Makna Ikan Koi Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang

1. 5. 2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan mengenai Ikan Koi, terutama makna Ikan Koi dalam
kehidupan masyarakat Jepang.
2. Menambah pengetahuan mengenai penerapan makna Ikan Koi dalam
kehidupan masyarakat Jepang.
1. 6. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
masalah yang dihadapi.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah

metode

deskriptif.Metode ini adalah suatu metode dalam meneliti suatu objek, baik berupa
nilai-nilai budaya manusia, sistem pemikiran filsafat, nilai-nilai etika, nilai karya seni,
sekelompok manusia, peristiwa, atau objek budaya lainnya (Kaelan, M.S, 2005: 58).
Penulis juga menggunakan metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan penelitian yaitu dengan membaca
literatur atau buku yang ada di perpustakaan (Asep Saeful Hamdi, 2005: 50).

Di samping itu, penulis juga memperoleh data-data dari media online yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG IKAN KOI DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT JEPANG

Universitas Sumatera Utara

2. 1.Pengetian dan Sejarah Ikan Koi di Jepang
Secara spesifiknya koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper. Di
Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ini karena ikan koi
merupakan homofon untuk kata lain yang juga bermakna kasih sayang atau cinta.
Ikan koi adalah sejenis ikan hias yang termasuk ikan mas (Cyprinus carpio) yang
mempunyai ornamen yang sangat indah dan jinak.Koi biasanya dipelihara sebagai
hiasan dengan tujuan keindahan dan keberuntungan didalam maupun diluar rumah.
Sekitar abad ke 12 di Jepang Kaisar Jepang senang sekali memelihara ikan
koi, suatu ketika kaisar melihat tingkah laku yang aneh pada ikan koinya. Ikan itu
melompat-lompat seperti ingin keluar dari kolam oleh Kaisar ikan itu dibawa keluar
istana. Baru saja kaisar keluar dengan membawa ikan koi kesayangannya itu,

terjadilah gempa yang sangat dashyat, dan Kaisar selamat karena ia berada diluar
halaman

kerajaan.

Itulah

awal

mula

mengapa

ikan

koi

disebut

ikan


keberuntungan.Legenda koi di dataran China, tepatnya di sungai Huang Ho (sungai
kuning), dimana anak-anak ikan koi harus berenang dari muara menuju hulu sungai
tersebut menyeberangi dataran China, mendaki air terjun-air terjun curam di
pegunungan Jishishan hingga mencapai pusat hulu sungai tersebut di gunung
Kunlun.Kalau ikan koi tersebut dapat mencapai sumber air yang mengaliri sungai
kuning tersebut, maka ikan koi tersebut akan berubah menjadi Naga. Karena legenda
inilah ikan koi juga dijadikan lambang kesuksesan. Ada pula legenda ikan koi yang
menceritakan mengapa ikan ini disucikan oleh masyarakat Cina, karena ada sebuah

Universitas Sumatera Utara

legenda seekor ikan koi yang membantu raja dengan melawan arus sungai, demikian
derasnya arus itu sehingga saat koi kembali dia memiliki tubuh yang jauh lebih
panjang hingga menyerupai Naga, maka dari itu ikan ini sangat gemar sekali
berenang melawan arus.

2. 2.Mitos dan Jenis-jenis ikan koi

2.2.1. Mitos-mitos tentang ikan koi di Jepang

Mitos adalah cerita prosa rakyat yang menceritakan kisah berlatarkan masa
lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta dan keberadaan makhluk di
dalamnya, serta dianggap benar-benar terjadi oleh penganutnya.Dalam pengertian
yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional.Pada umumnya mitos
menceritakan terjadinya alam semesta, dunia dan para makhluk di dalamnya.
Di setiap Negara di dunia tentunya mempunyai mitos-mitos tersendiri yang di
percayai oleh masyarakatnya, begitu juga dengan Negara Jepang.Di Jepang banyak
sekali mitos-mitos yang dipercayai oleh masyarakatnya, salah satunya adalah mitos
tentang ikan koi.Masyarakat Jepang percaya ikan koi sebagai lambang pembawa
hoki.
Mitos-mitos tentang ikan koi yang dipercyai masyarakat Jepang adalah:
1. Koi pembawa keberuntungan
2. Koi dapat membawa kesejahteraan

