Strategi Pemasaran Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Salah satu produk olahan kacang adalah roti kacang. Tekstur kuenya yang lembut merupakan khas roti kacang Tebing Tinggi. Roti kacang ini terbuat dari tepung roti dan tentu saja kacang. Sehingga roti kacang dijadikan makanan khas oleh – oleh dari Kota Tebing Tinggi. Varian rasa favorit pada roti kacang di Kota Tebing Tinggi adalah kacang hijau dan kacang hitam.

Kacang – kacangan merupakan sumber protein yang baik, dengan kandungan protein berkisar antara 20 – 35%. Selain itu, kacang – kacangan juga merupakan sumber lemak, vitamin, mineral dan serat pangan (dietary fiber). Protein kacang – kacangan umumnya kaya akan lisin, leusin dan isoleusin, tetapi terbatas dalam hal kandungan asam amino sulfur, yaitu metionin dan sistein. Kadar serat dalam kacang – kacangan mempunyai peran yang sangat penting, yaitu untuk mencegah berbagai penyakit akibat rendahnya serat di dalam makanan – makanan ala Barat (Astawan, 2009).

Kacang hijau mengandung vitamin dan mineral. Mineral seperti kalsium, fosfor, besi, natrium dan kalium banyak terdapat pada kacang hijau. Kalsium banyak terdapat pada bagian kulit biji. Sebaliknya, fosfor banyak terdapat pada bagian lembaga. Zat besi paling banyak terdapat pada bagian embrio dan kulit biji. Vitamin yang paling terkandung pada kacang hijau adalah thiamin (B1), riboflavin (B2) dan niasin (B3)(Astawan, 2009).


(2)

Kacang hitam tinggi protein. Kelebihannya dibanding kacang pada umumnya adalah kandungan antioksidan kacang hitam yang lebih tinggi dibandingkan kacang lainnya. Kelebihan lain dari kacang hitam adalah molybdenum yang sangat berlimpah dalam kacang hitam. Molybdenum adalah mineral yang berperan penting dalam penguraian dan detoks sulfit yang terdapat pada makanan.Kacang hitam bisa dikonsumsi seperti halnya kacang lain. Diolah sebagai aneka macam camilan, hingga menjadi bahan kue dan sup, kacang hitam memberikan cita rasa yang enak (Anonimous, 2012).

Roti kacang Tebing Tinggi hampir sama dengan bakpia dari Yogyakarta. Hanya kulitnya lebih tebal dengan taburan wijen di atasnya. Rasa roti kacang Tebing Tinggi enak dan sehat. Roti kacang Tebing Tinggi tanpa bahan pengawet dan diproduksi dalam industri rumah tangga yang bersih.Gula murni sudah jadi bahan pengawet. Jadi tak perlu pengawet lagi. Roti kacang ini bisa tahan 22 hari.

Roti kacang Tebing Tinggi dikemas dalam bentuk kotak. Kemasan besar berisi 27 roti, sedangkan kemasan kecil berisi 15 roti. Roti kacang dijual di pasar – pasar kota Tebing Tinggi dan sepanjang jalan lintas Tebing Tinggi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian Machfira (2014) tentang Strategi Pemasaran Agroindustri Pancake Durian di Kota Medan. Hasil penelitian menunjukaan Kekuatan agroindustri dalam pemasaran pancake durian di daerah penelitian adalah penggunaan modal usaha pada agroindustri pancake durian, jumlah produksi pancake durian per hari, harga jual produk pancake durian per buah dan transportasi dalam pemasaran produk pancake durian. Kelemahan agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah variasi produk yang dihasilkan


