

Apakah

ada

perbedaan

pengaruh

penggunaan

metode

pembelajaran

kelompok asalnya tentang materi yang

jigsaw

metode

pembelajaran

sudah dipahami di kelompok ahli.

diskusi

dan

terhadap

prestasi

belajar

Tujuan dari metode jigsaw adalah

sosiologi siswa program jurusan IPS

mengembangkan kerja tim, keterampilan

SMA BATIK 1 SURAKARTA tahun

belajar kooperatif ( bekerjasama ), dan

pelajaran 2013/2014?

menguasai pengetahuan secara mendalam

2.

Manakah metode pembelajaran yang

yang tidak mungkin diperoleh apabila

memberikan

mereka

mempelajari

terhadap prestasi belajar sosiologi,

semua materi sendirian. Sehingga dengan

pada pembelajaran sosiologi dengan

metode jigsaw yang merupakan salah satu

metode pembelajaran jigsaw atau

tipe dari model pembelajaran kooperatif

pembelajaran

mampu mendorong siswa aktif dan saling

metode pembelajaran diskusi?

mencoba

membantu

dalam

untuk

menguasai

materi

pengaruh

lebih

sosiologi

baik

dengan

memperoleh informasi yang merupakan

Tujuan Penelitian
1.

Untuk

mengetahui

ada

tidaknya

perbedaan

pengaruh

metode

diperoleh

pembelajaran

jigsaw

metode

sebenarnya dalam keadaan yang tidak

pembelajaran diskusi terhadap prestasi

memungkinkan untuk mengontrol dan

belajar

/atau memanipulasikan semua variabel

sosiologi

jurusan

IPS

dan

siswa

SMA

SURAKARTA

program

BATIK

tahun

1

dengan

eksperimen

yang

yang relevan” (2012:92).
Rancangan

pelajaran

penelitian

yang

digunakan adalah Nonrandomized Control

2013/2014.
2.

perkiraan bagi informasi yang dapat

metode

Group Pretest-Posttest Design (Pretest-

memberikan

Postest grup kontrol tidak secara random).

pengaruh lebik baik terhadap prestasi

Penelitian dilakukan dengan menggunakan

belajar sosiologi, pada pembelajaran

2

sosiologi

sebagai

Untuk

mengetahui

pembelajaran

yang

dengan

metode

pembelajaran

jigsaw

atau

pembelajaran

sosiologi

dengan

kelas

kelompok

kelompok kontrol.

yaitu

eksperimen

dan

Kemudian peneliti

melakukan tes awal sebelum perlakuan

setelah
Metode Penelitian

dilakukannya

perlakuan

yang

berbeda terhadap kelompok eksperimen

Penelitian

dengan
Pengaruh

Pembelajaran

diperbandingkan

(Pretest) dan posttest atau tes hasil akhir

metode pembelajaran diskusi.

Perbandingan

yang

Jigsaw

dan

judul

dan kelompok kontrol, kemudian hasil dari

Metode

selisih nilai pretest dan posttest tersebut

Metode

diperbandingkan

Pembelajaran Diskusi Terhadap Prestasi

kelompok

Belajar Sosiologi Siswa Program Jurusan

kontrol.

IPS SMA Batik 1 Surakarta Tahun

antara

eksperimen

Sumber

data

selisih

nilai

dan

kelompok

yang

diperoleh

Pelajaran 2013/2014. Metode penelitian

dalam

yang digunakan adalah metode kuantitatif

pengumpulan data yang dilakukan di SMA

yang bersifat eksperimental-semu (Quasy-

Batik 1 Surakarta Program Jurusan IPS

Experimental

tahun

Research),

dimungkinkan

karena tidak

sepenuhnya

untuk

penelitian

pelajaran

sampling

yang

ini

adalah

melalui

2013/2014.