Universitas Sumatera Utara

3. Koi dapat membawa kekayaan bagi pemiliknya
4. Koi dapat memberikan kesuksesan dalam usaha
5. Koi dapat memberikan keunggulan dalam kedudukan sosial, baik dalam
urusan karir maupun dalam keluarga sendiri

6. Koi dapat memberikan kesuksesan dalam urusan asmara

2.2.2. Jenis-jenis ikan koi di Jepang
Ikan koi yang ada di Jepang ternyata mempunyai banyak jenis dan dari jenisjenisnya

tersebut

juga

menunjukan

berbagai

macam

keterkaitan

dengan

pemaknaannya dan di Jepang tentunya banyak ikan koi yang di pelihara dalam

kehidupan sehari-sehari.Seperti jenis-jenis tersebut yang dipelihara masyarakat
Jepang adalah:
1. Kohoku
Kohoku mempunyai komposisi warna putih dan merah.Koi kohaku dianggap
berkualitas jika warna putihnya seputih salju dan warna merahnya
gelap.Kohoku dengan bercak merah menyerupai kilat halilintar disebut
inazuma kohoku dan kohoku dengan bercak merah menyerupai topi Napoleon
disebut doitsu kohoku Napoleon.
2. Taisho Sanke
Taisho Sanke mempunyai mempunyai warna dasar tubuh putih yang dihiasi
oleh bercak merah dan hitam.Koi taisho sanke dianggap berkualitas prima jika
warna putihnya seputih salju dan merahnya pekat.Taisho sanke yang

Universitas Sumatera Utara

warnanya merah merambat dari kepala hingga ekor disebut aka sanke dan
taisho sanke yang terdapat gumpalan merah perak di kepalanya disebut fuji
sanke.
3. Hikarimoyo-mono
Hakarimoyo-mono mempunyai warna dasar metalik, merupakan hasil

persilangan dari ogon dan koi varietas lain kecuali varietas utsurimono.
4. Kinginrin
Kinginrin

mempunyai

ciri

sebagian

sisiknya

berwana

putih

perak

mengkilat.Varietas ini memiliki warna yang mengandung sel indopor, yaitu
sel pigmen yang mengandung guanine yang memantulkan cahaya dan

menimbulkan tampilan seperti intan yang bersinar.Awalnya warna koi ini
adalah putih, tetapi karena ada sel indopor yang dapat memantulkan warna,
warnanya menjadi putih kemilau.Jenis koi kelompok ini adalah ginrin kohaku,
ginrin sanke, dan ginrin shiro bekko.
5. Ogon
Seluruh badannya berwarna emas dan sirip dadanya berkilau.Beberapa jenis
dari kelompok ini adalah yamabuki ogon, hi ogon, dan platinum ogon.

6. Kawarimono
kelompok ini adalah koi yang memiliki pola warna yang tidak sama dengan
varietas-varietas lain atau koi dengan warna aneh.
7. Koromoatau goromo

Universitas Sumatera Utara

Koromo berarti jubbah.Koi koromo merupakan hasil persilangan antara asagi
dan kohaku.Hasil persilangan antara asagi dan kohaku merah putih
menghasilkan ai goromo, yaitu sisiknya berwarna merah terbatas dan
setengah lingkaran berwarna biru.Varietas lainnya adalah sumi goromo yang
memiliki pola seperti kohaku dan memiliki bercak merah.

