Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian dengan menggunakan kuantitatif untuk mengukur kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih dalam kegiatan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung terhadap
penelitian.
Sifat penelitian dengan explanatory research. Sugiyono (2011:56) menyatakan
bahwa, penelitian explanatory merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan
kedudukan variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan
variabel lainnya.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kantor PT Bank Sumut Cabang
Simpang Kwala Medan, Jl. Djamin Ginting Komplek Buena Vista No.1&2 Medan
Selayang. Jangka waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2015 sampai dengan
bulan Mei 2015.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011:81) pengertian populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Dapat disimpulkan bahwa populasi bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

Universitas Sumatera Utara

35
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut. Populasi
dalam penelitian ini adalah debitur yang terdaftar sebagai debitur dengan jumlah
1.380 orang di PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan.
Dalam menentukan sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi
diketahui, maka peneliti menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
N
n=

2

1฀Ne
Keterangan :

n = Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi e = Tingkat Kesalahan (persen kelonggaran ketidaktelitian
karena kesalahan penarikan sampel).
Populasi (N) sebanyak 1.380 orang dan tingkat kesalahan (e) sebesar 10% maka
besarnya sampel adalah : n =

= 93,24

Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini setelah hasil
pembulatan adalah 94 orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini
menggunakan Simple random sampling merupakan teknik pengambilan sampel
yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan
sampel.

3.4. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Data primer, yakni data yang diperoleh secara langsung dari responden
yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara
memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara.


Universitas Sumatera Utara

b. Data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik
dari buku, jurnal penelitian, majalah, dan situs internet untuk mendukung
penelitian ini.

3.5. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan teknik sebagai
berikut:
a) Pengamatan (Observation), yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan
mengamati secara langsung objek yang diteliti.
b) Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan membuat daftar
pertanyaan yang berkaitan dengan objek yang diteliti, diberikan
kepada responden yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

3.6. Identifikasi dan Definisi Variabel
Adapun variabel penelitian yang akan diteliti sebagai berikut :
1) Variabel independen yaitu Kredit Mikro Sumut Sejahtera II yang terdiri
dari Realisasi kredit (X 1 ), Kemudahan prosedur (X 2 ), Kecepatan
pelaksanaan (X 3 ) dan Persyaratan kredit (X 4 )

2) Variabel intervening adalah Kepuasan Debitur (Z)
3) Variabel dependen yaitu Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) (Y)
Selanjutnya mengembangkan definisi variabel dan indikator-indikator dalam
penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.1 Definisi
Operasional
Variabel

Definisi

Realisasi
kredit
(X 1 )

Persetujuan pihak bank untuk
mencairkan permohonan kredit
dari pemohon, sesuai dengan

kesepakatan kesepakatan yang
sudah disetujui terlebih dahulu

Indikator

Skala
Pengukuran
1. Berkas
pemohon
Likert
sesuai dengan persyaratan
bank
2. Adanya
kesepakatan bersama
yang telah disetujuhi bank
3. Permohon disetujui
1. Memberikan kemudahan buat
Likert
debitur
2. Biaya kredit kecil

3. Membantu debitur apabila
prosedur
tidak sesuai
dengan syarat yang diminta bank

Kemudahan Suatu kemudahan mengambil
prosedur kredit
di
mana
bank
(X 2 )
memberikan kemudahan dalam
mengambil kredit, atau bank
mempermudah
masyarakat
untuk mengakses dana murah
dalam bentuk kredit.
Kecepatan Kecepatan
pelaksanan 1. Kecepatan mengakses kredit
Likert

pelaksanaan merupakan
kecepatan
dalam 2. Mempermudah
sistem
(X 3 )
mengakses kredit dan pelayanan
birokrasi
pada debitur pada saat 3. Mempermudah pengurusan
mengambil kredit pada bank. administrasi
kecepatan pelaksanaan yang 4. Pengambilan
Keputusan
memadai akan mendorong cepat kembali debitur
dalam
pengambilan kredit pada lain hari.

Persyaratan Syarat pada saat debitur 1. Syarat administrasi melakukan transaksi, Likert
kredit (X 4 ) atau dipermudah
debitur melakukan pengambilan 2. Surat referensi yang perlu
dilakukanya persaratan dibutuhkan antara pihak debitur dengan 3.
Jangka waktu kredit

bank.
4. Agunan flexibel
Kepuasan Tingkat perasaan seseorang 1. Pelayanan sesuai
Likert
setelah
Debitur
membandingkan kinerja kebutuhan
(Z)
atau hasil yang dia rasakan 2. Kesesuaian harapan yang
dibandingkan

dengan diberikan oleh bank harapannya 3. Fasilitas

yang Diberikan
bank memuaskan
4. Adanya pemberian reward
5. Suku bunga yang bersaing
Peningkatan Kegiatan usaha yang mampu 1.
Mengembangkan usaha
Likert

Usaha Mikro memperluas lapangan kerja, 2. KecilMeningkatkan pendapatan
Meningkatkan volume penjualan
memberikan pelayanan 3.
usaha
(UMK)
ekonomis secara luas kepada
Mengurangi pengangguran
(Y)
masyarakat,
berperan
dalam 4.
proses pemerataan dan

Universitas Sumatera Utara

Variabel

Definisi

Indikator


Skala
Pengukuran

peningkatan
pendapatan masyarakat,
mendorong pertumbuhan
ekonomi
dan berperan
dalam mewujudkan stabilitas
nasional.

