Makna Ikan Koi Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang

BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah
Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung
barat SamudraPasifik,

di

sebelah

Timur Laut

Jepang,

dan

bertetangga

dengan Republik RakyatTiongkok,Korea, dan Rusia.Jepang terdiri dari 6.852 pulau
yang menjadikanya sebagai negara kepulauan. Pulau-pulau utama dari Utara ke

Selatan adalahHokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu.Penduduk
Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke 10 negara berpenduduk
terbanyak di dunia.
Di negara maju seperti Jepang, memiliki binatang peliharaan sudah sangat
umum.Saat ini, jumlah kepemilikan binatang peliharaan di Jepang sudah semakin
meningkat.Kenaikan jumlah binatang peliharaan ini tidak terbatas hanya pada satu
jenis binatang saja.Terdapat berbagai jenis binatang yang dapat dipelihara oleh
manusia.Namun pada umumnya, hanya beberapa jenis binatang saja yang banyak
dipelihara.Hal ini disebabkan oleh beberapa pertimbangan-pertimbangan yang ada,
seperti kelebihan dan kekurangan binatang tersebut dalam merawatnya.Binatang
peliharaan yang paling sering dijumpai di Jepang adalah anjing, kucing, burung, ikan,
kelinci, dan serangga.Penyebab orangJepang memelihara hewan adalah karena hewan
dianggap sebagai anggotakeluarga, hewan sebagai teman manusia, dan diizinkannya
memelihara hewan di apartemen.Salah satu hewan yang banyak di pelihara oleh

Universitas Sumatera Utara

masyarakat Jepang adalah ikan.Pada umumnya, yang memelihara ikan adalah anak
laki-laki dan pria dewasa.Jenis ikan yang paling banyak dipelihara adalah ikan koi,
goldfish, carp, dan tropical fish.Alasan masyarakat Jepang memelihara ikan adalah

karena ikan merupakan binatang kecil dan hanya membutuhkan tempat kecil seperti
aquarium sebagai wadahnya. Sehingga tidak akan memakan banyak tempat di
apartemen yang kecil. Selain itu, ikan diperbolehkan untuk dipelihara di apartemen
dibandingkan dengan anjing.Karena ikan tidak mengeluarkan suara yang besar seperti
binatang anjing.Perkembangan goldfish atau ikan hias sangat besar di Jepang dan di
negara-negara Asia lainnya.Ikan hias pertama di Jepang berasal dari China di Sakai,
dekat Osaka, pada bulan Januari 1502.Secara teori, seekor ikan hias dapat
berkembang keberbagai ukuran dan pada umumnya warna ikan hias mengandung
pigmen orange, kuning, dan hitam.Pertumbuhan ikan hias ini dipengaruhi oleh
makanan, tempat, dan ukuran kolam. Selain ikan mas koki, terdapat ikan koi. Ikan koi
adalah spesies ikan hias yang berharga mahal untuk hidupnya yang lama dan
keindahan motifnya.Masyarakat Jepang lebih menyukai ikan koi yang memiliki
warna merah dan putih, atau koi triwarna dengan bintik-bintiknya yang berwarna
hitam.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/54340/4/Chapter%20II.pdf).
Jenis ikan koi yang banyak dipelihara orang Jepang adalah:
1. Kohoku.
2. Taisho Sanke
3. Hikarimoyo-mono
4. Kinginrin


Universitas Sumatera Utara

5. Ogon
6. Kawarimono
7. Koromo atau goromo
8. Shusui
9. Asagi
10. Bekko
11. Tancho
12. Utsurimono
13. Hikari Utsurimono
14. Showa Sanke
Sekitar abad ke 12 di Jepang.Kaisar Jepang senang sekali memelihara ikan koi,
suatu ketika kaisar melihat tingkah laku yang aneh pada ikan koinya.Ikan itu
melompat-lompat seperti ingin keluar dari kolam dan Kaisar pun membawanya
keluar istana. Baru saja Kaisar keluar dengan membawa ikan koi kesayangannya itu,
terjadilah gempa yang sangat dashyat, dan Kaisar selamat karena ia berada diluar
halaman kerajaan. Itulah awal mula ikan koi disebut ikan keberuntungan dan
berharga mahal.