8. Shusui
Shusui berarti air pada musim gugur, merupakan jenis koi yang bersisik besar,
tetapi mempunyai kulit yang lembut dan bagian punggungnya yang berwarna
biru gelap.Ujung hidung, pipi, perut dan lipatan sirip berwarna merah yang
sangat mencolok.
9. Asagi
Asagi berwarna biru atau biru cerah.Pipi, perut, lipatan sirip, dan sirip
berwarna merah.
10. Bekko.
Warna dasarnya merupakan perpaduan putih, merah, dan kuning dengan
bercak hitam. Jenis koi yang termasuk kelompok bekko diantaranya shiro
bekko pola warnanya sama dengan taisho sanke. Tetapi tidak ada warna
merah. Varietas bekko yang berwarna kuning dan bebercak hitam disebut ki
bekko dan yang memilik warna dasar merah disebut aka bekko.
11. Tancho
Koi ini mempunyai warna dasar putih dan mempunyai bulatan merah di
kepalanya. Namun tidak semua koi yang mempunyai bulatan merah di

Universitas Sumatera Utara


kepalanya bisa disebut tancho karna syarat tancho lainnya adalah tidak ada
bercak merah yang lain pada seluruh badannya.
12. Utsurimono
Varietas ini memiliki warna dasar putih, merah, atau kuning.Perbedaannya
dengan bekko adalah pola warna hitamnya. Warna utsurimono sama dengan
showa sanshoku, memiliki dasar putih dan berpola hitam putih.
13. Hikari Utsurimono
Koi ini merupakan hasil persilangan antara utsurimono dan ogon yang pola
warnanya merupakan campuran dari keduanya. Sumber lain menyebutkan
bahwa koi ini adalah variasi dari utsurimono dan showa, yang memiliki warna
metalik. Kelompok ini terdiri dari kin ki utsuri, gin shiro utsuri, dan kin
showa.
14. Showa Sanke
Showa sanke atau showa sanshoku adalah koi berwarna hitam dengan hiasan
putih dan merah di badannya.Sepintas koi ini mirip dengan tasiho sanke,
bedanya terletak pada warna dasarnya yaitu taisho berdasar putih dan showa
berdasar hitam.Warna merah pada kepala showa sanke harus besar, merata,
dan pekat.Warna putihnya harus seperti salju dan berjumlah sekitar 20% dari
seluruh permukaan tubuh, terutama di kepala, punggung dan ekor.


2.2.3. Pembudidayaan ikan koi di Jepang

Universitas Sumatera Utara

Pusat pembudidayaan ikan koi di Jepang berada di daerah pegunungan Ojiya
di Niigata.Daerah ini terkenal sebagai penghasil ikan koi karena dahulunya penduduk
Ojiya banyak membudidayakan ikan koi untuk di konsumsi pada musim panas.Tapi
pada musim dingin daerah itu tertutup salju dan penduduk Ojiya tidak mungkin
membudidayakan ikan koi.Sebelum cuaca menjadi dingin, penduduk menempatkan
ikan koi di kolam-kolam di dalam rumah.Begitu musim dingin lewat, ikan koi
kembali dikembangkan.
Pembudidayaan ikan koi di Jepang hampir sama dengan di Indonesia. Tahaptahap yang dilakukan dalam pembudidayaan ikan koi adalah:
1. Memilih indukan untuk budidaya ikan koi
Memilih indukan memegang peranan penting di dalam budidaya ikan koi.
Indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus.
Selai keturunan atau sifat genetis, calon indukan koi harus memiliki kriteria
sebagai berikut:
a. Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
b. Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohoku dengan
kohoku
c. Bentuk tubuh koi harus ideal, yang apabila dilihat dari atas seperti
torpedo
d. Gaya berenangnya harus tenang dan seimbang
e. Warnanya cemerlang dan kontras
f. Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam

Universitas Sumatera Utara

g. Indukan jantan dan betina telah siap untuk dikawinkan
2. Pemeliharaan indukan ikan koi
Sebaiknya

calon

indukan

ikan

koi

dipelihara

didalam

kolam

khusus.Kedalaman kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik.
Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 4x5 meter
maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini
karena indukan betina biasanya lebih besar dari indukan jantan.
Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar
saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara
umum pemeliharaan kolam indukan sama saja denganpemeliharaan kolam
pembesaran.
Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang
berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan
yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi
pemberian pakan 2-4 kali dalam sehari.

3. Pemijahan ikan koi
a. Tempat pemijahan
Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya
dipleser. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan koi tidak rusak bila terjadi
gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar
3x6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.