3.7 Skala Pengukuran
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran dengan
tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap instrument harus
mempunyai skala. Oleh karena itu, jenis penelitian ini menggunakan jenis skala
sikap, yakni skala Likert. Menurut Sugiyono (2011:102), skala Likert merupakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan prsepsi seseorang atau kelompok orang
tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Item instrumen yang dapat
berupa pernyataan seperti Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Kurang Setuju

(KS) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) =1.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.8.1 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2006:71), “Uji validitas dipergunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut”. Menurut Sugiyono (2011:78), “Jika nilai validitas

Universitas Sumatera Utara

setiap pertanyaan lebih besar dari nilai koefisien korelasi (r) 0,30 maka butir
pertanyaan dianggap sudah valid”.
Validitas menunjuk kepada sejauh mana alat pengukur itu dapat
melakukan fungsinya mengukur dengan cermat dan tepat sesuai yang diharapkan.
Suatu skala pengukuruan disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya
dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan
kepada 30 responden penelitian sebelum disebarkan kepada jumlah sampel dalam
penelitian pada debitur PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan. Uji
validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot methode), dimana
pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika r hitung positif dan r hitung r tabel , maka butir pertanyaan tersebut valid.
Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Hasil uji validitas variabel realisasi kredit, kemudahan prosedur, kecepatan
pelaksanaan, persyaratan kredit, kepuasan debitur dan peningkatan Usaha Mikro
Kecil (UMK) dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Instrumen Realisasi Kredit
No

Butir Pernyataan

1

Debitur telah melengkapi berkas pemohon
sesuai dengan persyaratan bank
Debitur diberikan kesempatan melengkapi
berkas pemohon apabila belum sesuai
dengan persyaratan bank
Debitur memohon melakukan pinjamanan
setelah adanya kesepakatan bersama yang
telah disetujuhi bank
Adanya kesepakatan bersama terhadap
nilai nominal pinjaman sudah sesuai dengan
keinginan debitur
Permohon
pinjaman
disetujui
setelah debitur melengkapi
persyaratan bank

2

3

4

5

rhitung
0.651

Keterangan

0.694

Valid

0.802

Valid

0.665

Valid

0.651

Valid

Valid

Universitas Sumatera Utara

6

Permohonan pinjaman tidak dipersulit bank
karena debitur melengkapi administrasi
sesuai permintaan bank

0.488

Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.2 menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen
variabel realisasi kredit memiliki nilai r- hitung > r- tabel (0,30). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang variabel realisasi
kredit adalah valid sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Kemudahan Prosedur
No.
1
2
3
4
5
6

Butir Pernyataan

rhitung
Bank memberikan kemudahan buat debitur dalam 0.776
melakukan pinjaman
Bank memberikan kemudahan kepada debitur 0.753
dengan tidak mempersulit proses administrasi
Bank memberikan biaya kredit kecil terhadap 0.599
pinjaman debitur
Debitur tidak terbebani dengan biaya kredit yang 0.750
diberikan oleh bank
Bank membantu debitur apabila prosedur tidak 0.764
sesuai dengan syarat yang diminta bank
Bank mencari solusi yang tepat terhadap 0.604
permasalahan debitur mengenai prosedur yang
tidak sesuai

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.3 menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen
variabel kemudahan prosedur memiliki nilai r- hitung > r- tabel (0,30). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan tentang variabel
kemudahan prosedur adalah valid sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Kecepatan
Pelaksanaan
No.
1
2
3

Butir
Pernyataan
Debitur mengakses informasi kredit dengan cepat
Bank membantu debitur apabila akses kreditnya
lambat
Bank mempermudah sistem birokrasi kepada
debitur

rhitung

Keterangan

0.765
0.585

Valid
Valid

0.640

Valid

Universitas Sumatera Utara

4 Sistem birokrasi tidak mempersulit debitur dalam
melakukan pinjaman
5 Bank sangat mempermudah pengurusan administrasi
terhadap debitur yang melakukan pinjaman

0.716

Valid

0.466

Valid

6 Bank membantu pengurusan adminstrasi apabila
debitur mengalami masalah
7
Bank dalam pengambilan keputusan cepat
terhadap permohonan kredit yang diajukan
8 Debitur tidak menunggu waktu yang lama terhadap
hasil keputusan permohonan kredit yang diajukan

0.483

Valid

0.731

Valid

0.563

Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen
variabel kecepatan pelaksanaan memiliki nilai r- hitung > r- tabel (0,30). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang variabel
kecepatan pelaksanaan adalah valid sehingga dapat dipergunakan dalam
penelitian.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Persyaratan Kredit
No
1
2

3

4
5
6

7
8

Butir Pernyataan

rhitung
Adanya persyaratan administrasi yang dilakukan 0.553
bank dapat mempermudah debitur
Persyaratan transaksi yang dilakukan bank
0.481
memberikan petunjukkan yang jelas kepada
debitur dalam melakukan pinjaman
Bank membuat surat referensi yang dibutuhkan
0.740
untuk melampirkan berkas yang diminta sebagai
jaminan dalam proses pinjaman
Surat referensi yang diminta bank biasanya tidak 0.651
mempersulit debitur
Debitur diberikan jangka waktu kredit sesuai dengan 0.755
kegiatan usaha debitur
Debitur melengkapi jangka waktu kredit dengan
0.593
tertulis sesuai dengan hasil wawancara yang
dilakukan
Bank memberikan
agunan flexible
0.589
yang mempermudah debitur
Debitur tidak merasa terbebani karena adanya 0.547
agunan flexible yang ditawarkan bank

Keterangan
Valid
Valid

Valid

Valid
Valid
Valid

Valid
Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen

Universitas Sumatera Utara

variabel persyaratan kredit memiliki nilai r- hitung > r- tabel (0,30). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan tentang variabel
persyaratan kredit adalah valid sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian.