Para Samurai di Muromachi di Jepang sangat menghargai ikan ini sebagai simbol
keberanian dan usaha keras, pantang menyerah dan secara khusus juga dianggap
sebagai simbol dari anak lelaki yang kemudian dikaitkan dengan perayaan hari anak
laki-laki (Kodomo no Hi), setiap tanggal 5 Mei, yang ditandai dengan
diadakannyafestival. Sejak tahun 1948, hari anak-anak yang menjadi simbol harapan

Universitas Sumatera Utara

akankesehatan
Pada

perayaan

dan
itu,

kemakmuran
akan

itu,


ditampilkan

dijadikan
boneka

hari

libur

nasional.

kesatria

yang

membawa

bendera koinoboriberbentuk ikan-ikanan. Bendera itu juga yang akan dikibarkan di
Jepang untuk menandai perayaanKodomo no Hi itu. Bendera itu muncul dari

kebiasaan yang dimulai sejak pertengahan zaman Edo (1600-1868).Bermula dari
legenda China tentang ikan koi, yang berenang mendaki melawan arus, lalu menjadi
naga. Di Jepang, ikan koi kemudian menjadi simbol kesuksesan.
Legenda koi di dataran China, tepatnya di sungai Huang Ho (sungai kuning),
dimana anak-anak ikan mas harus berenang dari muara menuju hulu sungai tersebut
menyeberangi dataran China, mendaki air terjun-air terjun curam di pegunungan
Jishishan hingga mencapai pusat hulu sungai tersebut di gunung Kunlun. Kalau ikan
koi tersebut dapat mencapai sumber air yang mengaliri sungai kuning tersebut, maka
ikan koi tersebut akan berubah menjadi Naga.Karena legenda inilah ikan koi juga
dijadikan lambang kesuksesan.Ada pula legenda ikan koi yang menceritakan
mengapa ikan ini disucikan oleh masyarakat China, karena ada sebuah legenda seekor
ikan koi yang membantu raja dengan melawan arus sungai, demikian derasnya arus
itu sehingga saat koi kembali dia memiliki tubuh yang jauh lebih panjang hingga
menyerupai Naga, maka dari itu ikan ini sangat gemar sekali berenang melawan
arus.(http://selangkahmaju.blogspot.co.id/2010/04/sejarah-dan-legenda-ikankoi.html).
Begitu juga dalam kehidupan masyarakat Jepang, ikan koi memiliki makna-makna
tertentu sesuai dengan jenis ikan koi dan warnanya.Sehingga dalam kehidupan sehari-

Universitas Sumatera Utara


hari masyarakat Jepang ikan koi dapat dijadikan sebagai hiasan dalam bentuk lukisan,
tato, bahkan dipelihara dalam kolam di sekitar pekarangan rumah. Sampai saat ini
masyarakat Jepang percaya bahwa ikan koi memiliki makna-makna, diantaranya ikan
koi dipercaya dapat membawa keberuntungan, kesejahteraan, kekayaan, kesuksesan,
dan dapat melancarkan urusan asmara bagi pemiliknya, sehingga didalam kehidupan
sehari-hari masyarakat Jepang banyak yang memelihara ikan koi.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk membahas
ikan koi dalam pembahasan skripsi ini, sehingga penulis memilih judul skripsinya
adalah“Makna Ikan Koi dalam Kehidupan Masyarakat Jepang”.

1. 2. Perumusan Masalah
Kehidupan

sehari-hari

masyarakat

Jepang

tidak


lepas

dari

hewan

peliharaan.Hewan peliharaan di Jepang adalah anjing, kucing, ikan, burung, serangga,
kelinci, hewan pengerat, reptil, amfibi, dan mamalia lainnya.Menurut sebagian orang
Jepang hewan-hewan tersebut dapat membawa kebahagiaan, keberuntungan, bahkan
ada hal-hal mistis yang dapat ditimbulkan oleh hewan peliharaan tersebut.
Salah satu hewan peliharaan yang banyak di pelihara masyarakat Jepang adalah
ikan koi, yang menurut sebagian masyarakat Jepang ikan koi adalah ikan yang unik
karena ikan koi dapat menjadi teman seumur hidup, dikarenakan oleh umurnya yang
relatif panjang. Di Jepang ada ikan koi yang berumur sampai 200 tahun, selain itu
warna-warninya yang beragam, indah, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan,
mudah menerima makanan, lemah lembut dan jinak, serta raja ikan hias air tawar.

