Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang

semakin menyatu dengan ekonomi

internasional, pada tahun 2015 sudah

terbentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota
ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu
perjanjian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tersebut. MEA merupakan bentuk
realisasi dari tujuan akhir integrasi ekonomi dikawasan asia tenggara dan bagi
Indonesia, MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan
perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Sementara itu,
perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat dengan
tantangan yang semakin kompleks yang memerlukan berbagai penyesuaian
kebijakan di bidang ekonomi termasuk sektor perbankan sehingga diharapkan

akan dapat memperbaiki dan memperkukuh perekonomian nasional. Sektor
perbankan yang memiliki posisi sangat strategis sebagai lembaga intermediasi dan
penunjang sistem pembayaran merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
pertumbuhan perekonomian. Untuk itu dibutuhkan

penyempurnaan terhadap

penyehatan bank secara individual dan juga penyehatan sistem perbankan secara
menyeluruh.
Upaya penyehatan perbankan nasional menjadi tanggung jawab bersama
antara Pemerintah, bank-bank tersebut dan masyarakat pemakai jasa bank.
Adanya tanggungjawab bersama tersebut dapat menolong memelihara tingkat

1

Universitas Sumatera Utara

2

kesehatan perbankan nasional sehingga dapat berperan secara penuh dalam

perekonomian nasional. Peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan sesuai
dengan fungsinya dalam menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan dengan
lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan sektor perekonomian nasional dengan
prioritas kepada koperasi, pengusaha kecil, dan menengah, serta berbagai lapisan
masyarakat tanpa melihat perbedaan sehingga akan memperkuat struktur
perekonomian nasional. Demikian pula bank perlu memberikan perhatian yang
lebih besar dalam meningkatkan kinerja perekonomian di wilayah operasi tiaptiap kantor.
Pengertian bank dalam PSAK 31 yaitu “Bank adalah suatu lembaga yang
berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak
yang memiliki kelebihan (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan
dana (defisit unit) dan

merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya

mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga tingkat kesehatan bank
perlu

dipelihara”. Pemeliharaan kesehatan bank antara lain dilakukan dengan

tetap menjaga likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada

semua pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu.
Kesiapan memenuhi kewajiban setiap saat ini, menjadi semakin penting artinya
mengingat peranan bank sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran. Di samping faktor likuiditas, keberhasilan usaha bank juga
ditentukan oleh kesanggupan para pengelola dalam menjaga rahasia keuangan
nasabah yang dipercayakan kepadanya serta keamanan atas uang atau assets
lainnya yang dititipkan pada bank.

Universitas Sumatera Utara

3

Peraturan Bank Indonesia nomor 14/14/PBI/2012 mengenai tentang
transparansi dan publikasi laporan bank bahwa “ Dalam rangka transparansi
kondisi keuangan, bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan, yang
terdiri atas: a) laporan tahunan, b) laporan keuangan publikasi triwulanan,
c)laporan keuangan publikasi bulanan, d) laporan keuangan konsolidasi, e)
laporan publikasi lain”. Informasi keuangan yang diungkapkan tersebut untuk
meningkatkan transparansi kondisi keuangan dan kinerja bank, maka bank perlu
menyediakan informasi kuantitatif dan kualitatif yang tepat waktu, akurat,

relevan, dan memadai untuk mempermudah pengguna informasi dalam menilai
kondisi

keuangan,

kinerja,

profil risiko, dan penerapan manajemen risiko

bank, serta aktivitas bisnis termasuk penetapan tingkat suku bunga. Sebagai
perusahaan yang memiliki tanggung jawab kepada publik, perbankan dituntut
untuk menyajikan laporan keuangan yang berkualitas tinggi sehingga dapat
memberikan informasi yang akurat dan komprehensif bagi seluruh pihak yang
berkepentingan dan mencerminkan kinerja bank secara utuh. Untuk mencapai
tujuan tersebut, standar dan pedoman akuntansi yang berlaku perlu terus
disempurnakan sejalan dengan perkembangan transaksi dan produk keuangan
dewasa ini serta harmonisasi dengan standar akuntansi internasional. Laporan
keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan usaha harus
memiliki kualitas yang baik. Suatu laporan keuangan dikatakan berkualitas jika
memenuhi syarat karakteristik kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari andal,

relevan,

dapat

diperbandingkan

(comparability),

dan

dapat

dipahami

(understandability). Untuk mencapai kualitas tersebut, suatu laporan keuangan
harus disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).