Universitas Sumatera Utara

Kolam harus memiliki saluran air masuk dan keluar.Pada kedua saluran
tersebut harus di pasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama
penggangguyang masuk kedalam kolam dan telur atau larva hasil
pemijahan tidak hanyut keluar kolam. Sebelum diisi air, kolam harus
dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu.Gunanya untuk memutus siklus
bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam.Air yang dipergunakan
untuk mengisi kolam hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24
jam.
Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada di dalam
kolam.Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa
memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang
aerotor pada kolam pemijahan.
b. Proses pemijahan
Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih
dahulu.Pemijahan biasanya berlansung malam hari, sehingga induk betina
bisa dimasukka sore hari.Biarkan induk betina beradapatasi dengan
kondisi kolam agar tidak stress.
Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan kedalam kolam
pemijahan.Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hungga 5 ekor.Hal
ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang
dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi.Sebenarnya bisa saja hanya
dengan memasukkan 1 ekor indukan jantan saja apabila ukuran si jantan
cukup besar.Namun resiko kegagalannya lebih tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Pemijahan biasanya berlansung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari
sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran,
dimana indukan betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban.
Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya
untuk membuahi telur tersebut.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan dari kolam
pemijahan. Apabila indukan dibiarkan dikolam dikhawatirkan akan
memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada dikolam untuk
menetas.
c. Penetasan larva
Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam
oleh air.Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan
normal suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu
48 jam. Jika suhu air terlampau dingin proses penetasan akan lebih lama
namun jika terlalu panas telur juga dapat membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat.Lava yang
baru menetas masih menyimapan persediaan makanan yang bisa bertahan
hingga 3-5 hari.Apabila persediaan makanan sudah habis, burayak mulai
membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur
yang telah direbus, kemudian kunig telur dilumatkan dan dicampur
dengan air.Bila sudah lebih besar, burayak bisa diberikan pakan kutu air
atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak

Universitas Sumatera Utara

sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlansung hingga
burayak berumur 3 minggu. Setelah itu ikan koi dipindahkan ke kolam
pendederan.
d. Pendederan
Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga
berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai
15 cm. Ukuran kolam 3x4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung
250-300 ekor anak ikan koi.
Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan.Berikan pelet
berukuran kecil berukuran 250 mikron.Satu ons pelet cukup untuk 1000
ekor ikan koi.Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari.Untuk membentuk
warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan koi berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai
takaran.Berikan pelet hingga ikan kenyang.Apabila dalam tempo 5 menit
pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah
kenyang.Pemberian pelet diberikan 2-3 kali sehari.

4. Penyortiran ikan koi
Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga.Ikan yang berkualitas
tentunya dihargai lebih tinggi.Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa
dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan.Pada umur tersebut ikan koi cukup kuat
untuk dipindahkan. Tapi jika ingin lebih aman lakukan setelah anakan ikan koi

Universitas Sumatera Utara

berumur 3 bulan.Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk
dan kualitas warna.Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan
kecil dan besar dengan yang besar.Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk
yang tidak bagus.Bentuk badan yang bagus harus proporsional.Badannya
membulat seperti peluru tidak terlalu panjang.Siripnya simetris dan gerakannya
tenang.
Pemilahan juga dilakukan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis
batas yang tegas.Koi yang baik memiliki batas waran yang kontras.Tidak ada
gradasi warna pada batas-batasnya.Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar
internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.

2.3. Festival Koinobori
Koinobori adalah sejenis bendera berbentuk ikan koi berwarna hitam, merah,
biru atau hijau yang dikibarkan di rumah-rumah orang Jepang yang mempunyai anak
laki-laki. Pengibaran koinobori ini dilakukan untuk menyambut perayan Tango no
Sekku.
Menurut penanggalan imlek, Tango no Sekkujatuh pada tanggal 5 bulan 5
ketika Asia Timur sedang musim hujan. Orang tuayang memiki anak laki-laki
mengibarkan koinobori hingga hari Tango no Sekku untuk mendoakan agar anak lakilakinya menjadi orang dewasa yang sukses. Setelah Jepang memakai kalender
Georgian, koinobori dikibarkan hingga hari anak-anak (5 Mei).Koinobori yang tertiup

Universitas Sumatera Utara

angin telah menjadi simbol perayaan hari anak-anak.Kalau pada zaman dahulu
koinobori

berkibar

ditengah

musim

hujan,

koinobori

biasanya

sekarang

mengingatkan orang Jepang kepada langit biru yang cerah di akhir musim semi.