Universitas Sumatera Utara


Oleh karena itu ikan koi dipandang memiliki makna estetis dalam kehidupan
masyarakat Jepang. Sehingga tidak bisa dipungkiri ikan koi memanglah bisa merubah
lokasi tempat tinggalnya menjadi lebih indah dan menimbulkan keceriaan dan dapat
menghilangkan kejenuhan.
Masyarakat Jepang juga menganggap ikan koi memiliki makna filosofi yaitu dapat
membawa keberuntungan bagi pemiliknya, dapat membawa kesuksesan, kekayaan,
kelancaran dalam usaha, dan kesuksesan dalam urusan asmara.Selain itu ikan koi juga
di jadikan lambang dalam festival Koinobori, yaitu festival tahunan di jepang untuk
menyambut datangnya Tengo no Sekku atau Kodomo No Hi yang merupakan tradisi
di Jepang yang selalu dirayakan pada tanggal 5 mei yang di khususkan untuk anak
laki-laki. 2 atau 3 minggu sebelum perayaan Kodomo No Hi, keluarga yang memiliki
anak laki-laki biasanya selalu mengibarkan Koinobori yaitu bendera yang berbentuk
ikan koi di tiang depan rumahnya. Dengan mengibarkan Koinobori diharapkan anak
laki-laki mereka tumbuh kuat dan sehat, seperti Koinoboriyang dikibarkan di tiang,
tetap kuat bergerak-gerak walaupun tertiup angin.
Tapi ada juga secara makna religinya masyarakat Jepang sering menjadikan
sebagai barang atau benda penghormatan terhadap Dewa Shinto, yaitu Dewa Susano
O Mikoto.
Kemudian ikan koi pun ternyata memiliki makna berdasarkan warnanya dan
makna dari warna-warna itulah yang menentukan bagaimana ikan koi ini bermanfaat

di gunakan dalam kehidupan masyrakat Jepang.
Tentunya ini semua di terapkan dalam kehidupan masyarakat Jepang, Yang
penerapannya itu seperti dipelihara di pekarangan rumah, dijadikan lambang dalam

Universitas Sumatera Utara

ferstival koinobori, dan ekspresi estetis dalam bentuk lukisan.Oleh karena itu, penulis
merumuskan permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut.
1. Bagaimana makna ikan koi dalam kehidupan masyarakat Jepang?
2. Bagaimana penerapan makna ikan koi dalam kehidupan masyarakat Jepang?

1. 3. Ruang Lingkup Pembahasan
Agar masalah yang dibahas lebih terarah, penulis membatasiruang lingkup
pembahasan, sehingga dapat memudahkan dalam menganalisa topik permasalahan.
Di dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasannya yang
difokuskan pada makna ikan koi dalam kehidupan masyarakat Jepang, baik itu makna
estetis, makna filosofi, makna religi, maupun makna berdasarkan warna dan
penerapan makna ikan koi dalam kehidupan masyarakat Jepang. Untuk mendukung
pembahasan pada Bab II akan dikemukakan juga tentang pengertian dansejarah ikan
koi di Jepang,mitos dan jenisikan koi di Jepang, dan festival Koinobori.


1. 4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. 4. 1. Tinjauan Pustaka
Secara spesifiknya koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper.Lebih
spesifik lagi merujuk pada nishikigoi. Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta
dan persahabatan. Ini karena koi merupakan homofon untuk kata lain yang juga
bermakna kasih sayang atau cinta. Ikan Koi adalah sejenis ikan yang termasuk ikan

Universitas Sumatera Utara

mas (Cyprinus carpio) yang mempunyai ornamen yang sangat indah dan jinak.Koi
biasanya dipelihara sebagai hiasan dengan tujuan keindahkan dan keberuntungan di
dalam rumah dan luar rumah (kolam koi atau taman air), karena ikan koi dipercaya
membawa keberuntungan. Karena ikan koi sangat dekat berkerabat dengan ikan mas,
dan oleh karena itu di Indonesia banyak orang menyebutnyaikan mas koi
(https://id.wikipedia.org/wiki/Koi).
Banyak yang mempercayai koi sebagai lambang pembawa hoki.Koi juga
merupakan ikon karakter positif lainnya.Ikan koi memang indah dan sarat makna.Ada
beragam pendapat yang muncul dari bermacam budaya dan latar belakang.
Akhir-akhir ini koi pun makin marak dalam seni tato atau seni tubuh, selain dalam
produk perhiasan.Memelihara ikan ini pun tetap menjadi tren.Koi juga disebut
"perhiasan hidup" atau "bunga berenang" karena warna dan kecantikannya.
Dari 14 macam ikan koi ternyata bisa disimpulkan mempunyai 6 warna, dan ke 6
warna koi tersebut diinterpretasikan ke dalam arti yang berbeda-beda. Makna simbol
koi berdasarkan warna antara lain:

1. Koi Emas: kekayaan dan kesejahteraan.
2. Koi Perak atau Platinum : sukses dalam usaha.
3. Koi Hitam: simbol sukses setelah perubahan.
4. Koi Biru: di anggap maskulin dan memberikan kemudahan dalam masalah
pribadi.
5. Koi Putih: keunggulan dalam kedudukan sosial, baik dalam karir maupun
keluarga.

