Permasalahan Kesehatan Ibu dan Bayi Pada Kehamilan Usia Dini di Desa Aliantan Kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Riau

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan usia dini adalah kehamilan yang terjadi pada wanita berusia di
bawah 20 tahun dan merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh remaja
(Vorvick, 2009). Kehamilan usia dini termasuk kedalam faktor kehamilan dengan
risiko tinggi ( Manuaba, 2008). Kehamilan usia dini

dapat mempengaruhi

kesehatan ibu maupun pertumbuhan dan perkembangan janin (Manuaba, 2007).
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010 menyatakan bahwa di
Indonesia persentase perempuan muda yang menikah pada usia dini sebanyak 0,2
persen atau lebih dari 22.000 wanita muda. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi
Nasional 2002, persentase kehamilan remaja di propinsi Jawa Barat (18,02%),
Sumatera Utara (20-30%), Riau (18,08%), DKI Jakarta (6,48%), Jawa Tengah
(12,6%), 95,8% terutama di pedesaan dan pinggiran kota (BKKBN, 2008). Data
Survei Kesehatan Ibu dan Anak (SKIA) tahun 2000 menunjukkan median umur
kehamilan pertama di Indonesia adalah 18 tahun, sebanyak 46% perempuan
mengalami kehamilan pertama di bawah usia 20 tahun, dimana angka kejadian
kehamilan dini di desa lebih tinggi 61% daripada di kota (Dinkes Indonesia,

2007).
Kehamilan usia dini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor sosial,
budaya, tempat tinggal (desa/kota), ekonomi, pendidikan, diri sendiri dan orang
tua (UNICEF, 2008).

1

Universitas Sumatera Utara

2

Sebagai contoh, rendahnya status pendidikan dan status ekonomi remaja berefek
pada minimnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sehingga memaksa
remaja untuk melakukan eksplorasi diri, baik melalui media cetak, media
elektronik, dan teman yang besar kemungkinan berakibat merugikan diri sendiri
(Agustiana, 2013).
Dampak kehamilan usia dini berefek pada aspek kehidupan remaja seperti
mempengaruhi aspek kesehatan, psikologis dan sosial. Dampak pada aspek
kesehatan berupa risiko tinggi bagi keselamatan dan kesehatan remaja dan anak
yang dikandungnya, hal ini disebabkan karena otot-otot rahim masih lemah,

belum berkembang sempurna, dan kondisi ibu secara mental juga belum dewasa.
Belum matangnya organ reproduksi menyebabkan wanita yang hamil usia muda
beresiko terhadap berbagai penyakit seperti kanker servik, kanker payudara,
perdarahan saat hamil, keguguran, mudah terjadi infeksi saat hamil, anemia saat
hamil, resiko terkena pre-eklampsia, dan persalinan yang lama dan sulit. Dampak
pada bayi berupa kemungkinan lahir prematur, berat badan lahir rendah (BBLR),
cacat bawaan dan kematian bayi (Rohmah, 2014).
Di Indonesia, 28% kematian ibu disebabkan karena perdarahan, 13%
ekslampsi atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, 9% partus
lama, 38-68 % komplikasi aborsi dan 10 % akibat infeksi (Depkes, 2010). Survei
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 menyatakan bahwa
angka kematian bayi pada umur dibawah 1 bulan sebesar 57%, kematian bayi
tersebut disebabkan oleh gangguan perinatal dan berat badan lahir rendah
(Kusmiran, 2011).

