Kedudukan Hukum Debitur Dalam Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah Jika Terjadi Wanprestasi (Studi pada PT. Bank Sumut Cabang Medan)

81

DAFTAR WAWANCARA

1. Apa hak dari debitur dalam perjanjian KPR pada Bank Sumut?
Jawaban
d. Menerima dana pencairan kredit apabila kredit telah disetujui.
e. Dalam hal debitur merasa bahwa pembukuan/pencatatan bank atas
kewajiban dan pembayaran yang telah dilakukan tidak benar, maka debitur
berhak mengajukan keberatan kepada bank disertai dengan bukti-bukti
yang sah, maka yang dianggap benar adalah catatan pembukuan bank.
f. Menerima bukti-bukti kepemilikan rumah bila kredit telah dinyatakan
lunas oleh bank sepanjang pihak penjual/pengembang telah menyerahkan
bukti-bukti kepemilikan yang dimaksud kepada bank.
2. Apa kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak debitur?
Jawaban
4) Berkewajiban memenuhi segala kelengkapan administrasi yang sesuai
dengan peraturan bank yang berlaku.
5) Berkewajiban memberikan down payment (DP) kepada pihak
penjual/pengembang.
6) Debitur berkewajiban membayar biaya-biaya yang diperlukan guna

persiapan perjanjian kredit. Biaya-biaya ini meliputi biaya provisi kredit,
administrasi kredit, premi asuransi kebakaran atas agunan, biaya asuransi
jiwa penerima kredit, biaya penilaian/ appraisal agunan (sesuai dengan
ketentuan yang berlaku), dan biaya notaris dan/ atau Pejabat Pembuat Akta
Tanah (PPAT) dalam rangka penandatangan perjanjian KPR Sumut
beserta biaya pengikatan agunan
3. Apa hak dan kewajiban kreditur?
Jawaban
(f) Bank berhak menerima pembayaran angsuran sesuai dengan kesepakatan
dengan debitur.
(g) Berhak untuk menahan bukti pemilikan rumah atau sertifikat hak milik.
(h) Berhak untuk melaksanakan eksekusi hak tanggungan apabila terjadi
wanprestasi oleh debitur.
(i) Bank berkewajiban menyerahkan kembali kepada debitur semua suratsurat dan dokumen mengenai rumah berikut tanahnya serta surat-surat
bukti lainnya yang disimpan atau dikuasakan oleh bank apabila pihak
debitur telah melunasi kredit.
(j) Bank berkewajiban untuk mencairkan dana kredit kepada debitur apabila
permohonan pengajuan kreditnya telah disetujui dan telah mendantangani
perjanjian Kredit.
4. Syarat calon debitur memperoleh fasilitas KPR di Bank Sumut

Jawaban
1.7.Warga Negara Indonesia

Universitas Sumatera Utara

82

1.8.Usia minimal 21 tahun dan pada saat kredit lunas usia maksimum 55 tahun
(untuk pegawai) dan 60 tahun (untuk wiraswasta/professional)
1.9.Memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap
1.10.
Fotocopy surat pemesanan, kuitansi uang muka, dan PPJB (rumah
baru dari developer)
1.11.
Fotocopy sertifikat, Akta jual beli, Izin Mendirikan Bangunan, dan
Pajak Bumi dan Bangunan terakhir (rumah second)
1.12.
Menyampaikan dokumen persyaratan lengkap sesuai checklist,
antara lain:
3. Calon debitur perorangan :

l. Fotocopy KTP pemohon/calon debitur (suami-istri)
m. Fotocopy Kartu Keluarga
n. Fotocopy Surat Nikah
o. Fotocopy Surat Kewarganegaraan (untuk WNI keturunan)
p. Surat keterangan bekerja dari perusahaan tempat calon debitur
bekerja (dalam hal calon debitur sebagai karyawan)
q. Slip gaji 3 bulan terakhir
r. Fotocopy SPT Tahunan PPh Pasal 21
s. Surat-surat bukti agunan sesuai dengan agunan yang akan
dijaminkan, dimana pada saat permohonan diajukan dapat berupa
fotocopy terlebih dahulu, dan aslinya harus diserahkan sebelum
proses pengikatan kredit dilakukan
t. Fotocopy rekening tabungan atau rekening koran 3 bulan terakhir
u. Fotocopy NPWP pribadi
v. Fotocopy Surat Izin Praktek/SK Pengangkatan dari Instansi terkait
4. Calon debitur korporasi
5) Fotocopy Akta Pendirian Perusahaan dan perubahan-perubahannya
6) Surat pernyataan yang menyatakan bahwa akta pendirian
perusahaan dan perubahan-perubahannya yang diserahkan pada
Bank Sumut adalah yang terkini