Universitas Sumatera Utara

6. Koi Merah: sukses dalam urusan cinta dan romansa.

Dalam kepercayaan China, dimana angka juga membawa feng shui, kombinasi
jumlah koi yang dipelihara dalam satu kolam pun menjadi wacana.Dalam
kepercayaan tersebut angka ganjil 3 dan 7 adalah lucky number, maka banyak yang
menyebut memelihara tujuh koi emas membawa keberuntungan yang besar.Sering
juga 8 koi dengan warna yang berbeda-beda ditemui dalam sebuah lukisan.

Angka 8 dan 9 pun merupakah nomor yang membawa keberuntungan.Memiliki
satu koi hitam dalam kolam anda juga dipercayai membawa banyak keberuntungan,
karena

koi

hitam

dapat

menyerap

sial

atau

peruntungan

buruk

yang

ada.(http://duniakoi.com/warna-dan-angka-dalam-simbol-koi).

Orang Jepang menganggap ikan koi adalah sumber keberuntungan, maka dari itu
banyak juga orang Jepang yang memelihara koi dirumahnya. Dan mungkin karena itu
juga orang Jepang tidak membunuh ikan koi di sungai ataupun got-got di depan
rumah mereka. Sekarang masyarakat Jepang tidak lagi mengkonsumsi ikan koi,
karena mereka menganggap ikan tersebut merupakan pemakan sampah karena hidup
mereka di got. Padahal negara Jepang merupakan negara pengkonsumsi ikan
terbanyak di dunia(http://musmus.me/index.php/2015/05/21/ikan-koi-denganharga28
milyar-ini-di-jepang-tenyata-tempatnya-di-got/).Di kehidupan masyarakat Jepang
ikan koi mempunyai banyak makna. Baik dalam segi keindahan maupun dalam
mitos-mitos dan sebagainya. Makna dikenal sebagai semiotik.

Universitas Sumatera Utara

Broadbent menyatakan semiotik berarti tanda atau sign. Tanda tersebut
menyampaikan suatu informasi bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu
yang lain yang dapat dipikirkan atau dibayangkan. Semiotik adalah ilmu yang
mempelajari

sistem

tanda

atau

teori

tentang

pemberian

tanda

(http://ode87.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-semiotik.html).

Menurut Strauss dalam Endaswara (2009: 232) menjelaskan bahwa mitos terdapat
hubungan unit-unit (yang merupakan struktur) yang tidak terisolasi, tetapi merupakan
kesatuan relasi-relasi hubungan tersebut dapat dikombinasikan dan dapat digunakan
untuk mengungkap makna dibalik mitos itu.

Menurut Cremers dalam Endaswara (2009: 138) menyatakan bahwa mitos adalah
cerita suci berbentuksimbolik yang mengisahkan serangkaian peristiwa nyata dan
imaginer menyangkut asal-usul dan perubahan-perubahan alam raya dan dunia, dewadewi, manusia, pahlawan dan masyarakat.

1. 4. 2. Kerangka Teori
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan semiotik. Charles morris
(2004: 41) mengatakan bahwa bahasa sebagai satuan sistem sign dibedakan atas
signal dan symbol. Akan tetapi, semiotik bukan hanya terhubung isyarat-isyarat non
bahasa dalam komunikasi antar manusia. Semiotik adalah ilmu isyarat komunikasi
yang bermakna.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Pradopo (2003: 72) semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini
menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu merupakan
tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensikonvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.
Secara terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari
sederatan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.
Melalu pendekatan ini, penulis ingin menjelaskan tentang makna ikan koi dalam
kehidupan masyarakat Jepang.Dengan memberikan interpretasi terhadap tanda-tanda
yang terdapat dalam ikan koi tersebut.
Penulis juga menggunakan pendekatan estetika.Secara etimologi estetika
berasaldari bahasaYunani, yaitu aisthetike.Yang pertama kali digunakan oleh
Alexander Gottlieb Baumgarten pada tahun 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal
yang bisa dirasakan lewat perasaan.
(http://nanangsoehendar.blogspot.co.id/2012/01/estetika).
Estetika adalah ilmu yang membahas tentang keindahan, bagaimana ia bisa
terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut dari
estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang
dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.Estetika merupakan cabang
yang sangat dekat dengan filosofi seni (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Estetika).
Sedangkan

makna

estetika

menurut

Kattsoff

dalam

(http://arti-defenisi-

pengertian.info/makna-estetika/) adalah sesuatu yang menyangkut perasaan, dan
perasaan ini adalah perasaan indah.Nilai indah ini tidak semata-mata mengenai
bentuk tetapi isi atau makna yang dikandungnya.Dengan pendekatan ini penulis