Universitas Sumatera Utara

3

Penelitian oleh Selvi tahun 2011 tentang kehamilan remaja mendapatkan

hasil, persalinan dengan ekstraksi vakum 12%, operasi caesar 25%, preeklamsia
10 %, eklamsia 10%, anemia pada kehamilan 10 %, partus macet 11 %. Penelitian
di bagian obstetrik dan ginekologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM)
mendapatkan kejadian patologi kehamilan usia dini sebesar 22,31% sedangkan
kehamilan di usia 20-30 tahun sebesar 8,36%, angka kematian perinatal pada
kehamilan usia dini 109 kasus dan pada kehamilan di usia 20-30 tahun sebesar 51
kasus, dan resiko kehamilan dan persalinannya 2,4 kali lebih tinggi pada
kehamilan remaja dibandingkan kehamilan di usia 20-30 tahun.
Penelitian tentang kehamilan usia dini oleh Sastrawinata tahun 2007 di
Rumah Sakit Immanuel tepatnya didaerah Bandung, menunjukkan hasil kejadian
abortus 23,61%, pre-eklamsia 40,41%, Cephalo Pelvic Disproportion (CPD)
22,92%, berat badan lahir rendah (BBLR) 17,62%, asfiksia 17,62%, terdapat 6
kasus kematian ibu (3,11%) dan 8,81% kematian janin.
Dalam meningkatkan derajat kesehatan, perawat berperan

dalam

memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga , kelompok atau
masyarakat sesuai diagnosis masalah yang terjadi mulai dari masalah yang
bersifat sederhana sampai pada masalah yang kompleks, pada permasalahan

kesehatan ibu dan bayi perawat berperan sebagai pemberi layananan kesehatan
untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial bagi ibu dan bayi, mengenali
secara dini adanya kompliksi yang terjadi pada ibu dan bayi (Mansjoer, 2005).

Universitas Sumatera Utara

4

Desa Aliantan merupakan

salah satu desa yang terletak di Kecamatan

Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Desa Aliantan terletak di daerah pedalaman
diantara dua pabrik. Alat tranportasi sudah cukup memadai dengan jaringan
komunikasi yang sudah cukup tersedia. Masyarakat Aliantan rata-rata mata
pencahariannya sebagai petani dan pedagang. Berdasarkan survei awal data
kependudukan tahun 2013, desa Aliantan memiliki penduduk berkisar 7613 jiwa,
2664 (35%) diantaranya adalah remaja yang berusia 15-20 tahun, masyarakat
desa Aliantan rata-rata memiliki status pendidikan yang rendah, pengetahuan yang

minim tentang kesehatan dan status ekonomi yang lebih banyak berada pada
kategori menengah kebawah. Pernikahan dini merupakan hal yang dianggap biasa
oleh masyarakat Desa Aliantan, hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya
remaja yang melangsungkan pernikahan setelah menamatkan SMP dan SMA,
fenomena ini didukung oleh faktor ekonomi yang berada dalam kategori cukup,
faktor budaya dan juga pesepsi masyarakat yang menyatakan bahwa seorang
wanita tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi, hal inilah yang berdampak
pada tingginya kehamilan usia dini pada desa tersebut.
Berdasarkan fenomena dan permasalahan diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang gambaran permasalahan kesehatan ibu dan bayi
pada kehamilan usia dini.
1.2 Pertanyaan Penelitian
1.2.1 Bagaimana permasalahan kesehatan ibu pada kehamilan usia dini?
1.2.2 Bagaimana permasalahan kesehatan bayi pada kehamilan usia dini ?

Universitas Sumatera Utara

5

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum
Mengidentifikasi gambaran permasalahan kesehatan ibu dan bayi pada
kehamilan usia dini
Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan fisik ibu pada kehamilan usia
dini
2. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan fisik janin/bayi pada kehamilan
usia dini
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Pendidikan Keperawatan
Meningkatan pemahaman dan pengetahuan tenaga pendidik dan
mahasiswa keperawatan mengenai permasalahan kesehatan ibu dan bayi pada
kehamilan usia dini.
1.4.2 Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumber pengetahuan dan
strategi bagi pelayanan keperawatan terutama keperawatan maternitas dalam
memberikan asuhan keperawatan pada remaja tentang kehamilan usia dini dan
kepada ibu yang mengalami kehamilan usia dini.
1.4.3 Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dasar atau

informasi awal bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
mengenai permasalahan kesehatan ibu dan janin/bayi pada kehamilan usia dini.

Universitas Sumatera Utara