Universitas Sumatera Utara

4


Pondasi utama dari PABU di Indonesia adalah kerangka dasar (conceptual
framework),

Pernyataan

Standar

Akuntansi

Keuangan

(PSAK)

dan

interpretasinya.
Kinerja bank umum berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI)
terbit 11 januari 2016 mencatat kredit bank umum masih meningkat 10,19% dari
Rp3.448,21 triliun per november 2014 menjadi Rp3.799,75 triliun per november

2015. Sebaliknya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) hanya meningkat 7,98%
dari Rp3.889,63 triliun menjadi Rp4.199,87 triliun. Kondisi tersebut disebabkan
turunnya daya beli masyarakat terutama menengah kebawah. Tren perkembangan
kinerja perbankan secara umum dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Kinerja Bank Umum
Periode : Desember 2011-Desember 2015
(dalam milliar rupiah)
INDIKATOR
Jumlah Bank
Kantor Bank
Capital Adequacy Ratio
Beban Operasional
terhadap Pendapatan
Operasional
Net Interest Margin
Non Performing Loan
Loan to Funding Ratio
Giro Wajib Minimum
Return On Assets
Pertumbuhan Dana Pihak

Ketiga

2011
120
14,797
16,05
85,42

2012
120
16.625
17,43
74,10

2013
120
18.558
18,13
74,08


2014
119
30.181
19,57
76,29

2015
118
32.963
21,39
81,49

5,91
47,695
78,77
23,44
3,03
2.784.912

5,49

50,595
83,58
23,78
3,11
3.225.198

4,89
58,279
89,70
23,11
3,08
3.663.968

4,23
79,388
89,42
23,03
2,85
3.070.560


5,39
100,933
90,47
24,62
2,32
4.413.056

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan
Berdasarkan tabel Statistik Perbankan Indonesia (SPI) dapat dilihat
bahwa jumlah bank umum dari tahun 2011 hingga tahun 2015 mengalami
penurunan 1,6 %. Di sisi lain jumlah kantor bank mengalami peningkatan 122,76
%, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa bank ingin memberikan pelayanan
yang terbaik kepada nasabahnya dengan meningkatkan jumlah kantor bank.

Universitas Sumatera Utara

5

Namun peningkatan jumlah kantor bank tersebut tidak sejalan dengan penurunan
jumlah bank, ini dikarenakan adanya pencabutan ijin usaha bank, pembekuan
kegiatan usaha bank dan adanya merger atau akuisisi. Perusahaan perbankan
secara umum masih tetap mempertahankan kinerjanya namun rasio Return On
Assets dari Desember tahun 2011- Desember tahun 2015 mengalami penurunan
23,43 %, Net Interest Margin mengalami penurunan 8,79 %, diikuti Beban
Operasional terhadap Pendapatan Operasional mengalami penurunan 4,60 %,
sementara Capital Adequacy Ratio mengalami peningkatan 33,27 %, sedangkan
Loan to Funding Ratio mengalami peningkatan 14,85 %, Giro Wajib Minimum
mengalami peningkatan 1,18, Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga juga mengalami
peningkatan 58,46 %.
Untuk penilaian kinerja perbankan yang digunakan dalam penelitian ini
menerapkan rasio- rasio keuangan yang umum digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan bank. Penelitian ini menggunakan Return On Assets (ROA)
sebagai variabel dependen karena Return On Assets dipergunakan untuk
mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan

dengan

memanfaatkan aset yang dimilikinya. Return On Assets merupakan rasio antara
laba sesudah pajak terhadap total aset, semakin besar Return On Assets
menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik. Penelitian

terhadap

pengaruh

berbagai rasio keuangan terhadap kinerja keuangan perbankan yang diproksikan
dengan Return On Assets telah dilakukan oleh peneliti lainnya diantaranya adalah
Prasnanugraha (2007), Eng (2013), Rahman (2013), Rusdiana (2012), Sudiyatno
(2010), Mahardian (2008), Yudiartini (2016), Mulatsih (2014), Sugiartono (2012),
Hapsari dan Prasetiono (2011). Seluruh

peneliti

tersebut

mengaplikasikan

Universitas Sumatera Utara

6

analisis regresi berganda pada data rasio keuangan perbankan yang ada di
Indonesia.