Universitas Sumatera Utara

melihat makna keindahan yang terdapat pada ikan koi dalam kehidupan masyarakat
Jepang.
Penulis juga menggunakan pendekatan filosofi atau filsafat, menurut Aristoteles
dalam

(http://www.gurupendidikan.com/10-pengertian-filsafat-menurut-para-ahli-

beserta-macamnya/) filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang
di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika.
Menurut

Soetrinon

dan

Rita

Hanafie

(2007)

dalam

(http://www.apapengertianahli.com/2014/10/pengertian-filsafat-atau-filosofimenurutpara-ahli.html?m=1) secara umum filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Sedangkan menurut Roger
Garaudy

(1986)

dalam

(http://www.apapengertianahli.com/2014/10/pengertian-

filsafat-atau-filosofimenurut-para-ahli.html?m=1) bahwa filsafat tidak memberi
sarana-sarana, akan tetapi mengajukan pertanyaan tentang tujuan dan makna-makna.
Makna

filosofi

menurut

William

James,

(1992)

dalam

(student-

research.umm.ac.id) adalah makna yang dibentuk oleh pemikiran tentang suatu objek
yang berkaitan dengan satu atau beberapa aspek kajian filsafat.Makna filosofi
memberikan pandangan dan menyatakan secara tidak lansung mengenai sistem
kepercayaan dan keyakinan.Maka melalui pendekatan ini penulis ingin memberikan
penjelasan tentang makna filosofi yang terdapat dalam ikan koi dalam kehidupan
masyarakat Jepang.
Selain itu penulis juga menggunakan pendekatan religi, defenisi religi menurut
Glock

dan

Stark

(dalam

Ancok

dan

Suroso,

1995:

76

dalam

Desi

Universitas Sumatera Utara

Purnamasari/Educational Psychology Journal 2 (1) (2013) adalah sistem simbol,
sistem keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlambangkan, yang
semuanya berpusat pada persoalan-persoalan yang dihayati sebagai yang paling
maknawi (ultimate meaning).
Konsep religi menurut Koentjaraningrat (1998: 70) adalah sistem kepercayaan
yang mengandung keyakinan dan bertujuan mencari hubungan antara manusia
dengan tuhan, dewa-dewa atau makhluk halus lain yang mendiami alam gaib.
Makna religi menurut Nasution (1986) adalah makna yang mengandung arti ikatan
yang harus dipegang dan dipatuhi oleh manusia.Ikatan yang dimaksud berasal dari
salah satu kekuatan yang lebih tinggi daripada manusia sebagai kekuatan gaib yang
tidak dapat ditangkap dengan panca indera, namun mempunyai pengaruh yang besar
sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.Maka melaui pendekatan ini dapat
ditinjau nilai religi yang terdapat pada ikan koi dalam kehidupan masyarakat Jepang.

1. 5. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. 5. 1. Tujuan Penelitian
Penulisan skripsi ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui makna ikan koi dalam kehidupan masyarakat Jepang.
2. Untuk mendeskripsikan penerapan makna ikan koi dalam kehidupan
masyarakat Jepang.

Universitas Sumatera Utara

1. 5. 2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menambah wawasan mengenai Ikan Koi, terutama makna Ikan Koi dalam
kehidupan masyarakat Jepang.
2. Menambah pengetahuan mengenai penerapan makna Ikan Koi dalam
kehidupan masyarakat Jepang.
1. 6. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
masalah yang dihadapi.
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian

ini adalah

metode

deskriptif.Metode ini adalah suatu metode dalam meneliti suatu objek, baik berupa
nilai-nilai budaya manusia, sistem pemikiran filsafat, nilai-nilai etika, nilai karya seni,
sekelompok manusia, peristiwa, atau objek budaya lainnya (Kaelan, M.S, 2005: 58).
Penulis juga menggunakan metode kepustakaan. Metode kepustakaan adalah
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan penelitian yaitu dengan membaca
literatur atau buku yang ada di perpustakaan (Asep Saeful Hamdi, 2005: 50).
Di samping itu, penulis juga memperoleh data-data dari media online yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG IKAN KOI DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT JEPANG

Universitas Sumatera Utara