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Kepuasan Debitur
No
1
2
3
4

Butir
Pernyataan
Bank memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan debitur
Debitur senang terhadap pelayanan yang diberikan bank

r- Keterangan
hitung
0.533
Valid
0.684
Valid
Valid
Valid

8

Bank memberikan kesesuaian harapan yang diinginkan bank
0.570
Harapan yang dinginkan debitur dalam proses pinjaman sudah 0.493
sesuai.
Fasilitas yang diberikan bank dapat memberikan rasa kepuasan 0.530
kepada Debitur
Fasilitas yang diberikan bank memberikan kenyaman kepeda 0.600
debitur
Debitur merasa senang karena adanya pemberian reward bagi0.530
debitur yang tidak bermasalah
Pemberian reward memacu semangat debitur
0.463

9

Bank memberikan suku bunga yang bersaing

0.709

Valid

10 Bank memberikan suku bunga sesuai dengan kemampuan0.702
debitur dalam proses pembayaran

Valid

5
6
7

Valid
Valid
Valid
Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.6 menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen
variabel kepuasan debitur memiliki nilai r- hitung > r- tabel (0,30). Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang variabel kepuasan
debitur adalah valid sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Peningkatan Usaha Mikro Kecil
rKeterangan
hitung
1 Kredit Usaha Mikro Kecil yang diberikan bank dapat Valid mengembangkan
usaha
0.668
debitur
2 Debitur mengembangkan usahanya hasil dari proses pinjaman
0.514
Valid
kepada bank
No

Butir Pernyataan

Universitas Sumatera Utara

3 Adanya Kredit Usaha Mikro Kecil memberikan kesempatan
kepada debitur dalam meningkatkan pendapatan
4 Debitur meningkatkan hasil pendapatan setelah adanya modal
tambahan dari kredit yang disalurkan bank
5 Debitur meningkatkan volume penjualan usaha setelah
bantuan dari Kredit Usaha Mikro Kecil
6 Hasil dari meningkatkan volume penjualan debitur dapat
membayar kredit dengan lancer
7 Debitur dapat membuka lapangan usaha dengan merekrut
tenaga kerja yang berdampak terhadap pengangguran
berkurang
8 Kredit Usaha Mikro Kecil dapat mengurangi pengangguran

0.605

Valid

0.673

Valid

0.683

Valid

0.551

Valid

0.565

Valid

0.563

Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen variabel
Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) memiliki nilai r- hitung > r- tabel (0,30).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan tentang
variabel Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) adalah valid sehingga dapat
dipergunakan dalam penelitian.

3.8.2 Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006:74) Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan sejauhmana
suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau
lebih. Uji realibilitas dilakukan kepada 30 responden penelitian sebelum
disebarkan kepada jumlah sampel dalam penelitian.
Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian
reliabilitas instrument dalam penelitian ini dilakukan atau dianalisis dengan teknik
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2006:78). Untuk mempermudah menguji

Universitas Sumatera Utara

validitas angket dan reabilitas angket akan dibantu dengan menggunakan SPSS
(Statistical Packages for the Social Science).
Hasil uji reliabilitas variabel Realisasi kredit, Kemudahan prosedur,
Kecepatan pelaksanaan, Persyaratan kredit, Kepuasan debitur dan Peningkatan
Usaha Mikro Kecil (UMK) dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
No
1
2
3
4
5
6

Variabel
Realisasi kredit
Kemudahan prosedur
Kecepatan pelaksanaan
Persyaratan kredit
Kepuasan debitur
Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK)

Cronbach's Alpha
0.782
0.790
0.767
0.766
0.755
0.763

Keterangan
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 3.8 diperoleh hasil bahwa hasil pengujian seluruh
variabel penelitian memiliki nilai r- hitung > r- tabel (0.60). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa seluruh instrumen pernyataan tentang variabel realisasi kredit,
kemudahan prosedur, kecepatan pelaksanaan, persyaratan kredit, Kepuasan
debitur dan peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) adalah reliabel sehingga
seluruh item layak dipergunakan dalam penelitian.

3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi.
Statistik deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan
sama sekali tidak menarik inferensial atau kesimpulan apapun tentang gugus
induknya yang lebih besar.

Universitas Sumatera Utara

Data yang disajikan dalam statistik deskriptif biasanya dalam bentuk ukuran
pemusatan data (mean, median, dan modus) ukuran penyebaran data
(standar deviasi dan varians), tabel serta grafik (histogram, pie dan bar).
Data statistik yang diperoleh dalam penelitian perlu diringkas dengan baik
dan teratur. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas
tentang sekumpulan data yang diperoleh baik mengenai sampel atau populasi.

3.9.2 Analisis Statistik
Metode

analisis

data

yang

digunakan

pada

penelitian

dengan

menggunakan analisis jalur (path analisis). Analisis jalur sebagai suatu teknik
untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi. Analisis jalur adalah suatu
teknik pengembangan dari regresi linier ganda. Teknik ini digunakan untuk
menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur
pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X 1 ,X 2, X 2 dan X 4
terhadap Y serta dampaknya terhadap Z. Analisis jalur berfungsi untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II yang terdiri
dari Realisasi kredit, Kemudahan prosedur, Kecepatan pelaksanaan dan
Persyaratan kredit terhadap Kepuasan Debitur serta dampaknya pada Peningkatan
Usaha Mikro Kecil (UMK) di PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan.
Peneliti menggunakan bantuan program Statistic Product and Service Solution
(SPSS) dengan menggunakan metode analisis jalur (path analisis). Model Regresi
analisis jalur dirumuskan sebagai berikut:
Sub Model I

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Sub Model II

Z = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Sub Model III

Y = a + b1Z + e

Keterangan :

Universitas Sumatera Utara

Y

= Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK)

Z

= Kepuasan Debitur a

=

Konstanta
b1,b2,b3dan b4 = Koefisien regresi variabel X1, X2, X3 dan X4
X1
= Realisasi kredit
X2
= Kemudahan prosedur
X3