Beberapa

rasio keuangan

yang digunakan

oleh para peneliti

terdahulu tersebut terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin
(NIM), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO),

Non

Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), Giro Wajib Minimum
(GWM), Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK), Rasio Konsentrasi dan Return
on Equity (ROE).
Berdasarkan penelitian Rahman (2013), Sudiyatno (2010), Mahardian
(2008), Yudiartini (2016) dan Mulatsih (2014) menunjukkan bahwa Capital
Adequacy Ratio secara statistik berpengaruh positif terhadap Return On Assets
dan Yudiartini (2016) menunjukkan Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif
terhadap Return On Assets bertentangan dengan penelitian Prasnanugraha (2007),
Eng (2013), Rusdiana (2012), Sugiartono (2012), Hapsari dan Prasetiono (2011),
yang mengungkapkan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap
Return On Assets. Hasil penelitian Prasnanugraha (2007), Sudiyatno (2010),
Sugiartono (2012) dan Rusdiana (2012) menunjukkan bahwa Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional secara statistik berpengaruh positif terhadap
Return On Assets dan penelitian Mahardian (2008), Hapsari dan Prasetiono (2011)
dan Mulatsih (2014) mengungkapkan bahwa Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional berpengaruh negatif terhadap dibanding sedangkan hasil
penelitian Sugiartono (2012) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
tidak berpengaruh terhadap Return On Assets.

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan Prasnanugraha (2007), Eng (2013), Rahman (2013), Rusdiana (2012),
Mahardian (2008), Mulatsih (2014), Sugiartono (2012) menunjukkan bahwa Net

Universitas Sumatera Utara

7

Interest Margin berpengaruh positif terhadap Return On Assets sedangkan
penelitian Hapsari dan Prasetiono (2011) menunjukkan bahwa Net Interest
Margin tidak berpengaruh terhadap Return On Assets. Penelitian yang dilakukan
Prasnanugraha (2007), Eng (2013), Rahman (2013), Rusdiana (2012), Sugiartono
(2012), Hapsari dan Prasetiono (2011) menunjukkan bahwa Non Performing Loan
berpengaruh positif terhadap Return On Assets sedangkan menurut penelitian
Mahardian (2008), Yudiartini (2016) dan Mulatsih (2014) menunjukkan bahwa
Non Performing Loan secara statistik berpengaruh negatif terhadap Return On
Assets. Hasil penelitian yang dilakukan Eng (2013), Rahman (2013), Mahardian
(2008), Mulatsih (2014), Hapsari dan Prasetiono (2011) menunjukkan bahwa
Loan to Deposit Ratio berpengaruh positif terhadap Return On Assets dan hasil
penelitian Yudiartini (2016) menunjukkan bahwa Loan to Deposit Ratio secara
statistik berpengaruh negatif terhadap Return On Assets sedangkan menurut
Prasnanugraha (2007), Rusdiana (2012), Sugiartono (2012), Sudiyatno (2010)
bahwa Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh terhadap Return On Assets.
Penelitian yang dilakukan Sugiartono (2012) menunjukkan bahwa Giro Wajib
Minimum tidak berpengaruh terhadap Return On Assets.
Penelitian ini mengangkat variabel Dana Pihak Ketiga sebagai variabel
moderating untuk melihat dan menganalisis bahwa variabel Dana Pihak Ketiga
dapat memperkuat hubungan antara Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan,
Loan to Funding Ratio, Giro Wajib Minimum terhadap Kinerja Keuangan.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Prasnanugraha (2007),
perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, pemilihan variabel

Universitas Sumatera Utara

8

independen yang digunakan dan penggunaan variabel moderating serta periode
penelitian.

Variabel

independen

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

merupakan variabel yang menurut penelitian sebelumnya paling berpengaruh
terhadap kinerja bank. Variabel-variabel tersebut antara lain yaitu Capital
Adequacy Ratio (CAR), Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO), Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), Loan to
Funding Ratio (LFR), Giro Wajib Minimum (GWM). Oleh karena itu perlu diuji
kembali konsistensi dari variabel-variabel tersebut dalam mempengaruhi kinerja
bank, serta Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai variabel moderating.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating”.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Apakah rasio keuangan Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional
terhadap Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non
Performing Loan, Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan yang diukur
dengan Return On Assets baik secara simultan dan parsial pada
perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

Universitas Sumatera Utara

9

2. Apakah Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga merupakan variabel
moderating yang dapat memoderasi hubungan antara rasio keuangan
Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to
Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum dengan kinerja keuangan
perbankan yang diukur dengan Return On Assets pada perusahaan
perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia?