(3)

agroindustri pancake durian, jumlah tenaga kerja pada agroindustri pancake durian dan promosi/sistem penjualan produk pancake durian. Peluang agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah ketersediaan bahan baku dalam agroindustri pancake durian, pangsa pasar produk pancake durian dan tingkat selera masyarakat terhadap produk pancake durian. Ancaman agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah perusahaan pesaing agroindustri pancake durian, pengeruh pergantian musim/cuacaterhadap agroindustri pancake durian dan daya beli masyarakat terhadap produk pancake durian. Strategi yang diperoleh untuk meningkatkan pemasaran agroindustri pancake durian di daerah penelitian adalah strategi agresif atau strategi SO (Strengths Oppurtunities) yaitu menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada dengan kegiatan sebagai berikut: 1) Meningkatkan modal usaha dengan ketersediaan bahan baku 2) Memanfaatkan peluang pasar dengan harga jual produk 3) Memanfaatkan peluang pada tingkat selera masyarakat dengan meningkatkan jumlah produksi.

2.3 Landasan Teori

2.3.1 Konsep Dasar Pemasaran

Nitisemito (2001), mendefenisikan pemasaran adalah semua kegiatan atau aktivitas untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen atau konsumen secara paling efesien dengan maksud untuk menciptakan permintaan efektif. Pemasaran terdiri dari tindakan – tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas benda – benda dan jasa – jasa yang akan menimbulkan distribusi fisik mereka (Winardi, 2000).


(4)

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Basu dan Hani, 2004).

Menurut Philip Kotler (2005), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. 2.3.2 Teori Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah sebuah keseluruhan, program perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran, produk distribusi, promosi dan harga (Kurtz, 2008).

Menurut Kotler & Amstrong (2008), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen.

Menurut Kotler (2008), dalam upaya untuk mendapatkan kepuasan konsumen di tengah persaingan, perusahaan harus mengerti terlebih dahulu apa kebutuhan dan keinginan konsumennya. Sebuah perusahaan menyadari bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan konsumen yang sangat berbeda-beda. Perusahaan menyiapkan strategi pemasaran dengan memilih segmen konsumen terbaik yang dapat menciptakan keuntungan yang sebesarnya. Proses ini meliputi market segmentation, market targeting, positioning, dan differentiation.


(5)

Menurut Kotler & Amstrong (2008), segmentasi pasar adalah membagi sebuah pasar menjadi grup-grup pembeli dengan keinginan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda-beda. Pembagian pasar menurut Kotler:

a. Geografik

Segmentasi geografik adalah membagi keseluruhan pasar menjadi kelompok homogeneous berdasarkan lokasi. Lokasi geografis tidak menjamin bahwa semua konsumen di lokasi tersebut mempunyai keputusan pembelian yang sama, namun pendekatan ini dapat membantu mengidentifikasi secara umum akan kebutuhan konsumen di suatu lokasi.

b. Demografis

Segmentasi dari demografis dibagi menjadi :

1. Usia: Kebutuhan dan keinginan konsumen berubah seiring usia. 2. Jenis kelamin: Membagi pasar sesuai jenis kelamin.

3. Pendapatan: Membagi pasar sesuai kelompok pendapatan yang berbeda c. Psychographic

Membagi pasar berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan karakteristik pribadi. d. Tingkah Laku

Membagi pasar berdasarkan pengetahuan konsumen, sikap, dan respon terhadap sebuah produk.

2. Market Targeting

Setiap perusahaan dapat masuk ke dalam satu atau beberapa segmen pasar. Setelah perusahaan mendefinisikan segmen pasarnya, market targeting mengevaluasi ketertarikan dari masing-masing segmen dan memilih segmen pasar. Menurut Craven (2003) Market targeting adalah sebuah proses ketertarikan


(6)

setiap segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Pada umumnya market targeting dapat dibedakan menjadi beberapa level :

a. Undifferentiated Marketing (mass)

Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan segmen dan masuk ke dalam sebuah pasar dengan hanya satu penawaran

b. Differentiated Marketing (Segmented)

Sebuah strategi pasar dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar dan merancang beberapa penawaran untuk setiap pasarnya.

c. Concentrated Marketing(Niche)

Sebuah strategi pasar dimana sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah pasar yang memiliki segmen sedikit dan sempit.

d. Micromarketing

Sebuah penyesuaian produk terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dan konsumen lokal termasuk marketing lokal dan marketing individual.

3. Positioning

Positioning adalah memposisikan suatu produk dengan jelas, tepat, dan berbeda untuk bersaing di pikiran target konsumen

4. Differentiation

Membuat suatu perbedaan kepada target konsumen dengan menciptakan nilai yang berbeda di pikiran konsumen.


(7)

Setelah memutuskan target pasarnya, perusahaan memutuskan rencana detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler (2008), bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target marketnya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P. Menurut Kotler & Amstrong, 4P didefinisikan:

1. Produk (Product)

Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk secara luas meliputi desain, merek, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru 2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang menunjukkan bagaimana suatu brandmemposisikan dirinya di pasar.

3. Distribusi (Place)

Distribusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi konsumen.

4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi antara lain, iklan, personal selling, promosi penjualan, dan public relation.


(8)

Analisa SWOT menurut Kotler & Amstrong (2008) analisa SWOT adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan harus menganalisa kekuatan perusahaan dan mengidentifikasi kelemahan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menganalisa pasar dan lingkungan pemasaran untuk mencari kesempatan yang atraktif dan mengidentifikasi ancaman. Tujuannya adalah untuk mencocokan kekuatan perusahaan dengan kesempatan yang ada dalam lingkungan disamping mengurangi kelemahan dan meminimalisasi ancaman yang datang.

Analisa SWOT menurut Thompson (2008), adalah analisa dengan menilai kondisi intern perusahaan seperti daya kekuatan (strength) dan kelemahan maupun kondisi eksternal yang berupa kesempatan dan ancaman, yang diharapkan dapat member informasi kepada perusahaan situasi yang dihadapi perusahaan dan sebagai tindak lanjut perusahaan dalam menentukan strateginya. Konsep analisa SWOT dapat membantu mengklarifikasi situasi yang akan terjadi, isu-isu penting. a. Strength adalah daya kekuatan atau kemampuan perusahaan yang tidak

dimiliki oleh pesaing. Kekuatan dapat digunakan sebagai dasar perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetisi.

b. Weakness adalah suatu hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan.

c. Kesempatan (Opportunities) adalah faktor eksternal dimana kondisi-kondisi tersebut dapat membuka kesempatan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi perusahaan.

d. Ancaman (Threats) adalah kondisi lingkungan eksternal dimana kondisi tersebut menjadi sesuatu yang dapat mengganggu kesejahteraan perusahaan.


(9)

Menurut Rangkuti (20008), hasil analisis pada tabel matriks faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara sebagai berikut:

1. Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman

2. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut:

a. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman, maka nilai y>0 dan sebaliknya kalau ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y<0 b. Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan, maka nilai x>0 dan sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x<0

Gambar 1. Matriks Posisi SWOT Kuadran III

Strategi Turn - Around

Kuadran I Strategi Agresif

Kuadran IV Strategi Defensif

Kuadran II

Strategi Diversifikasi

Y (-) Y (+)


(10)

a. Posisi menguntungkan

b. Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang secara maksimal

Kuadran II

a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya.

b. Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.

Kuadran III

Perusahaan menghadapi peluang besar tetapi sumber dayanya lemah, karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal fokus strategi perusahaan pada posisi seperti inilah dapat meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan.

Kuadran IV

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan

2.3.5 Matriks SWOT

Dengan memetakan 4 variabel yaitu, kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman, dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi :

1. Strategi SO Strategi SO (Strength Opportunity) dibuat dengan dasar memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atas kesempatan-kesempatan yang tersedia di kondisi eksternal.


(11)

2. Strategi ST Stratpegi (Strength-Threats) dibuat dengan dasar bahwa perusahaan dapat menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menahan atau mengatasi ancaman yang dapat mengganggu jalannya perusahaan

3. Strategi WO Strategi WO (Weakness-Opportunity) dibuat berdasarkan adanya kesempatan-kesempatan yang ada untuk digunakan dalam rangka mengatasi kelemahan yang ada.

4. Strategi WT Strategi WT (Weakness-Threats) adalah strategi dimana perusahaan dihadapkan pada ancaman dari luar dan juga kelemahan di dalam perusahaan. Strategi yang dibuat bersifat defensive dengan meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman

Tabel 1. Matriks SWOT IFAS EFAS Kekuatan Strength (S) Kelemahan Weakness (W) Peluang Opportunity (O) Strategi SO

Kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Memperkecil kelemahan agar peluang dapat dimanfaatkan

Ancaman Threat (T)

Strategi ST

Kekuatan untuk

menghindari ancaman

Memperkecil kelemahan agar ancaman terhindari

Sumber : Rangkuti, 2008 2.4 Kerangka Pemikiran

Kegiatan pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi dengan mengidentifikasi faktor – faktor eksternal dan faktor – faktor internal. Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk menentuan hal – hal yang menjadi peluang dan ancaman, sedangkan analisis lingkungan internal dilakukan untuk menilai hal – hal yang


(12)

Dari faktor eksternal maupun internal tersebut akan diperoleh faktor – faktor yang akan dianalisis dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Oportunies, Threats) dalam bentuk matriks. Sehingga, dapat diketahui strategi yang tepat dalam pemasaran roti Kacang di Kota Tebing Tinggi.

Keterangan :

: Ada Hubungan

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Ancaman (T)

E k sternal

Usaha Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi

Kegiatan Pemasaran Roti Kacang

Peluang (O)

Eksternal Kekuatan (S) Internal

Kelemahan (W) Internal

Strategi Pemasaran Roti Kacang


(1)

Setelah memutuskan target pasarnya, perusahaan memutuskan rencana detail untuk bauran pemasaran. Menurut Kotler (2008), bauran pemasaran adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari target marketnya. Bauran pemasaran juga dikenal dengan 4P. Menurut Kotler & Amstrong, 4P didefinisikan:

1. Produk (Product)

Produk adalah kombinasi benda atau jasa dari perusahaan yang ditawarkan ke target pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Produk secara luas meliputi desain, merek, hak paten, positioning, dan pengembangan produk baru 2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen untuk mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang menunjukkan bagaimana suatu brandmemposisikan dirinya di pasar.

3. Distribusi (Place)

Distribusi meliputi aktivitas perusahaan dalam membuat produknya tersedia di target pasar. Strategi pemilihan tempat meliputi transportasi, pergudangan, pengaturan persediaan, dan cara pemesanan bagi konsumen.

4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah aktivitas perusahaan untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya dan mempengaruhi target konsumen untuk membeli. Kegiatan promosi antara lain, iklan, personal selling, promosi penjualan, dan public relation.


(2)

Analisa SWOT menurut Kotler & Amstrong (2008) analisa SWOT adalah evaluasi secara keseluruhan terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan harus menganalisa kekuatan perusahaan dan mengidentifikasi kelemahan perusahaan. Selain itu, perusahaan juga menganalisa pasar dan lingkungan pemasaran untuk mencari kesempatan yang atraktif dan mengidentifikasi ancaman. Tujuannya adalah untuk mencocokan kekuatan perusahaan dengan kesempatan yang ada dalam lingkungan disamping mengurangi kelemahan dan meminimalisasi ancaman yang datang.

Analisa SWOT menurut Thompson (2008), adalah analisa dengan menilai kondisi intern perusahaan seperti daya kekuatan (strength) dan kelemahan maupun kondisi eksternal yang berupa kesempatan dan ancaman, yang diharapkan dapat member informasi kepada perusahaan situasi yang dihadapi perusahaan dan sebagai tindak lanjut perusahaan dalam menentukan strateginya. Konsep analisa SWOT dapat membantu mengklarifikasi situasi yang akan terjadi, isu-isu penting. a. Strength adalah daya kekuatan atau kemampuan perusahaan yang tidak

dimiliki oleh pesaing. Kekuatan dapat digunakan sebagai dasar perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetisi.

b. Weakness adalah suatu hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan.

c. Kesempatan (Opportunities) adalah faktor eksternal dimana kondisi-kondisi tersebut dapat membuka kesempatan baru yang dapat menciptakan keuntungan bagi perusahaan.

d. Ancaman (Threats) adalah kondisi lingkungan eksternal dimana kondisi tersebut menjadi sesuatu yang dapat mengganggu kesejahteraan perusahaan.


(3)

Menurut Rangkuti (20008), hasil analisis pada tabel matriks faktor strategis internal dan faktor strategis eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara sebagai berikut:

1. Sumbu horizontal (x) menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal (y) menunjukkan peluang dan ancaman

2. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut:

a. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman, maka nilai y>0 dan sebaliknya kalau ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y<0 b. Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan, maka nilai x>0 dan sebaliknya kalau kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x<0

Gambar 1. Matriks Posisi SWOT Kuadran I

Kuadran III

Strategi Turn - Around

Kuadran I Strategi Agresif

Kuadran IV Strategi Defensif

Kuadran II

Strategi Diversifikasi

Y (-) Y (+)


(4)

a. Posisi menguntungkan

b. Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang secara maksimal

Kuadran II

a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya.

b. Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.

Kuadran III

Perusahaan menghadapi peluang besar tetapi sumber dayanya lemah, karena itu dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal fokus strategi perusahaan pada posisi seperti inilah dapat meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan.

Kuadran IV

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan

b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumberdaya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan

2.3.5 Matriks SWOT

Dengan memetakan 4 variabel yaitu, kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman, dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi :

1. Strategi SO Strategi SO (Strength Opportunity) dibuat dengan dasar memanfaatkan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atas kesempatan-kesempatan yang tersedia di kondisi eksternal.


(5)

2. Strategi ST Stratpegi (Strength-Threats) dibuat dengan dasar bahwa perusahaan dapat menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk menahan atau mengatasi ancaman yang dapat mengganggu jalannya perusahaan

3. Strategi WO Strategi WO (Weakness-Opportunity) dibuat berdasarkan adanya kesempatan-kesempatan yang ada untuk digunakan dalam rangka mengatasi kelemahan yang ada.

4. Strategi WT Strategi WT (Weakness-Threats) adalah strategi dimana perusahaan dihadapkan pada ancaman dari luar dan juga kelemahan di dalam perusahaan. Strategi yang dibuat bersifat defensive dengan meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari ancaman

Tabel 1. Matriks SWOT IFAS EFAS Kekuatan Strength (S) Kelemahan Weakness (W) Peluang Opportunity (O) Strategi SO

Kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Memperkecil kelemahan agar peluang dapat dimanfaatkan

Ancaman Threat (T)

Strategi ST

Kekuatan untuk

menghindari ancaman

Memperkecil kelemahan agar ancaman terhindari

Sumber : Rangkuti, 2008 2.4 Kerangka Pemikiran

Kegiatan pemasaran roti kacang di Kota Tebing Tinggi dengan mengidentifikasi faktor – faktor eksternal dan faktor – faktor internal. Analisis lingkungan eksternal dilakukan untuk menentuan hal – hal yang menjadi peluang dan ancaman, sedangkan analisis lingkungan internal dilakukan untuk menilai hal – hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usaha dari roti kacang di Kota Tebing Tinggi.


(6)

Dari faktor eksternal maupun internal tersebut akan diperoleh faktor – faktor yang akan dianalisis dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Oportunies, Threats) dalam bentuk matriks. Sehingga, dapat diketahui strategi yang tepat dalam pemasaran roti Kacang di Kota Tebing Tinggi.

Keterangan :

: Ada Hubungan

Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran Ancaman (T)

E k sternal

Usaha Roti Kacang di Kota Tebing Tinggi

Kegiatan Pemasaran Roti Kacang

Peluang (O)

Eksternal Kekuatan (S) Internal

Kelemahan (W) Internal

Strategi Pemasaran Roti Kacang