Teknik

digunakan

adalah

dilakukan kontrol dan /atau manipulasi

pendekatan yang perpaduan antara teknik

semua variabel oleh peneliti. Suryabrata

random

mengemukakan,

penelitian

sampling. Tehnik pengambilan sampel

untuk

yang sedemikian itu di dalam metodologi

eksperimental-semu

“Tujuan
adalah

sampling

dan

non

random

penelitian

dikenal

sebagai

tehnik

Multistage Cluster Random

Sampling

proses

penelitian.

mengetahui

Sedangkan

manakah

untuk
metode

sebagaimana dikemukakan oleh Babbie

pembelajaran yang memberikan pengaruh

dimana Teknik Multistage cluster random

lebih baik antara metode pembelajaran

sampling

jigsaw dan metode pembelajaran diskusi

adalah

teknik

pengambilan

sampel dengan memperhitungkan faktor

terhadap

stage (jenjang) dan variasi cluster (1986).

digunakan analisis perbedaan mean dan

Teknik

standar

multistage

cluster

random

prestasi

deviasi

belajar

(SD)

sosiologi

masing-masing

sampling ini disamping memperhitungkan

kelompok antara kelompok eksperimen

faktor stage (jenjang) dan variasi cluster

dan kelompok kontrol.

terdapat teknik lain yang harus digunakan

Hasil Penelitian

untuk mengambil sampel yaitu random
sampling. Teknik ini merupakan gabungan

Hasil pengukuran dari tes prestasi

antara purposive sampling (pertimbangan

dengan bentuk pretest dan postest yang

subyektif)

telah

dan

random

sampling

dilakukan

kedalam

kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol secara

(pertimbangan obyektif).
dalam

ringkas sebagai berikut : untuk kelompok

penelitian menggunakan tes prestasi yang

eksperimen dengan jumlah siswa 36 orang

berbentuk

yang

dari uji pretest didapat rentang nilai 38

diujikan dalam kelas eksperimen dan kelas

sampai 71, dengan nilai terendah 38 dan

kontrol.

dilakukan

nilai tertinggi 71. Memiliki Mean sebesar

observasi dan proses dokumentasi dalam

53,06; Median sebesar 52,5; variance

mengumpulkan

sebesar 90,454; dan Simpangan baku

Pengumpulan

pretest

Selain

data

dan

itu

data

posttest

juga

yang

diperlukan
data

(standar deviasi) sebesar 9,511. Sedangkan

menggunakan teknik uji beda rata-rata

dari uji posttest didapat rentang nilai 53

yaitu

berhubungan

sampai 98, dengan nilai terendah 53 dan

(Independent sample t-test). Uji-t sampel

nilai tertinggi 98. Memiliki Mean sebesar

tak

untuk

76,50; Median sebesar 75; Skor variance

menganalisis apakah terdapat perbedaan

sebesar 156,486; dan Simpangan baku

pengaruh atau tidak antara penggunaan

(standar deviasi) sebesar 12,509.

dalam

penelitian.

uji-t

sampel

berhubungan

Analisa

tak

bertujuan

metode pembelajar jigsaw dan metode

Sedangkan kelompok kontrol dari

pembelajaran diskusi terhadap prestasi

uji pretest didapat rentang nilai 35 sampai

belajar

yang

74, dengan nilai terendah 35 dan nilai

digunakan tidak memiliki hubungan dalam

tertinggi 74. Memiliki Mean sebesar

sosiologi

pada

sampel

Hasil

53,62; Median sebesar 54; Skor variance

perhitungan

olah

data

sebesar 88,797; dan Simpangan baku

didapatkan perbedaan rata-rata selisih nilai

(standar deviasi) sebesar 9,423. Dan dari

dalam penelitian mean X1 sebesar 23,44

uji posttest didapat rentang nilai 53 sampai

dan Mean X2 sebesar 15,84. SD1 sebesar

96, dengan nilai terendah 53 dan nilai

13,561 dan SD2 sebesar 12,555. Sehingga

tertinggi 96. Memiliki Mean sebesar

Mean X1 > Mean X2 yaitu 23,44 > 15,84

69,46; Median sebesar 69; Skor variance

dan SD1 > SD2 yaitu 13,561 > 12,555.