7) Fotocopy NPWP perusahaan
8) Fotocopy SIUP
5. Bagaimana prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan
secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda.
Jawaban
Perbedaan mungkin hanya terletak pada bagaimana cara-cara bank tersebut
menilai serta persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masingmasing bank. Dimana prosedur pemberian kredit tersebut secara umum dapat
dibedakan antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan
hukum, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk
konsumtif atau produktif.
6. Seorang debitur yang dituduh lalai dan dituntut hukuman kepadanya, ia dapat
melakukan pembelaan terhadap dirinya dari shukuman yang akan diberikan

Universitas Sumatera Utara

83

dengan mengajukan beberapa alasan. Bentuk pembelaan yang dapat kepada
debitur:
Jawaban

d. Keadaan memaksa (overmacht atau forcemajeur)
e. Mengajukan bahwa kreditur sendiri juga telah lalai (exceptio non adimpleti
contractus).
f. Pelepasan hak (rechstvenverking).
7. Apa bentuk hukuman atau akibat-akibat bagi debitur yang lalai:
Jawaban
e) Membayar kerugian yang diderita oleh kreditur atau dengan singkat
dinamakan ganti rugi;
f) Pembatalan perjanjian atau juga dinamakan pemecahan perjanjian;
g) Peralihan risiko;
h) Membayar biaya perkara, kalau sampai diperkarakan di depan hakim.
8. Wanprestasi dalam perjanjian KPR
Jawaban
3. Wanprestasi timbul apabila terjadi salah satu atau lebih dari kejadian atau
peristiwa-peristiwa di bawah ini:
h. Debitur tidak memenuhi kerajiban yang tetah ditetapkan dalam
perjanjian KPR ini.
i. Debitur tidak melakukan petunasan atau pembiayaan yang jatuh
tempo.
j. Kekayaan nasabah seluruhnya atau sebagian temnasuk tetapi tidak

terbatas pada barang yang menjadi agunan, beralih kepada pihak lain,
musnah atau hilang, disita oteh instansi yang berwenang atau
mendapat tuntutan dari pihak lain yang menurut pertimbangan bank
dapat mempengaruhi kondisi pembiayaan dan/atau nasabah.
k. Debitur yang melakukan perbuatan dan/atau terjadinya peristiwa dalam
bentuk dan dengan nama apapun yang atas pertimbangan bank dapat
mengancam kelangsungan pembayaran pembiayaan nasabah sehingga
kewajiban debitur kepada bank menjadi tidak terjamin sebagaimana
mestinya.
l. Debitur dinyatakan tidak berhak lagi menguasai harta kekayaannya
baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut putusan
pengadilan, termasuk tetapi tidak terbatas pada pemyataan pailit oleh
pengadilan dan/atau debitur dilikuidasi.
m. Bilamana terhadap nasabah diajukan gugatan perdata atau tuntutan
pidana dan/atau terdapat putusan atas perkara-perkara tersebut yang
menurut pertimbangan bank (pertimbangan mana adalah mengikat
terhadap nasabah) dapat mempengaruhi kemampuan nasabah untuk
membayar kembali pembiayaannya kepada bank.
n. Terdapat kewajiban atau hutang atau kewajiban pembayaran
berdasarkan perjanjian yang dibuat antara debitur dengan pihak lain,

baik sekarang ataupun di kemudian hari, menjadi dapat ditagih
pembayarannya dan sekaligus sebelum tanggal pembayaran yang tetah

Universitas Sumatera Utara

84

ditetapkan, disebabkan nasabah meiakukan kelalaian atau pelanggaran
terhadap perjanjian tersebut.
4. Debitur rnenyetujui bahwa apabila terjadi kejadian wanprestasi, maka
bank secara sepihak dapat:
c. Melakukan penyelamatan dan penyeiesaian pembiayaan.
d. Mengakhiri jangka waktu pembiayaan.
9. Apa penyebab terjadinya wanprestasi dalam perjajian KPR di Bank Sumut
Jawaban
Wanprestasi yang terjadi sebagai akibat kelalaian dari pihak debitur.
Wanprestasi yang terjadi akibat lemahnya pengawasan kredit dari pihak bank.
Akibat hukum atau risiko yang harus dipikul pihak debitur yang melakukan
wanprestasi dalam hal pembayaran angsuran setiap bulannya dapat dipisahkan
dalam dua bentuk yaitu : terhadap debitur yang merasa tidak puas dan

terhadap debitur yang tidak mampu lagi membayar angsuran.
10. Bagaimana penyelesaian wanprestasi yang dilakukan oleh kreditur?
Jawaban
Melakukan penagihan debitur dengan tekanan psikhologis menganjurkan
untuk menjual barang jaminan atau barang-barang miliknya yang tidak
produktif. Kreditur biasanya melakukan penagihan ke rumah debitur dan
memberikan solusi yang bagi debitur untuk dapat kembali mengangsur
pinjamannya. Di samping dilakukannya penagihan langsung, biasanya kreditur
juga memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur untuk
membayar angsuran yang belum dilakukan debitur. Surat pemberitahuan ini
biasanya datang ke rumah debitur jika debitur belum membayar angsuran
wajibnya selama tujuh hari setelah waktu jatuh tempo pembayaran. Adanya
surat pemberitahuan ini menjadi sebuah peringatan kepada debitur untuk
segera melakukan pembayaran atas angsurannya.
11. Bagaimana strategi Bank Sumut dalam mengatasi wanprestasi debitur KPR
terhadap debitur
Jawaban
Melakukan pembinaan dengan cara menelpon nasabah yang terlambat
membayar angsuran, mengirim surat pemberitahuan atau surat peringatan
terhadap debitur yang menunggak dan menagih langsung dengan cara

mengunjungi rumah atau kantor debitur yang menunggak. Melakukan
rescheduling atau penambahan jangka waktu sesuai dengan kesepatakan dua
belah pihak. Dalam hal tersebut nasabah dapat memperpanjang jangka waktu,
dan memperkecil angsuran. Bentuk tindakan bank jika debitur di rescheduling
adalah penambahan denda atas keterlambatan pembayaran angsuran yakni
sebesar 1,5% dari sisa biaya tunggakan.

Universitas Sumatera Utara

85

12. Apa upaya penyelesaian yang dilakukan oleh kreditur dalam penyelesaian
KPR, debitur yang melakukan wanprestasi,
Jawaban
Kreditur tidak akan melakukan tindakan nyata yang terlalu keras kepada
debitur karena akan berakibat merugikan debitur. Kreditur memiliki prosedur
yang bertahap dimana pada awal terjadinya wanprestasi adalah memberikan
surat teguran, penagihan langsung sampai dengan penarikan jaminan.

13. Apa tindakan yang diambil oleh pihak kreditur apabila debitur wanprestasi

adalah melalui peringatan secara lisan maupun secara tertulis sebanyak tiga
kali. Adapun cara pemberitahuan atau peringatan yang dilakukan oleh pihak
kreditur antara lain dengan jalan :
Jawaban
Surat peringatan secara tertulis yang pertama diberikan apabila peringatan
secara lisan tidak diperhatikan oleh si debitur.
4) Apabila dalam tenggang waktu satu bulan sejak peringatan tersebut
diberikan, pihak debitur tetap tidak memperhatikan peringatan tersebut,
maka pihak kreditur akan mengeluarkan surat peringatan yang kedua
kalinya.
5) Apabila surat peringatan pertama dan kedua tetap tidak mendapatkan
tanggapan yang baik dari debitur, maka pihak kreditur akan memberikan
surat peringatan untuk terakhir kalinya kepada pihak debitur tersebut
yang jangka waktunya satu bulan sesudah peringatan kedua.
14. Bagaimana pelaksanaan KPR tidak selalu berjalan dengan baik karena
terdapat juga kendala-kendala seperti yang dijelaskan di atas. Penyelesaian
tersebut mempunyai tahapan-tahapan, yaitu
Jawaban
(e) Secara kekeluargaan permasalahan itu akan diselesaikan dengan cara
kekeluargaan oleh pihak bank dan para pihak yang bersangkutan

melakukan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut
(f) Memberi solusi pihak bank akan memberikan solusi seperti meminta pihak
yang bermasalah untuk menjual rumah tersebut kepada pihak lain, apabila
debitur masih tidak dapat melanjutkan kewajibannya
(g) Memberikan surat peringatan apabila pihak yang bermasalah tidak dapat
menjual rumah maka pihak bank akan memberikan Surat Peringatan (SP)
1, SP 2, SP 3, lalu akan men “cap” rumah tersebut.
(h) Mendatangi pihak debitur setelah pihak kreditur melakukan tahapantahapan tersebut, maka pihak bank akan mendatangi pihak yang
bermasalah untuk menanyakan “apakah pihak yang bermasalah dapat
melanjutkan kredit tersebut”, jika tidak maka pihak bank akan melakukan
penyitaan dan pihak bank akan melakukan lelang terhadap rumah tersebut.

Universitas Sumatera Utara

86

15. Bagaiaman upaya-upaya untuk penyelamatan penyelesaian kredit
bermasalahnya KPR pihak Bank Sumut melakukan upaya restrukturisasi dan
penyelesaian, pola-pola restrukturisasi kredit, yaitu
Jawaban
a. Penjadwalan ulang
b. Penundaan pembayaran kewajiban kredit (grace periode)
c. Alih debitur
d. Pengurangan tunggakan bunga / denda

16. Apa penyelesaian kredit macet perjanjian KPR di Bank Sumut telah sesuai
dengan ketentuan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan
Jawaban
Telah sesuai dengan ketentuan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan
yang menyatakan bahwa apabila debitur cidera janji pemegang Hak
Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan
atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum.

Universitas Sumatera Utara