= Kecepatan pelaksanaan

X4

= Persyaratan kredit

e
= Error / variabel yang tidak diteliti
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali,
2006:106). Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R²
yang kecil berarti kemampuan variabel independen (harmony, acceptance
dan participation simplicity) dalam menjelaskan variasi variabel dependen
(Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada PT Bank Sumut Cabang
Simpang Kwala Medan) amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.
b. Uji secara Simultan/Serempak (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
(serempak) terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
H0 : bi= 0 (Realisasi kredit, Kemudahan prosedur, Kecepatan pelaksanaan dan
Persyaratan kredit secara simultan tidak berpengaruh terhadap
Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada PT Bank Sumut

Universitas Sumatera Utara

Cabang Simpang Kwala Medan).
Ha : bi ≠ 0 (Realisasi kredit, Kemudahan prosedur, Kecepatan pelaksanaan dan
Persyaratan

kredit

secara

simultan

berpengaruh

terhadap

Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada PT Bank Sumut
Cabang Simpang Kwala Medan).
Pengaruh variabel independen terhadap dependen di uji dengan tingkat
kepercayaan (confidence interval) 95% atau pada alpha ฀= 5%. Untuk menguji
apakah hipotesis ditolak atau diterima digunakan statistik uji F : Jika Fhitung <
Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
c. Uji secara Parsial/Individual (Uji-t)
Uji parsial atau uji-t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas
berpengaruh secara individu terhadap variabel terikatnya. Bentuk
pengujiannya adalah sebagai berikut :
H0 : bi = 0 (Kepuasan Debitur secara parsial tidak berpengaruh terhadap
Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) pada PT Bank Sumut
Cabang Simpang Kwala Medan).
Ha : bi ≠ 0 (Kepuasan Debitur secara parsial berpengaruh terhadap Peningkatan
Usaha Mikro Kecil (UMK) pada PT Bank Sumut Cabang Simpang
Kwala Medan)
Selanjutnya akan dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan
tingkat signifikansi (alpha) ฀= 5% dan derajat kebebasan (n-k) dengan thitung yang
diperoleh dengan kriteria uji yang digunakan adalah :
Terima H0 bila thitung < ttabel
Tolak H0 (Terima Ha) bila thitung > ttabel

Universitas Sumatera Utara

3.10 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untu menguji model dari sebuah hipotesis.
Pengujian asumsi klasik meliputi pengujian: (1) Normalitas, (2) Multikolinieritas,
(3) Heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Cara
untuk melihat normalitas residual adalah melalui grafik Normal P-Plot dan
analisis statistik sebagai berikut:
a. Analisis

grafik,

membandingkan

yaitu

dengan

distribusi

melihat

kumulatif

grafik

dari

normal

distribusi

P-Plot

normal.

yang
Dasar

pengambilan keputusannya adalah:
1. Jika data menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan garis miring atau tidak
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
b. Analisis statistik, yakni dengan melihat uji statistik Non-Parametrik
Kolmogrov-Smirnov (K-S). Apabila hasil atau nilai Kolmogrov-Smirnov
(K-S) dan nilai Asymp.sig (2-tailed) atau probabilitasnya di atas 0,05, maka
data telah memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi diantara
variabel bebas (independent variabel). Jika terjadi korelasi maka terdapat

Universitas Sumatera Utara

masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi
di antara variabel bebasnya. Gejala ini dapat di deteksi dengan nilai Tolerance
dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai Tolerance rendah sama
dengan nilai VIF tinggi (VIF = 1/Tolerance). Nilai Cutoff atau batas yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai
Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2006:94).

3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah variabel
model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual tetap, maka disebut
homoskedatisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedatisitas Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas yang dapat dilakukan
dengan melihat grafik plot, dan uji Glejser. Uji Glejser dapat dilihat jika
variabel independen singnifikan dibawah 5% secara statistik, maka di
indikasikan terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya
diatas tingkat kepercayaan 5% maka model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:106).
Cara menguji terjadi atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat
scatter plot, analisis data sebagai berikut:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik meyebar di atas dan dibawah
angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Deskriptif Objek Penelitian
4.1.1.1 Sejarah Singkat PT Bank sumut
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4
Nopember 1961 dengan Akta Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan
Terbatas (PT) dengan sebutan BPDSU. Pada tahun 1962 berdasarkan UU No. 13
tahun 1962 tentang ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan sesuai
dengan peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 5 tahun 1965 bentuk
usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Modal dasar pada
saat itu sebesar Rp. 100 juta dan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah
Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.
Sejalan dengan Program Rekapitalisasi, bentuk hukum BPDSU tersebut harus
dirubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) agar
saham Pemerintah Pusat dapat masuk untuk pengembangan dan dikemudian hari
saham pihak ketiga dimungkinkan dapat masuk atas persetujuan DPRD Tingkat I
Sumatera Utara, sehingga berdasarkan hal tersebut maka pada tahun 1999, bentuk
hukum BPDSU dirubah kembali menjadi Perseroan Terbatas dengan Nama PT
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau disingkat PT Bank Sumut yang
berkedudukan dan berkantor Pusat di Medan, Jl. Iman Bonjol No.18, yang
didirikan berdasarkan Akta No 38 tanggal 16 April 1999 yang telah mendapat
pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224
52

Universitas Sumatera Utara

HT.01.01.TH 99 tanggal 05 Mei 1999, modal Dasar pada saat itu ditetapkan
sebesar Rp. 400 milliar. Dan karena pertimbangan

kebutuhan proyeksi

pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999 melalui Akta No 31,
modal dasar ditingkatkan menjadi Rp. 500 milliar.
Sesuai dengan Akta No. 39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H.
Marwansyah Nasution, SH. Notaris di Medan berkaitan dengan Akta Penegasan
No. 05 tanggal 10 November 2008 yang telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam surat keputusan No. AHUAH.01-87927.AH.01.02 tahun 2008
tanggal 20 Nopember 2008 yang diumumkan dalam tambahan berita negara
Republik Indonesia No. 10 tanggal 03 Februari 2009,

maka modal dasar

ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 tirliyun. Anggaran dasar terakhir,
sesuai dengan Akta No. 16 tanggal 29 Oktober 2010 dan Akta Notaris No. 3
tanggal 6 Desember 2010 mengenai pernyataan keputusan rapat, yang dibuat
dihadapan Afrizal Arsad, SH., Notaris di Medan yang telah mendapat persetujuan
nomor: AHU-AH.01-10-04350 tanggal 10 Februari 2011.