sebesar 153,644; dan Simpangan baku

Pembahasan

(standar deviasi) sebesar 12,395.
Penelitian ini bertujuan untuk

Data tersebut kemudian dicari
selisih nilai dari nilai pretest dan posttest

mengetahui

untuk masing-masing kelompok yaitu

pengaruh metode pembelajaran jigsaw dan

selisih nilai pretest-posttest kelompok

metode pembelajaran diskusi terhadap

eksperimen

prestasi belajar sosiologi siswa program

metode

yang

jigsaw

diberikan perlakuan
didapat

selisih

nilai

jurusan

ada

IPS

tidaknya

SMA

perbedaan

BATIK

1

tertinggi prestasi belajar sosiologi adalah

SURAKARTA tahun pelajaran 2013/2014.

47, sedangkan selisih terendah adalah -5,

Selain itu penelitian ini juga bertujuan

Mean sebesar 23,44 dan SD sebesar

untuk mengetahui metode pembelajaran

13,561. Sedangkan

manakah yang memberikan pengaruh lebik

kontrol

yang

pembelajaran

Pada kelompok

diberikan
menggunakan

perlakuan
metode

baik terhadap prestasi belajar sosiologi,
pada

pembelajaran

sosiologi

diskusi, selisih nilai tertinggi prestasi

metode

belajar sosiologi

pembelajaran sosiologi dengan metode

adalah 38, sedangkan

selisih terendah adalah -7, Mean sebesar
15,84 dan SD sebesar 12,555.

pembelajaran

dengan

jigsaw

atau

pembelajaran diskusi.
Adapun

penelitian

ini

Hasil perhitungan uji-t sampel tak

menggunakan kelompok eksperimen dan

berhubungan dengan taraf signifikansi 5%

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen

didapat thitung sebesar 2,488. Sedangkan

adalah kelas XI IPS 4 dengan perlakuan

ttabel dengan df = 71 sebesar 1,994 atau

menggunakan

signifikansi 2 tailed sebesar 0,015 dan

kelompok kontrol adalah kelas XI IPS 1

taraf singifikansi 0,05. Sehingga t hitung >

dengan perlakuan menggunakan metode

ttabel yaitu 2,488 > 1,994 atau Sig 2 tailed <

diskusi. Sebelum dilakukannya perlakuan

0,05 yaitu 0,015 < 0,05 maka Ho ditolak.

masing-masing

metode

jigsaw

kelompok

dan

diberikan

pretest. Pretest tersebut digunakan untuk

melihat kemampuan awal yang dimiliki

mengkaji

siswa dan untuk menentukan apakah

kelompok ahli kembali ke kelompok asal

terdapat perbedaan prestasi atau seimbang

masing-masing dan berbagi ilmu yang

antara

didapatkan dalam diskusi kelompok ahli

kelompok

eksperimen

dan

pokok

bahasan,

anggota

kelompok kontrol. Setelah dilakukannya

dengan

perlakuan yang berbeda antara kelompok

kelompok asal masing-masing. Sehingga

eksperimen dan kelompok kontrol dalam

akan terjadi kerjasama dan tanggungjawab

proses pembelajaran, maka masing-masing

dalam kegiatan diskusi dalam mendalami

kelompok diberikan posttest yang sama

pokok bahasan. Kemudian setelah kegiatan

untuk mengukur prestasi belajar setelah

diskusi

diberikan perlakuan. Pretest dan posttest

dilakukan

kuis

yang dilakukan sebelum dan sesudah

mengetahui

kemampuan

perlakuan yang berbeda yaitu metode

menggunakan metode jigsaw. Guru hanya

jigsaw

berperan

dan

metode

diskusi

dalam

mengajarkan

kelompok

kepada

asal

anggota

selesai

individual

sebagai

maka
untuk

siswa

fasilitator

diajar

dan

pembelajaran digunakan untuk mengetahui

pendamping siswa dalam proses belajar.

perubahan prestasi belajar siswa.