2.3.1. Sejarah Festival Koinobori
Dalam buku Hou Han Shu yang merupakan salah satu buku sejarah resmi
China dikisahkan tentang sebuah air terjun di Sungai Kuning yang alirannya deras.
Ikan-ikan berusaha keras memanjat air terjun, namun hanya koi yang mampu
memanjat air terjun tersbut dan berubah menjadi naga.Oleh karena itu, koi yang
berhasil memanjat air terjun dijadikan sebagai simbol kesuksesan dalam hidup.Lalu
kepercayaan itu pun mulai masuk dan berkembang di Jepang.Pada awalnya, di Jepang
koinobori hanya di pasang pada saat bayi laki-laki lahir. Pada saat itu orang Jepang
percaya kalau dengan memasang koinobori di pekarangan rumahnya, maka ketika itu
dewa akan turun untuk memberkati dan melindungi bayi laki-laki mereka. Konon
warna-warni koinobori dipercaya dapat menarik perhatian dewa yang turun dari
langit untuk memberkati.Pada saat ini masyarakat Jepang memasang koinobori
sebagai harapan agar anak laki-laki mereka sehat dan kuat seperti ikan koi.
Tradisi pengibaran koinobori di halaman rumah dimulai oleh kalangan
samurai pada pertengahan zaman Edo.Mereka memiliki tradisi merayakan Tango no
Sekku dengan memajang peralatan bela diri, seperti yoroi, kabuto, dan boneka
samurai. Selain itu mereka membuat koinobori dari kertas, kain, atau kain bekas yang

Universitas Sumatera Utara

dijahit dan digambari ikan koi supaya bisa menggelembung di udara bila tertiup
angin.
Pada awalnya, orang Jepang hanya mengibarkan koinobori berwarna hitam
yang disebut magoi. Sebagai hiasan yang dibuat untuk meramaikan perayaan,
koinobori warna lain juga berangsur-angsur mulai dibuat. Sejak zaman Meiji,
koinobori berwarna merah yang disebut higoi mulai dikibarkan untuk menemani
koinobori berwarna hitam.Tradisi pengibaran koinobori berwarna biru dimulai sejak
zaman Showa.Ukuran koinobori biru, lebih kecil dari koinobori merah atau hitam,
dan melambangkan anak koi.Pada zaman sekarang sering dijumpai koinobori warna
hijau dan orange yang dimaksud sebagai anak-anak koi.Di beberapa daerah di Jepang,
koinobori bukan saja milik anak laki-laki saja, namun juga melambangkan adanya
anak perempuan dalam keluarga yang juga ingin ikut dikibarkan.Tersedianya
koinobori warna cerah seperti orange kemungkinan ditujukan untuk keluarga yang
memiliki anak perempuan.
Pada 1931, pencipta lagu Miyako Kondo menulis sebuah lagu yang berjudul
“Koinobori”. Yang liriknya sebagai berikut:
やねよりたかいこいのぼり(Koinobori lebih tinggi dari atap)
Yane yori takai koinobori
おおきいまごいはおとおさん (Ikan koi hitam besar adalah ayah)
Ookii magoi wa otousan
ちいさいひごいはこどもたち (ikan koi merah kecil adalah anak-anak)
Chiisai higoi wa kodomotachi