4.1.1.2 Visi dan Misi PT Bank sumut
Visi PT Bank sumut
Visi Bank Sumut menjadi bank andalan bagi membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang serta
sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf
hidup rakyat.

Universitas Sumatera Utara

Misi PT Bank Sumut
Misi PT Bank Sumut mengelolah dana Pemerintah dan Masyarakat secara
profesional yang didasarkan pada prinsip-prinsip compliance.

4.1.1.3. Tujuan dan Fungsi PT Bank Sumut
Tujuan PT Bank Sumut
PT Bank Sumut sebagai perusahaan pemerintah daerah yang tidak lepas
dari tujuan sebagai berikut :
1. Menghasilkan laba dan pertumbuhan daerah di berbagai sektor.
2. Meningkatkan taraf hidup rakyat.
3. Memenuhi fungsi sosial dengan penyediaan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat.
4. Menyediakan produk dan layanan yang kompetitif.

Fungsi PT Bank Sumut
Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank Sumut
berfungsi sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di daerah,
bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang
daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan
kegiatan usaha sebagai Bank umum seperti dimaksudkan pada undang-undang
nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998.

Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah debitur PT Bank Sumut Cabang
Simpang Kwala Medan. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan dan pekerjaan debitur PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala
Medan.

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada PT Bank Sumut
Cabang Simpang Kwala Medan dapat dilihat pada Tabel 4.1:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
No
1
2

Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Jumlah
Sumber: Hasil Penelitian,2015 (data diolah)

(Orang)
63
31
94

(%)
67.02
32.98
100

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar debitur PT
Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan dominan kaum perempuan yaitu
sebanyak 63 orang (67.02%). Hal ini menunjukkan perempuan yang lebih banyak
datang untuk mengajukan kredit pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala
Medan, sedangkan responden laki-laki sebanyak 31 orang (32.98%). Debitur
perempuan biasanya datang ke PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan
untuk melakukan kredit dan kemudian membayar angsuran kredit, sehingga
terbukti pada saat penyebaran kuesioner di PT Bank Sumut Cabang Simpang
Kwala Medan peneliti menemukan mayoritas perempuan sehingga peneliti dalam
menyebarkan kuesioner lebih banyak menyebarkan kuesioner kepada perempuan
dibandingkan dengan debitur laki-laki.

Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia pada PT Bank Sumut Cabang
Simpang Kwala Medan dapat dilihat pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun)
Jumlah
No
(Orang)
1
< 25
1
2
25-30
9
3
31-35
15
4
36-40
37
5
41-45
28
6
> 45
4
Total
94
Sumber: Hasil Penelitian,2015 (data diolah)

%
1.06
9.57
15.96
39.36
29.79
4.26
100

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa berdasarkan usia, debitur yang
paling banyak mengajukan kredit di PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala
Medan berusia antara 36 – 40 tahun sebanyak 37 orang (39.36%). Hal ini
menunjukkan pada usia 36 – 40 tahun, debitur lebih banyak melakukan kredit
untuk menunjuang kegiatan usahanya dan melakukan transaksi dalam memenuhi
kebutuhan debitur sedangkan pada usia < 25 tahun sebanyak 0 orang (0%), usia
25-30 tahun sebanyak 9 orang (9.57%), usia 31-35 tahun sebanyak 15 orang
(15.96%), usia 41 – 45 tahun sebanyak 28 orang (29.79%) dan diatas > usia 45
tahun sebanyak 4 orang (4.26%). Usia debitur yang paling banyak telah berusia
produktif sehingga usia tersebut mempengaruhi debitur untuk melakukan tindakan
untuk melakukan kredit di PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan.

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Universitas Sumatera Utara

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan di PT Bank Sumut
Cabang Simpang Kwala Medan dapat dilihat pada Tabel 4.3:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah
No
1
2
3
4

Tingkat Pendidikan
SLTA
DIII
Strata 1 (S1)
Strata 2 (S2)
Jumlah
Sumber: Hasil Penelitian 2015 (data diolah)

(Orang)
35
33
24
2
94

(%)
37.23
35.11
25.53
2.13
100

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa debitur yang paling banyak
melakukan kredit di PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan adalah
tingkat pendidikan SMA dengan jumlah 35 orang (35.11%). Hal ini menunjukkan
bahwa debitur PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan memiliki
pendidikan yang cukup baik dalam mengambil keputusan melakukan kredit di PT
Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan dan debitur lebih mengetahui syarat
untuk melakukan kredit di PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan, untuk
pendidikan S1 berjumlah 24 orang (25.53%), pendidikan D3 berjumlah 33 orang
(35.11%) dan pendidikan S2 berjumlah 2 orang (2.13%).