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah:
1. Untuk membuktikan seberapa besar pengaruh rasio keuangan Capital
Adequacy

Ratio,

Beban

Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan, Loan to
Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum terhadap kinerja keuangan
perbankan yang diukur dengan Return On Assets baik secara simultan
dan parsial pada perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia.
2. Untuk

mengetahui

pengaruh Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga

sebagai variabel moderating

yang dapat memoderasi hubungan

antara Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan,
Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum dengan

kinerja

Universitas Sumatera Utara

10

keuangan Perbankan di Indonesia yang diukur dengan Return On
Assets.
1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, melalui penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
masukan, pelatihan khususnya mengenai pengaruh rasio keuangan
terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sebagai variabel
moderating.
2. Bagi manajemen bank, hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan
masukan dalam menentukan dan menerapkan kebijakan dan strategi
khususnya mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap kinerja
keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan
pertumbuhan dana pihak ketiga sebagai variabel moderating.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini juga diharapkan dapat
dijadikan sebagai

bahan masukan dalam

penelitian-penelitian

selanjutnya yang sejenis khususnya yang berkaitan dengan pengaruh
rasio keuangan terhadap kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sebagai
variabel moderating.

1.5

Originalitas Penelitian.
Penelitian

ini

dikembangkan

dari

penelitian

sebelumnya

yaitu

Prasnanugraha (2007) yang berjudul “Analisis pengaruh rasio-rasio keuangan

Universitas Sumatera Utara

11

terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan Capital Adequacy Ratio (CAR), Beban
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interest Margin
(NIM), Non Performing Loan (NPL) dan Loan To Deposit Ratio (LDR)
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap Return On Assets (ROA). Secara
parsial Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Beban
Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap
Return On Assets (ROA) dan Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit
Ratio (LDR) tidak berpengaruh terhadap Return On Assets (ROA).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Prasnanugraha (2007)
adalah:
1. Variabel independen dalam penelitian Prasnanugraha (2007) adalah
Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan
Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan dan Loan to
Deposit Ratio sedangkan variabel independen dalam penelitian ini
adalah Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional, Net Interest Margin, Non Performing Loan,
Loan to Funding Ratio dan Giro Wajib Minimum.
2. Penelitian Prasnanugraha (2007) menggunakan data periode 20052007 (3 tahun) sedangkan penelitian ini menggunakan data periode
2011-2015 (5tahun).
3. Penelitian

Prasnanugraha (2007)

tidak

menggunakan

variabel

moderating sedangkan penelitian ini menggunakan pertumbuhan dana
pihak ketiga sebagai variabel moderating.

Universitas Sumatera Utara

12

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Prasnanugraha (2007) secara
singkat dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.2 Originalitas Penelitian
No

Keterangan

Peneliti terdahulu

1

Variabel
Independen

2

Variabel
Moderating

-

Pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga

3

Tahun
Penelitian

Tahun 2005-2007

Tahun 2011-2015

1. Capital Adequacy Ratio
2. Beban Opersional
terhadap Pendapatan
Operasional
3. Net Interest Margin
4. Non Performing Loan
5. Loan to Funding Ratio

Peneliti
1. Capital Adequacy Ratio
2. Beban Opersional
terhadap Pendapatan
Operasional
3. Net Interest Margin
4. Non Performing Loan
5. Loan to Funding Ratio
6. Giro Wajib Minimum

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Dengan Kebijakan Divivden Sebagai Moderating Variabel Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

7 90 121

Pengaruh Rasio Capital terhadap Pertumbuhan Laba dengan Rasio Assets sebagai Variabel Moderating.

1 1 57

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 110

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 15

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 21

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating Chapter III VI

0 0 57

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 3

Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Kinerja Perbankan di Bursa Efek Indonesia Dengan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebagai Variabel Moderating

0 0 23

ANALISIS PENGARUH RASIO-RASIO KEUANGAN DAN PERTUMBUHAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Pada Bank Umum Go Public Yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013) Tesis

0 1 14