Universitas Sumatera Utara

おもしろそうにおよいでる (berenang dengan sangat menarik)
Omoshirosouni oyoideru
Konsep dari lirik lagu tersebut diterima secara luas ditengah rakyat yang sedang
dibawah pemerintahan militer. Seusai Perang Dunia II, peran wanita semakin penting
di Jepang dan koinobori warna merah dipakai untuk melambangkan ibu koi. Satu set
koinobori akhirnya secara lengkap melambangkan sebuah keluarga yang utuh yaitu,
ayah, ibu dan anak-anaknya. Hingga kini, lagu Koinobori ciptaan Miyako Kondo
masih tetap dinyanyikan anak-anak, namun liriknya masih tetap sama seperti ketika
diciptakan pada tahun 1931.
Satu set koinobori terdiri dari ryūdama, yagurama, fukiganashi, dan benderabendera ikan koi.
1. Ryūdama(bola naga)
Bola yang bisa berputar dipasang di ujung paling atas tiang tempat
mengibarkan koinobori.
2. Yagurama
Roda

berjari-jari

anak

panah

yang

dipasang

dibawah

ryūdama.Ryūdamadan yagurama dipercaya sebagai pengusir arwah
jahat.
3. Fukiganashi
Sarung angin berhiaskan panji-panji lima warna yaitu, biru, merah,
kuning, putih, dan hitam atau gambar ikan koi. Fukiganashi

Universitas Sumatera Utara

melambangkan 5 unsur (kayu, api, air, tanah, dan logam), dipercaya
sebagai penangkal segala macam penyakit.
4. Koinobori hitam
Koinobori hitam melambangkan ayah yang bertanggung jawab penuh
terhadap keluarganya yang dikibarkan dibawah fukiganashi.
5. Koinobori merah dan koinobori warna lainnya.
Koinobori merah melambangkan ibu.Koinobori warna lain yang
berukuran lebih kecil dikibarkan dibawah koinobori merah.
a. Koinobori biru melambangkan putra sulung
b. Koinobori hijau melambangkan putra kedua atau seterusnya
c. Koinobori orange untuk anak perempuan, jika terdapat anak
perempuan dalam keluarga tersebut.

2.3.2. Tujuan Festival Koinobori
Pengibaran koinobori di Jepang dilakukan untuk menyambut datangnya
Tango no Sekku, yang menurut penanggalan imlek Tango no Sekku jatuh pada
tanggal 5 Mei dan bertepatan juga dengan daerah Asia Timur sedang mengalami
musim hujan. Pada rumah-rumah yang terpasang koinobori biasanya dirumah
tersebut

memiliki anak laki-laki dan keluarga tersebutmengibarkan koinobori di

depan rumahnya hingga hari Tango no Sekku datang yang bertujuan untuk
mendoakan agar anak laki-lakinya menjadi seorang yang tumbuh besar, kuat, sehat,
bertanggungjawab, tangguh dan sukses dalam kehidupannya.Selain itu koinobori juga

Universitas Sumatera Utara

sekaligus merupakan simbol dari perayaan hari anak-anak di Jepang dan orang tua
juga berharap dengan di pasangnya koinobori Dewa dapat melindungi anak mereka.
Pada perayaan ini keluarga-keluarga di Jepang juga membuat layang-layang.
Pada layang-layang tersebut dituliskan nama anak laki-laki mereka yang kemudian
layang-layang tersebut dibagikan kepada anak-anak muda yang tinggal disekitar
rumah mereka.
Selain itu di dalam rumah mereka juga di pajang boneka yang disebut dengan
mushaningyou.Boneka ini dilengkapi dengan miniaturhelm, baju dari baja, pedang,
panah, dan busur.Ada juga keluarga di Jepang memajang boneka yang disebut dengan
kintaro.Kintaro mengendarai ikan koi disebut dengan kabuto. Kintaro adalah nama
anak dari Sakata no Kintoki yang menjadi pahlawan ada zaman Heian yang
merupakan bawahan dari Minamoto no Raikou yang sangat terkenal dengan
kekuatannya ada masa anak-anak. Sekarang Kintaro dan Kabutomerupakan dua
simbol yang melambangkan kekuatan dan kesehatan.
Tanggal 5 mei juga bertepatan dengan mekarnya bunga iris sehingga tanggal 5
Mei disebut juga dengan shoubo no sekku atau festival bunga iris. Pada hari itu
ditempat pemandian atau ofuro ditebarkan daun bunga iris dan bila anak laki-laki
dimasukkan kedalam ofuro yang telah ditaburi daun bunga iris maka anak laki-laki
tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang kuat dan sehat. Kemudian
pada bagian tepi dari atap rumah ditebarkan daun bunga iris dan daun tumbuhan
yomogi (sejenis rumput untuk obat) maka aroma dari tumbuhan obat yang cukup kuat