Sehingga

Dalam

lebih

berpusat pada siswa yang memberikan

menggunakan

kesempatan siswa untuk belajar secara

metode jigsaw dalam kelas eksperimen

mendalam dan meningkatkan kerjasama

dan menggunakan metode diskusi dalam

dan

kelas kontrol. Pada pelaksanaannya dalam

temannya.

kelas

sosiologi

eksperimen

rasa

tanggungjawab

terhadap

menggunakan

Sedangkan dalam kelas kontrol

metode jigsaw siswa dibagi menjadi

yang menggunakan metode diskusi, siswa

kelompok

asal

yang

ini

pembelajaran

proses

pembelajaran

penelitian

proses

teams)

dan

dibagi menjadi 4 kelompok dan berdiskusi

kelompok ahli (expert group). Siswa

tentang pokok bahasan dan permasalahan

dibagi menjadi beberapa kelompok yang

didalam media cetak yang berkaitan

beranggotakan 6-7 orang yang heterogen

dengan

dan menjadi kelompok asal. Kemudian

dipresentasikan didepan kelas. Metode ini

setiap

tidak

kelompok

(home

asal

mengirimkan

pokok

terdapat

bahasan

kemudian

tanggungjawab

dan

anggotanya untuk menjadi kelompok ahli

kerjasama yang tinggi seperti dalam

yang sudah dibagi sesuai pokok bahasan

metode jigsaw, karena dalam metode

dan bertanggungjawab untuk menguasai

diskusi tidak diharuskan untuk mengajar

pokok bahasan secara mendalam. Setelah

teman sekelompoknya dan tidak terdapat

kelompok ahli selesai berdiskusi dan

kelompok ahli hanya dibagi beberapa

kelompok saja. Setelah siswa berdiskusi,

deskriptif menunjukkan bahwa prestasi

siswa menyampaikan apa yang didapat

belajar sosiologi siswa jurusan IPS SMA

dalam diskusi didepan kelas. Kemudian

Batik 1 Surakarta yang menjadi subjek

kelompok lain diminta untuk menanggapi

penelitian mengalami peningkatan apabila

hasil diskusi yang telah dipresentasikan.

dianalisis dari selisih nilai pre-test dan

Jadi siswa terdapat kemungkinan hanya

post-test yang telah dilakukan dalam

memahami pokok bahasan secara tidak

penelitian.

memungkinkan

1. Terdapat perbedaan pengaruh secara

beberapa siswa cenderung pasif dalam

signifikan metode pembelajaran jigsaw

kegiatan diskusi dan didominasi oleh

dan

beberapa siswa saja.

terhadap prestasi belajar sosiologi siswa

mendalam.

Sehingga

Berdasarkan

perlakuan

yang

metode

pembelajaran

diskusi

program jurusan IPS SMA BATIK 1

berbeda dalam proses pembelajaran yaitu

SURAKARTA

tahun

menggunakan metode pembelajaran yang

2013/2014.

berbeda didapatkan prestasi belajar yang

sampel tak berhubungan dalam mencari

berbeda pula. Dalam penelitian ini metode

apakah terdapat perbedaan pengaruh

yang

Dari

pelajaran

perhitungan

uji-t

adalah

metode

dari metode pembelajaran jigsaw dan

dengan

metode

metode pembelajaran diskusi, didapat

pembelajaran diskusi terhadap prestasi

thitung > ttabel yaitu 2,488 > 1,994 dan

belajar sosiologi.

signifikansi 2 tailed < 0,05 yaitu 0,015

diperbandingkan

pembelajaran

jigsaw

hal ini dikarenakan

pemilihan metode pembelajaran memiliki

< 0,05 sehingga Ho ditolak.

proses

2. Pembelajaran

pembelajaran yang disesuaikan dengan

menggunakan

karakteristik pelajaran dan siswa

Jigsaw memberikan pengaruh prestasi

peranan

yang

penting

dalam

itu

sosiologi
metode

sosiologi

dengan

pembelajaran

sendiri. Sehingga siswa akan merasa

belajar

lebih

bersemangat dan mampu mengoptimalkan

dibandingkan pembelajaran sosiologi

kemampuannya dalam mencapai prestasi

dengan

yang lebih baik.