Universitas Sumatera Utara

4.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di PT Bank Sumut
Cabang Simpang Kwala Medan
Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan yang telah menggunakan jasa di
PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan dapat dilihat pada Tabel
4.4:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jumlah
No
(Orang)
Pekerjaan
1
Mahasiswa
0
2
Pegawai Negeri Sipil
12
3
Pegawai Swasta
19
4
Wiraswasta
50
5
Ibu Rumah Tangga
9
6
Lainnya…………….
4
Total
94
Sumber: Hasil Penelitian,2015 (data diolah)

%
0.00
12.77
20.21
53.19
9.57
4.26
100

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa debitur PT Bank Sumut
Cabang Simpang Kwala Medan berdasarkan pekerjaan yang paling banyak adalah
wiraswasta. Gambaran ini menunjukkan bahwa debitur PT Bank Sumut Cabang
Simpang Kwala Medan adalah rata-rata wiraswasta dengan jumlah 50 orang
(53.19%) yang lebih banyak berperan dalam melakukan kredit, sedangkan
pegawai negeri sipil sebanyak 12 orang (12.77%), Pegawai swasta sebanyak 19
orang (20.21%), mahasiswa sebanyak 0 orang (0%) dan pada pekerjaan lainnya
sebanyak 4 orang (4.26%).

4.1.3 Analisis Statistik Deskriptif
Pada penelitian di PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan,
variabel bebas (independent variable) yang diamati adalah realisasi kredit (X1),
kemudahan prosedur (X2), kecepatan pelaksanaan (X3) dan persyaratan kredit

Universitas Sumatera Utara

(X4) dan variabel intervening adalah kepuasan debitur (Z) sedangkan varibel
terikat (dependent variable) adalah Peningkatan Usaha Mikro Kecil (Y).

4.1.3.1. Penjelasan Responden atas Realisasi kredit (X1)
Realisasi kredit sebagai persetujuan pihak bank untuk mencairkan
permohonan kredit dari pemohon, sesuai dengan kesepakatan kesepakatan yang
sudah disetujui terlebih dahulu. Hasil jawaban nasabah terhadap realisasi kredit
pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan dapat dilihat pada Tabel
4.5:
Tabel 4.5
Penjelasan Responden atas Realisasi kredit
No

Jawaban Responden
Butir Pernyataan

Sangat Setu
Setuju
f %

1.

2.

3.

4.

5

6

Debitur melengkapi berkas26
pemohon sesuai dengan
persyaratan bank
Debitur diberikan kesempatan 19
memperbaiki berkas pemohon
apabila belum sesuai dengan
persyaratan yang diinginkan
bank
Debitur
memohon
14
pinjamanan
sesuai adanya
kesepakatan
bersama
yang
telah disetujuhi bank
Adanya
nilai
nominal 23
pinjaman yang disetujuhi
sudah sesuai dengan
keinginan debitur
Permohon pinjaman disetujui 23
setelah
debitur
melengkapi
persyaratan bank
Permohonan pinjaman tidak 21
dipersulit bank apabila debitur
melengkapi
administrasi

Kurang
Setuju

Tidak Sangat
Setuju Tidak
Setuju
% f % f %

Tot

f

%

f

f

%

28 46

49

8

9

14 15

0

0 94 100

20 45

48

9

10 21 22

0

0 94 100

15 40

43 23 24 17 18

0

0 94 100

24 34

36 20 21 17 18

0

0 94 100

24 34

36 17 18 20 21

0

0 94 100

22 44

47 15 16 14 15

0

0 94 100

sesuai

Universitas Sumatera Utara

permintaan bank

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden
menjawab sangat setuju dan setuju debitur telah melengkapi berkas pemohon
sesuai dengan persyaratan bank. Hal ini terlihat dari jumlah responden yang
menjawab sangat setuju sebanyak 26 orang (28%), setuju sebanyak 46 orang
(49%) sedangkan kurang setuju sebanyak 8 orang (9%) dan tidak setuju sebanyak
14 orang (15%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari responden
menganggap bahwa debitur tidak semua melengkapi berkas pemohon sesuai
dengan persyaratan bank.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju setiap debitur
diberikan kesempatan melengkapi berkas pemohon apabila belum sesuai dengan
persyaratan bank terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 19 orang (20%) dan setuju sebanyak 45 orang (48%) sedangkan kurang
setuju sebanyak 9 orang (10%) dan tidak setuju sebanyak 21 orang (22%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap debitur tidak diberikan
kesempatan melengkapi berkas pemohon apabila belum sesuai dengan persyaratan
bank.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju debitur memohon
melakukan pinjamanan setelah adanya kesepakatan bersama yang telah disetujuhi
bank terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14
orang (15%) dan setuju sebanyak 40 orang (43%) sedangkan yang menyatakan
kurang setuju sebanyak 23 orang (24%) dan tidak setuju 17 orang (18%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap debitur tidak pernah

Universitas Sumatera Utara

memohon melakukan pinjamanan setelah adanya kesepakatan bersama yang telah
disetujuhi bank.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju adanya
kesepakatan bersama terhadap nilai nominal pinjaman sudah sesuai dengan
keinginan debitur, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 28 orang (28%) dan setuju sebanyak 43 orang (43%) sedangkan yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 18 orang (18%) dan tidak setuju 11 orang
(11%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap adanya
kesepakatan bersama terhadap nilai nominal pinjaman belum sesuai dengan
keinginan debitur.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju permohon
pinjaman disetujui setelah debitur melengkapi persyaratan bank, terlihat dari
jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 23 orang (24%) dan
setuju sebanyak 34 orang (36%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 17 orang (18%) dan tidak setuju 20 orang (21%). Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian dari responden menganggap permohon pinjaman ada sebagian
belum disetujui setelah debitur melengkapi persyaratan bank.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju permohonan
pinjaman tidak dipersulit bank karena debitur melengkapi administrasi sesuai
permintaan bank, terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 21 orang (22%) dan setuju sebanyak 44 orang (47%) sedangkan yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 15 orang (16%) dan tidak setuju 14 orang
(15%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap
permohonan pinjaman ada yang dipersulit bank karena debitur tidak melengkapi
administrasi sesuai permintaan bank.

Universitas Sumatera Utara

4.1.3.2. Penjelasan Responden atas Kemudahan prosedur (X2)
Kemudahan prosedur adalah suatu kemudahan mengambil kredit di mana
bank memberikan kemudahan dalam mengambil kredit, atau bank mempermudah
masyarakat untuk mengakses dana murah dalam bentuk kredit. Hasil jawaban
responden dapat dilihat pada Tabel 4.6:
Tabel 4.6 Penjelasan Responden atas Kemudahan prosedur
No

Jawaban Responden

Butir Pernyataan
Sangat Setu Kurang
Setuju
Setuju
f%

f

%

f

%

Tidak
Setuju

Sangat
Tidak
Setuju
% f %

Tot

f

f

%

1. Bank memberikan kemudahan 19 20 buat 47 50 12 13 16 17
debitur dalam melakukan pinjaman

0

0 94 100

2. Bank memberikan
kemudahan 20 21 47 50 12 13 15 16
kepada debitur dengan tidak mempersulit
proses administrasi
3. Bank memberikan biaya kredit 24 26 kecil34 36 18 19 18 19
terhadap pinjaman debitur
4 Debitur tidak terbebani dengan 15 16 41 44 15 16 23 24
biaya kredit yang diberikan oleh bank

0

0 94 100

0

0 94 100

0

0 94 100

5 Bank membantu debitur apabila 19 20 37 39 17 18 21 22
prosedur tidak sesuai dengan syarat yang
diminta bank
6 Bank mencari solusi yang tepat 27 29 40 43 14 15 13 14
terhadap permasalahan debitur mengenai
prosedur yang tidak sesuai

0

0 94 100

0

0 94 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab
sangat setuju dan setuju PT Bank memberikan kemudahan buat debitur dalam
melakukan pinjaman. Hal ini terlihat dari jumlah responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 19 orang (20%) dan setuju sebanyak 47 orang (50%)
sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 12 orang (13%) dan tidak

Universitas Sumatera Utara

setuju sebanyak 16 orang (17%). Hal ini menunjukkan sebagian PT Bank tidak
memberikan kemudahan buat debitur dalam melakukan pinjaman.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju bank memberikan
kemudahan kepada debitur dengan tidak mempersulit proses administrasi. Hal ini
terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20 orang
(21%) dan setuju sebanyak 47 orang (50%) sedangkan yang menyatakan kurang
setuju sebanyak 12 orang (13%) dan tidak setuju sebanyak 15 orang (16%). Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap bank tidak
memberikan kemudahan kepada debitur dengan mempersulit proses administrasi.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju bank memberikan
biaya kredit kecil terhadap pinjaman debitur. Hal ini terlihat dari jumlah
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 24 orang (26%) dan setuju
sebanyak 34 orang (36%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 18
orang (19%) dan tidak setuju sebanyak 18 orang (19%). Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian dari responden menganggap bank tidak memberikan biaya kredit
kecil terhadap pinjaman debitur.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju debitur tidak
terbebani dengan biaya kredit yang diberikan oleh bank, terlihat dari jumlah
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15 orang (16%) dan setuju
sebanyak 41 orang (44%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 15
orang (16%) dan tidak setuju 23 orang (24%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian dari responden menganggap debitur terbebani dengan biaya kredit yang
diberikan oleh bank.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan bank membantu debitur
apabila prosedur tidak sesuai dengan syarat yang diminta bank terlihat dari jumlah

Universitas Sumatera Utara

responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (20%) dan setuju
sebanyak 37 orang (39%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 17
orang (18%) dan tidak setuju 21 orang (22%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian dari responden menganggap bank tidak membantu debitur apabila
prosedur tidak sesuai dengan syarat yang diminta bank.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju bank mencari
solusi yang tepat terhadap permasalahan debitur mengenai prosedur yang tidak
sesuai terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 27
orang (29%) dan setuju sebanyak 40 orang (43%) sedangkan yang menyatakan
kurang setuju sebanyak 14 orang (15%) dan tidak setuju 13 orang (14%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap bank tidak mencari
solusi yang tepat terhadap permasalahan debitur mengenai prosedur yang tidak
sesuai.

4.1.3.3. Penjelasan Responden atas Kecepatan Pelaksanaan (X3)
Kecepatan

pelaksanaan

adalah

kecepatan

pelaksanan

merupakan

kecepatan dalam mengakses kredit dan pelayanan pada debitur pada saat
mengambil kredit pada bank, kecepatan pelaksanaan yang memadai akan
mendorong kembali debitur dalam pengambilan kredit pada lain hari. Hasil
jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 4.7:

Tabel 4.7 Penjelasan Responden atas Kecepatan Pelaksanaan
No

Jawaban Responden Butir Pernyataan
Sangat Setu Kurang Tidak Sangat
Setuju
Setuju Setuju Tidak
Setuju

Tot

Universitas Sumatera Utara

f%

f

%

f

% f %

f %

f

%

1 Debitur mengakses informasi 19 2059 63 12 13
kredit dengan cepat

4

4

0

0 94

100

2 Bank
membantu
debitur 28 30
apabila akses kreditnya lambat
3 Bank mempermudah sistem 33 35
birokrasi kepada debitur
4 Sistem birokrasi tidak 19 20
mempersulit debitur dalam melakukan
pinjaman
5 Bank sangat mempermudah 20 21
pengurusan
administrasi terhadap
debitur yang
melakukan pinjaman
6 Bank membantu pengurusan 19 20
adminstrasi apabila debitur mengalami
masalah
7 Bank dalam pengambilan 17 18
keputusan cepat terhadap permohonan
kredit yang
diajukan
8 Debitur tidak menunggu waktu 16 17
yang lama terhadap hasil
keputusan permohonan kredit yang
diajukan

56 60

6

6

4

4

0

0 94

100

45 48

9

10

7

7

0

0 94

100

46 49 15 16 14 15

0

0 94

100

44 47 14 15 16 17

0

0 94

100

41 44 16 17 18 19

0

0 94

100

52 55 15 16 10 11

0

0 94

100

53 56 13 14 12 13

0

0 94

100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden
menjawab sangat setuju dan setuju debitur mengakses informasi kredit dengan
cepat. Hal ini terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 19 orang (20%) dan setuju sebanyak 59 orang (63%) sedangkan yang
menyatakan kurang setuju sebanyak 12 orang (13%) dan tidak setuju sebanyak 4
orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap
debitur tidak mengakses informasi kredit dengan cepat.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju bank membantu
debitur apabila akses kreditnya lambat. Hal ini terlihat dari jumlah responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 28 orang (30%) dan setuju sebanyak 56
orang (60%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 6 orang (6%)

Universitas Sumatera Utara

dan tidak setuju sebanyak 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
dari responden menganggap bank tidak membantu debitur apabila akses kreditnya
lambat.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju Bank
mempermudah sistem birokrasi kepada debitur. Hal ini terlihat dari jumlah
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 33 orang (35%) dan setuju
sebanyak 45 orang (48%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 9
orang (10%) dan tidak setuju sebanyak 7 orang (7%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian dari responden menganggap bank tidak mempermudah sistem birokrasi
kepada debitur.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju sistem birokrasi
tidak mempersulit debitur dalam melakukan pinjaman, terlihat dari jumlah
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (20%) dan setuju
sebanyak 46 orang (49%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 15
orang (16%) dan tidak setuju 14 orang (15%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian dari responden menganggap sistem birokrasi mempersulit debitur dalam
melakukan pinjaman.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju bank sangat
mempermudah pengurusan administrasi terhadap debitur yang melakukan
pinjaman terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
20 orang (21%) dan setuju sebanyak 44 orang (47%) sedangkan yang menyatakan
kurang setuju sebanyak 14 orang (15%) dan tidak setuju 16 orang (17%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap bank tidak
mempermudah pengurusan administrasi terhadap debitur yang melakukan
pinjaman.

Universitas Sumatera Utara

Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju bank membantu
pengurusan adminstrasi apabila debitur mengalami masalah terlihat dari jumlah
responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 19 orang (20%) dan setuju
sebanyak 41 orang (44%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju sebanyak 16
orang (17%) dan tidak setuju 18 orang (19%). Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian dari responden menganggap bank tidak membantu pengurusan
adminstrasi apabila debitur mengalami masalah.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju bank dalam
pengambilan keputusan cepat terhadap permohonan kredit yang diajukan terlihat
dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 17 orang (18%)
dan setuju sebanyak 52 orang (55%) sedangkan yang menyatakan kurang setuju
sebanyak 15 orang (16%) dan tidak setuju 10 orang (11%). Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian dari responden menganggap bank dalam pengambilan keputusan
kurang cepat terhadap permohonan kredit yang diajukan.
Mayoritas responden menjawab sangat setuju dan setuju debitur tidak
menunggu waktu yang lama terhadap hasil keputusan permohonan kredit yang
diajukan terlihat dari jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak
16 orang (17%) dan setuju sebanyak 53 orang (56%) sedangkan yang menyatakan
kurang setuju sebanyak 13 orang (14%) dan tidak setuju 12 orang (13%). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian dari responden menganggap debitur menunggu
waktu yang lama terhadap hasil keputusan permohonan kredit yang diajukan.

Universitas Sumatera Utara

4.1.3.4. Penjelasan Responden atas Persyaratan kredit (X4)
Persyaratan kredit adalah syarat pada saat debitur melakukan transaksi,
atau debitur melakukan pengambilan perlu dilakukanya persaratan antara pihak
debitur dengan bank. Hasil jawaban responden dapat dilihat pada Tabel 4.8:
Tabel 4.8 Penjelasan Responden atas Persyaratan kredit
No

Jawaban Responden
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat
Total
Setuju
Setuju Setuju Tidak
Setuju
f % f
%f % f %f
%
f %
1 Adanya persyaratan administrasi 25 27 46 49 7
7 16 17 0
0 94 100
yang
dilakukan
bank
dapat
mempermudah debitur
2 Persyaratan transaksi yang 22 23 57 61 10 11 5 5 0 0 94 100
dilakukan
bank
memberikan
petunjukkan yang jelas kepada debitur
dalam melakukan
pinjaman
3 Bank membuat surat referensi 25 yang 27 51 54 10 11 8 9 0 0 94 100
dibutuhkan
untuk melampirkan
berkas yang diminta sebagai jaminan
dalam proses pin

Dokumen yang terkait

Implementasi Kredit Usaha Rakyat dalam Mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Stabat

9 138 130

Pengaruh Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pengembangan Usaha Mikro Dan Kecil Di Kota Bukittinggi (Studi Pada Bank Nagari Cabang Bukittinggi)

24 429 116

Analisis Permintaan Kredit Pada Usaha Mikro Dan Kecil Di Kecamatan Medan Johor

1 30 86

Peran Hukum Perbankan Dalam Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) (Studi Pada Pt Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam)

1 62 141

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 19

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 2

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 11

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 2 24

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 2

Pengaruh Kredit Mikro Sumut Sejahtera II Terhadap Kepuasan Debitur Dan Dampaknya Dalam Peningkatan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada PT Bank Sumut Cabang Simpang Kwala Medan

0 0 22