Universitas Sumatera Utara

akan dapat mengusir roh-roh jahat. Tradisi seperti ini masih terus dilakukan oleh
masyarakat Jepang sampai sekarang.
Pada festival tango no sekku ini juga dibuat makanan khusus yaitu kue mochi
yang terbuat dari beras. Mochi ini kemudian dibungkus dengan daun pohon ek yang
disebut

dengan

Kashiwa

sehingga

nama

dari

kue

mochi

ini

disebut

Kashiwamochi.Selain kashiwamochi ada juga chimaki yaitu, sejenis pasta nasi manis
yang disajikan dengan iris atau daun bambu yang disajikan secara tradisional pada
hari tersebut.
Pada zaman sekarang ini dari bulan April sampai Mei diseluruh Jepang sudah
terlihat umbul-umbul koinobori.Memasuki festival Tango no Sekku maka setiap
rumah akan memasang koinobori di depan rumahnya. Pada bagian atas dari koinobori
ditulis nama atau lambang keluarga yang memasang koinobori tersebut. Keluarga
yang tinggal di apartemen memasang koinobori di blakon-blakon.Sementara di
pedesaan masih di pasang di halaman rumah dan ini menjadi sebuah festival yang
besar dan sangat meriah.Banyaknya koinobori yang dipasasng diluar rumah-rumah
orang Jepang juga menjadi pertanda bergantinya musimdari musim dingin ke musim
semi.
Umbul-umbul pada saat ini tidak digunakan untuk menakut-nakuti serangga
lagi tapi untuk mengingatkan anak laki-laki dalam keluarga agar bersikap berani dan
kuat.Sampai saat ini masyarakat Jepang masih percaya bahwa dengan mengadakan
festival ini dapat menghindarkan diri dari pengaruh roh jahat.

Universitas Sumatera Utara

2.3.3. Festival koinobori di Jepang Dewasa ini
Hingga

saat

ini,

koinobori

tetap menjadi

perayaan tahunan

yang

meriah.Festival ini terjadi pada waktu yang bersamaan dengan Golden Week,
sehingga suasana yang tercipta mejadi lebih ceriah dan menenangkan. Salah satu
daerah yang menjadi pusat perayaan koinobori yang terkenal di Jepang adalah
kawasan sungai Sagamihara yang berjarak kira-kira 2 jam dari kota Tokyo. Area ini
biasanya selalu ramai di kunjungi oleh pengunjung yang ikut serta merayakan festival
koinobori tersebut.Adanya beragam hiasan bendera ikan koi yang dikibarkan semakin
menambah kesemarakan suasana perayaan festival koinobori.Selain itu di tempat ini
para pengunjung juga dapat menikmati aneka jajanan tradisional Jepang yang hanya
dapat di jumpai pada saat perayaan festival koinobori saja yang di jajakan oleh para
penjaja makanan yang memanfaatkan acara tersebut untuk mengais rezeki.
Pada zaman sekarang pengibaran koinobori di Jepang mengalami sedikit
perubahan.Koinobori yang dahulunya hanya di kibarkan sebagai simbol doa dan
harapan dari orang tua untuk anak laki-laki saja, pada zaman sekarang di beberapa
tempat di Jepangkoionobori yang melambangkan adanya anak perempuan juga ikut
dikibarkan.Tersedianyakoinobori warna cerah seperti orange, yang mungkin di
tujukan untuk keluarga yang memiliki anak perempuan.
Pada zaman sekarang berkibarnya koinobori dirumah-rumah orang Jepang
sudah menjadi pemandangan yang langka, terlebih di kota-kota besar.Makin
sedikitnya keluarga di Jepang yang memiliki anak kecil mungkin menjadi salah satu

Universitas Sumatera Utara

penyebabnya. Selain itu, masyarakat Jepang yang hidup di kota besar tidak lagi
tinggal di perumahan, melainkan mereka lebih memilih tinggal di apartemen yang
tidak memiliki halaman untuk untuk mengibarkan koinobori.

Universitas Sumatera Utara