pembelajaran

menggunakan
diskusi.

baik

metode
Hal

ini

ditunjukkan Mean X1 > Mean X2 yaitu

Kesimpulan

23,44 > 15,84 dan SD1 > SD2 yaitu
Berdasarkan analisis data dan uji

13,561 > 12,555. Rata-rata selisih nilai

hipotesis yang telah diuraikan dalam bab

pretest-posttest kelompok eksperimen

sebelumnya

sebesar 23,44 dan rata-rata selisih nilai

maka

dapat

disimpulkan

sebagai berikut. Hasil analisis secara

pretest-posttest

kelompok

kontrol

sebesar 15,84. Hal ini membuktikan

pembelajarannya diberikan perlakuan

kelompok

metode pembelajaran diskusi. Selain itu

eksperimen

yang

pembelajarannya diberikan perlakuan

kelompok

eksperimen

metode pembelajaran jigsaw memiliki

kemampuan

yang

prestasi belajar sosiologi lebih baik dari

dibanding dengan kelompok kontrol

pada

yang ditunjukkan SD1 > SD2 yaitu

prestasi

kelompok

belajar
kontrol

sosiologi
yang

lebih

memiliki
mneyebar

13,561 > 12,555.

Daftar Pustaka
Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka & LCR FKIP UNS
Surakarta.
Babbie, E. (1986). The Practice of Social Reseach Fourth Edition. California: Wadsworth
Publishing Co.
Djamarah, S.B. & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, S. (2004). Statistik Jilid 2. Yogyakarta : Andi
Isjoni. (2007). Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Berkelompok. Bandung:
Alfabeta.
Kariadinata, R. & Abdurrahman, M. (2012). Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Bandung :
Pustaka Setia.
Purwanto. (2013). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Slavin. R.E. (2008). Cooperative Learning Terjemahan Nurulita Yusron. Bandung: Nusa
Media
Subino. (1987). Konstruksi dan analisis tes suatu pengantar kepada teori tes dan
pengukuran. Jakarta : proyek pengembangan lembaga tenaga kependidikan.
Sugiyanto. (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif, Surakarta: panitia sertifikasi guru
rayon 13 FKIP UNS Surakarta.
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya. Jakarta:
Bumi Aksara.

Suprijono, A. (2013). Cooperatif Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogjakarta: Pustaka
Belajar.
Suryabrata, S. (2012). Metodologi Penelitian. Jakarta : Rajawali Press.
Suryani, N. & Agung, L. (2012). Strategi Belajar Mengajar.Yogyakarta : Ombak.
Trianto. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Zaini, H. Munthe, B. & Aryani, S.A. (2008). Strategi pembelajaran aktif. Yogjakarta: Insan
Madani.

Dokumen yang terkait

KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN TGT DAN METODE PEMBELAJARAN STAD TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI PROGRAM JURUSAN IIS DI SMA NEGERI 2 CEPU TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Khoirunnisa | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6157 13099 1 SM

0 0 13

KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | ANDRIANI | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6161 13112 1 SM

0 0 12

Komparasi Metode Jigsaw dan Metode Make a Match Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas 11IIS SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 2014 2015 | Handayani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6294 13396 1 SM

0 0 2

KOMPARASI PENGARUH PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 2 SUKOHARJO DAN SMA N 2 SURAKARTA | Suludani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2458 5586 1 SM

0 0 11

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014 | Handhani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3050 6799 1 SM

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS XI IPS 3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | - | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3945 8732 1 SM

0 0 9

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN OLEH GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 | Maharesti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3289 7286 1 SM

0 0 11

KOMPARASI METODE JIGSAW DAN METODE MAKE A MATCH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Subarkat | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8558 18035 1 SM

0 0 14

KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN CIRC DAN METODE PEMBELAJARAN PBL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Putra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9032 19232 1 SM

0 0 13

KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA BATIK 2 SURAKARTA | Fitrianingrum | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 10309 21936 1 SM

0 1 12