Kedudukan Hukum Debitur Dalam Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah Jika Terjadi Wanprestasi (Studi pada PT. Bank Sumut Cabang Medan)

ABSTRAK
Rangga Pardomuan Hutasuhut*)
Dr. Utary Maharany*)
Rabiatul Syahriah, ***)
Rumah atau tempat tinggal merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar
manusia. Hak bertempat tinggal ini harus dipenuhi negara sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Adapun permasalahan dalam penelitian
ini bagaimanakah Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian kepemilikan rumah
pada PT. Bank Sumut Cabang Medan. Bagaimanakah kedudukan hukum debitur dalam
perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah Jika Terjadi Wanprestasi pada PT. Bank Sumut
Cabang Medan. Bagaimanakah penyelesaian hukum dalam perjanjian kredit pemilikan
rumah jika terjadi wanprestasi pada PT. Bank Sumut Cabang Medan
Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif. Penelitian yang
dilakukan bersifat deskriptif. Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah melalui studi dokumen dengan penelusuran kepustakaan (library
research) serta penelitian lapangan (field research) dengan cara wawancara dengan
Bapak Arifin selaku Account Officer Bank Sumut Cabang Medan.
Hak dari debitur dalam Perjanjian KPR pada Bank Sumut, yaitu menerima dana
pencairan kredit apabila kredit telah disetujui. Kewajiban yang harus dipenuhi oleh pihak
debitur meliputi berkewajiban memenuhi segala kelengkapan administrasi yang sesuai
dengan peraturan bank yang berlaku. Berkewajiban memberikan Down Payment (DP)

kepada pihak penjual/pengembang. Debitur berkewajiban membayar biaya-biaya yang
diperlukan guna persiapan perjanjian kredit. Hak dan kewajiban kreditur yang meliputi
debitur berhak menerima pembayaran angsuran sesuai dengan kesepakatan dengan
debitur. Berhak untuk menahan bukti pemilikan rumah atau sertifikat hak milik.
Berdasarkan hubungan kontraktual yang terbentuk didasarkan pada hubungan kontraktual
dengan debitur berdasarkan atas suatu perjanjian KPR, yang menimbulkan hak dan
kewajiban antara kreditur dengan pihak debitur. Kewajiban debitur harus melaksanakan
kewajiban apa yang telah diperjanjikan dalam perjanjian antara debitur dan kreditur,
sebagai contoh barang jaminan dari debitur dapat disita dan dapat dilelang untuk
melunasi pinjaman kepada kreditur. Penyelesaian hukum dalam perjanjian kredit
pemilikan rumah jika terjadi wanprestasi pada PT. Bank Sumut Cabang Medan, yaitu
dimulai dari surat peringatan/surat teguran, guna menanyakan alasan debitur belum
memenuhi kewajibannya dan mengingatkan kepada debitur untuk membayar
kewajibannya, apabila upaya yang dilakukan kreditur tidak ditanggapi oleh debitur, maka
pihak kreditur mengirimkan somasi sebanyak tiga kali guna membicarakan kewajiban
debitur. Setelah itu bank melakukan restrukturisasi kepada debitur.
Kata Kunci : Debitur, Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah, Wanprestasi

*)Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
**) Dosen Pembimbing I

***) Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara