Pembelajaran efektif Penerapan Media Pem

Penerapan Media Pembelajaran dan Metode Brainstorming dalam
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Muhammad Rif’an
0620076211
PBSI Sore Semester IV
Email: r.muha92@gmail.com
085741910941
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Pekalongan
A. Pendahuluan
Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu yang dilakukan oleh seorang guru
atau pendidik kepada muridnya. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala
kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak
didiknya dari tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu
hal yang harus dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang
paling penting adalah performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat
menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang ideal dan
menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan metode pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya. Selain itu media pembelajaran
juga mempunyai peran yang penting dalam mencapai tujuan proses pembelajaran.
B. Pembahasan

1.1.Pengetian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, peralatan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi bagi mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran yang dimaksud di sini diantaranya kurikulum yang
menuntut sikap proaktif
guru dalam menciptakan dan
memodifikasi aktivitas pembelajaran siswa bersesuaian dengan
perancangan yang telah dibuat. Yang menjadi kunci atau persoalan
pokok dalam rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah
keperluan pelajar, mata pelajaran atau bidang pembelajaran yang
diajarkan dan guru itu sendiri. Berdasarkan silabus pelajaran yang
ada dalam kurikulum, hasil-hasil pembelajaran yang diinginkan oleh
guru dapat ditentukan. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan
bagi para pelajar.
Sehubungan itu, guru seharusnya mampu menentukan tujuantujuan pembelajaran yang bermakna dan dapat diukur. Di samping
itu, seorang guru juga harus berupaya memilih media dan
menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan situasi
pelajar yang mengarah kepada tujuan yang hendak dicapai.


1.2 Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Dengan adanya media pembelajaran
maka tradisi pembelajaran yang membosankan dapat diperkaya dengan berbagai
media pembelajaran.
Dengan adanya media pembelajaran, pendidik dapat menciptakan berbagai
situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan dipakai dalam situasi yang
berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara peserta didik.
Bahkan alat/media pembelajaran yang digunakan dapat membantu guru membawa
dunia luar ke dalam kelas. Dengan demikian pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan akan lebih mudah diterima dengan baik oleh peserta didik. Bila
alat/media pembelajaran ini dapat di fungsikan secara tepat dan proporsional, maka
proses pembelajaran akan dapat berjalan efektif.
1.3 Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam mengajar sutuan
pelajaran atau urutan materi pelajaran dengan memusatkan pada keseluruhan proses
belajar untuk mencapai proses belajar. Metode dalam pembelajaran banyak jenisnya,
karena metode ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya faktor tujuan, faktor

peserta didik, faktor pengajar, faktor situasi, dan faktor fasilitas yang sesuai dengan
kualitas dan kuantitasnya.
Berikut ini salah satu metode pembelajaran yang bisa diterapkan dalam mencapai
pembelajaran yang ideal. Curah pendapat atau Brainstorming adalah sebuah metode
umum yang digunakan dalam suatu pembelajaran untuk membantu peserta didiknya
memikirkan sebanyak mungkin ide dan gagasan. Selama berlangsungnya curah
pendapat peserta didik diberi stimulus untuk menghasilkan pendapat, gagasan secepat
mungkin tanpa memikirkan nilai dari pada pendapat itu. Tekanannya ialah pada
kuantitas, dan bukan kualitas.
Menurut H.Sudiyono,2006 Tidak dibenarkan adanya kritik terhadap pendapatpendapat (pendapat anda sendiri maupun orang lain) karena orang orang akan merasa
lebih bebas untuk membicarakan imajinasi-imajinasi mereka untuk berjalan dan
untuk memberikan sumbangsih secara bebas/ leluasa jika mereka tidak merasa kuatir
tentang apa yang akan dipikirkan orang lain tentang kontribusi-kontribusi mereka.
Masing-masing individu bebas untuk memberikan sebanyak mungkin saran seperti
yang dia inginkan. Seorang juru catat mencatat setiap kontribusi pada sebuah papan
tulis atau di atas lembaran kertas dan semua peserta didik didorong untuk
mengembangkan pendapt-pendapat orang lain. Samgat sering terjadi bahwa suatu
pendapat yang nampaknya tidak berguna atau lucu akan memicu pendapat orang lain
yang ternyata menjadi sangat bernilai tinggi. Setelah dilakukan curah pendapat,
seluruh peserta didik kemudian dapat mengadakan evaluasi terhadap saran-saran

tersebut dan melakukan pembahasan.
C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, metode dan penggunaan media pembelajaran dapat
menjadikan proses pembelajaran yang ideal. Namun tentunya harus disesuaikan
dengan lingkungan dan kemampuan siswa. Dan yang paling penting dalam proses

pembelajaran adalah seorang guru yang profesional dalam mendidik siswanya dalam
suasana apapun.

Analisis Keberhasilan Pembelajaran Guru Kreatif dan
Guru Berbasis Kurikulum
Muhammad Rif’an
0620076211
PBSI Sore Semester IV
Email: r.muha92@gmail.com
085741910941
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Pekalongan
A. Pendahuluan
Proses belajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan

dengan guru sebagai pemegang peranan utamanya. Proses pembelajaran
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Kenyataan di lapangan, kreativitas kerja guru
masih terkurung pada pedoman yang terkadang menjadikan guru merasa
terbatasi, ataupun guru tersebut yang tidak mau belajar lagi agar lebih kretif
dalam proses pembelajaran.
Fenomena seperti itu terbukti dalam pembelajaran ketika guru menyajikan
materi pelajaran hanya terbatas pada apa yang ada dalam buku teks, metoda
pembelajaran yang digunakan pada umumnya masih bersifat konvensional
(ceramah), kurang mengaplikasikan materi pelajaran dengan fakta kondisi nyata
dilingkungan sekitar serta masih ada guru yang belum optimal melaksanakan
tugas pokoknya dengan baik. Hal tersebut berimplikasi kepada masih rendahnya
hasil belajar siswa baik ditinjau dari segi prestasi (kognitif), maupun refleksi
siswa terhadap materi ajar dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian di
atas maka perlu dilakukan analisis seperti apakah guru yang kreatif dan guru
berbasis kurikulum.
B. Pembahasan
1.1 Ciri-Ciri Guru Kreatif
Setiap guru pada dasarnya memiliki potensi kreatif, namun dalam posisi

yang berbeda-beda. Potensi kreatif ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat
diwujudkan. Untuk itu diperlukan kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar
(lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri untuk menjadi guru kreatif.

Guru yang kreatif dapat dicirikan dari kemampuannya dalam melaksanakan
tugas, peran dan fungsinya secara profesional. Menurut Ali Ansori, S.S, M.Pd,.
Ada 9 ciri yang harus diusahakan dilakukan guru agar ia termasuk guru yang
kreatif,yaitu:
1) Mampu mengekspos siswa pada hal-hal yang dapat membantu mereka dalam
proses belajar,
2) Mampu melibatkan mereka dalam segala aktivitas pembelajaran,
3) Mampu memberikan motivasi buat siswa baik secara verbal maupun non
verbal,
4) Mampu mengembangkan strategi pembelajaran (penerapan pendekatan,
metode, model dan tehnik) dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa dan karakter materi,
5) Mampu menciptakan pembelajaran yang joyful dan meaningful,
6) Mampu berimprovisasi dalam proses pembelajaran
7) Mampu membuat dan mengembangkan media pembelajaran yang menarik
dan aplikatif,

8) Mampu membuat dan mengembangkan bahan ajar yang variatif, dan
9) Mampu menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran.
Kreatifitas akan mampu mendatangkan perubahan. Mengubah paradigma
lama menuju paradigm baru dalam melakukan pembelajaran adalah sebuah
tuntutan bukan tawaran. Eksistensi guru sebagai pendidik itu ada justru karena
perubahan itu sendiri.
1.2 Guru Berbasis Kurikulum
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang
diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode
jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan
tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan
untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan
dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
A. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendididkan
Fungsi kurikulum dalam pendidikan tidak lain merupakan alat untuk

mencapai tujuan pendididkan.dalam hal ini, alat untuk menempa manusia
yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. maka:
1) Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,

2) Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan
murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan itu,
3) kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses
belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
B. Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan
Kurikulum bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai
berikut:
1) Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
2) Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut,
fungsi ini meliputi:
a. Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan
b. Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan
c. Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program pendidikan.
C. Fungsi Kurikulum Bagi Guru Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana
kurikulum sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai
pengembanga kurikulum dalam rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.

Berdasarkan uraian tentang kurikulum diatas, tetap saja terdapat kelebihan
dan kekurangan dari masing-masing kurikulum yang digunakan dalam pendidikan
di Indonesia. Sebagai contoh kami akan menguraikan kelebihan dan kekurangan
dari Kurikulum 2013 yang akan menjadi Kurukulum Baru di Dunia Pendidikan
Indonesia.
Kekurangan.
Kekurangan-kekurangann yang terdapat pada kurikulum 2013 adalah :
1. Kurikulum 2013 bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional karena penekanan pengembangan
kurikulum hanya didasarkan pada orientasi pragmatis. Selain itu, kurikulum
2013 tidak didasarkan pada evaluasi dari pelaksanaan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 sehingga dalam pelaksanaannya bisa
membingungkan guru dan pemangku pendidikan. Tetapi kelemahan ini telah
disiasati dengan pelatihan dan metode bagaimana mengajar yang benar.
2. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan
kurikulum 2013. Pemerintah melihat seolah-olah guru dan siswa mempunyai
kapasitas yang sama. Maksud dari kalimat ini adalah guru seolah olah pasrah
dengan keputusan pemerintah, setuju atau tidaknya tidak ada yang berhak
menghalangi launchingnya kurikulum 2013
3. Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses pembelajaran dan hasil

dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian
nasional (UN) masih diberlakukan. UN hanya mendorong orientasi
pendidikan pada hasil dan sama sekali tidak memperhatikan proses
pembelajaran. Hal ini berdampak pada dikesampingkannya mata pelajaran

yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga
memberikan kontribusi besar untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
4. Pemerintah mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk jenjang pendidikan dasar.
Kelebihan
1. Kelebihan dari kurikulum 2013 adalah setiap anak atau siswa dituntut kreatif
dan inovatif, selain itu ada juga yang namanya pengembangan karakter yang
telah diintegrasikan kedalam semua program studi.
2. Siswa menjadi aktif dengan bimbingan guru. Antara kognitif dan afektif
berjalan seiringan. Sehingga saat itu juga siswa bisa mengevaluasi diri.
3. Buku yang digunakan hanya satu tiap pekan. Pengelompokkan unsur unsur
pembelajaran telah ditentukan oleh pemerintah pusat, sehingga siswa tidak
bingung dalam membawa buku mata pelajaran.
Lalu yang menjadi pertanyaan, Apa yang akan terjadi apabila seorang guru

selalu berpedoman pada kurikulum dan tidak mau berinovasi dari dasar pedoman
kurikulum tersebut malas untuk belajar lagi. Sedangkan dalam kurikulum 2013
guru hanya sebagai pembimbing siswa, sedangkan siswa harus berfikir kritis
dengan mencari informasi ilmu melalui dunia luar misalkan melalui internet. Lalu
bagaimana guru mampu membimbing jika guru tersebut kurang menguasai
teknologi. Maka yang akan terjadi guru tersebut akan gagal dalam
mengimplementasikan kurikulum tersebut dengan baik. Dan akan berdampak
pada hasil prestasi siswa.
C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa seorang guru yang
berpedoman pada kurikulum memang bagus, namun akan terbebani apabila
kurikulum tersebut kurang cocok diterapkan di lingkungan sekolah sehingga
sebaiknya diimbangi dengan pengetahuan baru agar guru tersebut tidak
direpotkan oleh kurikulum yang diterapkannya. Sedangkan guru yang kreatif
seperti ciri diatas akan selalu belajar dan berinovasi menemukan informasi baru,
dan mampu menempatkan siswa pada porsi mereka. Sehingga secara tidak
langsung tujuan dari kurikulum akan tercapai meskipun kondisi lingkungan
kurang mendukung.

sumber: http://www.kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/04/pengertian-kurikulum.html

Sumber:
http://www.sekolahdasar.net/2012/11/ciri-ciri-guru-kreatif-yangprofesional.html#ixzz2vcfTgPSd